665 1259 1 SM
665 1259 1 SM
UBRUG SUKABUMI
ABSTRAK
Energi listrik adalah energi yang sangat dibutuhkan pada masa saat ini, perkembangan dalam desain
kepembangkitan energi listrik semakin ditingkatkan dari skala pembangkitan kecil hingga skala
pembangkitan besar. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah salah satu sumber energi listrik bekerja
dengan cara merubah energi potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan
turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan generator).
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Ubrug Sukabumi dibangun pada tahun 1923 dengan daya
terpasang dengan kapasitas masing-masing unit #1 dan Unit #2 sebesar 5,94 MW serta unit #3 sebesar
6,48 MW. dengan total daya sebesar 18,36 MW.
Potensi daya yang dapat dibangkitkan dengan kapasitas masing-masing unit #1 dan Unit #2 sebesar 5,000
MW serta unit #3 sebesar 5,045 MW dengan total daya sebesar 15,045 MW lebih kecil dari daya yang
terpasang pada PLTA Ubrug dikarenakan debit air yang berkurang. Dari data di lapangan daya hasil
pengukuran lebih rendah terhadap beban potensi dan daya terpasang, ada juga daya hasil pengukuran
yang sama dengan hasil daya potensi. Hal ini disebabkan mesin yang sudah tua dan hutan dihulu sungai
yang berfungsi sebagai sumber resapan air banyak yang dialih fungsikan sebagai pemukiman warga,
kawasan industri dan paling utama masalah sampah yang terbawa oleh aliran air sungai Cicatih ikut
masuk bersama aliran air di saluran penghantar.
2.3. Prinsip Kerja PLTA Debit air (Q) merupakan hasil perkalian antara
luas penampang (A) saluran/aliran dengan
Pembangkitan tenaga air adalah suatu bentuk kecepatan (V) aliran air yang dapat dilihat pada
perubahan tenaga dari tenaga air dengan persamaan:
ketinggian dan debit tertentu menjadi tenaga ........................................................... (4)
listrik, dengan menggunakan turbin air dan
Keterangan:
generator. V = Kecepatan aliran pelampung (m/det)
S = jarak dari titik A, ke titik B (m)
T = Waktu tempuh pelampung (det)
2.4.1. Bendungan
A = ( b + m . h ) h............................................ (5)
Dimana :
A = luas penampang saluran (m2)
b = lebar dasar (m) Gambar 2. Kurva Beban
h = tinggi air (m) (M. M. Dandekar; 1991; 147)
m = kemiringan talud (nilai m = 1,5)
2.4.7. Saringan sampah
2.4.4. Kolam Pengendap Lumpur
Untuk mencegah sampah memasuki mulut
Apabila air dialirkan dari bendungan ambil air saluran, dipasanglah pos-pos penyaringan
(intake dam) maka perlu dibangun kolam sampah pada saluran pembawa air (water way)
pengendap lumpur di dekat bendungan tersebut, ada 2 (dua) cara penyaringan sampah pada
untuk menghindarkan masuknya tanah atau pasir saluran, yaitu:
ke dalam saluran air. Akan tetapi, apabila kolam a. Menggunakan garpu/garukan sampah
pengendap tidak dapat dibangun di sekitar (manual)
bendungan mengingat keadaan geografis atau b. Menggunakan automatic trash rake (ATR)
sebab-sebab lainnya, maka kolam tersebut dapat
dibuat sedikit lebih jauh dari bendungan tersebut. 2.4.8. Pipa Pesat (penstock)
2.4.5. Saluran Atas Sipon (syphon) Pipa tekan yang dipakai untuk mengalirkan air
dari tangki atas (head tank) atau langsung dari
Sipon adalah bangunan yang membawa air lewat bangunan ambil air ke turbin air disebut pipa
bawah jalan, melalui sungai atau saluran pesat (penstock). Saluran pipa tekan adalah nama
pembuang yang dalam. Antara saluran dan sipon umum bagi dasar atau terowongan yang dipakai
pada pemasukan dan pengeluaran diperlukan untuk menempatkan pipa pesat, blok angker
pengaliran yang cocok. Agar sipon dapat (anchor block) dan pelana (saddle), yang akan
berfungsi dengan baik maka sipon tidak boleh di menahan pipa pesat tersebut.
masuki oleh udara. Mulut sipon sebaiknya di Untuk menentukan luas penampang pipa pesat
bawah permukaan air hulu. Kedalaman air di atas dapat digunakan persamaan:
sisi atas sipon dari permukaan air, tergantung
An = ............................................... (6)
dari kemirigan dan ukuran sipon.
Dimana :
2.4.6. Kolam Tando Harian An = Luas penampang pipa pesat (m2)
D = Diameter pipa (m)
Kolam tando harian atau waduk pengimbang Untuk menentukan Kecepatan dalam aliran
berfungsi untuk melayani fluktuasi jangka pipa pesat dapat digunakan persamaan
pendek, pada umumnya dilengkapi dengan berikut:
semacam penyimpan mikro dalam kolam dekat V= ...................................................... (7)
pembangkit tenaga. Perhitungan mengenai
kapasitas kolam untuk bermacam-macam kondisi Dimana :
aliran yang masuk bergaris sejajar dengan V = Kecepatan dalam aliran (m/det)
perhitungan mengenai penyimpanan air. Jika Q = Debit aliran (m3/det)
sudah diketahui kebiasaan aliran yang masuk D = Diameter pipa pesat (m)
dari jam ke jam setiap harinya, dapatlah kita
menghitung kebutuhan jam rata-rata dan
2.5. Penggerak Mula (Prime Mover) Turbin Jadi waktu kecepatan air di titik A pada
percobaan 2 dan 3 adalah 0,678 m/det dan 0,682
Turbin-turbin hidraulik, berhubungan erat m/det. Dengan cara yang sama dapat dihitung
dengan generator, fungsi utamanya adalah kecepatan aliran pada titik B dan titik C yang
mengubah energi air menjadi tenaga listrik. Air dapat dilihat pada tabel 4.1 hasil perhitungan
mengalir melalui turbin, memberi tenaga pada kecepatan air berikut:
penggerak (runner) dari turbin dan membuatnya
Berdasarkan gambar grafik perbandingan beban Berdasarkan data tabel perbandingan beban
harian unit #1 di PLTA Ubrug Sukabumi yang diambil pada hari rabu, 23 Nopember 2016, daya
diambil pada 19 Desember 2016, hanya unit #1 hasil pengukuran fluktuatif terhadap daya potensi
yang beroperasi, sedangkan unit #2 dan unit #3 dan daya terpasang. Hal ini disebabkan oleh
tidak beroperasi. Kondisi daya pada jam 00.00 debit air yang dipengaruhi oleh cuaca dan
WIB sebesar 4 MW. karena tinggi muka air di
Gambar 9. Grafik Perbandingan Beban Harian Berdasarkan gambar grafik perbandingan beban
Unit #2 bulanan unit #2 di PLTA Ubrug Sukabumi yang
Berdasarkan gambar grafik perbandingan beban diambil pada bulan Nopember 2016, unit #2
harian unit #2 di PLTA Ubrug Sukabumi yang beroperasi 1 (satu) bulan penuh. Daya tertinggi
diambil pada 23 Nopember 2016. Kondisi daya terjadi pada tanggal 09 Nopember 2016 sebesar
pada jam 00.00 WIB sebesar 2,5 MW. karena 123 MW dan daya terendah terjadi pada tanggal
tinggi muka air di KTH (Kolam Tandon Harian) 16 Nopember 2016 sebesar 42,5 MW.
terjadi penurunan. Pada jam 07.00 WIB daya Berdasarkan gambar 4.7 grafik perbandingan
beban meningkat menjadi 4,5 MW, dikarenakan beban bulanan unit #2 kinerja turbin generator
tinggi muka air di KTH dirasa cukup untuk unit #2 kurang maksimal karena ada potensi
menaikkan daya yang dihasilkan turbin yang kurang dimanfaatkan tetapi pada tanggal 09
generator, keadaan daya sebesar 4,5 MW Nopember 2016 daya pengukuran sama dengan
bertahan sampai jam 07.00 WIB. Pada jam 08.00 daya potensi.
WIB daya menurun menjadi 3 MW karena tinggi
muka air di KTH yang mengalami pengurangan. 3.10.3. Perbandingan Kinerja Unit #3
Kondisi tersebut bertahan sampai dengan jam
10.00 WIB. Pada jam 11.00 WIB daya menurun Berdasarkan data perbandingan beban diambil
kembali menjadi 2,5 MW karena tinggi muka air pada hari rabu, 15 Desember 2016, daya hasil
di KTH yang mengalami pengurangan. Kondisi pengukuran lebih rendah terhadap daya potensi
tersebut bertahan sampai dengan jam 13.00 WIB. dan daya terpasang. Hal ini disebabkan oleh
Pada jam 14.00 WIB daya menurun kembali debit air yang dipengaruhi oleh cuaca dan
menjadi 2,5 MW karena tinggi muka air di KTH kondisi mesin yang sudah tua sehingga
yang mengalami pengurangan. Kondisi tersebut mengurangi kinerja dari unit itu sendiri.
bertahan sampai dengan jam 19.00 WIB. Pada Berikut adalah gambar perbandingan beban
jam 20.00 WIB daya meningkat menjadi 5 MW, harian Unit #3 seperti terlihat pada gambar di
dikarenakan tinggi muka air di KTH dirasa bawah ini:
cukup untuk menaikkan daya yang dihasilkan
turbin generator, keadaan daya sebesar 5 MW
bertahan sampai jam 24.00 WIB.
Berikut adalah gambar grafik perbandingan
beban bulanan Unit #2 seperti terlihat pada
gambar di bawah ini:
Dandekar, M.M. dan Sharma. K.N. 1991. Wijaya, Mochtar. 2001. Dasar Dasar Mesin
Pembangkit Listrik Tenaga Air. Jakarta: Listrik. Jakarta: Djambatan.
Universitas Indonesia.
RIWAYAT HIDUP
Hasbi, 2014. yokealjauza.wordpress.com Mesin
Konversi Energi Water Turbine. Diakses 1. Fitrah Alamsyah, S.T, Alumni Tahun 2017
kembali pada tanggal 09 Desember Program Studi Elektro – Fakultas Teknik –
2016. Universitas Pakuan Bogor.
2. Prof. Dr. Rer. Pol. Ir. H. Didik
Ismanto, Ardi. 2012. konservasi- Notosudjono, M.Sc, Guru Besar dan Staf
bidang1ntt.blogspot.co.id Pengukuran Dosen Program Studi Elektro - Fakultas
Debit Air Secara Sederhana. Diakses Teknik – Universitas Pakuan Bogor .
kembali pada tanggal 09 Desember 3. Dr. Ir. Hasto Soebagia, M.Eng. Staf Dosen
2016. Program Studi Elektro - Fakultas Teknik –
Universitas Pakuan Bogor.
Jonsen. 2006. Pemodelan Hidrograf
Menggunakan Pendekatan Geomorfologi
(Studi Kasus Sub Daerah Aliran Sungai
Cicatih). Bogor: Institut Pertanian Bogor
(IPB).