Anda di halaman 1dari 38

PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA

RUMAH KABEL

BAB III
RUMAH KABEL
3.1 Tujuan
Pedoman ini menguraikan cara Pemasangan dan Penempatan Rumah Kabel beserta
Instalasi Blok Terminalnya pada Kabel Tanah Tanam Langsung dan Kabel Duct,
dengan tujuan supaya pelaksanaan pekerjaan menjadi Bersih Indah dan Rapih (BIR).
Selain dari itu Pedoman ini dimaksudkan untuk menyeragamkan/standarisasi cara
Pemasangan dan Penempatan Rumah Kabel dan Instalasi Blok Terminal.

3.2 Penggunaan
Pedoman ini disusun untuk dipakai sebagai petunjuk dalam pelaksanaan pekerjaan
pemasangan dan penempatan Rumah Kabel beserta Instalasi Blok Terminalnya pada
jaringan Kabel Tanah Tanam Langsung dan Kabel Duct, baik yang dikerjakan oleh
Petugas/Karyawan PT. TELKOM maupun oleh Mitra PT. TELKOM.

3.3 Definisi
3.3.1 Rumah Kabel (RK)
Rumah Kabel (RK) adalah bagian yang penting dari struktur jaringan kabel yang
berfungsi sebagai:
a. Titik terminasi akhir dari jaringan Kabel Primer.
b. Titik terminasi awal dari jaringan Kabel Sekunder.
c. Titik terminasi awal/akhir dari Kabel Tie Line.
d. Titik koneksi (menggunakan kabel jumper) yang fleksibel antara jaringan Kabel
Primer dan jaringan Kabel Sekunder.
e. Titik koneksi (menggunakan kabel jumper) yang fleksible antara kabel Primer
dengan kabel Tie line .
f. Kabel Tie Line diterminasi pada Blok Terminal Primer.

3.3.2 Kapasitas RK
Kapasitas RK ditentukan oleh jumlah pasangan Kabel Primer dan Sekunder
maksimum yang dapat diterminasikan di RK tersebut.

3.3.3 Blok Terminal


a. Blok Terminal RK, adalah perlengkapan RK dimana Kabel Primer, Tie Line dan
Kabel Sekunder diterminasikan.
b. Pada sebuah Blok Terminal hanya boleh diterminasikan satu jenis kabel saja
(Kabel Primer, Tie line atau Kabel Sekunder).
c. Kawat yang menghubungkan antara blok-blok terminal dimana kabel Primer dan
Sekunder diterminasikan disebut Jumper Wire.
3.3.4 Shelter
Shelter adalah bangunan permanen yang sengaja dibuat untuk menempatkan
Perangkat - Perangkat Akses outdoor .

50 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

3.4 Bentuk Umum Rumah Kabel Dan Blok Terminal

3.4.1 Bentuk Umum Rumah Kabel


a. Bentuk umum Rumah Kabel yang dipakai selama ini mengacu kepada Spesifikasi
TELKOM No. STEL-L-005/ R 1 A.

b. Ada beberapa kapasitas RK, sebagai berikut:


1) RK kapasitas 800 pasang/pair dengan satu pintu seperti pada Gambar 3-01
dibawah ini.

Gambar 3- 01. Rumah Kabel Kap. 800 Pair Satu Pintu Depan

51 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

2) RK kapasitas 1600 pasang/pair dengan 2 pintu depan (model lama/Gambar 3-


02).

1445 350
1324 152

1100
1025

1364 160
1424 320
UKURAN DALAM : MM

Gambar 3- 02. Rumah Kabel KAP 1.600 Pair Dua Pintu Depan
(Model Lama)

52 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

3) RK kapasitas 2400 pasang/pair dengan 2 pintu depan dan belakang (Gambar 3-


03).

Gambar 3- 03. Contoh Rumah Kabel Kap. 2400 Pair Dua Pintu, Satu Depan dan
Satu Belakang

53 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

4) RK kapasitas > 2400 pasang/pair dengan 2 pintu depan dan 2 pintu belakang
(belum ada STEL) seperti Gambar 3-04 berikut ini.

Gambar 3- 04. Contoh RK Kap. 4.800 sampai dengan 6.000 pair, Dua Pintu
Depan dan Dua Pintu Belakang

54 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

c. Rumah Kabel dibuat dari bahan isolasi tahan panas yang diperkuat dengan fiber
glass warna abu-abu/krem dan harus memenuhi persyaratan teknis sebagai
berikut:
1) Mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap korosi.
2) Mempunyai daya isolasi yang baik terhadap panas
3) Mempunyai bobot yang relatif ringan.
4) Kedap terhadap air hujan.
5) Mempunyai ventilasi yang cukup, sehingga dapat mencegah terjadinya
penggembunan (kondensasi) di dalam RK.

d. Pondasi Rumah Kabel terbuat dari beton cor dengan perbandingan semen, pasir,
batu pecahan (1:2:3) dan ukurannya disesuaikan dengan ukuran Rumah Kabel.
Pembuatan pondasi selain dilakukan pada waktu yang bersamaan dengan RK,
dapat juga dibuat lebih dahulu (precast).

Contoh bentuk pondasi berikut ukurannya dapat dilihat pada Gambar 3-05 dan
Gambar 3-06 di bawah ini.

Gambar 3- 05. Pondasi Rumah Kabel Kapasitas 800 pair

55 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

Pandangan Depan Pandangan Samping

400
700
100

1624
UKURAN DALAM : mm
80 1464 80

50
520

320

220

50

Gambar 3-06. Pondasi Rumah Kabel Kapasitas 1.600 pair

3.4.2 Bentuk Umum Blok Terminal


Bentuk umum Blok Terminal dapat dilihat pada Gambar 3-07 dan Gambar 3-08
dibawah ini, dengan kriteria:
a. Bahan Isolasi Blok Terminal dibuat dari polyster resin yang diperkuat dengan fibre
glass.
b. Tipe terminal yang digunakan adalah tekan sisip tanpa dilengkapi arrestor.
c. Blok terminal yang dipergunakan sebagai titik terminasi kabel disarankan yang
mempunyai kemampuan minimal setara dengan Kabel Cat-3.

56 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

Gambar 3-07. Contoh Blok Terminal Tekan Sisip dengan/tanpa Arrester

Gambar 3-08. Contoh Blok Terminal Tekan Sisip dengan Kelengkapannya


(Arrester, Insertion tool,dll)

57 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

3.5 Penempatan Rumah Kabel


Penempatan Rumah Kabel pada lokasi yang telah ditentukan harus memperhatikan
berbagai hal terkait dengan keamanan, ketertiban, keindahan dan kemudahan
petugas dalam melaksanakan pekerjaan. Lokasi – lokasi yang dimungkinkan untuk
penempatan RK dan beberapa persyaratannya, antara lain sebagai berikut:

3.5.1 Pada Trotoar


a. Letak RK tidak boleh menghalangi dan membahayakan lalu lintas.
b. Hindari penempatan RK pada tempat yang menurut perkiraan mudah terganggu
oleh lalu-lintas.
c. Penempatan RK harus serasi dengan lingkungan sekitarnya, jangan sampai
merusak pemandangan yang ada.
d. Apabila lokasi RK dekat dengan tikungan tajam, maka letak RK paling sedikit harus
5 m dari ujung tikungan. Apabila belokan yang dimaksud merupakan lingkaran,
maka ketentuan tersebut tidak berlaku. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Gambar 3-09.
e. Penempatan RK harus mendapatkan ijin tertulis dari PEMDA atau Instansi terkait
setempat.

Gambar 3-09. Penempatan Rumah Kabel di Sudut Jalan

58 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

Gambar 3- 10. Penempatan Rumah Kabel di Sudut Jalan

3.5.2 Pada Persilangan Jalan


a. Penempatan RK jangan terlalu dekat dengan sudut jalan, terutama apabila RK
yang di maksud terletak di sisi kiri lihat Gambar 3-10.

b. Untuk menghindari kemungkinan Rumah Kabel terlanggar langsung oleh


kendaraan, dipasang patok pengaman 2 buah atau lebih seperti pada Gambar 3-11
berikut ini.

59 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

Pandangan Samping Pandangan Depan

Pipa galvanis ø 3 inch dicor beton

150 Kuning
500 - 600 150 Hitam 600 600 600

150

100

450

300

Beton 1 : 3 : 5

UKURAN DALAM : mm

Gambar 3- 11. Penggunaan Patok Pengaman pada Rumah Kabel

c. Penempatan RK harus mendapatkan ijin dari dari PEMDA atau Instansi terkait
setempat.

d. Pemasangan dan jumlah patok pengaman disesuaikan dengan kebutuhan dan


kondisi lingkungan lokasi Rumah Kabel dipasang. Apabila kondisi lingkungan
memungkinkan, pemasangan patok pengaman harus mengacu pada Gambar 3-11
dan sebagai alternatif lain dapat mengacu Gambar 3-12.

3.5.3 Pada Halaman Rumah Penduduk


Apabila penempatan RK harus berada di lahan rumah penduduk, maka sebelumnya
harus mendapat ijin tertulis dari pemiliknya. Kedudukan RK harus bebas dari
kemungkinan perbaikan pagar dan perluasan bangunan.

3.5.4 Pada Daerah Rawan Vandalisme


Apabila penempatan RK berada di daerah rawan vandalisme, sedapat mungkin
disolusikan dengan pengamanan yang cukup misalnya dengan memasang pagar
pengaman, sejauh memungkinkan.

3.5.5 Pada Daerah Rawan Banjir


Apabila penempatan RK berada di daerah rawan banjir, tinggi pondasi RK dibuat
ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan.

60 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

3.5.6 Pada Gedung Bertingkat


Untuk gedung bertingkat ( High Rised Building ) yang membutuhkan fasilitas
telekomunikasi dengan kapasitas 200 SST atau lebih dapat dipasang RK tersendiri.

3.5.7 Lantai Kerja


Untuk kenyamanan petugas dalam melaksanakan tugas operasional dan kebersihan
lingkungan Rumah Kabel, pada lokasi Rumah kabel dibuat lantai kerja dengan ukuran
panjang 150 cm lebar 135 cm dan atau disesuaikan dengan kondisi/situasi di
lapangan, seperti Gambar 3-12 dan Gambar 3-13.

90

Gambar 3- 12. Lantai Kerja Rumah Kabel

Gambar 3- 13. Contoh Pemasangan Patok Pengaman dan Lantai Kerja Rumah
Kabel

61 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

3.5.8 Penempatan Blok Terminal pada RK


Untuk menjaga kerapihan kabel jumper, penempatan Blok Terminal pada RK harus
sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Sistem/Pola SPPS
Blok Terminal Kabel Primer ditempatkan di bagian tengah, Blok Terminal Kabel
Sekunder ditempatkan di bagian kiri dan kanan Blok Terminal Kabel Primer,
(Sekunder – Primer – Primer – Sekunder), seperti Gambar 3-14 berikut ini.

Depan Belakang
001 001 301 101 001 601 101. 101

S P P S S P P S
100 100 400 200 100 700 200 200
101 101 401 001 101 701 201 001

S P P S S P P S
200 200 500 100 200 800 300 100

001 201 501 101 001 001 301 101

S P P S S P P S
100 300 600 200 100 100 400 200

Gambar 3- 14. Penempatan Blok Terminal Rumah Kabel Sistem SPPS

b. Sistem/Pola PSPS
Blok Terminal Kabel Primer ditempatkan di sebelah kiri terminal Sekunder, (Primer
– Sekunder – Primer – Sekunder), seperti Gambar 3-15 berikut ini:

62 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

Gambar 3- 15. Penempatan Blok Terminal Rumah Kabel Sistem PSPS

3.6 Pemasangan Rumah Kabel Dan Blok Terminal


3.6.1 Pemasangan RK untuk Kabel Duct
Cara pemasangan RK untuk Kabel duct. Pada dasarnya, cara pemasangannya
dibedakan menjadi 2 (dua) hal tergantung posisi tempat RK, apakah jauh atau dekat
dari Manhole terkait, disamping harus tetap memperhatikan tata cara pemilihan tempat
sebagaimana diuraikan di muka.

a. Posisi RK jauh dari Manhole sebagai berikut:


1) Dari Handhole RK sampai dengan Manhole terdekat dipasang duct 4 (empat)
pipa dengan diameter 4 inch, tebal 5,5 mm seperti terlihat dalam Gambar 3-16.
2) Harus dibuat minimal satu Handhole untuk kemudahan dalam
penarikan/instalasi Kabel.

63 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

Gambar 3- 16. Penempatan Rumah Kabel yang Letaknya Jauh


dari Manhole

3) Dalam kondisi tertentu dimana tidak memungkinkan hanya dengan satu


Handhole, maka dapat dibuat ekstra Handhole.
4) Tahapan pemasangan RK, sebagai berikut:

a) Pemasangan Pondasi RK
(1) Bila dibuat setempat, seperti Gambar 3-17 di bawah ini.

Gambar 3- 17. Pembuatan/Pemasangan Pondasi RK Dibuat Setempat

64 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

(a) Penggalian lubang pondasi.


(b) Pemasangan alas dengan pasangan batu kali setebal lebih kurang 10
cm.
(c) Pembuatan pembesian/penulangan dan bekisting.
(d) Pengecoran dengan campuran 1:2:3.
(e) Pada waktu pengecoran di pasang 4 (empat) baut pada keempat
sudut pondasi dengan ukuran sesuai dengan kapasitas/jenis RK yang
akan dipasang, seperti tercantum dalam contoh Gambar 3-01 dan
Gambar 3-05.
(f) Setelah lebih kurang 7 hari (waktu yang diperkirakan pondasi beton
sudah betul-betul kering) bekisting dibongkar.
(g) Bagian atas pondasi yang berada di atas (0,4m) dihaluskan/diplester
dan diaci supaya halus dan rata.

(2) Bila pondasi RK dicetak (precast) cara pemasanagannya seperti Gambar


3-18.
(a) Pemasangan alas dengan pasangan batu kali setebal lebih kurang 10
cm.
(b) Pemasangan pondasi pada alas di waterpas, kemudian diberi
temberang penyangga atau ganjal agar kedudukannya tidak berubah.
(c) Kemudian pondasi dicor/disemen pada alas tersebut.

Gambar 3- 18. Pemasangan Pondasi RK Precast

b) Pemasangan pipa penghubung antara RK ke Handhole.


(1) Setelah pembuatan/pemasangan pondasi RK selesai dikerjakan, maka
dipasang pipa PVC diameter 4 inch, tebal 5,5 mm dari pondasi menuju ke
Handhole Gambar 3-19 di bawah. Untuk keamanan pada saat penarikan
kabel pada ujung pipa PVC masuk ke pondasi RK dipasang elbow.

65 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

Gambar 3- 19. Pemasangan Pipa PVC Ø 4 Inch dari Pondasi RK ke Handhole

(2) Selanjutnya pondasi RK ditimbun dengan tanah urug yang sudah


dibersihkan dari batu dan benda tajam lainnya.

c) Tahap berikutnya adalah pemasangan Rumah Kabel pada pondasi.

b. Posisi RK dekat dengan Manhole


1) Proses pekerjaan seperti pembuatan/pemasangan pondasi dan pemasangan
RK tahapannya seperti pada point a 4) a).
2) Yang berbeda hanyalah letak/posisi pipa PVC dan cara pemasangannya ,
berhubung pipa PVC dari RK langsung masuk Manhole tanpa melalui Handhole
terlebih dahulu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3-20 berikut.

66 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

Gambar 3- 20. Pemasangan RK yang Letaknya Dekat dengan Manhole

3.6.2 Pemasangan Rumah Kabel pada Jaringan Kabel Tanah Tanam


Langsung
Cara pemasangan termasuk pembuatan pondasi RK pada dasarnya tidak berbeda
dengan cara pemasangan pada jaringan kabel duct, dengan catatan bahwa pekerjaan
penimbunan dan perataan tanah seharusnya dikerjakan setelah pemasangan RK
selesai atau setelah semua kabel dimasukkan ke dalam RK untuk menghindari
adanya dua kali penggalian seperti terlihat pada Gambar 3-21 berikut ini.

67 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

Batu Pelindung/Deksteen

Gambar 3- 21. Cara Memasukkan Kabel Kedalam RK untuk Jaringan Kabel


Tanam Langsung

3.6.3 Cara Pemasangan Kabel pada Blok Terminal


a. Setelah RK beserta Blok Terminalnya selesai dipasang, maka pekerjaan dapat
dilanjutkan dengan menterminasikan kabel-kabel pada blok terminal. Alat kerja
yang digunakan sesuai dengan jenis teminal tekan sisip.

b. Material yang diperlukan adalah sbb:

68 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

Tabel 3- 01. Material Terminasi Kabel

No NAMA MATERIAL Jumlah Keterangan

1. Benang montage -- Secukupnya


2. Pita isolasi plastik -- Sda
3. Jepitan dan sepatu kabel 2 bh
untuk menyambung
selubung pelindung dengan
kawat tanah

c. Cara Terminasi
Jenis Kabel yang diterminasikan antara lain:
1) Kabel tanah tanpa perisai, berisolasi dan berselubung PE (Polietielen) berisi
Petro jelly (STEL-K-008).
2) Kabel tanah jelly berperisai, (spesifikasi No. STEL-K-007)

Cara terminasi yang diuraikan di sini adalah cara terminasi langsung.

Pengupasan selubung PE dan selubung aluminium.


a) Panjang kabel yang ditarik melalui lobang pondasi masuk ke dalam Rumah
Kabel antara 1,75 sampai 3,00 meter agar pekerjaan terminasi dapat
dilakukan dengan mudah seperti Gambar 3-22 dibawah.

1,75-3,00

Gambar 3- 22. Panjang Kabel di Dalam RK

b) Setelah penarikan kabel selesai, ujung kabel yang rusak karena penarikan
dipotong dengan alat pemotong kabel. Dari ujung baru sepanjang 1 meter
kabel diikat dengan pita isolasi plastik.

69 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

c) Dimuka ikatan pita isolasi plastik tersebut kabel dikupas dengan hati-hati
sampai ke selubung almunium. Kemudian selubung PE berikut pelindung
almunium ditarik cukup kuat sampai terlepas dari bundel kabel, seperti terlihat
pada Gambar 3-23 berikut.

Gambar 3- 23. Melepaskan Selubung PE dari Kabel

2) Untuk Kabel Jelly, sebelum diterminasikan agar dibersihkan terlebih dahulu


dengan trichloretilen/kain majun.

3) Terminasi dengan sistem tekan sisip


Blok Terminal tekan sisip berkapasitas 100 pair, terdiri dari 10 Terminal Strip
(modul) masing-masing 10 pair.
a) Mula-mula dilakukan pemasangan tempat dudukan Blok Terminal (Back
Mount Frame) pada rel besi yang sudah tersedia di RK dengan menggunakan
baut/skrup sesuai kebutuhan, seperti terlihat pada Gambar 3-24.
b) Kabel yang akan diterminasikan dikupas ujungnya ditempatkan dalam Back
Mount Frame dibelakang Blok Terminal dimana terdapat ruang yang telah
tersedia, seperti terlihat pada Gambar 3-25.
c) Penyambungan Kawat Pentanahan
(1) Selubung PE berikut selubung aluminium pada ujung kabel disobek
sedikit, dibengkokkan keluar disambung dengan kawat tanah
menggunakan sekrup atau baut seperti Gambar 3-24.
(2) Setelah itu, selubung PE dikembalikan seperti semula dan diikat dengan
pita isolasi plastik yang terdiri dari 2 lapis, lapisan 1 antara inti kabel
dengan sekrup.

70 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

Gambar 3- 24. Contoh Back Mount Frame Terminal Tekan Sisip

Gambar 3- 25. Penyambungan Kawat Tanah dengan Selubung Almunium

71 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

d) Penyusunan urat kabel


1) Mula-mula dilakukan pembendelan unit dasar terdiri dari 5 empatan
(quad) atau 10 pasang.
2) Kabel yang akan diterminasikan panjangnya dilebihkan untuk dipakai
sebagai cadangan, supaya mudah dilakukan buka-pasang Terminal
Stripnya. Kemudian cadangan kabel tersebut dikendorkan dengan
bantuan batang besi yang terdapat pada dudukan Blok Terminal.

e) Cara terminasi pasangan urat kabel


1) Urutan pemasangan dimulai dari Terminal Strip yg paling bawah dengan
cara memasukkan pasangan urat kabel satu per satu tanpa dikupas
isolasinya, secara berurutan dari kiri ke kanan melalui sisir penuntun dan
ditarik ke dalam masing-masing pegas kontak atau klem, lihat Gambar 3-
26 berikut.

Gambar 3- 26. Cara Terminasi Pasang Urat Kabel pada Rumah Kabel

2) Kemudian urat kabel ditekan pada masing-masing pegas kontak dengan


menggunakan Insertion Tool, sehingga terjadi kontak sempurna dan sisa
ujung urat kabel terputus seperti Gambar 3-27 di bawah ini.

72 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

Gambar 3- 27. Terminasi Kabel Menggunakan Insertion Tool

3) Kemudian label dipasang di atas Terminal Strip yang sudah


diterminasikan.
4) Demikian seterusnya, untuk terminasi pada Terminal Strip berikutnya
dilakukan sama seperti di atas.
5) Cara membuka Terminal Strip
a) Tekan Terminal Strip kiri dan kanan dengan ibu jari.
b) Bersamaan dengan ini bengkokkan keluar kawat pemegang untuk
membebaskan pegangan Terminal Strip tersebut.

d. Pekerjaan selanjutnya adalah pemasangan cincin (Ring Guide) untuk alur kawat
sambung (Jumper Wire) pada tempat yang telah ditentukan.

e. Penarikan Jumper Wire


Penarikan Jumper Wire (Jumper Wire sesuai STEL-K-006, warna disesuaikan
dengan ketentuan pada RPU), dilakukan dalam hal klem penyambungan Kabel
Primer dengan klem Sekunder dimanfaatkan untuk penyambungan pelanggan
(memberikan catuan pada terminal pelanggan).

Ketentuan Jumper Wire:

1) Diameter 0,6 mm.


2) Tidak boleh ada sambungan.
3) Jumper Wire yang digunakan di RK ialah Jumper Wire yang memenuhi
STEL.K.006 dengan diameter 0,6 mm. Untuk membedakan pelanggan POTS
dan Non POTS. Warna yang direkomendasikan untuk pelanggan POTS adalah
warna (putih-biru, biru-merah), sedangkan untuk pelanggan Non POTS adalah
warna putih-merah, putih-hitam dengan spesifikasi setara Cat-3.
4) Penarikannya harus rapi dan melalui Ring Guide yang telah disediakan.
5) Untuk Rumah Kabel model 2 pintu (depan dan belakang) penarikannya dimulai
dari terminal depan ke terminal belakang melalui jalur Ring Guide bagian pojok
atas
6) Pengaturan instalansi/menejemen jumper wire seperti pada Gambar 3-28
berikut:
a) Terminasi dari Klem 1 – 5 sebelah kiri dan lewat alur Ring Guide bawah.
b) Terminasi dari klem 6 – 10 sebelah kanan dan lewat alur Ring Guide atas.

73 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

Gambar 3- 29. Manajemen Jumper Wire

74 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

Gambar 3- 30. Contoh Instalasi Jumper Wire

f. Penutupan lobang dasar RK.


Untuk menutup lobang bagian dasar RK, dilakukan dengan cara dicor lilin, parafin
yang dicairkan dengan ketinggian/ketebalan disesuaikan dengan permukaan dasar
RK.

3.7 Pentanahan Rumah Kabel


3.7.1 Tujuan Pentanahan
Agar perangkat tersebut dapat bekerja sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku.
Menjamin keamanan baik untuk perangkat tegangan atau arus lebih yang
membahayakan.

3.7.2 Kutub Tanah


Kutub Tanah adalah penghantar listrik yang ditanam di dalam tanah dengan maksud
memberi hubungan listrik dengan tanah.

3.7.3 Cara Pentanahan Rumah Kabel


a. Setiap Rumah Kabel dihubungkan dengan Kutub Tanah Batang sebanyak 3 buah,
masing-masing panjang 200 cm dengan jarak antar kutub tanah minimum 10 m
seperti terlihat pada Gambar 3-30 berikut.

75 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

Gambar 3- 31. Pemasangan Kutub Tanah Sistem Pentanahan RK

b. Tahanan tanah yang dihasilkan harus diusahakan tidak lebih dari 3 ohm.;

c. Pelaksanaan pemasangan pentanahan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

d. Kawat tanah mempergunakan kawat tembaga telanjang pilin (BCC) diameter 7 x


0,7 mm guna menghubungkan kutub tanah dengan bar pentanahan (Grounding
Bar) di Rumah Kabel.

e. Setiap kawat tanah yang disambung dari screen Kabel Primer dan Sekunder harus
disambungkan pada bar pentanahan secara individual dengan mempergunakan
sepatu kabel seperti Gambar 3-31 berikut.

76 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

Sepatu Kabel
(Skun)
BAR
PERTAHANAN

BCC
GROUNDING

Gambar 3- 32. Sistem Pentanahan Rumah Kabel

77 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

Gambar 3- 33. Contoh Terminasi Gounding di RK

3.8 Pemberian Nama Rumah Kabel


a. Pemberian nama rumah kabel dalam sebuah daerah pelayanan sentral diberi nama
dengan huruf awal R dan menambahkan di belakangnya huruf menurut abjad di
mulai dengan huruf A dan keduanya ditulis dengan huruf besar, dengan catatan
bahwa huruf I dan O tidak dipakai. Apabila jumlah Rumah Kabel melebihi RZ,
maka Rumah Kabel berikutnya diberi tanda dengan 2 (dua) huruf awal, dimulai
dengan RA ditambah huruf menurut abjad yang dimulai dengan huruf A. Ketiga
huruf ditulis dengan huruf besar.

Contoh:
1) RA untuk Rumah Kabel A;
2) RB untuk Rumah Kabel B dan seterusnya sampai dengan RZ;
3) RAA untuk Rumah Kabel urutan setelah RZ dan seterusnya RAZ.

78 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

Penamaan RK tersebut tanpa disertai penulisan identitas lain sepeti kapasitas


Primer maupun Sekunder dan logo, mengacu pada KR/KD/kebijakan terkait
dengan Pelabelan/penamaan RK dengan alasan:
a) Pengerjaan dan pemeliharaannya lebih mudah;
b) Masyarakat luar tidak perlu mengetahui data kapasitas catuan Rumah Kabel;
c) Data kapasitas catuan Kabel Primer dan Sekunder tercatat pada layout di
dalam RK.

b. Posisi penulisan nama Rumah Kabel tersebut harus berada di tengah-


tengah/centris terhadap pintu Rumah Kabel.

Gambar 3- 34. Penulisan Nama Rumah Kabel Single Exchange

79 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

c. Untuk membedakan antara satu RK dengan yang lain di Wilayah multi exchange,
selain penulisan nomor RK di atas, perlu dituliskan juga nama STO/Switching
pencatunya (tiga huruf kapital), seperti Bandung Centrum ditulis STO - CTR dan di
tempatkan di atas nama Rumah Kabel. Ukuran huruf label RK mengacu pada
KR/KD/kebijakan terkait dengan Pelabelan/penamaan RK.

Gambar 3- 35. Penulisan Nama STO untuk RK Multi Exchange

80 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

Gambar 3- 36. Contoh Penamaan RK untuk Multi Exchange

81 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

3.9 Pemasangan Label Terminal Blok Di Dalam Rumah Kabel


Untuk membantu kelancaran operasional dan kemudahan petugas dalam
melaksanakan pekerjaan baik pemeliharaan maupun perbaikan, maka perlu pelabelan
pada Blok Terminal, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pemasangan label disesuaikan dengan jenis RK dan terminalnya.
b. Label harus jelas menunjukkan terminal sisi Primer dengan kapasitas-nya, maupun
Sekunder dengan kapasitasnya pula.
c. Label dipasang di bawah terminal.

3.10 Daftar Layout Dan Alamat DP/KP


Daftar layout dan alamat DP dibuat untuk mempermudah petugas dalam
melaksanakan operasional dan pemeliharaan jaringan. Layout memuat informasi
tentang diagram terminasi kabel Primer dan Sekunder serta kapasitasnya sesuai
Gambar 3-36.

Alamat DP memuat informasi tentang Nama DP, Nomor kabel sekunder, urat awal-
urat akhir dan alamat DP sesuai Tabel 3-02.

82 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

Gambar 3- 37. Layout Rumah Kabel

83 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

Tabel 3- 02. Contoh Distribusi DP dan Alamat

DISTRIBUSI DP DAN ALAMAT


STO :
NO NO. DP SEK KAP URAT URAT ALAMAT
AWAL AKHIR
1 RAA39 S03 10 61 70 GEBANG INTAN 4 BL C6/3
2 RAA01 S01 10 1 10 GEBANG MUTIARA BLA3/8
3 RAA02 S01 10 11 20 GEBANG MUTIARA TK
4 RAA03 S01 10 21 30 GEBANG MUTIARA TK
5 RAA04 S01 10 31 40 GEBANG MUTIARA TK
6 RAA07 S01 10 61 70 GEBANG MUTIARA 2 BL D1/4
7 RAA08 S01 10 71 80 GEBANG MUTIARA 2 BL D2/22
8 RAA09 S01 10 81 90 GEBANG MUTIARA BL C6/15
9 RAA10 S01 10 91 100 GEBANG MUTIARA BL D2/5
10 RAA11 S01 10 101 110 GEBANG MUTIARA BL D1/11
11 RAA12 S01 10 111 120 GEBANG MUTIARA 3 BL D6/12A
12 RAA13 S01 10 121 130 GEBANG MUTIARA 3 BL D8/8
13 RAA14 S01 10 131 140 GEBANG MUTIARA 10 BL D8/6
14 RAA15 S01 10 141 150 GEBANG MUTIARA 4 BL D6/8
15 RAA16 S01 10 151 160 GEBANG MUTIARA 4 BL D6/2
16 RAA17 S01 10 161 170 GEBANG MUTIARA 2 BL D2/12
17 RAA18 S01 10 171 180 GEBANG INTAN 1 BL C5/5
18 RAA19 S01 10 181 191 GEBANG INTAN 7 BL C4/14

3.11 Kabel Penghubung (Tie Line)


Adalah kabel yang menghubungkan antara Shelter ke RK, RK ke RK, ONU ke RK dan
DSLAM ke RK dalam satu wilayah STO.

a. Jenis jenis Tie line:


1). Tie line dari Shelter ke RK
Berfungsi sebagai primer dengan kapasitas sesuai kebutuhan dengan, ditarik
melalui rute duct atau tanam langsung. Cara terminasi sama dengan terminasi
kabel primer.

2.)Tie line dari RK ke RK


Berfungsi bisa sebagai primer atau sekunder (dengan kabel yang berbeda)
dengan kapasitas sesuai kebutuhan, ditarik melalui rute duct atau tanam
langsung. Cara terminasi sesuai dengan terminasi kabel primer atau sekunder.

3). Tie Line Dari ONU ke RK


Berfungsi sebagai primer dengan kapasitas sesuai kebutuhan, ditarik melalui rute
duct atau tanam langsung. Cara terminasi sama dengan terminasi kabel primer.

4). Tie Line dari DSLAM ke RK


Menghubungkan antara DSLAM dengan RK yang akan dipakai untuk
pemasangan jaringan Speedy, dengan kapasitas disesuaikan dengan
kebutuhan, ditarik melalui rute duct atau tanam langsung. Cara terminasi
terminasi sama dengan primer dan sekunder.

84 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

b. Pelabelan kabel Tie Line


Pelabelan kabel Tie Line mengacu pada KR/Kebijakan tentang Pelabelan perangkat
jaringan akses. Pelabelan Tie line tersebut dapat mengacu pada contoh sebagai
berikut:
1). Tieline dari Shelter ke RK
Contoh : T1SHA-RAB(01-200), T2SHA-RAB(201-400)

2). Tieline dari RK ke RK


Contoh : T1RA-RB(01-300), T2RA-RB(301-400)

3). Tieline dari RK ke ONU (FRB)


Contoh : T1RB-FRB(01-400)

4). Tieline dari RK ke DSLAM


Contoh : T1RC-DSLAM IN(01-100), T2RC-DSLAM OUT(01-100)

3.12 Shelterisasi RK
Shelterisasi adalah menempatkan fungsi RK ke dalam Shelter Perangkat Aktif di suatu
lokasi tertentu dengan maksud untuk meningkatkan keamanan, kemudahan
operasional/pemeliharaan dan pengelolaan kabel jumper.

3.12.1 Kriteria RK yang Shelterisasi


Untuk keseragaman dalam implementasi, shelterisasi RK harus berpedoman pada
beberapa kriteria, antara lain:
a. Pada lokasi tersebut terdapat Shelter Perangkat Aktif Jaringan Akses.
b. Pada daerah tersebut sangat rawan gangguan.
c. Pada lokasi tersebut sangat rawan vandalisme.

3.12.2 Kaidah Instalasi Shelterisasi RK


Dalam implementasi Shelterisasi RK harus memenuhi kaidah instalasi sebagai berikut:
a. Mempunyai Rak terminasi sebagaimana RPU.
b. Kabel Primer/Sekunder dapat diterminasi di dalam Shelter
c. Penempatan Terminal Blok dan sistem jumpering mengacu pada ketentuan
jumpering di RK.
d. Penamaan Shelter mengacu pada sistem penamaan RK eksisting.
e. Harus dipasang Tray kabel untuk penempatan kabel yang menghubungkan antar
perangkat.
f. Dibuat denah/layout penempatan perangkat di dalam Shelter.

Dalam implementasinya bangunan Shelter diklasifikasikan dalam tiga tipe, yaitu tipe A,
tipe B dan tipe C. Secara detail bangunan Shelter, seperti gambar berikut.

85 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

Gambar 3- 38 Contoh Desain dan Penempatan Perangkat pada Shelter Tipe A

Gambar 3- 39 Contoh Desain dan Penempatan Perangkat pada Shelter Tipe B

86 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
RUMAH KABEL

Gambar 3- 40 Contoh Desain dan Penempatan Perangkat pada Shelter


Tipe C

87 - 328

Anda mungkin juga menyukai