Anda di halaman 1dari 6

Harga Diri Rendah Kronik

Harga diri rendah adalah evaluasi diri/perasaan negatif tentang diri sendiri atau kemampuan
diri yang berlangsung minimal tiga tahun. Harga diri rendah melibatkan evaluasi diri yang
negatif dan berhubungan dengan perasaan yang lemah, tidak berdaya, putus asa, ketakutan,
rentan, rapuh, tidak lengkap, tidak berharga, dan tidak memadai

Penyebab

1. Kurang kasih sayang


2. Kurang rasa memiliki
3. Kurang penghargaan orang lain
4. Mengalami kegagalan
5. Diejek, dikucilkan orang lain
6. Kenyataan tidak sesuai dengan harapan

Tanda dan Gejala

Mayor

Subjektif:

1. Menilai diri negatif/mengkritik diri


2. Merasa tidak berarti/tidak berharga
3. Merasa malu/minder
4. Merasa tidak mampu melakukan apapun
5. Meremehkan kemampuan yang dimiliki
6. Merasa tidak memiliki kelebihan

Objektif:

1. Berjalan menunduk
2. Postur tubuh menunduk
3. Kontak mata kurang
4. Lesu dan tidak bergairah
5. Berbicara pelan dan lirih
6. Ekspresi muka datar
7. Pasif
Minor

Subjektif:

1. Merasa sulit konsentrasi


2. Mengatakan sulit tidur
3. Mengungkapkan keputusasaan
4. Enggan mencoba hal baru
5. Menolak penilaian positif tentang diri sendiri
6. Melebih-lebihkan penilaian negatif tentang diri sendiri

Objektif

1. Bergantung pada pendapat orang lain


2. Sulit membuat keputusan
3. Seringkali mencari penegasan
4. Menghindari orang lain
5. Lebih senang menyendiri

Diagnosis medis terkait

1. Skizofrenia
2. Depresi berat
3. Bipolar
4. Gangguan jiwa lainnya

Tujuan Asuhan Keperawatan

1. Kognitif, klien mampu :


a. Mengenal aspek positif dan kemampuan yang dimiliki
b. Menilai aspek positif dan kemampuan yang dapat dilakukan
c. Memilih aspek positif dan kemampuan yang ingin dilakukan
2. Psikomotor, klien mampu :
a. Melakukan aspek positif dan kemampuan yang dipilih
b. Berperilaku aktif
c. Menceritakan keberhasilan pada orang lain
3. Afektif, klien mampu :
a. Merasakan manfaat latihan yang dilakukan
b. Menghargai kemampuan dir (bangga)
c. Meningkatkan harga diri

Tindakan Keperawatan

Tindakan pada Klien

1. Pengkajian: Kaji tanda dan gejala serta penyebab harga diri rendah kronik
2. Diagnosis: Jelaskan proses terjadinya harga diri rendah kronik
3. Tindakan keperawatan:
a. Diskusikan aspek positif dan kemampuan yang pernah dan masih dimiliki klien
b. Bantu klien menilai aspek positif dan kemampuan yang masih dimiliki dan dapat
digunakan/dilakukan
c. Bantu klien memilih aspek positif atau kemampuan yang akan dilatih
d. Latih aspek positif atau kemampuan yang dipilih dengan motivasi yang positif
e. Berikan pujian untuk setiap kegiatan yang dilakukan dengan baik
f. Fasilitasi klien bercerita tentang keberhasilannya
g. Bantu klien membuat jadwal latihan untuk membudayakan
h. Bantu klien menilai manfaat latihan yang dilakukan
4. Tindakan keperawatan spesialis
a. Terapi kognitif
Sesi 1: mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan dan menimbulkan
pikiran otomatis negatif

Isolasi Sosial

Isolasi sosial adalah kesendirian yang dialami oleh individu dan dianggap timbul karena
orang lain serta sebagai suatu keadaan negatif atau mengancam.

Penyebab

1. Sulit berhubungan/berinteraksi dengan orang lain


2. Tidak mampu berhubungan/berinteraksi yang memuaskan
3. Perasaan malu
4. Perasaan tidak berharga
5. Pengalaman ditolak, dikucilkan dan dihina
Tanda dan Gejala

Mayor

Subjektif:

1. Ingin sendiri
2. Merasa tidak nyaman di tempat umum
3. Merasa berbeda dengan orang lain

Objektif:

1. Menarik dir
2. Menolak melakukan interaksi
3. Afek datar
4. Afek sedih
5. Afek tumpul
6. Tidak ada kontak mata
7. Tidak bergairah atau lesu

Minor

Subjektif:

1. Menolak berinteraksi dengan orang lain


2. Merasa sendirian
3. Merasa tidak diterima
4. Tidak mempunyai sahabat

Objektif:

1. Menunjukan permusuhan
2. Tindakan berulang
3. Tindakan tidak berarti

Diagnosis Medis Terkait

1. Skizofrenia
2. Psikotik akut
3. Depresi
4. Penyakit fisik
5. Perubahan penampilan (akibat kecelakaan atau bencana)

Tujuan Asuhan Keperawatan

1. Kognitif, klien mampu:


a. Mengidentifikasi keuntungan berinteraksi dengan orang lain
b. Mengidentifikasi kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
c. Memiliki keberanian berinteraksi
d. Memiliki motivasi berinteraksi
e. Memiliki inisiatif berinteraksi
2. Psikomotor, klien mampu :
a. Melakukan interaksi dengan orang lain
b. Melakukan kegiatan bersama dengan orang lain
c. Melakukan kegiatan sosial
3. Afektif, klien mampu:
a. Merasakan manfaat latihan bersosialisasi
b. Merasa nyaman berinteraksi dengan orang lain

Tindakan Keperawatan

Tindakan pada klien

1. Tindakan keperawatan ners


a. Pengkajian: Kaji tanda dan gejala isolasi sosial serta penyebabnya
b. Diagnosis: Jelaskan proses terjadinya isolasi sosial
c. Tindakan keperawatan ners
1) Diskusikan keuntungan berinteraksi dengan orang lain
2) Diskusikan keuntungan melakukan kegiatan bersama orang lain
3) Latih klien berkenalan
4) Latih klien bercakap-cakap saat melakukan kegiatan sehari-hari
5) Latih klien kegiatan sosial: berbelanja, ke rumah ibadah, ke arisan, ke bank,
dan lain-lain
2. Tindakan keperawatan spesialis:
a. Latihan keterampilan sosial (social skill training)
1) Sesi 1: latihan bersosialisasi
2) Sesi 2: latihan menjalin persahabatan
3) Sesi 3: latihan berkerja sama dalam kelompok
4) Sesi 4: latihan menghadapi situasi sulit
5) Sesi 5 : evaluasi kemampuan sosialisasi

Hasil penelitian Renidayati, Keliat, dan Sabri (2009) menyatakan bahwa Social
Skill Training (SST) dapat menurunkan tanda dan gejala isolasi sosial klien.

Anda mungkin juga menyukai