Muhammad Fakhri KA - 26050119130043 - B - Tugas 1 Pemodelan Oseanografi
Muhammad Fakhri KA - 26050119130043 - B - Tugas 1 Pemodelan Oseanografi
26050119130043
Pemodelan Oseanografi A
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Denny Nugroho Sugianto, S.T., M.Si
TUGAS 1
I. Beda Maju, Beda Mundur dan Beda Pusat
Metode beda hingga merupakan metode klasik yang dipergunakan sebagai
pendekatan dalam menghitung turunan numerik dalam rangka menyelesaikan
suatu pemodelan yang memiliki bentuk persamaan diferensial. Metode beda
hingga dapat diturunkan dengan dua cara, yaitu dengan deret Taylor dan dengan
hampiran polinom interpolasi. Kedua cara tersebut menghasilkan rumus beda
hingga yang sama.
Untuk suatu fungsi f(x,y) yang terdefinisi pada suatu selang tertutup [a,b],
terdapat tiga pendekatan metode beda hingga dalam menghitung turunan
numerik, yang antara lain dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
• Beda Maju
a. Bentuk turunan pertama
𝑓(𝑥𝑖+1 ) − 𝑓(𝑥𝑖 )
𝑓 ′ (𝑥) =
∆𝑥
b. Bentuk turunan kedua
𝑓(𝑥𝑖+2 ) − 2𝑓(𝑥𝑖+1 ) + 𝑓(𝑥𝑖 )
𝑓 ′′ (𝑥) =
∆𝑥 2
• Beda Mundur
a. Bentuk turunan pertama
𝑓(𝑥𝑖 ) − 𝑓 (𝑥𝑖−1 )
𝑓 ′ (𝑥) =
∆𝑥
b. Bentuk turunan kedua
𝑓(𝑥𝑖−2 ) − 2𝑓(𝑥𝑖−1 ) + 𝑓(𝑥𝑖 )
𝑓 ′′ (𝑥) =
∆𝑥 2
• Beda Tengah
a. Bentuk turunan pertama
𝑓 (𝑥𝑖+1 ) − 𝑓 (𝑥𝑖−1 )
𝑓 ′ (𝑥 ) =
2∆𝑥
b. Bentuk turunan kedua
𝑓 (𝑥𝑖+1 ) − 2𝑓 (𝑥𝑖 ) + 𝑓(𝑥𝑖−1 )
𝑓 ′′ (𝑥) =
∆𝑥 2
Intisari dari metode beda hingga adalah untuk menkonversi derivative dalam
persamaan diferensial menjadi “difference”, sehingga persamaan diferensial
dapat diekspresikan dalam persamaan algebraic dalam kondisi format
“difference” terkonversi.
Diferensial numerik digunakan untuk memperkirakan bentuk diferensial
kontinu menjadi bentuk diskret. Bentuk tersebut dapat diturunkan berdasarkan
deret Taylor yang dapat ditulis dalam bentuk sebagai berikut
𝑓(𝑥𝑖+1 ) = 𝑓(𝑥𝑖 ) + 𝑓 ′ (𝑥𝑖 )Δ𝑥 + 𝑜(Δx 2 )
➢ Diferensial maju
Dikatakan diferensial maju karena dalam perhitungan diferensial
menggunakan data pada titik 𝑥𝑖 dan 𝑥𝑖+1 . Bentuk diferensial maju orde satu
adalah :
𝜕𝑓 𝑓(𝑥𝑖+1 ) − 𝑓(𝑥𝑖 )
= 𝑓 ′ (𝑥𝑖 ) = − 𝑜(Δ𝑥)
𝜕𝑥 ∆𝑥
➢ Diferensial mundur
Dikatakan diferensial mundur karena dalam perhitungan diferensial
menggunakan data pada titik 𝑥𝑖 dan 𝑥𝑖−1 . Bentuk diferensial mundur orde satu
adalah :
𝜕𝑓 𝑓(𝑥𝑖 ) − 𝑓 (𝑥𝑖−1 )
= 𝑓 ′ (𝑥𝑖 ) = + 𝑜(Δ𝑥)
𝜕𝑥 ∆𝑥
➢ Diferensial terpusat
Dikatakan diferensial terpusat karena dalam perhitungan diferensial
menggunakan data pada titik 𝑥𝑖+1 dan 𝑥𝑖−1 . Bentuk diferensial terpusat orde
satu adalah :
𝜕𝑓 𝑓(𝑥𝑖+1 ) − 𝑓(𝑥𝑖−1 )
= 𝑓 ′ (𝑥 ) = + 𝑜(Δ𝑥 2 )
𝜕𝑥 2∆𝑥
Diferensial turunan kedua ditulis dalam bentuk sebagai berikut
𝜕2𝑓 ′′ ( )
𝑓(𝑥𝑖+1 ) − 2𝑓(𝑥𝑖 ) + 𝑓 (𝑥𝑖−1 )
= 𝑓 𝑥 = − 𝑜(Δ𝑥 2 )
𝜕𝑥 2 ∆𝑥 2
Diferensial turunan ketiga ditulis dalam bentuk sebagai berikut
𝜕3𝑓 ′′′ ( )
𝑓(𝑥𝑖+2 ) − 2𝑓(𝑥𝑖+1 ) + 𝑓 (𝑥𝑖−1 ) − 𝑓(𝑥𝑖−2 )
= 𝑓 𝑥 ≈
𝜕𝑥 3 2∆𝑥 3
Diferensial turunan keempat ditulis dalam bentuk sebagai berikut
𝜕4𝑓 𝑓 (𝑥𝑖+2 ) − 4𝑓 (𝑥𝑖+1 ) + 6𝑓(𝑥𝑖 ) − 4𝑓(𝑥𝑖−1 ) + 𝑓(𝑥𝑖−2 )
= 𝑓 ′′′′ (𝑥) ≈
𝜕4 2∆𝑥 4
II. Kesalahan Pemutusan (Truncation Error)
Kesalahan pemotongan terjadi karena tidak dilakukannya hitungan sesuai
dengna prosedur matematik yang benar. Sebagai contoh suatu proses takt
terhingga diganti dengan proses berhingga. Di dalam matematika, suatu fungsi
dapat direpresentasikan dalam bentuk deret tak hingga, misalkan :
𝑥
𝑥2 𝑥3 𝑥4
𝑒 =1+𝑥+ + + +⋯
2! 3! 4!
Nilai eksak dari 𝑒 𝑥 diperoleh apabila semua suku dari deret tersebut
diperhitungkan. Dalam praktek, sulit memperhitungkan semua suku sampai tak
terhingga. Apabila hanya diperhitungkan beberapa suku pertama saja, maka
hasilnya tidak sama dengan nilai eksak. Kesalahn karena hanya
diperhitungkannya beberapa suku perta disebu dengan kesalahan
pemutus/pemotongan.
Deret Taylor akan memberikan fungsi perkiraan yang tepat jika semua suku
diperhitungkan tetapi dalam prakteknya hanya beberapa suku saja yang
diperhitungkan. Sehingga ada kesalahan karena suku-suku terakhir dari deret
Taylor tidak diperhitungkan. Kesalahan ini disebut dengan kesalahan pemutusan
(Rn ) yang ditulis sebagai berikut:
𝑅𝑛 = 𝑜(Δ𝑥 𝑛+1 )
Hsu, Tai-Ran. 2018. Applied Engineering Analysis. Boston: Wiley & Sons.