Anda di halaman 1dari 27

6th March 2013

Langkah -langkah yang harus ditempuh oleh seorang instalatir antara lain :
a. Buat denah ruangan (seperti gambar 4.1). Penggunaan masing-masing
ruangan
dinyatakan dalam seperti : satu ruang tamu dan teras, 3 kamar tidur, sebuah
ruang
makan, dapur, kamar mandi, dan sebuah gudang.
b. Tentukan letak perlengkapan hubung bagi. PHB utama harus dipasang di
tempat
yang mudah dicapai dari jalan masuk rumah (biasanya di gang atau serambi), dan
tempatnya harus cukup bebas. Karena instalasinya kecil, sehingga hanya ada
satu
PHB yang ditempatkan di gudang (sesuai pasal 602 sub B).
c. Menentukan jumlah kotak-kontak dinding, seperti tertera pada denah gambar
bangunan.
d. Menempatkan kotak -kontak dinding sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
seperti
ayat 840 C5 menyatakan bahwa kotak-kontak dinding yang dipasang kurang dari
1,25 m dari lantai haus diberi tutup pengaman.
e. Membuat pentanahan kotak-kontak dinding. Karena lantainya dibuat dari kayu
yang
tidak menghantarkan listrik, kotak-kontak dinding di kamar tidur dan gudang tidak
perlu ditanahkan, tetapi di ruangan dapur yang terdapat saluran air harus
digunakan
kontak pengaman.
f. Setelah semua komponen perlengkapan yang akan dipasang sudah ditentukan,
RANGKUMAN
Sketsa dan ilustrasi dari sebuah rungan dalam suatu bangunan sangat
mempunyai
peranan penting dalam merangkai dan menentukan rancangan suatu instalasi
listrik dari
bangunan tersebut. Yang berkaitan dengan perencanaan pemasangan instalasi
suatu
tempat apakah gedung, rumah, aula, gudang, dan sebagainya, sebelum
melakukan suatu
pekerjaan pemasangan atau instalasi maka harus terlebih dahulu membuat suatu
gambar
yang berupa diagram rencana instalasi dan gambar diagram pelaksanaan atau
pengawatan, sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan sudah terbayang langkah-
instalasi
Instalasi Rumah Sederhana
langkah
yang harus ditempuh.
Dalam merangkai instalasi listrik sederhana khususnya berkaitan dengan
pemasangan lampi, dikenal ada beberapa macam diantaranya : instalasi dua
lampu pijar
dengan sakelar tunggal, instalasi dua lampu pijar hubungan gudang, instalasi
sebuah
lampu pijar dengan sakelar tunggal, instalasi dua lampu pijar dengan sakelar seri
atau
deret, dan sebagainya.
Pada waktu melakukan pemasangan instalasi, tentunya harus mengetahui prose-
dur-prosedur yang telah ditentukan untuk pemasangan instalasi listrik tersebut.
Beberapa prosedur yang harus ditempuh oleh seorang instalatir dalam melakukan
sutu
pemasangan instalasi listrik, antara lain : membuat gambar situasi, membuat
gambar
instalasi, membuat diagram instalasi garis tunggal, membuat gambar perincian
atau
keterangan pelaksanaan, melakukan pengawasan, melakukan pemeriksaan dan
pengujian apabila sudah selesai, dan bertanggung jawab atas semua pekerjaan
yang
telah diselesaikannya dalam jangka waktu tertentu apabila terjadi suatu
kecelakaan
akibat dari kesalahan pemasangan.
Dalam contoh kasus melakukan pemasangan instalasi listrik rumah sederhana,
beberapa hal penting yang harus dilakukan oleh seorang instalatir adalah :
membuat
denah rumah; menentukan letak komponen-konponen instalasi yang akan
dipasang
seperti PHB, sakelar, lampu, kotak-kontak, dan lain-lain; menentukan jumalh
kotak-
kontak dinding; menentukan tempat kotak-kontak dinding; membuat pentanahan;
membuat gambar instalasi dan gambar pengawatan; membuat rekapitulasi daya,
dan
membuat daftar baha n-bahan untuk keperluan instalasi rumah tersebut.
OPINI [http://www.kompasiana.com/posts/type/opinion/] | 30 May 2011 | 19:51
Dibaca: 4457 Komentar: 0 Nihil
Seputar Instalasi Listrik untuk Rumah Tinggal.
Tulisan saya ini saya muat di Kompasiana sekedar sebagai pengetahuan umum
bagi para Kompasianer demi untuk mencegah terjadinya kebakaran yang akhir -
akhir ini sering terjadi di Jakarta.
Semoga bermanfaat.
1. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam instalasi listrik rumah tinggal
agar efisien dan ekonomis?
Jawab :
Yang paling utama adalah harus memenuhi persyaratan teknis, baru setelah itu
bagaimana agar effesien dan ekonomis.
a. Persyaratan teknis.
a.1. Asumsi.
Dalam merancang instalasi listrik suatu rumah tinggal, diasumsikan bahwa
instalasi listrik tersebut tidak akan diperiksa atau di perbaiki selama rumah
tersebut tidak dibongkar (bisa akibat di renovasi atau dibongkar total untuk
dibangun kembali).
- Biasanya diasumsikan usia instalasi rumah sekitar 30 tahun.
Artinya : Dalam pemilihan peralatan instalasi listrik harus
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan
dalam PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik)
khusus untuk Rumah Tinggal, dimana
ketentuan yang diterapkan lebih berdasarkan
pengalaman selama ini (empiris), bukan
berdasarkan ketentuan teknis sesuai yang diatur
pada PUIL 2000, Bagian 7 : Penghantar dan
Pemasangannya (halaman 322 325), yang
umumnya diterapkan untuk Instalasi Pabrik,
Gedung Perkantoran, Hotel, dsb.
a.2. Menentukan Besaran Kabel Listrik.
Kabel Listrik berpenghantar tembaga dan berisolasi PVC yang terpasang secara
permanen di dalam rumah harus dengan ukuran minimal 2,5
mm
2
, berapapun jumlah daya listrik yang terpasang dan hanya
boleh dialiri listrik maksimal 10 A
- Jika arus listrik > 10 A tetapi < 16 A (berlangganan 3.500 VA, 1
phase), kabel utama (feeder) harus menggunakan ukuran 4
mm
2
.
Penjelasan :
Berdasarkan Tabel KHA (Kemampuan Hantar Arus) di PUIL 2000, untuk kabel
jenis NYA, NYM dan NYY adalah sebagai berikut :
- Luas penampang kabel 2,5 mm
2
= 25 A
Instalasi Listrik Rumah Tinggal yang
Aman dari Kebakaran
Klasik Kartu Lipat Majalah Mozaik Bilah Sisi Cuplikan Kronologis
contoh instalasi rum
telusuri
- Luas penampang kabel 4 mm
2
= 34 A
(PUIL 2000 halaman 301, 303 dan 304).
a.3. Isolasi Kabel.
Jenis kabel ditentukan oleh jenis isolasinya.
Untuk perumahan, yang paling banyak digunakan adalah :
- NYA : Kabel ini berisolasi PVC, ber inti tunggal, jenis kabel udara. Berwarna
Merah, Hitam, Kuning dan Biru.
* Kelebihan : Harganya murah.
* Kelemahan : # Isolasinya cuma 1 lapis, sehingga mudah cacad.
# Tidak tahan air (karena jenis kabel udara)
# Isolasinya sangat disukai tikus (digigit tikus)
# Supaya aman terhadap gangguan tikus dan sentuhan orang (kalau ada isolasi
yang cacad), pemasangan
kabel sebaiknya didalam
pipa (bisa pipa PVC atau
logam).
- NYM : Kabel berisolasi PVC, ada yang berinti 2, 3 atau 4, jenis kabel udara.
Berwarna putih.
* Kelebihan : # Isolasinya dua lapis, sehingga potensi kabel bocor akibat isolasi
cacad lebih kecil dibandingkan NYA
* Kelemahan : # Harganya lebih mahal dibandingkan NYA
# Tidak tahan air (karena jenis kabel udara)
# Isolasinya sangat disukai tikus (digigit tikus), dan tidak tahan terhadap impack
(benturan)
# Supaya aman terhadap gangguan tikus dan sentuhan orang (kalau ada isolasi
yang cacad), pemasangan
kabel sebaiknya didalam
pipa (bisa pipa PVC atau
logam).
- NYY : Kabel berisolasi PVC, ada yang berinti 2, 3 atau 4, jenis kabel tanah.
Berwarna Hitam.
* Kelebihan : # Isolasinya dua lapis dan liat sehingga lebih tahan terhadap impact
(benturan) dibandingkan dengan NYA dan NYM, potensi kabel bocor akibat isolasi
cacad lebih kecil dibandingkan NYM
# Tahan air (karena jenis kabel tanah)
# Isolasinya tidak disukai tikus, sehingga pemasangan tidak harus menggunakan
pipa.
* Kelemahan : # Harganya lebih mahal dibandingkan NYM.
a.4. Grounding.
a.4.1. Fungsi dari Grounding antara lain :
- Sebagai pengaman terhadap tegangan sentuh saat ada
instalasi yang bocor.
- Memperkecil resiko akibat sambaran petir.
a.4.2. Spesifikasi Pemasangan Grounding.
- Jika sebagai pengaman terhadap tegangan sentuh, tahanan
pentanahan maksimal 5 Ohm.
- Jika untuk memperkecil resiko akibat sambaran petir : < 1 Ohm
(sama dengan spesifikasi untuk grounding Penangkal
Petir).
Penjelasan :
* Tahanan Pentanahan adalah nilai Tahanan Suatu Grounding
yang kita tancapkan kedalam bumi.
Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger.
# Jika tanahnya berpori dan gembur seperti di Palmerah, Kebon
Jeruk, Bintaro atau di lokasi yang airnya asin
atau payau (di Jelambar, Kapuk, Ancol),
dengan menancapkan pipa sedalam 1 m
sudah bisa didapat Tahanan Pentanahan 5
Ohm di musim kemarau dan 1 Ohm di musim
hujan.
# Jika tanahnya berpasir (seperti di Yogyakarta, Banjarmasin,
Makasar) atau tanah liat yang tidak berpori
(seperti di Cikarang) atau dari batu padas
(seperti di Pangkal Pinang, Bawen), maka
untuk mendapatkan Tahanan Pentanahan 5
Ohm memerlukan 5 titik grounding dengan
kedalaman masing masing 5 meter dan
jarak antar titik minimal 10 meter.
* Dalam hal ini petirnya menyambar instalasi PLN yang ada
diatas tanah (dan mungkin jauh dari rumah kita),
tetapi petirnya sudah diproteksi oleh Arrester
yang terpasang pada instalasi PLN.
* Karena tidak seluruh petir dapat diserap oleh Arrester, maka
ada potensi lidah petir atau sering dikatakan
anak petir, berpotensi akan mengganggu jala
jala PLN, sehingga dapat merusakkan peralatan
listrik yang tersambung ke instalasi listrik di dalam
rumah.
# Kalau kabel TV sedang terpasang di Stop Kontak, TV dapat
terbakar dan beresiko juga orang yang ada di
depan TV akan ikut tersambar petir.
# Kalau Stop Kontak dalam keadaan kosong (tidak ada
peralatan yang terpasang di situ), pada
lubang stop kontak akan keluar bunga api.
* Cara paling sederhana membuat grounding adalah
memanfaatkan instalasi tiang/ kolom beton yang
ada di setiap dinding rumah.
# Besi yang ada di kolom beton, dibagian bawahnya selalu
menyentuh tanah, sehingga tahanan
pentanahannya berkisar < 1 Ohm dan
maksimal 5 Ohm, tergantung kedalaman
pondasi, jumlah kolom dan jenis tanahnya.
# Di setiap rumah, kolom beton akan sedikit terbuka di bagian
atas plafon sehingga besi betonnya kelihatan.
Nah besi beton itu bisa kita manfaatkan untuk
grounding.
* Untuk amannya, kabel netral digabungkan dengan Grounding.
# Di Instalasi PLN, kabel Netral ini sudah di grounding. Tetapi
untuk meningkatkan keamanan terhadap
tegangan sentuh (artinya jika ada peralatan
listrik yang isolasinya bocor dan tersentuh
tangan), kabel Netralnya kita grounding lagi.
# Tegangan Sentuh yang aman < 50 Volt.
a.5. Panel Hubung Bagi.
Sesuai standard yang ditetapkan oleh pihak PLN, setiap instalasi listrik di
perumahan harus memiliki PHB (Panel Hubung Bagi).
- Posisinya setelah KWH Meter PLN
- Letaknya biasanya didalam rumah tapi dibagian depan.
Kalau rumah sederhana dengan daya 450 VA, umumnya
menggunakan PHB sederhana, dimana komponen PHB hanya
berupa 1 buah fuse/ sikring atau bisa juga MCB (Miniatur Circuit
Breaker),
Jika rumah besar dengan daya 2.200 VA keatas, biasanya
menggunakan PHB Lengkap, dimana masing masing MCB
melayani jenis beban yang berbeda.
Contoh Diagram garis Tunggal PHB :
a.5.1. PHB Sederhana :
a.5.2. PHB Lengkap :
Tujuannya adalah untuk selektivitas pemadaman saat terjadi
gangguan.
* Jika yang terganggu AC (kemungkinan terjadi Hubung Singkat),
maka yang padam hanya MCB AC saja, sedangkan MCB
yang lainnya tidak ikut jatuh.
* Dipasaran sudah banyak yang jual box PHB dalam bentuk yang
cukup bagus jika diletakkan di ruang tamu, misalnya merk
Legrand.
a.6. Penangkal Petir
Jika rumahnya 2 lantai atau lebih dan disekitarnya tidak ada bangunan atau
pohon yang lebih tinggi dari atap rumah, sedangkan daerah
rumah tersebut merupakan daerah Sambaran Kilat (Depok,
Bintaro, Sawangan, Palmerah, Bogor, Ciputat, dsb) maka untuk
menghindari resiko tersambar petir, pada atap rumah wajib
dipasang Penangkal Petir.
Penjelasan.
- Daerah Sambaran Kilat adalah suatu daerah yang secara
geografis banyak awan berkumpul dan berpotensi
menimbulkan petir.
- Tahanan Pentanahan dari Penangkal Petir harus < 1 Ohm agar
energi petir yang sudah diserap oleh penangkal petir
langsung tersalurkan ke bumi tanpa hambatan.
- Kabel Grounding Penangkal Petir harus dijaga selalu dalam
keadaan baik, tidak karatan apalagi terlepas dari
groundingnya.
Awas!!!!!!
Jika Kabel Grounding terlepas dari Groundingnya, saat petir
menyambar rumahnya bisa meledak!!!.
Penyebabnya : Saat energi Petir sudah ditarik oleh
Penangkal Petir tapi tidak bisa disalurkan ke
Bumi akibat adanya hambatan pada kabel
grounding, energi petir tersebut bisa
menyambar rumah atau benda benda yang
ada disekitarnya.
Contoh kasus yang pernah terjadi adalah saat terbakarnya
kantor redaksi Femina Group beberapa tahun yang lalu.
* Saat hujan lebat dan banyak petir, pada kabel grounding
penangkal petir terlihat sinar warna biru (namanya
corona, yaitu muatan listrik yang berlebihan dalam kabel)
menyusuri kabel penangkal petir. Beberapa saat
kemudian terdengar ledakan dan gedungnya terbakar
habis.
Kemungkinan besar kabel groundingnya sudah karatan
sehingga energi petir yang sudah ditangkap oleh
Penangkal Petir tidak bisa disalurkan ke bumi dengan
lancar.
b. Efisien.
Pengertian Efisien dalam instalasi listrik adalah :
Kualitas kabel dan peralatan pendukungnya (sakelar, stop kontak,
fitting, dsb) sesuai standard yang telah ditentukan oleh PUIL, sehingga
instalasi listrik bisa bertahan sampai > 30 tahun..
b.1. Kabel.
Merk kabel yang paling baik sampai saat ini adalah 4 besar :
- Kabelmetal
- Kabelindo
- Supreme
- Tranka.
Diluar ke 4 merk tersebut kualitasnya tidak terlalu jelas, bisa
sama dengan ke 4 merk diatas, tapi kemungkinan besar ada di
bawahnya.
b.2. Peralatan Pendukung.
Merk peralatan Pendukung instalasi listrik seperti Stop Kontak, Sakelar, Fitting
lampu, cukup bagus sesuai spesifikasi yang ditentukan oleh PUIL
banyak beredar di pasaran, antara lain :
- MK
- Legrand
- .
c. Ekonomis.
Pengertian Ekonomis dalam Instalasi Listrik adalah Instalasinya dibuat
secara optimal, artinya harus ekonomis tetapi tetap memenuhi
persyaratan teknis.
c.1. Pemilihan Jenis kabel.
- Jika karena sifat instalasinya (ditempat yang terlihat oleh mata
atau punya potensi kena impact) sehingga kabel harus
dimasukkan kedalam pipa conduit, maka bisa digunakan
kabel NYA atau NYM yang lebih murah.
- Jika akan dipasang diatas plafon, tidak terlihat oleh mata dan
tidak ada potensi terkena impact sehingga tidak perlu
dipasang conduit, maka sebaiknya menggunakan kabel dari
jenis NYY, dengan asumsi harga kabel NYM + pipa conduit
lebih mahal dibandingkan dengan harga kabel NYY.
c.2. Jalur kabel.
Jika mau ekonomis, pembagian bebannya jangan terlalu banyak seperti contoh
diatas (point a.5.2) tetapi cukup seperti contoh a.5.1.(1 MCB/
Fuse/ Sikring untuk seluruh beban dengan daya tersambung <
1.300 VA) atau 2 MCB untuk daya tersambung > 2.200 VA
(hanya ada MCB untuk lampu dan MCB untuk Stop Kontak).
- Bisa lebih ekonomis karena kabel yang digunakan lebih pendek.
1. Bagaimana cara mencegah terjadinya arus pendek?
Jawab :
Yang paling berbahaya sebenarnya Isolasi Kabel yang bocor, karena hal
ini dapat menyebabkan kebakaran, sedangkan Hubungan Arus Pendek
atau Arus Hubung Singkat, jarang menjadi penyebab kebakaran.
Alasannya :
a. Arus Hubung Singkat.
Adalah bertemunya secara langsung antara kawat phasa dan kawat
netral atau kawat 2 phasa yang berbeda (pada sistem 3 phasa) akibat
terjadinya kegagalan isolasi, sehingga menyebabkan besar arus listrik
yang mengalir dalam kabel relatif tidak terhingga.
- Loncatan bunga api hanya berlangsung < 1 detik.
- Karena besar arus listriknya relatif tidak terhingga, maka pengaman
listriknya langsung bekerja sehingga sumber apinya langsung
padam.
b. Isolasi Kabel yang bocor.
Adalah bertemunya secara tidak langsung antara kawat phasa dan
kawat netral atau kawat 2 phasa yang berbeda (pada sistem 3 phasa)
akibat terjadinya kegagalan isolasi, tetapi besar arus listrik yang
mengalir dalam kabel relatif tidak terlalu besar dan cenderung masih
dibawah KHA (Kemampuan Hantar Arus) dari Sistem Pengaman yang
terpasang (bisa Fuse atau Circuit Breaker).
- Loncatan bunga api yang terjadi cukup besar dan bisa berlangsung
lama
- Karena besar arus listriknya relatif tidak terlalu besar dan cenderung
masih dibawah KHA Fuse atau Breaker, maka Sistem Pengaman
Listrik tidak bekerja, sehingga sumber apinya terus ada selama
sumber kegagalan isolasi kabel tidak diatasi.
c. Penyebab Kegagalan Isolasi Kabel.
c.1. Instalasi Listrik Rumah.
c.1.1. Kualitas Isolasi Kabel buruk, sehingga mudah retak atau terkelupas
saat digunakan.
c.1.2. Kabel dialiri arus lebih besar dari yang telah ditetapkan oleh PUIL
untuk Instalasi Rumah Tinggal lebih dari 5 tahun atau
waktunya singkat tetapi melampaui batas yang
dibolehkan sesuai dengan yang tercantum pada PUIL
2000 Bagian 7:Penghantar dan Pengamannya.
c.1.3. Kabel terkena pukulan atau impact sehingga isolasinya terluka.
c.1.4. Kabel terkena panas, baik secara langsung maupun tidak langsung,
baik panas yang bersumber dari matahari atau sumber
panas yang lain, yang bisa menyebabkan isolasi kabel
mengering dan akhirnya retak atau terkelupas.
c.2. Dari Peralatan Listrik.
c.1.1. Kualitas Peralatan Listrik buruk.
c.1.2. Kualitas Tegangan tidak stabil.
c.1.3. Tegangan yang diberikan tidak sesuai (misalnya peralatan 110 Volt
diberi teganagan 220 volt).
c.1.4. Frekuensi listrik yang tidak sesuai (peralatan listrik dengan 60 Hz,
yang biasanya ex Amerika atau Inggris, dipasang di
Indonesia , dimana standard frekuensinya = 50 Hz).
c.1.5. Usia peralatan listrik sudah tua.
1. Ada berapa macam ukuran kabel listrik dan apa saja fungsinya? Adakah
kaitannya dengan penghematan listrik?.
Jawab.
a. Macam ukuran kabel dan fungsinya.
Macam ukuran kabel banyak sekali, mulai dari luas penampang < 1 mm
2
untuk sistem kontrol sampai 1.000 mm
2
untuk Sistem Distribusi
Tenaga Listrik.
- Ada yang dari Tembaga, Allumunium, Fiber Optic dan sebagainya.
- Karena cakupannya sangat luas, maka penjelasan lebih rinci sebaiknya
dibuat dalam tulisan yang terpisah.
b. Adakah kaitannya dengan penghematan listrik ?
Jika dikaitkan dengan luas penampang kabel, tentu saja ada, karena
luas penampang kabel makin besar, rugi rugi di kabel juga makin
kecil.
- Tetapi khusus untuk Instalasi Rumah Tinggal, selama sistem
operasinya sesuai dengan spesifikasi yang telah di tentukan dalam
PUIL, masalah penghematan listrik tidak terlalu signifikan karena
besar arus yang mengalir di kabel listrik jauh dibawah kemampuan
kabel tersebut menyalurkan listrik.
1. Apa manfaat MCB? Bagaimana memilih MCB yang bagus?
Jawab :
a. Pengertian MCB.
a.1. MCB adalah singkatan dari Miniatur Circuit Breaker atau Circuit
Breaker dalam bentuk mini.
a.2. Biasanya digunakan untuk beban beban yang memiliki arus start
(transient) yang kecil, seperti beban beban peralatan listrik di
rumah tangga.
- Itu pula sebabnya Pembatas Arus di KWH Meter PLN
menggunakan MCB.
a.3. Diatas MCB ada :
- MCCB : Moulded Case Circuit Breaker.
- ACB : Air Circuit Breaker.
- VCB : Vacuum Circuit Breaker.
a.4. Yang membedakan antara ke 4 jenis Circuit Breaker tersebut antara lain:
- Kemampuan Hantar Arus.
- Breaking Capacity atau kemampuan Circuit Breaker untuk
menerima Daya Hubung Singkat.
- Kemampuan untuk melayani beban yang memiliki Arus Start
yang besar, misalnya Drive Motor, Compressor AC, dsb.
- Kemampuan membuat pengaturan selektifitas bila terjadi Over
Loaded atau Hubung Singkat.
Penjelasan :
Karena penjelasan masalah ini cukup kompleks, sebaiknay penjelasan
selengkapnya dibuat terpisah dalam konteks : Sistem Distribusi
Tenaga Listrik.
b. Manfaat MCB.
Untuk memutuskan Suplai Daya Listrik saat terjadi Over Loaded atau
Short Circuit (Hubung Singkat).
c. Memilih MCB yang bagus.
Gunakan MCB yang asli dan jangan yang palsu.
Repotnya, dipasaran banyak beredar MCB palsu. Sedemikian
canggihnya pemalsuat tersebut, sampai pihak pabrik seperti
Schneider yang memproduksi MCB merk MG/ Merlin Gerrin (yang
lokasi pabriknya di Cikarang), dengan hanya melihat fisik luarnya saja,
tidak bisa membedakan mana yang asli dan mana yang palsu.
- Saran dari mereka : Belilah MCB dari agen resmi.
1. Bagaimana mengetahui terjadinya kebocoran arus listrik? Hal-hal apa saja
yang harus dilakukan agar tidak terjadi kebocoran listrik? Adakah alat yang
bisa dipakai untuk mengetahui kebocoran listrik di rumah tinggal?
Jawab:
a. Bagaimana mengetahui terjadinya kebocoran listrik ?
a.1. Instalasi Listrik Rumah Tinggal.
a.1.1. Kebocoran listrik biasanya ditandai oleh :
- Ada bau hangus akibat isolasi kabel terbakar.
- Pada titik yang bocor timbul bunga api.
a.1.2. Cara mencegah kebocoran listrik.
Melakukan pengukuran besarnya Tahanan Isolasi Kabel dengan
alat yang namanya Megger yang artinya Mega Ohm
Meter.
- Megger ini akan menyuntikkan tegangan 1.000 Volt DC pada
kawat kabel yang akan diukur tahanan isolasinya.
- Peraturan dalam PUIL : Setiap tegangan 1 volt harus memiliki
Tahanan Isolasi minimal 1
Ohm.
- Saat kabel masih baru, Tahanan Isolasinya umumnya > 30
MOhm atau > 30.000 Ohm.
* Jika kualitas instalasi dan kualitas kabelnya bagus, setelah 30
tahun umumnya masih > 2.000 Ohm.
* Jika berlangganan listrik jenis 1 phase (tegangan 220 240
Volt), tahanan isolasi minimal 240 Ohm.
* Jika Tahanan Isolasi < 240 Ohm, Tahanan Isolasi Kabel sudah
termasuk Kategori Bocor.
# Nilai Tahanan Isolasi makin rendah, kebocoran listrik makin
besar.
# Jika Tahanan Isolasi Kabel mendekati 0 Ohm, instalasi listrik
sudah dinyatakan sebagai Hubung Singkat.
a.2. Peralatan Listrik.
a.2.1. Peralatan yang menggunakan motor listrik, antara lain :
* Lemari Es
* Dispenser
* Pompa Air
* Mesin Cuci
* AC
* Blender.
a.2.2. Peralatan listrik non Motor Listrik, antara lain :
* Computer
* Setrika Listrik
* Radio, TV, Tape, VCD
a.2.3. Ada 2 macam kebocoran isolasi :
a.2.3.1. Kebocoran Isolasi yang tidak berbahaya untuk Peralatan
Listrik tetapi bisa berbahaya untuk
manusia.
- Tanda tandanya :
Body Peralatan Listrik kalau di pegang nyetrum.
* Kalau Tegangan Sentuh > 50 Volt, bisa berbahaya untuk manusia.
* Kalau < 50 Volt, tidak berbahaya untuk manusia, cuma bikin kaget.
- Cara mengatasinya :
* Stekker yang ke Stop Kontak dibalik, sehingga yang tadinya dapat
Tegangan Phasa, kemudian dapat
Negatif dan sebaliknya.
* Body peralatan listrik di Ground, sehingga Tegangan Sentuh < 50
Volt.
a.2.3.2. Kebocoran Listrik yang berbahaya untuk peralatan
listrik tersebut.
- Jika terjadi kebocoran listrik pada peralatan listrik yang
menggunakan Motor Listrik, berarti telah
terjadi kebocoran isolasi pada gulungan
Rotor atau Stator.
Tanda tandanya:
* Mesin lebih panas
* Penggunaan listrik lebih besar
- Jika kebocoran listrik pada peralatan elektronik, sering kali tidak ada
tanda tandanya, tahu tahu tidak
berfungsi karena Hubung Singkat.
b. Apa yang harus dilakukan agar tidak terjadi kebocoran listrik :
Jawab :
b.1. Operasikan peralatan listrik tersebut harus sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditentukan oleh pabrik, antara lain :
* Komponen Listrik tidak boleh terkena air.
* Peletakan maupun operasional peralatan listrik tersebut
harus sesuai spesifikasi yang telah ditentukan oleh
pabrik, sehingga panas yang dihasilkan dapat terbuang
dengan baik (tidak berakumulasi).
# Jangan meletakkan peralatan listrik dekat sumber panas
seperti kompor, dsb.
# Jangan mengoperasikan peralatan listrik melampaui batas
yang dibolehkan, misalnya menjalankan pompa air 24
jam non stop atau terlalu sering start stop.
b.2. Pastikan Tegangan listriknya stabil dan sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditentukan.
- Jika tegangan tidak stabil, gunakan Stabilsator Tegangan.
b.3. Untuk instalasi listrik di rumah, sebaiknya setiap 10 th atau setidaknya
setelah 15 tahun diperiksa kualitas Tahanan Isolasi Kabel
dengan menggunakan Megger.
- Jika nilai Tahanan Isolasi < 5.000 Ohm tetapi masih > 2.000
Ohm, sebaiknya diperiksa setiap 5 tahun.
- Jika nilainya < 2.000 Ohm, sebaiknya segera diganti karena
proses penurunan Tahanan Isolasi berikutnya sulit ditebak.
* Kalau sedang beruntung, masih bisa bertahan 5 tahun lagi
atau lebih.
* Kalau sedang tidak beruntung, dalam waktu kurang dari 1
tahun, nilainya sudah < 240 Ohm dan ini beresiko terjadi
kebakaran.
1. Apakah alat-alat penghemat listrik yang banyak beredar di pasaran benar-
benar mampu menghemat listrik? Bagaimana cara kerjanya?
Jawab :
a. Namanya Capacitor Bank
b. Fungsinya bukan untuk menghemat Daya Listrik, tetapi untuk
mengoptimalkan penggunaan daya listrik di rumah agar dengan Daya
Tersambung yang ada, peralatan listrik yang dioperasikan bisa lebih
banyak.
c. Cara kerjanya :
c.1. Kita berlangganan listrik PLN dalam satuan Volt Ampere (VA),
yang dinyatakan sebagai Daya Efektif.
c.2. Kebutuhan Daya Listrik dari peralatan listrik yang kita pakai
adalah Watt, yang dinyatakan sebagai Watt atau Daya Nyata.
c.3. Tagihan Listrik PLN juga berdasarkan jumlah Daya Nyata yang
kita gunakan, dimana satuannya adalah KWH (Kilo Watt Hours).
c.4. Perbedaan antara VA dan Watt adalah :
c.4.1. VA (Volt Ampere).
VA adalah suatu daya efektif yang diperlukan untuk menggerakkan/
mengoperasikan suatu peralatan listrik (motor listrik,
lampu, heater, dsb).
Rumus : S = Daya Efektif = Volt Ampere
= Volt x Ampere.
Contoh :
Daya Listrik yang diperlukan untuk menggerakkan suatu motor listrik
adalah Daya Efektif dalam satuan Volt Ampere.
VA mengandung Cos Phi, yaitu sudut listrik yang terjadi akibat
penggunaan kumparan listrik (disebut sebagai sudut
lagging atau induktif) atau capasitor (disebut sebagai
sudut leading atau kapasitif).
Disebut Cos Phi karena merupakan fungsi Cossinus dari sudut Phi ( j
) antara VA dan Watt, dimana :
Cos Phi = Watt/ VA
c.4.1.1. Dalam operasionalnya, Cos Phi itu diperlukan untuk proses
pembangkitan listrik atau operasional peralatan
listrik.
Tanpa Cos Phi, maka :
- Pompa air tidak bisa bekerja memompa air.
- Listrik tidak bisa di bangkitkan
- Radio atau TV tidak bisa dioperasikan.
c.4.1.2. Masalah bagi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik, Cos Phi ini
mengganggu penyaluran daya listrik, sehingga
penggunaan Daya Listrik tidak bisa optimal.
Contoh :
- Daya Tersambung = 450 VA.
- Uji coba beban menggunakan lampu TL 18 watt dengan Cos Phi 0,7
indukstif :
= 18 watt/0,7
= 25,7 VA
- Jumlah lampu TL yang bisa di operasikan :
= 450 VA/ 25,7 VA
= 17 bh lampu TL 18 Watt.
- Jika menggunakan Capacitor Bank, maka Cos Phi bisa diatur = 0,98
Induktif, sehingga :
* Daya effektif lampu :
= 18 watt/0,98
= 18,36 VA
* Jumlah lampu TL yang bisa dioperasikan :
= 450 VA/ 18,36 VA
= 24 bh lampu TL 18 Watt.
c.4.2. Watt.
Watt = Daya Riel (nyata) adalah perubahan dari Daya Listrik menjadi
energi lain atau sebaliknya.
Rumus = P = Daya Riel = Watt
= Volt x Ampere x Cos Phi.
Contoh :
- Motor Listrik.
Input Daya Listrik (VA) Output Putaran Motor (Watt)
- Genset.
Input Power Engine (Watt) Output Daya Listrik (VA).
- Heater
Input Daya Listrik (VA) Output panas (dominan) + sinar (kecil)
(Watt)
- Lampu
Input Daya Listrik (VA) Output Sinar (dominan) + panas (kecil)
(Watt).
1. Adakah kiat-kiat untuk menghemat pemakaian listrik di rumah?
a. Pemilihan lampu
b. Pemakaian AC dan perangkat elektronik lainnya
Jawab :
Kiat untuk menghemat Pemakaian Listrik.
a. Design Rumah.
Dalam merancang rumah, usahakan sebanyak mungkin memasukkan
sinar matahari ke dalam rumah, sehingga penggunaan lampu untuk
penerangan pada siang hari bisa dikurangi.
Cara agar panas matahari tidak ikut masuk kedalam rumah ada
beberapa alternatif, antara lain :
a.1. Alternatif 1.
Sinar matahari yang masuk kedalam rumah harus dipecah
Density atau Intensitasnya, agar sinarnya tetap bisa masuk dan
memenuhi syarat untuk penerangan, tetapi tidak panas.
- Prinsipnya adalah Sinar Matahari yang masuk kedalam rumah
jangan langsung, tetapi harus dipantulkan dahulu ke bidang
lain, baru boleh masuk kedalam rumah.
- Agar hasilnya optimal, dibuat alat pemantul dan penerima Sinar
Matahari.
* Pemantulnya merupakan Bidang Datar.
* Penerimanya merupakan Bidang Cekung.
a.1. Alternatif 2.
Memasang Filter yang dapat menyaring sinar Ultra Violet (<
2000) dan Infra Red ( > 5.000), yang merupakan unsur panas
dari sinar matahari, tidak ikut masuk kedalam rumah, sedangkan
yang masuk adalah Visible Light, yaitu sinar matahari yang tidak
panas.
b. Operasional Peralatan Listrik.
Jangan mengoperasikan peralatan listrik jika memang tidak diperlukan.
Contoh :
- Jika Kamar mandi sedang tidak digunakan, maka lampu bisa dipadamkan.
- Jika TV sedang tidak di tonton, sebaiknya dimatikan.
c. Pemilihan Peralatan Listrik.
Peralatan Listrik yang dipilih haruslah yang memang hemat energi.
c.1. Lampu.
Lampu Pijar itu boros energi.
Jenis yang hemat energi untuk Rumah Tangga adalah Lampu TL.
Di pasaran memang banyak merk Lampu TL, ada yang murah meriah (ex China)
tetapi ada juga yang mahal (merk Philips).
- Lampu TL buatan China memang murah (untuk 18 Watt
harganya Rp. 5.000,00 Rp. 7.000,00), selain usia pakainya
pendek (+ 6 bulan), juga sinarnya cepat redup ( terangnya
cuma + 1 bulan), sehingga termasuk kategori Boros Energi
(tapi masih lebih hemat dibandingkan Lampu Pijar).
- Lampu TL merk Philips memang mahal (untuk 18 Watt
harganya Rp. 30.000,00), selain usianya panjang (+ 1 th),
sinarnya yang terang bisa bertahan sampai 1 tahun (sampai
lampunya putus).
c.2. AC.
Jika akan membeli AC, yang harus diperhatikan adalah besaran EER, dimana :
EER = Cooling Capacity (BTU/h)
Power Input (Watt)
*Angkanya makin besar, penggunaan Daya Listrik makin hemat.
* Angkanya berkisar antara 8,1 11,9 BTU/h/Watt.
- AC buatan China, seperti merk Chang Hong, cenderung boros
energi.
- AC buatan Jepang dan Eropa, umumnya sudah Hemat Energi.
- Kapasitas AC makin kecil, penggunaan daya listrik cenderung
makin Hemat.
* AC merk National ex Jepang berkapasitas 5.000 BTU/h
(atau istilah pasarannya PK), nilai EER bisa 11,9
BTU/h/Watt.
* AC merk Train kapasitas 27.000 BTU/h (3 PK), nilai EER
berkisar 8,5 9 BTU/h/Watt.
Penjelasan Tambahan :
- Kalau mau beli AC, yang dilihat bukan besaran PK, tetapi
besaran Kapasitas Pendinginannya dalam satuan BTU/h.
- Istilah PK atau Daya Kuda (setara 745 watt) saat ini sudah tidak
lagi digunakan dalam perencanaan unit AC, karena :
* AC ex China : 1 PK = 7.000 BTU/h.
* AC ex Jepang atau Eropa/ Amerika : 1 PK = 9.000 BTU/h.
* AC ex Korea : 1 PK < 9.000 BTU/h
- Untuk Rumah Tinggal dengan ketinggian Plafon 3 m, untuk
mendapatkan temperatur ruang (25 + 1)
0
C, saat siang hari
memerlukan Kapasitas Pendinginan 500 BTU/h/m
2
,
sedangkan pada malam hari 350 BTU/h/m
2
.
c.3. Peralatan lain.
Untuk peralatan lain seperti Pompa Air, Lemari Es, Kompor Listrik, dsb cara
memilihnya pada prinsipnya sama : Cari yang kinerjanya tinggi
tapi penggunaan daya listriknya kecil.
- Kalau mau aman, beli merk terkenal buatan Jepang, Eropa
atau Amerika, karena biasanya merk terkenal dari negara
negara tersebut selalu menjaga kualitas produknya : Kinerja
Tinggi tetapi penggunaan Daya Listrik Rendah.
sumber :www.google.com
Diposkan 6th March 2013 oleh fajar rahmadhani

0
Tambahkan komentar
6th March 2013
OPINI [http://www.kompasiana.com/posts/type/opinion/] | 30 May 2011 | 19:51 Dibaca:
4447 Komentar: 0 Nihil
Seputar Instalasi Listrik untuk Rumah Tinggal.
Tulisan saya ini saya muat di Kompasiana sekedar sebagai pengetahuan umum bagi para
Kompasianer demi untuk mencegah terjadinya kebakaran yang akhir - akhir ini sering terjadi di
Jakarta.
Semoga bermanfaat.
1. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam instalasi listrik rumah tinggal agar efisien
dan ekonomis?
Jawab :
Yang paling utama adalah harus memenuhi persyaratan teknis, baru setelah itu bagaimana
agar effesien dan ekonomis.
a. Persyaratan teknis.
a.1. Asumsi.
Dalam merancang instalasi listrik suatu rumah tinggal, diasumsikan bahwa instalasi listrik
tersebut tidak akan diperiksa atau di perbaiki selama rumah tersebut tidak dibongkar (bisa
akibat di renovasi atau dibongkar total untuk dibangun kembali).
- Biasanya diasumsikan usia instalasi rumah sekitar 30 tahun.
Artinya : Dalam pemilihan peralatan instalasi listrik harus memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan dalam PUIL (Peraturan
Umum Instalasi Listrik) khusus untuk Rumah Tinggal,
instalasi
Instalasi Listrik Rumah Tinggal yang
Aman dari Kebakaran
dimana ketentuan yang diterapkan lebih berdasarkan
pengalaman selama ini (empiris), bukan berdasarkan
ketentuan teknis sesuai yang diatur pada PUIL 2000, Bagian 7
: Penghantar dan Pemasangannya (halaman 322 325), yang
umumnya diterapkan untuk Instalasi Pabrik, Gedung
Perkantoran, Hotel, dsb.
a.2. Menentukan Besaran Kabel Listrik.
Kabel Listrik berpenghantar tembaga dan berisolasi PVC yang terpasang secara permanen di
dalam rumah harus dengan ukuran minimal 2,5 mm
2
, berapapun jumlah
daya listrik yang terpasang dan hanya boleh dialiri listrik maksimal 10 A
- Jika arus listrik > 10 A tetapi < 16 A (berlangganan 3.500 VA, 1 phase),
kabel utama (feeder) harus menggunakan ukuran 4 mm
2
.
Penjelasan :
Berdasarkan Tabel KHA (Kemampuan Hantar Arus) di PUIL 2000, untuk kabel jenis NYA, NYM
dan NYY adalah sebagai berikut :
- Luas penampang kabel 2,5 mm
2
= 25 A
- Luas penampang kabel 4 mm
2
= 34 A
(PUIL 2000 halaman 301, 303 dan 304).
a.3. Isolasi Kabel.
Jenis kabel ditentukan oleh jenis isolasinya.
Untuk perumahan, yang paling banyak digunakan adalah :
- NYA : Kabel ini berisolasi PVC, ber inti tunggal, jenis kabel udara. Berwarna Merah, Hitam,
Kuning dan Biru.
* Kelebihan : Harganya murah.
* Kelemahan : # Isolasinya cuma 1 lapis, sehingga mudah cacad.
# Tidak tahan air (karena jenis kabel udara)
# Isolasinya sangat disukai tikus (digigit tikus)
# Supaya aman terhadap gangguan tikus dan sentuhan orang (kalau ada isolasi yang cacad),
pemasangan kabel sebaiknya didalam
pipa (bisa pipa PVC atau logam).
- NYM : Kabel berisolasi PVC, ada yang berinti 2, 3 atau 4, jenis kabel udara. Berwarna putih.
* Kelebihan : # Isolasinya dua lapis, sehingga potensi kabel bocor akibat isolasi cacad lebih
kecil dibandingkan NYA
* Kelemahan : # Harganya lebih mahal dibandingkan NYA
# Tidak tahan air (karena jenis kabel udara)
# Isolasinya sangat disukai tikus (digigit tikus), dan tidak tahan terhadap impack (benturan)
# Supaya aman terhadap gangguan tikus dan sentuhan orang (kalau ada isolasi yang cacad),
pemasangan kabel sebaiknya didalam
pipa (bisa pipa PVC atau logam).
- NYY : Kabel berisolasi PVC, ada yang berinti 2, 3 atau 4, jenis kabel tanah. Berwarna Hitam.
* Kelebihan : # Isolasinya dua lapis dan liat sehingga lebih tahan terhadap impact (benturan)
dibandingkan dengan NYA dan NYM, potensi kabel bocor akibat isolasi cacad lebih kecil
dibandingkan NYM
# Tahan air (karena jenis kabel tanah)
# Isolasinya tidak disukai tikus, sehingga pemasangan tidak harus menggunakan pipa.
* Kelemahan : # Harganya lebih mahal dibandingkan NYM.
a.4. Grounding.
a.4.1. Fungsi dari Grounding antara lain :
- Sebagai pengaman terhadap tegangan sentuh saat ada instalasi yang
bocor.
- Memperkecil resiko akibat sambaran petir.
a.4.2. Spesifikasi Pemasangan Grounding.
- Jika sebagai pengaman terhadap tegangan sentuh, tahanan pentanahan
maksimal 5 Ohm.
- Jika untuk memperkecil resiko akibat sambaran petir : < 1 Ohm (sama
dengan spesifikasi untuk grounding Penangkal Petir).
Penjelasan :
* Tahanan Pentanahan adalah nilai Tahanan Suatu Grounding yang kita
tancapkan kedalam bumi.
# Jika tanahnya berpori dan gembur seperti di Palmerah, Kebon Jeruk,
Bintaro atau di lokasi yang airnya asin atau payau (di
Jelambar, Kapuk, Ancol), dengan menancapkan pipa
sedalam 1 m sudah bisa didapat Tahanan Pentanahan 5
Ohm di musim kemarau dan 1 Ohm di musim hujan.
# Jika tanahnya berpasir (seperti di Yogyakarta, Banjarmasin, Makasar) atau
tanah liat yang tidak berpori (seperti di Cikarang) atau dari
batu padas (seperti di Pangkal Pinang, Bawen), maka
untuk mendapatkan Tahanan Pentanahan 5 Ohm
memerlukan 5 titik grounding dengan kedalaman masing
masing 5 meter dan jarak antar titik minimal 10 meter.
* Dalam hal ini petirnya menyambar instalasi PLN yang ada diatas tanah (dan
mungkin jauh dari rumah kita), tetapi petirnya sudah diproteksi
oleh Arrester yang terpasang pada instalasi PLN.
* Karena tidak seluruh petir dapat diserap oleh Arrester, maka ada potensi
lidah petir atau sering dikatakan anak petir, berpotensi
akan mengganggu jala jala PLN, sehingga dapat
merusakkan peralatan listrik yang tersambung ke instalasi
listrik di dalam rumah.
# Kalau kabel TV sedang terpasang di Stop Kontak, TV dapat terbakar dan
beresiko juga orang yang ada di depan TV akan ikut
tersambar petir.
# Kalau Stop Kontak dalam keadaan kosong (tidak ada peralatan yang
terpasang di situ), pada lubang stop kontak akan keluar
bunga api.
* Cara paling sederhana membuat grounding adalah memanfaatkan instalasi
tiang/ kolom beton yang ada di setiap dinding rumah.
# Besi yang ada di kolom beton, dibagian bawahnya selalu menyentuh tanah,
sehingga tahanan pentanahannya berkisar < 1 Ohm dan
maksimal 5 Ohm, tergantung kedalaman pondasi, jumlah
kolom dan jenis tanahnya.
# Di setiap rumah, kolom beton akan sedikit terbuka di bagian atas plafon
sehingga besi betonnya kelihatan. Nah besi beton itu bisa
kita manfaatkan untuk grounding.
* Untuk amannya, kabel netral digabungkan dengan Grounding.
# Di Instalasi PLN, kabel Netral ini sudah di grounding. Tetapi untuk
meningkatkan keamanan terhadap tegangan sentuh
(artinya jika ada peralatan listrik yang isolasinya bocor dan
tersentuh tangan), kabel Netralnya kita grounding lagi.
# Tegangan Sentuh yang aman < 50 Volt.
a.5. Panel Hubung Bagi.
Sesuai standard yang ditetapkan oleh pihak PLN, setiap instalasi listrik di perumahan harus
memiliki PHB (Panel Hubung Bagi).
- Posisinya setelah KWH Meter PLN
- Letaknya biasanya didalam rumah tapi dibagian depan.
Kalau rumah sederhana dengan daya 450 VA, umumnya menggunakan PHB
sederhana, dimana komponen PHB hanya berupa 1 buah fuse/ sikring atau
bisa juga MCB (Miniatur Circuit Breaker),
Jika rumah besar dengan daya 2.200 VA keatas, biasanya menggunakan
PHB Lengkap, dimana masing masing MCB melayani jenis beban yang
berbeda.
Contoh Diagram garis Tunggal PHB :
a.5.1. PHB Sederhana :
a.5.2. PHB Lengkap :
Tujuannya adalah untuk selektivitas pemadaman saat terjadi gangguan.
* Jika yang terganggu AC (kemungkinan terjadi Hubung Singkat), maka yang
padam hanya MCB AC saja, sedangkan MCB yang lainnya tidak ikut jatuh.
* Dipasaran sudah banyak yang jual box PHB dalam bentuk yang cukup
bagus jika diletakkan di ruang tamu, misalnya merk Legrand.
a.6. Penangkal Petir
Jika rumahnya 2 lantai atau lebih dan disekitarnya tidak ada bangunan atau pohon yang lebih
tinggi dari atap rumah, sedangkan daerah rumah tersebut merupakan daerah
Sambaran Kilat (Depok, Bintaro, Sawangan, Palmerah, Bogor, Ciputat,
dsb) maka untuk menghindari resiko tersambar petir, pada atap rumah wajib
dipasang Penangkal Petir.
Penjelasan.
- Daerah Sambaran Kilat adalah suatu daerah yang secara geografis banyak
awan berkumpul dan berpotensi menimbulkan petir.
- Tahanan Pentanahan dari Penangkal Petir harus < 1 Ohm agar energi petir
yang sudah diserap oleh penangkal petir langsung tersalurkan ke bumi
tanpa hambatan.
- Kabel Grounding Penangkal Petir harus dijaga selalu dalam keadaan baik,
tidak karatan apalagi terlepas dari groundingnya.
Awas!!!!!!
Jika Kabel Grounding terlepas dari Groundingnya, saat petir menyambar
rumahnya bisa meledak!!!.
Penyebabnya : Saat energi Petir sudah ditarik oleh Penangkal Petir tapi
tidak bisa disalurkan ke Bumi akibat adanya hambatan
pada kabel grounding, energi petir tersebut bisa
menyambar rumah atau benda benda yang ada
disekitarnya.
Contoh kasus yang pernah terjadi adalah saat terbakarnya kantor redaksi
Femina Group beberapa tahun yang lalu.
* Saat hujan lebat dan banyak petir, pada kabel grounding penangkal
petir terlihat sinar warna biru (namanya corona, yaitu muatan listrik
yang berlebihan dalam kabel) menyusuri kabel penangkal petir.
Beberapa saat kemudian terdengar ledakan dan gedungnya terbakar
habis.
Kemungkinan besar kabel groundingnya sudah karatan sehingga energi
petir yang sudah ditangkap oleh Penangkal Petir tidak bisa disalurkan
ke bumi dengan lancar.
b. Efisien.
Pengertian Efisien dalam instalasi listrik adalah :
Kualitas kabel dan peralatan pendukungnya (sakelar, stop kontak, fitting, dsb)
sesuai standard yang telah ditentukan oleh PUIL, sehingga instalasi listrik bisa
bertahan sampai > 30 tahun..
b.1. Kabel.
Merk kabel yang paling baik sampai saat ini adalah 4 besar :
- Kabelmetal
- Kabelindo
- Supreme
- Tranka.
Diluar ke 4 merk tersebut kualitasnya tidak terlalu jelas, bisa sama dengan ke
4 merk diatas, tapi kemungkinan besar ada di bawahnya.
b.2. Peralatan Pendukung.
Merk peralatan Pendukung instalasi listrik seperti Stop Kontak, Sakelar, Fitting lampu, cukup
bagus sesuai spesifikasi yang ditentukan oleh PUIL banyak beredar di
pasaran, antara lain :
- MK
- Legrand
- .
c. Ekonomis.
Pengertian Ekonomis dalam Instalasi Listrik adalah Instalasinya dibuat secara
optimal, artinya harus ekonomis tetapi tetap memenuhi persyaratan teknis.
c.1. Pemilihan Jenis kabel.
- Jika karena sifat instalasinya (ditempat yang terlihat oleh mata atau punya
potensi kena impact) sehingga kabel harus dimasukkan kedalam pipa
conduit, maka bisa digunakan kabel NYA atau NYM yang lebih murah.
- Jika akan dipasang diatas plafon, tidak terlihat oleh mata dan tidak ada
potensi terkena impact sehingga tidak perlu dipasang conduit, maka
sebaiknya menggunakan kabel dari jenis NYY, dengan asumsi harga
kabel NYM + pipa conduit lebih mahal dibandingkan dengan harga kabel
NYY.
c.2. Jalur kabel.
Jika mau ekonomis, pembagian bebannya jangan terlalu banyak seperti contoh diatas (point
a.5.2) tetapi cukup seperti contoh a.5.1.(1 MCB/ Fuse/ Sikring untuk seluruh
beban dengan daya tersambung < 1.300 VA) atau 2 MCB untuk daya
tersambung > 2.200 VA (hanya ada MCB untuk lampu dan MCB untuk Stop
Kontak).
- Bisa lebih ekonomis karena kabel yang digunakan lebih pendek.
1. Bagaimana cara mencegah terjadinya arus pendek?
Jawab :
Yang paling berbahaya sebenarnya Isolasi Kabel yang bocor, karena hal ini dapat
menyebabkan kebakaran, sedangkan Hubungan Arus Pendek atau Arus Hubung
Singkat, jarang menjadi penyebab kebakaran.
Alasannya :
a. Arus Hubung Singkat.
Adalah bertemunya secara langsung antara kawat phasa dan kawat netral atau
kawat 2 phasa yang berbeda (pada sistem 3 phasa) akibat terjadinya kegagalan
isolasi, sehingga menyebabkan besar arus listrik yang mengalir dalam kabel relatif
tidak terhingga.
- Loncatan bunga api hanya berlangsung < 1 detik.
- Karena besar arus listriknya relatif tidak terhingga, maka pengaman listriknya
langsung bekerja sehingga sumber apinya langsung padam.
b. Isolasi Kabel yang bocor.
Adalah bertemunya secara tidak langsung antara kawat phasa dan kawat netral
atau kawat 2 phasa yang berbeda (pada sistem 3 phasa) akibat terjadinya
kegagalan isolasi, tetapi besar arus listrik yang mengalir dalam kabel relatif tidak
terlalu besar dan cenderung masih dibawah KHA (Kemampuan Hantar Arus) dari
Sistem Pengaman yang terpasang (bisa Fuse atau Circuit Breaker).
- Loncatan bunga api yang terjadi cukup besar dan bisa berlangsung lama
- Karena besar arus listriknya relatif tidak terlalu besar dan cenderung masih dibawah
KHA Fuse atau Breaker, maka Sistem Pengaman Listrik tidak bekerja, sehingga
sumber apinya terus ada selama sumber kegagalan isolasi kabel tidak diatasi.
c. Penyebab Kegagalan Isolasi Kabel.
c.1. Instalasi Listrik Rumah.
c.1.1. Kualitas Isolasi Kabel buruk, sehingga mudah retak atau terkelupas saat
digunakan.
c.1.2. Kabel dialiri arus lebih besar dari yang telah ditetapkan oleh PUIL untuk Instalasi
Rumah Tinggal lebih dari 5 tahun atau waktunya singkat tetapi
melampaui batas yang dibolehkan sesuai dengan yang tercantum
pada PUIL 2000 Bagian 7:Penghantar dan Pengamannya.
c.1.3. Kabel terkena pukulan atau impact sehingga isolasinya terluka.
c.1.4. Kabel terkena panas, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik panas
yang bersumber dari matahari atau sumber panas yang lain, yang
bisa menyebabkan isolasi kabel mengering dan akhirnya retak atau
terkelupas.
c.2. Dari Peralatan Listrik.
c.1.1. Kualitas Peralatan Listrik buruk.
c.1.2. Kualitas Tegangan tidak stabil.
c.1.3. Tegangan yang diberikan tidak sesuai (misalnya peralatan 110 Volt diberi
teganagan 220 volt).
c.1.4. Frekuensi listrik yang tidak sesuai (peralatan listrik dengan 60 Hz, yang biasanya
ex Amerika atau Inggris, dipasang di Indonesia , dimana standard
frekuensinya = 50 Hz).
c.1.5. Usia peralatan listrik sudah tua.
1. Ada berapa macam ukuran kabel listrik dan apa saja fungsinya? Adakah kaitannya
dengan penghematan listrik?.
Jawab.
a. Macam ukuran kabel dan fungsinya.
Macam ukuran kabel banyak sekali, mulai dari luas penampang < 1 mm
2
untuk sistem
kontrol sampai 1.000 mm
2
untuk Sistem Distribusi Tenaga Listrik.
- Ada yang dari Tembaga, Allumunium, Fiber Optic dan sebagainya.
- Karena cakupannya sangat luas, maka penjelasan lebih rinci sebaiknya dibuat dalam
tulisan yang terpisah.
b. Adakah kaitannya dengan penghematan listrik ?
Jika dikaitkan dengan luas penampang kabel, tentu saja ada, karena luas
penampang kabel makin besar, rugi rugi di kabel juga makin kecil.
- Tetapi khusus untuk Instalasi Rumah Tinggal, selama sistem operasinya sesuai
dengan spesifikasi yang telah di tentukan dalam PUIL, masalah penghematan
listrik tidak terlalu signifikan karena besar arus yang mengalir di kabel listrik
jauh dibawah kemampuan kabel tersebut menyalurkan listrik.
1. Apa manfaat MCB? Bagaimana memilih MCB yang bagus?
Jawab :
a. Pengertian MCB.
a.1. MCB adalah singkatan dari Miniatur Circuit Breaker atau Circuit Breaker dalam
bentuk mini.
a.2. Biasanya digunakan untuk beban beban yang memiliki arus start (transient) yang
kecil, seperti beban beban peralatan listrik di rumah tangga.
- Itu pula sebabnya Pembatas Arus di KWH Meter PLN menggunakan MCB.
a.3. Diatas MCB ada :
- MCCB : Moulded Case Circuit Breaker.
- ACB : Air Circuit Breaker.
- VCB : Vacuum Circuit Breaker.
a.4. Yang membedakan antara ke 4 jenis Circuit Breaker tersebut antara lain:
- Kemampuan Hantar Arus.
- Breaking Capacity atau kemampuan Circuit Breaker untuk menerima Daya
Hubung Singkat.
- Kemampuan untuk melayani beban yang memiliki Arus Start yang besar,
misalnya Drive Motor, Compressor AC, dsb.
- Kemampuan membuat pengaturan selektifitas bila terjadi Over Loaded atau
Hubung Singkat.
Penjelasan :
Karena penjelasan masalah ini cukup kompleks, sebaiknay penjelasan selengkapnya
dibuat terpisah dalam konteks : Sistem Distribusi Tenaga Listrik.
b. Manfaat MCB.
Untuk memutuskan Suplai Daya Listrik saat terjadi Over Loaded atau Short Circuit
(Hubung Singkat).
c. Memilih MCB yang bagus.
Gunakan MCB yang asli dan jangan yang palsu.
Repotnya, dipasaran banyak beredar MCB palsu. Sedemikian canggihnya
pemalsuat tersebut, sampai pihak pabrik seperti Schneider yang memproduksi MCB
merk MG/ Merlin Gerrin (yang lokasi pabriknya di Cikarang), dengan hanya melihat
fisik luarnya saja, tidak bisa membedakan mana yang asli dan mana yang palsu.
- Saran dari mereka : Belilah MCB dari agen resmi.
1. Bagaimana mengetahui terjadinya kebocoran arus listrik? Hal-hal apa saja yang harus
dilakukan agar tidak terjadi kebocoran listrik? Adakah alat yang bisa dipakai untuk
mengetahui kebocoran listrik di rumah tinggal?
Jawab:
a. Bagaimana mengetahui terjadinya kebocoran listrik ?
a.1. Instalasi Listrik Rumah Tinggal.
a.1.1. Kebocoran listrik biasanya ditandai oleh :
- Ada bau hangus akibat isolasi kabel terbakar.
- Pada titik yang bocor timbul bunga api.
a.1.2. Cara mencegah kebocoran listrik.
Melakukan pengukuran besarnya Tahanan Isolasi Kabel dengan alat yang
namanya Megger yang artinya Mega Ohm Meter.
- Megger ini akan menyuntikkan tegangan 1.000 Volt DC pada kawat kabel
yang akan diukur tahanan isolasinya.
- Peraturan dalam PUIL : Setiap tegangan 1 volt harus memiliki Tahanan
Isolasi minimal 1 Ohm.
- Saat kabel masih baru, Tahanan Isolasinya umumnya > 30 MOhm atau >
30.000 Ohm.
* Jika kualitas instalasi dan kualitas kabelnya bagus, setelah 30 tahun
umumnya masih > 2.000 Ohm.
* Jika berlangganan listrik jenis 1 phase (tegangan 220 240 Volt), tahanan
isolasi minimal 240 Ohm.
* Jika Tahanan Isolasi < 240 Ohm, Tahanan Isolasi Kabel sudah termasuk
Kategori Bocor.
# Nilai Tahanan Isolasi makin rendah, kebocoran listrik makin besar.
# Jika Tahanan Isolasi Kabel mendekati 0 Ohm, instalasi listrik sudah
dinyatakan sebagai Hubung Singkat.
a.2. Peralatan Listrik.
a.2.1. Peralatan yang menggunakan motor listrik, antara lain :
* Lemari Es
* Dispenser
* Pompa Air
* Mesin Cuci
* AC
* Blender.
a.2.2. Peralatan listrik non Motor Listrik, antara lain :
* Computer
* Setrika Listrik
* Radio, TV, Tape, VCD
a.2.3. Ada 2 macam kebocoran isolasi :
a.2.3.1. Kebocoran Isolasi yang tidak berbahaya untuk Peralatan Listrik
tetapi bisa berbahaya untuk manusia.
- Tanda tandanya :
Body Peralatan Listrik kalau di pegang nyetrum.
* Kalau Tegangan Sentuh > 50 Volt, bisa berbahaya untuk manusia.
* Kalau < 50 Volt, tidak berbahaya untuk manusia, cuma bikin kaget.
- Cara mengatasinya :
* Stekker yang ke Stop Kontak dibalik, sehingga yang tadinya dapat Tegangan
Phasa, kemudian dapat Negatif dan sebaliknya.
* Body peralatan listrik di Ground, sehingga Tegangan Sentuh < 50 Volt.
a.2.3.2. Kebocoran Listrik yang berbahaya untuk peralatan listrik tersebut.
- Jika terjadi kebocoran listrik pada peralatan listrik yang menggunakan Motor
Listrik, berarti telah terjadi kebocoran isolasi pada
gulungan Rotor atau Stator.
Tanda tandanya:
* Mesin lebih panas
* Penggunaan listrik lebih besar
- Jika kebocoran listrik pada peralatan elektronik, sering kali tidak ada tanda
tandanya, tahu tahu tidak berfungsi karena Hubung
Singkat.
b. Apa yang harus dilakukan agar tidak terjadi kebocoran listrik :
Jawab :
b.1. Operasikan peralatan listrik tersebut harus sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan oleh pabrik, antara lain :
* Komponen Listrik tidak boleh terkena air.
* Peletakan maupun operasional peralatan listrik tersebut harus sesuai
spesifikasi yang telah ditentukan oleh pabrik, sehingga panas yang
dihasilkan dapat terbuang dengan baik (tidak berakumulasi).
# Jangan meletakkan peralatan listrik dekat sumber panas seperti
kompor, dsb.
# Jangan mengoperasikan peralatan listrik melampaui batas yang
dibolehkan, misalnya menjalankan pompa air 24 jam non stop atau
terlalu sering start stop.
b.2. Pastikan Tegangan listriknya stabil dan sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan.
- Jika tegangan tidak stabil, gunakan Stabilsator Tegangan.
b.3. Untuk instalasi listrik di rumah, sebaiknya setiap 10 th atau setidaknya setelah 15
tahun diperiksa kualitas Tahanan Isolasi Kabel dengan menggunakan
Megger.
- Jika nilai Tahanan Isolasi < 5.000 Ohm tetapi masih > 2.000 Ohm, sebaiknya
diperiksa setiap 5 tahun.
- Jika nilainya < 2.000 Ohm, sebaiknya segera diganti karena proses
penurunan Tahanan Isolasi berikutnya sulit ditebak.
* Kalau sedang beruntung, masih bisa bertahan 5 tahun lagi atau lebih.
* Kalau sedang tidak beruntung, dalam waktu kurang dari 1 tahun,
nilainya sudah < 240 Ohm dan ini beresiko terjadi kebakaran.
1. Apakah alat-alat penghemat listrik yang banyak beredar di pasaran benar-benar mampu
menghemat listrik? Bagaimana cara kerjanya?
Jawab :
a. Namanya Capacitor Bank
b. Fungsinya bukan untuk menghemat Daya Listrik, tetapi untuk mengoptimalkan
penggunaan daya listrik di rumah agar dengan Daya Tersambung yang ada,
peralatan listrik yang dioperasikan bisa lebih banyak.
c. Cara kerjanya :
c.1. Kita berlangganan listrik PLN dalam satuan Volt Ampere (VA), yang dinyatakan
sebagai Daya Efektif.
c.2. Kebutuhan Daya Listrik dari peralatan listrik yang kita pakai adalah Watt, yang
dinyatakan sebagai Watt atau Daya Nyata.
c.3. Tagihan Listrik PLN juga berdasarkan jumlah Daya Nyata yang kita gunakan,
dimana satuannya adalah KWH (Kilo Watt Hours).
c.4. Perbedaan antara VA dan Watt adalah :
c.4.1. VA (Volt Ampere).
VA adalah suatu daya efektif yang diperlukan untuk menggerakkan/
mengoperasikan suatu peralatan listrik (motor listrik, lampu, heater,
dsb).
Rumus : S = Daya Efektif = Volt Ampere
= Volt x Ampere.
Contoh :
Daya Listrik yang diperlukan untuk menggerakkan suatu motor listrik adalah Daya
Efektif dalam satuan Volt Ampere.
VA mengandung Cos Phi, yaitu sudut listrik yang terjadi akibat penggunaan
kumparan listrik (disebut sebagai sudut lagging atau induktif) atau
capasitor (disebut sebagai sudut leading atau kapasitif).
Disebut Cos Phi karena merupakan fungsi Cossinus dari sudut Phi ( j ) antara VA
dan Watt, dimana :
Cos Phi = Watt/ VA
c.4.1.1. Dalam operasionalnya, Cos Phi itu diperlukan untuk proses pembangkitan
listrik atau operasional peralatan listrik.
Tanpa Cos Phi, maka :
- Pompa air tidak bisa bekerja memompa air.
- Listrik tidak bisa di bangkitkan
- Radio atau TV tidak bisa dioperasikan.
c.4.1.2. Masalah bagi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik, Cos Phi ini mengganggu
penyaluran daya listrik, sehingga penggunaan Daya Listrik
tidak bisa optimal.
Contoh :
- Daya Tersambung = 450 VA.
- Uji coba beban menggunakan lampu TL 18 watt dengan Cos Phi 0,7 indukstif :
= 18 watt/0,7
= 25,7 VA
- Jumlah lampu TL yang bisa di operasikan :
= 450 VA/ 25,7 VA
= 17 bh lampu TL 18 Watt.
- Jika menggunakan Capacitor Bank, maka Cos Phi bisa diatur = 0,98 Induktif,
sehingga :
* Daya effektif lampu :
= 18 watt/0,98
= 18,36 VA
* Jumlah lampu TL yang bisa dioperasikan :
= 450 VA/ 18,36 VA
= 24 bh lampu TL 18 Watt.
c.4.2. Watt.
Watt = Daya Riel (nyata) adalah perubahan dari Daya Listrik menjadi energi lain
atau sebaliknya.
Rumus = P = Daya Riel = Watt
= Volt x Ampere x Cos Phi.
Contoh :
- Motor Listrik.
Input Daya Listrik (VA) Output Putaran Motor (Watt)
- Genset.
Input Power Engine (Watt) Output Daya Listrik (VA).
- Heater
Input Daya Listrik (VA) Output panas (dominan) + sinar (kecil) (Watt)
- Lampu
Input Daya Listrik (VA) Output Sinar (dominan) + panas (kecil) (Watt).
1. Adakah kiat-kiat untuk menghemat pemakaian listrik di rumah?
a. Pemilihan lampu
b. Pemakaian AC dan perangkat elektronik lainnya
Jawab :
Kiat untuk menghemat Pemakaian Listrik.
a. Design Rumah.
Dalam merancang rumah, usahakan sebanyak mungkin memasukkan sinar
matahari ke dalam rumah, sehingga penggunaan lampu untuk penerangan pada
siang hari bisa dikurangi.
Cara agar panas matahari tidak ikut masuk kedalam rumah ada beberapa
alternatif, antara lain :
a.1. Alternatif 1.
Sinar matahari yang masuk kedalam rumah harus dipecah Density atau
Intensitasnya, agar sinarnya tetap bisa masuk dan memenuhi syarat untuk
penerangan, tetapi tidak panas.
- Prinsipnya adalah Sinar Matahari yang masuk kedalam rumah jangan
langsung, tetapi harus dipantulkan dahulu ke bidang lain, baru boleh
masuk kedalam rumah.
- Agar hasilnya optimal, dibuat alat pemantul dan penerima Sinar Matahari.
* Pemantulnya merupakan Bidang Datar.
* Penerimanya merupakan Bidang Cekung.
a.1. Alternatif 2.
Memasang Filter yang dapat menyaring sinar Ultra Violet (< 2000) dan Infra
Red ( > 5.000), yang merupakan unsur panas dari sinar matahari, tidak ikut
masuk kedalam rumah, sedangkan yang masuk adalah Visible Light, yaitu
sinar matahari yang tidak panas.
b. Operasional Peralatan Listrik.
Jangan mengoperasikan peralatan listrik jika memang tidak diperlukan.
Contoh :
- Jika Kamar mandi sedang tidak digunakan, maka lampu bisa dipadamkan.
- Jika TV sedang tidak di tonton, sebaiknya dimatikan.
c. Pemilihan Peralatan Listrik.
Peralatan Listrik yang dipilih haruslah yang memang hemat energi.
c.1. Lampu.
Lampu Pijar itu boros energi.
Jenis yang hemat energi untuk Rumah Tangga adalah Lampu TL.
Di pasaran memang banyak merk Lampu TL, ada yang murah meriah (ex China) tetapi ada
juga yang mahal (merk Philips).
- Lampu TL buatan China memang murah (untuk 18 Watt harganya Rp.
5.000,00 Rp. 7.000,00), selain usia pakainya pendek (+ 6 bulan), juga
sinarnya cepat redup ( terangnya cuma + 1 bulan), sehingga termasuk
kategori Boros Energi (tapi masih lebih hemat dibandingkan Lampu Pijar).
- Lampu TL merk Philips memang mahal (untuk 18 Watt harganya Rp.
30.000,00), selain usianya panjang (+ 1 th), sinarnya yang terang bisa
bertahan sampai 1 tahun (sampai lampunya putus).
c.2. AC.
Jika akan membeli AC, yang harus diperhatikan adalah besaran EER, dimana :
EER = Cooling Capacity (BTU/h)
Power Input (Watt)
*Angkanya makin besar, penggunaan Daya Listrik makin hemat.
* Angkanya berkisar antara 8,1 11,9 BTU/h/Watt.
- AC buatan China, seperti merk Chang Hong, cenderung boros energi.
- AC buatan Jepang dan Eropa, umumnya sudah Hemat Energi.
- Kapasitas AC makin kecil, penggunaan daya listrik cenderung makin Hemat.
* AC merk National ex Jepang berkapasitas 5.000 BTU/h (atau istilah
pasarannya PK), nilai EER bisa 11,9 BTU/h/Watt.
* AC merk Train kapasitas 27.000 BTU/h (3 PK), nilai EER berkisar 8,5 9
BTU/h/Watt.
Penjelasan Tambahan :
- Kalau mau beli AC, yang dilihat bukan besaran PK, tetapi besaran Kapasitas
Pendinginannya dalam satuan BTU/h.
- Istilah PK atau Daya Kuda (setara 745 watt) saat ini sudah tidak lagi
digunakan dalam perencanaan unit AC, karena :
* AC ex China : 1 PK = 7.000 BTU/h.
* AC ex Jepang atau Eropa/ Amerika : 1 PK = 9.000 BTU/h.
* AC ex Korea : 1 PK < 9.000 BTU/h
- Untuk Rumah Tinggal dengan ketinggian Plafon 3 m, untuk mendapatkan
temperatur ruang (25 + 1)
0
C, saat siang hari memerlukan Kapasitas
Pendinginan 500 BTU/h/m
2
, sedangkan pada malam hari 350 BTU/h/m
2
.
c.3. Peralatan lain.
Untuk peralatan lain seperti Pompa Air, Lemari Es, Kompor Listrik, dsb cara memilihnya pada
prinsipnya sama : Cari yang kinerjanya tinggi tapi penggunaan daya listriknya
kecil.
- Kalau mau aman, beli merk terkenal buatan Jepang, Eropa atau Amerika,
karena biasanya merk terkenal dari negara negara tersebut selalu
menjaga kualitas produknya : Kinerja Tinggi tetapi penggunaan Daya
Listrik Rendah
Langkah -langkah yang harus ditempuh oleh seorang instalatir antara lain :
a. Buat denah ruangan (seperti gambar 4.1). Penggunaan masing-masing ruangan
dinyatakan dalam seperti : satu ruang tamu dan teras, 3 kamar tidur, sebuah ruang
makan, dapur, kamar mandi, dan sebuah gudang.
b. Tentukan letak perlengkapan hubung bagi. PHB utama harus dipasang di tempat
yang mudah dicapai dari jalan masuk rumah (biasanya di gang atau serambi), dan
tempatnya harus cukup bebas. Karena instalasinya kecil, sehingga hanya ada satu
PHB yang ditempatkan di gudang (sesuai pasal 602 sub B).
c. Menentukan jumlah kotak-kontak dinding, seperti tertera pada denah gambar
bangunan.
d. Menempatkan kotak -kontak dinding sesuai dengan ketentuan yang berlaku, seperti
ayat 840 C5 menyatakan bahwa kotak-kontak dinding yang dipasang kurang dari
1,25 m dari lantai haus diberi tutup pengaman.
e. Membuat pentanahan kotak-kontak dinding. Karena lantainya dibuat dari kayu yang
tidak menghantarkan listrik, kotak-kontak dinding di kamar tidur dan gudang tidak
perlu ditanahkan, tetapi di ruangan dapur yang terdapat saluran air harus digunakan
kontak pengaman.
f. Setelah semua komponen perlengkapan yang akan dipasang sudah ditentukan,
RANGKUMAN
Sketsa dan ilustrasi dari sebuah rungan dalam suatu bangunan sangat mempunyai
peranan penting dalam merangkai dan menentukan rancangan suatu instalasi listrik dari
bangunan tersebut. Yang berkaitan dengan perencanaan pemasangan instalasi suatu
tempat apakah gedung, rumah, aula, gudang, dan sebagainya, sebelum melakukan suatu
pekerjaan pemasangan atau instalasi maka harus terlebih dahulu membuat suatu gambar
yang berupa diagram rencana instalasi dan gambar diagram pelaksanaan atau
pengawatan, sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan sudah terbayang langkah-langkah
yang harus ditempuh.
Dalam merangkai instalasi listrik sederhana khususnya berkaitan dengan
pemasangan lampi, dikenal ada beberapa macam diantaranya : instalasi dua lampu pijar
dengan sakelar tunggal, instalasi dua lampu pijar hubungan gudang, instalasi sebuah
lampu pijar dengan sakelar tunggal, instalasi dua lampu pijar dengan sakelar seri atau
deret, dan sebagainya.
Pada waktu melakukan pemasangan instalasi, tentunya harus mengetahui prose-
dur-prosedur yang telah ditentukan untuk pemasangan instalasi listrik tersebut.
Beberapa prosedur yang harus ditempuh oleh seorang instalatir dalam melakukan sutu
pemasangan instalasi listrik, antara lain : membuat gambar situasi, membuat gambar
instalasi, membuat diagram instalasi garis tunggal, membuat gambar perincian atau
Instalasi Rumah Sederhana
keterangan pelaksanaan, melakukan pengawasan, melakukan pemeriksaan dan
pengujian apabila sudah selesai, dan bertanggung jawab atas semua pekerjaan yang
telah diselesaikannya dalam jangka waktu tertentu apabila terjadi suatu kecelakaan
akibat dari kesalahan pemasangan.
Dalam contoh kasus melakukan pemasangan instalasi listrik rumah sederhana,
beberapa hal penting yang harus dilakukan oleh seorang instalatir adalah : membuat
denah rumah; menentukan letak komponen-konponen instalasi yang akan dipasang
seperti PHB, sakelar, lampu, kotak-kontak, dan lain-lain; menentukan jumalh kotak-
kontak dinding; menentukan tempat kotak-kontak dinding; membuat pentanahan;
membuat gambar instalasi dan gambar pengawatan; membuat rekapitulasi daya, dan
membuat daftar baha n-bahan untuk keperluan instalasi rumah tersebut.

sumber :www.google.com
Diposkan 6th March 2013 oleh fajar rahmadhani

0
Tambahkan komentar

Anda mungkin juga menyukai