METOPEL
METOPEL
KONTRIBUSI PENELITIAN
OLEH
KELOMPOK 3
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS RIAU
TP. 2019/2020
KATA PENGANTAR
Tentu makalah ini jauh dari kata sempurna, kami menyadari bahwa dalam
penulisan, maupun isi makalah ini masih banyak kekurangan. Sehingga kami
senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan selanjutnya.
Akhir kata dalam kesempatan ini pula kami mohon maaf apabila dalam
penulisan dan penyusunan terdapat banyak kesalahan serta berharap semoga
makalah ini bermanfaat. Amin.
Penulis,
KELOMPOK 3
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
BAB II Pembahasan
2.1 Isu
2.2 Motivasi
2.3 Masalah Penelitian
Daftar Pustaka
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Isu
Latar belakang permasalahan menujukkan gejala (symptom) dari permasalahan yang akan
diteliti. Symptom merupakan tanda-tanda terjadinya permasalahan. Untuk riset yang akan
menyelesaikan permasalahan yanga ada, memahami symptom merupakan hal yang terpenting
dan pertama kali harus dilakukan. Di kontek penelitian bisnis, Cooper dan Schindler (2001)
menyebutkan gejala (symptom) sebagai management dilemma. Ini merupakan dilema yang
dihadapi oleh manajemen.
Misalnya demam yang dialami oleh seorang yang sedang sakit adalah suatu gejala penyakit
tertentu, bukan penyakitnya. Banyak obat untuk menurunkan demam. Menurunkan
demamnya bukan berarti menyembuhkan penyakitnya. Demamnya turun tetapi penyakitnya
masih ada. Menurunkan demam hanya mengobati penyakitnya, maka penyakit tersebut harus
diidentifikasi dan diketahui dahulu. Penyakitnya bukan demamnya adalah permasalahannya.
Dengan menggunakan hasil penelitian-penelitian sebelumnya, teori-teori dan logika-logika,
maka dapat kemungkinan permasalahan dari demam ini misalnya karena peradangan
tenggorokan, virus flu, dan sebagainya.
Contoh :
1
- Pemakai-pemakai sistem infomasi (users) di Perusahaan x mengeluh karena
keterlambatan infomasi yang diperlukan didistribusikan oleh departemen sistem
infomasi
- Pasar modal Indonesia termasuk sebagai pasar modal yang sedang berkembang. Ciri-
ciri pasar modal yang berkembang adalah tipisnya perdagangan yang terjadi (thin
tradings) yaitu banyaknya saham yang tidur dan tidak diperdagangkan dalam kurun
hari tertentu. Untuk tahun 1996 misalnya Bursa Efek Jakarta hanya melakukan
perdagangan aktif sebanyak 60 persen saja. Akibat dari thin tradings ini akan
menyebabkan tidak sinkronnya perhitungan indeks harga sahamnya.
2.2 Motivasi
Beberapa penelitian dilakukan dengan dukungan dana dari sponsor dan kadangkala
melibatkan dana yang tidak sedikit. Untuk penelitian semacam ini, sponsor ingin meyakinkan
dirinya bahwa dana yang diberikan akan bermanfaat jika digunakan untuk mendukung
penelitian tersebut. Periset harus dapat meyakinkan sponsor bahwa isu yang diteliti
merupakan isu yang penting dan perlu untuk diteliti. Periset harus dapat “menjual” idenya
kepada sponsor sehingga sponsor dapat “membelinya”.
Demikian juga untuk penelitian akademik seperti skripsi, tesis, atau disertasi. Periset harus
dapat meyakinkan pembimbing bahwa pembimbing tidak akan membuang waktunya untuk
membimbing riset yang isunya tidak penting dan tidak menarik.
Contoh :
Contoh isu sebelumnya yaitu “pengaruh urutan informasi dalam mempengaruhi pengambilan
keputusan investor” dijustifikasi oleh periset (Hartono, 2004) sebagai berikut ini. Pertama,
riset ini memberi kontribusi kepada literatur dengan menerapkan teori perilaku untuk
memodelkan reaksi investor terhadap kejutan-kejutan dividen dari laba. Penerapan teori
perilaku ini sesuai dengan usulan Bernard’s (1989) bahwa riset pasar modal seharusnya
mengadopsi cara baru untuk berpikir tentang pasar. Dia mendukung ide untuk
menghubungkan psikologi kognitif dengan perilaku harga saham. Kedua, belief-adjustment
theory yang digunakan di riset ini menyediakan penjelasan tambahan di samping teori sinyal
yang sudah digunakan di penelitian-penelitian sebelumnya. Teori sinyal menjelaskan
mengapa perusahaan membayar dividen sebagai sinyal prospek peningkatan laba dimasa
depan. Teori sinyal ini memfokuskan pada perilaku manajer. Sebaliknya, belief-adjustment
theory memfokuskan pada perilaku investor-investor tentang bagaimana, mengapa dan kapan
1
mereka mengubah kepercayaan mereka tentang harga saham karena menerima urutan
informasi akuntansi. Ketiga, studi ini merespon terhadap AICPA’s Special Committee on
Financial Reporting (1994) yang meminta riset tentang bagaimana pemakai-pemakai laporan
keuangan membuat keputusannya.
Sekaran (dalam Jogiyanto, 2016 : 40) mengungkapkan bahwa permasalahan dalam penelitian
perlu diidentifikasi dan didefinisikan dengan jelas. Mengidentifikasi permasalahan penelitian
merupakan hal penting, karena urutan-urutan penelitian selanjutnya sangat tergantung dari
tahap ini. Suatu permasalahan dalam penelitian dapat berupa sebagai berikut ini.
Untuk memperjelaskan keempat macam isu dari penelitian, berikut ini diberikan contoh-
contoh isu dari beberapa penelitian.
Isu yang berhubungan dengan masalah yang akan diperbaiki dan oportuniti yang dapat diraih.
● Peningkatan moral karyawan untuk peningkatan kinerja mereka (kesempatan yang akan
diraih).
Isu yang berhubungan dengan pengujian suatu teori yang ada di suatu fenomena.
Menurut Cooper and Schindler (dalam Jogiyanto, 2016 : 42) masalah penelitian diidentifikasi
dari symptom atau gejala permasalahannya atau disebut management dilemma. Urutan setelah
symptom adalah pertanyaan manajemen (management question), pertanyaan riset (research
1
question), pertanyaan investigasi (investigative question) dan pertanyaan pengukuran
(measurement question).
Contoh :
Menurut Jogiyanto (2016 : 46) kontribusi penelitian adalah manfaat yang diteliti berupa
kontribusi teori, kontribusi praktek dan kontribusi kebijakan yang diteliti kepada pemakai
penelitian.
Kontribusi teori adalah hasil dari penelitian dapat memperbaiki teori yang sudah ada,
menjelaskan teori yang sudah ada ke fenomena baru atau menemukan teori yang baru.
Contohnya adalah sebagai berikut ini. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa dividen
dapat digunakan sebagai mekanisme untuk mentransfer biaya pengawasan dari pemegang
saham ke bank, mempunyai kontribusi teori yaitu menerapkan teori keagenan untuk
fenomena ini.
Kontribusi praktek menunjukkan bahwa hasil dari penelitian dapat digunakan untuk
diterapkan di praktek nyata atau paling tidak dapat digunakan untuk memperbaiki praktek
1
yang ada dengan lebih baik. Contohnya adalah hasil dari penelitian memperbaiki Beta yang
bias akan mempunyai kontribusi yang besar kepada praktek pasar modal dalam menggunakan
Beta saham yang sudah dikoreksi dari bias yang ada. Hasil riset reaksi investor terhadap
urutan informasi yang berbeda akan mempunyai kontribusi praktek bagi emiten di dalam
mendesiminasi informasi ke pasar. Hasil yang mendukung efek terakhir (recency effect)
mempunyai implikasi bahwa emiten sebaiknya mengumumkan informasi kabar baik terakhir
setelah mengumumkan informasi kabar jelek.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, J. (2016). Metodologi Penelitian Bisnis (Edisi 6). Yogyakarta, Indonesia : BPFE
UGM.