Dosen Pengampu :
Dr. Yustinus Ulung Anggraito, M. Si.
Dr. Dewi Mustikaningtyas, S. Si., M. Si. Med.
Disusun Oleh :
1. Yulina Sekar Arum (4401419023)
2. Listyani Putri Azzahro (4401419041)
3. Yasyinta Zalza Nabila (4401419044)
Hukum Segregasi :
Pada waktu berlangsung pembentukan gamet, tiap pasang gen akan
disegregasi ke dalam masing-masing gamet yang terbentuk.
F. ANALISIS DATA
Diagram Persilangan
P : AA >< aa
A a
A a
F1 : Aa
P2 : Aa >< Aa
A A
a a
F2
Gamet A a
A AA Aa
a Aa Aa
1. Data Kelompok
a. Frekuensi Genotip
Frekuensi
Kombinasi Kancing Genotip Yulina Listiyani Yasyinta Rerata
1 2 1 2 1 2
Merah-Merah AA 9 11 9 10 10 10 9,83
Merah-Putih Aa 22 18 22 20 20 20 20,33
Putih-Putih aa 9 11 9 10 10 10 9,83
Analisis
|𝑓𝑜−𝑓ℎ|2
Genotip fo fh |fo-fh| |fo-fh|2 X2 =
𝑓ℎ
AA 9,83 10 0,17 0,0289 0,00289
Aa 20,33 20 0,33 0,1089 0,005445
aa 9,83 10 0,17 0,0289 0,00289
x = 0,011225
2
df = n – 1 = 3 – 1 = 2, α = 0,05
x2 tabel = 0,05
x2 hitung = 0,011225
b. Frekuensi Fenotip
Frekuensi
Kombinasi Kancing Genotip Yulina Listiyani Yasyinta Rerata
1 2 1 2 1 2
Merah-Merah
Buah tebal 31 29 31 30 30 30 30,16
Merah-Putih
Buah tipis
Putih-Putih 9 11 9 10 10 10 9,83
Analisis
|𝑓𝑜−𝑓ℎ|2
Genotip fo fh |fo-fh| |fo-fh|2 X2 =
𝑓ℎ
Buah tebal 30,16 30 0,16 0,0256 0,000853
Buah tipis 9,83 10 0,17 0,0298 0,00289
x2 = 0,003743
df = n-1 = 3-1 = 2, α = 0,05
x2 tabel = 0,05
x2 hitung = 0,003743
2. Data Kelas
a. Frekuensi Genotip Percobaan 1
Kombinasi Kancing Frekuensi Rerata
9 8
9 11
11 11
11 9
9 8
9 10
10 10
Dominan-Dominan 11 10 9,33
9 11
9 8
10 10
9 10
13 9
10 11
6 18
22 24
22 18
18 18
18 22
21 23
22 20
20 20
Dominan-Resesif 18 20 20,165
22 18
19 19
20 19
22 20
14 22
20 18
28 18
9 8
9 11
11 11
11 9
10 9
9 10
10 10
Resesif-Resesif 11 10 10,095
9 11
12 13
10 11
9 10
13 9
10 11
6 11
Analisis
|𝑓𝑜−𝑓ℎ|2
Genotip fo fh |fo-fh| |fo-fh|2 X2 =
𝑓ℎ
AA 9,33 10 0,67 0,4489 0,04489
Aa 20,165 20 0,165 0,027225 0,00136125
aa 10,095 10 0,095 0,009025 0,0009025
x = 0,04715375
2
df = n – 1 = 3 – 1 = 2, α = 0,05
x2 tabel = 0,05
x2 hitung = 0,04715375
b. Frekuensi Fenotip
Kombinasi Kancing Frekuensi Rerata
31 32
31 29
29 29
29 31
30 31
31 30
30 30
Dominan-Dominan
29 30 29,895
Dominan-Resesif
31 29
28 27
30 29
31 30
27 31
30 29
34 29
9 8
9 11
11 11
11 9
10 9
9 10
10 10
Resesif-Resesif 11 10 10,095
9 11
12 13
10 11
9 10
13 9
10 11
6 11
Analisis
|𝑓𝑜−𝑓ℎ|2
Genotip fo fh |fo-fh| |fo-fh|2 X2 =
𝑓ℎ
Buah tebal 29,895 30 0,105 0,011025 0,0003675
Buah tipis 10,095 10 0,095 0,009025 0,0009025
x2 = 0,00127
df = n-1 = 3-1 = 2, α = 0,05
x2 tabel = 0,05
x2 hitung = 0,00127
G. PEMBAHASAN
Praktikum ini bertujuan untuk membuktikan Hukum Mendel 1, diantaranya
membuktikan adanya prinsip segregasi secara bebas, membuktikan perbandingan Mendel
pada F2 persilangan monohibrida yaitu perbandingan genotipe 1:2:1 dan perbandingan
fenotipe 3:1, serta dapat menggunakan uji Chi Square ( Khi – Kuadrat ) dalam analisis
genetika mendel.
Percobaan ini menggunakan masing-masing 40 kancing genetika yang berwarna
merah dan putih sebagai model gen. Kancing berwarna merah dengan genotip MM dan
putih dengan genotip mm disilangkan. Dari 40 kancing merah dan 40 kancing putih,
masing-masing dibagi menjadi 2, kemudian 20 kancing warna merah dan 20 kancing
warna putih dimasukkan kedalam kantong sebagai gamet ♀, serta 20 kancing warna
merah dan 25 kancing warna putih dimasukkan kedalam kantong yang lain sebagai gamet
♂. Gamet jantan dan betina dipertemukan secara acak.
Pengambilan secara acak dan mempertemukannya membuktikan adanya prinsip
dari segregasi (Hukum Mendel 1) yang menyatakan bahwa dua alel untuk suatu sifat
terwariskan bersegregasi (memisah) selama pembentukan gamet dan akhirnya berada
dalam gamet gamet yang berbeda. Setiap individu bersifat haploid, yakni ditandai dengan
memiliki sepasang alel untuk satu sifat. Percobaan ini diulang sebanyak 2 kali agar hasil
yang diperoleh lebih akurat.
Percobaan persilangan monohibrid adalah perkawinan yang menghasilkan
pewarisan satu karakter dengan satu sifat beda. Perbandingan fenotip yang ditemukan
dalam persilangan monohibrid tidak sepenuhnya merupakan perbandingan yang pasti.
Dalam kejadian nyata terdapat penyimpangan atau deviasi. Perbandingan hasil
persilangan di dalam kenyataan berbeda atau memiliki selisih dengan perhitungan. Maka
dari itu perlu diadakan evaluasi. Cara evaluasi tersebut adalah dengan mengadakan chi-
square test(χ2).
H. KESIMPULAN
Kesimpulan dalam simulasi persilangan monohibrid yaitu:
1. Pengambilan dan mempertemukannya secara acak membuktikan adanya prinsip dari
segregasi bebas atau hukum pemisahan alel-alel dari satu gen yang berpasangan.
(Hukum Mendel 1).
2. Perbandingan mendel pada F2 persilangan monohibrid yaitu perbandingan genotip
1:2:1 dan perbandingan fenotip 3:1.
3. Analisis genetika mendel menggunakan uji Chi-Square ( Khi – Kuadrat ) untuk
membandingkan data percobaan yang diperoleh dari persilangan dengan hasil yang
diharapkan dapat meningkatkan kevalidan data.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dokumentasi Yulina
2. Dokumentasi Listiyani
3. Dokumentasi Yasyinta