Anda di halaman 1dari 5

U a

Rangkuman DiskusiWait and weight


Methode
by migas | Aug 6, 2007 | Pertambangan, Uncategorized |

Wait and Weight Method (Engineer Method) dinamakan demikian karena ketika
terjadi kick dan kru bor mematikan sumur, mereka harus menunggu (wait) Killing
Mud (KM) dipersiapkan dan kemudian sirkulasikan lumpur pemberat baru (weight)
ke dalam sumur. Lumpur baru dipompakan lalu OM (Original Mud, lumpur awal) dan
infux dikeluarkan melalui choke line.

Tanya – ‘dy_miners’

Dear All,

Mohon Pencerahan tentang Penanganan Well Kick dengan menggunakan metode ‘Wait
and Weight Methode’ dan tentang lumpur barite sebagai bahan pemberatnya. Literatur
yang saya punya sangan sedikit….
Mohon bantuannya….

Tanggapan 1 – Rio Budiman

Buat Candy. Berikut informasi yg saya tahu ttg pertanyaan anda. Mungkin yg lain
bisa menambahkan.

Wait and Weight Method (Engineer Method) dinamakan demikian karena ketika
terjadi kick dan kru bor mematikan sumur, mereka harus menunggu (wait) Killing
Mud (KM) dipersiapkan dan kemudian sirkulasikan lumpur pemberat baru (weight)
ke dalam sumur. Lumpur baru dipompakan lalu OM (Original Mud, lumpur awal)dan
infux dikeluarkan melalui choke line.

Atau secara sederhana : Siapkan Killing Mud dan Sirkulasikan keluar influx dengan
Killing Mud.

Prosedurnya adalah sbb:


1. Ketika terjadi Kick, tutup sumur.

2. Isi Kill Sheet dan naikkan berat lumpur.

3. Ketika lumpur baru siap, buka choke dan perlahan naikkan tekanan pompa naik
ke Kill Rate Pressure (KRP) sambil mempertahankan tekanan casing (SICP) konstan,
diatur dengan menggunakan choke. Ketika tekanan pompa naik ke KRP amati
tekanan drill pipe (SIDP).

4. Sambil mempertahankan tekanan pompa konstan secara kontinyu pompakan


lumpur baru melalui drill pipe. SIDP akan turun ketika lumpur baru dimasukkan ke
drill pipe. Penurunan tekanan SIDP dapat dimonitor di kill sheet graph. Choke diatur
buka atau tutup untuk mengoreksi fluktuasinya.

5. Ketika KM mencapai bit pertahankan Final Circulation Pressure (FCP) dan jaga
stroke pompa konstan hingga lumpur baru mencapai permukaan.

6. Stop pompa, tutup sumur dan periksa aliran.

Keuntungan:

1. Hanya sekali sirkulasi, sekaligus mematikan kick.

2. Tidak terjadi kick susulan.

Kerugian:

1. Memerlukan waktu untuk membuat lumpur berat.

2. Hanya bisa dilakukan bila waktu pembuatan lumpur tidak lama.

3. Bila waktu menunggu lama, influx gas akan mengembang (ekspansi) dan
berbahaya.

Semoga bisa membantu.

Search

Recent Posts
Lowongan: dibutuhkan Segera Engineer

Lowongan Senior Company Man, Middle Company Man and Junior Company Man
PPh 21

Teknik Elektro ke Piping

NDT – Electromagnetic Test ET

Categories
Chemistry

Civil

Comdev

Ekonomi

Ekonomi Minyak dan Gas Bumi

Eksplorasi

Electrical

Energi

Featured

Geodesi

Geofisika

Geologi

HSE

Hukum

Info

Info Training

Info Vendor

Inspeksi Teknis

Instrumentasi

Kimia Terapan

KMI

KMI Goes To Campus

Korosi

Lab

Lowongan Kerja

Maintenance
Management

Manajemen Mutu

Marine

Material

Mechanical

Minyak dan Gas Bumi

Pengeboran

Pengeboran dan Produksi

Pengelasan

Pertambangan

Pipeline

Piping

Produksi

Project Management

Proses

QMS

Reliability

Reservoir

SCM

SDM

Standard

Struktur

Teknologi Informasi

Telekomunikasi

Transportasi

UMUM

Uncategorized

Recomended Link
Galoora Dashboard

Sistem Informasi Eksekutif


   
© 2002-2017 Migas-Indonesia.com

Anda mungkin juga menyukai