BAB 1 (Fix)
BAB 1 (Fix)
SEJARAH PEMINATAN
Kelas XII
BAB
Respons Internasional Terhadap Proklamasi
❶ Kemerdekaan Indonesia
Sutan Syahrir bersama Haji Agus Salim berada di New York untuk berbicara di depan forum PBB memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia pada 1947.
Sumber gambar: gaheta.ni
Ⓐ Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Kedatangan pasukan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) yang membonceng pasukan AFNEI,
telah menimbulkan kecurigaan bangsa Indonesia bahwa Belanda akan kembali menjajah bangsa
Indonesia.
Perjuangan dengan
Kekuatan Senjata
Pertempuran Medan Area
a. Latar belakang:
➢ Pasukan Sekutu dan NICA
mempersenjatai para tawanan perang
yang sudah dibebaskan dan membentuk
Batalion KNIL Medan.
➢ Gubernur Sumatera Utara, Teuku Moh.
Hasan, TKR, dan Barisan Pemuda
Sumber: wikimedia.org
Indonesia yang dipimpin Achmad Thahir.
➢ Seorang penghuni hotel di Jalan Bali,
Medan, menginjak-injak lencana merah
putih milik pemuda Indonesia. Teuku Moh. Hasan
Pertempuran Medan Area
b. Jalannya pertempuran:
➢ Pada 1 Desember 1945, pasukan Sekutu
memasang papan Fixed Boundaries Medan
Area (batas resmi wilayah Medan).
➢ Pada 10 Desember 1945, pasukan Inggris
dan NICA menyerang Kota Medan.
Pemerintah Republik Indonesia di Kota
Sumber: wikimedia.org
Medan mulai terdesak dan terpaksa pindah
ke Pematang Siantar.
➢ Perjuangan terus dilanjutkan dengan
membentuk Komando Resimen Laskar Teuku Moh. Hasan
Rakyat Medan Area pada Agustus 1946.
Pertempuran Ambarawa
a. Latar belakang:
➢ Pada 20 Oktober 1945,
pasukan Sekutu dipimpin
oleh Brigadir Jenderal Bethell
tiba di Semarang untuk
mengurus tawanan perang
Jepang.
➢ Pasukan NICA yang
membonceng pasukan
Sekutu mempersenjatai para
tawanan perang Jepang.
Pertempuran Ambarawa
b. Jalannya pertempuran:
➢ Pada 26 Oktober 1945, pertempuran
terjadi antara pasukan Sekutu dengan
Tentara Keamanan Rakyat.
➢ Pada 2 November 1945, Presiden Sukarno
tiba di Magelang dan segera melakukan
Sumber: wikimedia.org
➢ TKR berhasil mendesak pasukan Sekutu.
➢ Puncaknya, pada 15 Desember 1945, TKR
berhasil merebut kembali Ambarawa serta
mengusir pasukan Sekutu dari Ambarawa Kolonel Sudirman
ke Semarang.
Pertempuran Surabaya
a. Latar belakang:
➢ Pada 25 Oktober 1945, pasukan
Sekutu mendarat di Surabaya di
bawah pimpinan Brigadir Jenderal A.
W. S. Mallaby dengan tugas utama
melepaskan para tawanan perang
Sumber: wikimedia.org
Jepang.
➢ Pasukan Sekutu menyebarkan
pamflet yang meminta agar rakyat
Surabaya menyerahkan senjata yang
telah dirampas dari pasukan Jepang. A. W. S. Mallaby
Pertempuran Surabaya
b. Jalannya pertempuran:
➢ Pada 27 Oktober 1945, pasukan Sekutu
merebut instansi-instansi penting.
➢ Pada 28 Oktober 1945, para pemuda
melakukan serangan balik dan berhasil
merebut instansi-instansi penting
tersebut.
➢ Pada 30 Oktober 1945, Brigjen A. W. S.
Mallaby yang sedang berpatroli
menggunakan mobil buick tertembak
hingga tewas.
Pertempuran Surabaya
b. Jalannya pertempuran:
➢ Sekutu mengeluarkan ultimatum agar
rakyat Surabaya menyerah tanpa syarat.
➢ Bung Tomo berpidato dengan semangat
berapi-api membakar semangat juang
TKR dan rakyat Indonesia.
a. Latar belakang:
➢ Pasukan Sekutu dan NICA mengumumkan larangan mengibarkan bendera
merah putih di wilayah Minahasa.
b. Jalannya pertempuran:
➢ Gubernur Sulawesi Selatan memerintahkan dibentuk Perjuangan Pusat
Keselamatan Rakyat (PPKR).
➢ Ia juga memprakarsai penyampaian petisi yang sudah ditandatangani 50 orang
berisi pernyataan dukungan rakyat Sulawesi terhadap kemerdekaan Indonesia.
Pertempuran di Bandung
a. Latar belakang:
➢ Pada 12 Oktober 1945, pasukan Sekutu yang diboncengin NICA tiba di Bandung,
kemudian menuntut semua senjata yang telah dilucuti itu diserahkan kepada Sekutu.
b. Jalannya pertempuran:
➢ Pada 21 November 1945, TKR dan para laskar perjuangan melakukan serangan di
Hotel Homann dan Hotel Preanger. Sekutu mengultimatum agar Bandung Utara
segera dikosongkan dari penduduk Indonesia, termasuk TKR.
➢ Pada 23 Maret 1946, Sekutu kembali mengeluarkan ultimatum. TRI mengeluarkan
strategi “bumi hangus”.
➢ Bandung Selatan akhirnya berhasil dikosongkan dari penduduk dan TRI, sementara
Kota Bandung masih menjadi lautan api.
Pertempuran Margarana
• Pada 25 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB membentuk Committee of Good Offi
ces for Indonesia (Komite Jasa Baik untuk Indonesia), yang kemudian lebih dikenal
sebagai Komisi Tiga Negara (KTN).
• Beranggotakan tiga negara, yaitu Australia diwakili oleh Richard C. Kirby, Belgia
diwakili oleh Paul van Zeeland, dan Amerika Serikat diwakili oleh Dr. Frank Graham.
• Pihak Belanda dipimpin oleh Abdulkadir Widjojoatmodjo. Komisi Tiga Negara juga
hadir sebagai penengah dalam penyelesaian Indonesia dan Belanda.
Perjanjian Renville
• Perjanjian Renville menghasilkan
keputusan sebagai berikut.
1) Pihak Indonesia menyetujui dibentuknya
Negara Indonesia Serikat pada masa
peralihan sampai pengakuan kedaulatan.
2) Belanda dapat membentuk negara-
negara federal di daerah-daerah yang
didudukinya melalui jajak pendapat
terlebih dahulu.
3) Pemerintah Indonesia menarik
pasukannya serta mengosongkan daerah-
daerah di belakang garis van Mook dan
selanjutnya masuk ke wilayah Indonesia.
Monumen Serangan Umum 1
Maret 1949 di Yogyakarta, simbol
perjuangan mempertahankan
kedaulatan Republik Indonesia.
Ⓑ Respons Internasional terhadap Kemerdekaan Indonesia
➢ Hubungan antara India dan Indonesia diperkuat pada Konferensi New Delhi (Inter-Asian
Relations Conference) pada bulan Maret−April 1947, tak lama setelah Perundingan Linggajati
ditandatangani.
➢ Simpati India terhadap perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaannya diwujudkan
dalam bentuk bantuan moral dan material.
➢ Dalam perjuangan diplomasi, India berada di pihak Indonesia dalam berbagai forum
internasional yang menyangkut masalah Indonesia-Belanda. Selain dukungan dalam forum
internasional, India juga mengirimkan bantuan tenaga medis dan obat-obatan ke Indonesia.
Ⓑ Respons Internasional terhadap Kemerdekaan Indonesia
➢ Sikap aktif Australia yang memperjuangkan masalah Indonesia di DK PBB menimbulkan rasa
simpati pemerintah Indonesia. Indonesia kemudian mempercayakan Australia sebagai wakilnya
di KTN.
➢ Sikap Australia dalam berjasa besar bagi terselenggaranya Konferensi Meja Bundar pada 1949.
➢ Peran Australia terhadap permasalahan Indonesia-Belanda sebenarnya diikuti oleh kepentingan
politik dan ekonomi negaranya.
Ⓒ Konferensi Meja Bundar dan Sikap Belanda
Penandatanganan penyerahan
kedaulatan dari kerajaan
Belanda kepada Republik
Indonesia Serikat di Den Haag,
Belanda, pada 2 November
1949.