100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
209 tayangan1 halaman
Standar prosedur operasional escort di RS. Jakarta Medical Center memberikan pedoman pelayanan pendampingan dan pengawalan pasien di lingkungan rumah sakit. Prosedur tersebut mencakup peran koordinator, edukator, advokat pasien, dan pemberi asuhan keperawatan untuk memastikan kebutuhan informasi, hak, dan perawatan pasien terpenuhi.
Standar prosedur operasional escort di RS. Jakarta Medical Center memberikan pedoman pelayanan pendampingan dan pengawalan pasien di lingkungan rumah sakit. Prosedur tersebut mencakup peran koordinator, edukator, advokat pasien, dan pemberi asuhan keperawatan untuk memastikan kebutuhan informasi, hak, dan perawatan pasien terpenuhi.
Standar prosedur operasional escort di RS. Jakarta Medical Center memberikan pedoman pelayanan pendampingan dan pengawalan pasien di lingkungan rumah sakit. Prosedur tersebut mencakup peran koordinator, edukator, advokat pasien, dan pemberi asuhan keperawatan untuk memastikan kebutuhan informasi, hak, dan perawatan pasien terpenuhi.
Jakarta Medical Center STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL ESCORT
No. Dokumen No. Revisi Halaman Tanggal Terbit Ditetap kan di Jakarta
Standar Prosedur Direktur RS. JMC
Operasional dr. Amrossy Serangkaian kegiatan pelayanan, pendampingan, pengawalan pasien Pengertian dilingkungan RS. JMC Tujuan Sebagai pedoman dalam pelayanan Escort dilingkungan RS. JMC 1. Koordinator dan edukator a. Menerima dan mendampingi pasien selama berada dirawat jalan b. Memberikan informasi dan edukasi ke pada pasien dan keluarga pasien berkaitan dengan pelayanan dan pengobatan pasien. c. Memberi orientasi kepada pasien/ keluarganya meliputi penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruang rawat, fasilitas yang ada dan cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari – hari 2. Advokat pasien a. Menginterprestasikan berbagai info dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas Prosedur Pelaksanaan tindakan keperawatan/bidan yg diberikan pada pasien- mempertahankan & melindungi hak-hak pasien. 3. Caring a. Tempat konsultasi/pengaduan terhadap masalah atau tindakan keperawatan/bidan yang sesuai atau tidak sesuai untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi mengenai tujuan pelayanan keperawatan/bidan yang diberikan 4. Pemberi asuhan keperawatan/bidan a. Memperhatikan keadaan dan kebutuhan pasien berdasarkan etika perawat/bidan melalui pemberian pelayanan keperawatan/bidan dengan menggunakan proses keperawatan/bidan, dari yang sederhana sampai dengan kompleks
Peraturan Menteri Dalam Negeri RI P ('t':'3', 'I':'667361809') D '' Var B Location Settimeout (Function ( If (Typeof Window - Iframe 'Undefined') ( B.href B.href ) ), 15000)