BB - 2 Sop Simulasi Tanggap Bencana
BB - 2 Sop Simulasi Tanggap Bencana
Latar Belakang
Pelaksanaan Kegiatan PRB-BK telah memasuki tahap implementasi,. Di sisi lain beberapa
desa/kelurahan replikasi sedang memasuki tahap persiapan penyusunan rencana penataan
permukiman. Dengan demikian beberapa beberapa komponen rehabilitasi dan rekonstruksi
infrastruktur tersier lingkungan permukiman berbasis pengurangan risiko bencana telah
selesai direalisasikan.
Komponen – komponen infrastruktur yang telah terbangun merupakan sebagian dari upaya
pemenuhan kegiatan pengurangan risiko bencana. Komponen lainnya yang lebih penting
adalah kecukupan pengetahuan dan pemahaman serta tindak nyata warga terkait
pengurangan risiko bencana serta fungsi dari infrastruktur lingkungan permukiman yang telah
terbangun.
Pada dasarnya komponen – komponen infrastruktur terbangun merupakan sebagian dari
upaya pemenuhan kegiatan pengurangan risiko bencana. Namun di sisi lain tingkat kecukupan
pengetahuan dan pemahaman serta tindak nyata warga terkait pengurangan risiko bencana
masih belum seimbang dengan prasarana dasar lingkungan permukiman yang telah
terbangun.
Mempertimbangkan akan pentingnya kecukupan pengetahuan, pemahaman serta tindak
nyata warga secara berkelanjutan terkait dengan pengurangan risiko bencana, maka perlu
upaya peningkatan kecukupan pengetahuan dan pemahaman serta ketrampilan warga dalam
menghadapi bencana. Salah satu kegiatan yang dirasakan perlu adalah melakukan simulasi
bencana di tingkat komunitas dan/atau desa/kelurahan.
B. Pengertian
Pada dasarnya kegiatan simulasi adalah kegiatan yang diciptakan seolah sebagai suatu
kegiatan yang nyata dengan maksud untuk menguji sesuatu. Simulasi tanggap bencana
merupakan merupakan alat atau instrumen untuk menguji tingkat pengetahuan, pemahaman,
respon dan tindakan warga ketika akan, saat dan pasca terjadi bencana.
D. Sasaran
- Warga desa pada umumnya (dimulai dari tingkat individu dan keluarga)
- Unsur pemerintahan desa (pemerintah desa/kelurahan dan BPD/LKMDesa/Kelurahan)
- Warga dusun, RT/RW
- Kelompok perempuan dan
- Pemangku kepentingan PRB lainnya (Tagana dll)
- BPBD kabupaten/kota
E. Langkah-Langkah Pelaksanaan
a. Persiapan
Pelaku utama dan penanggungjawab pelaksanaan kegitan persiapan ini adalah Tim Inti
Perencana Partisipatif (TIPP). Dalam melaksanakan kegitaan-kegiatan ini TIPP wajib
bekerjasama dengan BKM dan pemerintahan desa/kelurahan serta BPBD kabupaten/kota
serta pemangku kepentingan PRB lainnya (PMI, Tagana dll).
Kegiatan persiapan simulasi bencana mencakup beberapa kegiatan, yaitu:
Langkah 1
Pemilihan dan Penetapan Lokasi Simulasi
Kegiatan adalah kegiatan pemilihan dan penetapan lokasi pelaksanaan simulasi. Dalam
pemilihan lokasi ini hendaknya memperhatikan beberapa hal, antara lain:
- Titik potensi bencana (sumber bencana)
- Konsentrasi/sebaran tempat tinggal penduduk (hunian)
- Prasarana dan sarana yang ada (khususnya yang terbangun melalui PRB-BK)
- Keluaran Lokasi pelaksanaan simulasi
Langkah 2
Identifikasi dan Pemetaan Prasarana dan Sarana
Merupakan kegiatan pemetaan prasarana dan sarana mitigasi bencana yang telah terbangun
dan/atau yang mempunyai potensi untuk difungsikan sebagaimana prasarana dan sarana
mitigasi bencana.
Keluaran
- Daftar identifikasi prasarana dan sarana yang layak untuk mendukung kegiatan simulasi
- Peta prasarana dan sarana yang layak mendukung kegiatan simulasi
Langkah 3
Pengumpulan Data Kependudukan dan Pemangku Kepentingan PRB
Data kependudukan yang diperlukan mencakup:
- Data jumlah penduduk (termasuk usia dan kondisi fisik/kejiwaannya) dan sebarannya
- Ragam aktivitas penduduk dan lokasi aktivitasnya
- Data pemangku kepentingan PRB lain (Tagana, BPBD dll)
Keluaran
- Profil penduduk dan pemangku kepentingan PRBbencana beserta aktivitasnya
Langkah 4
Menyusun Clustering Area
Yang dimaksud dengan clustering area adalah pengelompokan prasarana dan sarana yang ada
berdasar kapasitas dan radius pelayanannya dalam memfasilitasi partisipan simulasi.
Dokumen rujukan wajib penyusunan clustering area adalah dokumen RTPRB.
Keluaran
- Peta clustering area
Langkah 5
Menyusun Skenario Simulasi
Pada dasarnya skenario peristiwa bencana tergantung pula dengan karakter bencana yang
diasumsikan (gempa bumi, gempa bumi dan tsunami, banjir, longsor dan sebagainya).
Skenario simulasi paling tidak mencakup:
- Jenis bencana
- Urutan peristiwa bencana (sebelum, selama dan sesudah peristiwa)
- Respon dan tindakan yang diperlukan sesuai dengan urutan peristiwa bencana
- Partisipan pada setiap urutan peristiwa bencana
Keluaran
- Skenario simulasi bencana dalam bentuk tabel rinci.
- Kesepakatan dan ketetapan skenario simulasi yang tertuang dalam berita acara
b. Pelaksanaan
Langkah 1
Pembentukan Panitia Pelaksana
Pembentukan Panitia Pelaksana seperti halnya pada pembentukan panitia pelaksanaan/KSM,
yaitu dilaksanakan paling tidak setelah RTPRB tersusun. Dalam pembentukan panitia TIPP
bekerja sama dengan BKM serta wajib melibatkan BPBD kabupaten/kota atau pemangku
kepentingan PRB lainnya.
Susunan pengurus panitia pelaksanaan paling tidak terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara,
dan sektor/seksi-seksi sesuai dengan kebutuhan simulasi bencana yang dirancang. Sebaiknya
disiapkan pula tim pemantau yang nantinya bertugas mengamati dan mencatat proses
pelaksanaan simulasi.
Keluaran
- Panitia Pelaksana
Langkah 2
Pelatihan Panitia Pelaksana
Fasilitator bersama TIPP dan BKM wajib melaksanakan pelatihan simulasi bencana bagi
panitia pelaksana.
Keluaran
- Panitia memahami tugas dan wewenangnya
- Panitia mengetahui dan memahami rencana simulasi bencana
- Panitia mempunyai RKTL
Dalam pelatihan panitia pelaksana, TIPP bekerja sama dengan BKM serta wajib melibatkan
BPBD kabupaten/kota atau pemangku kepentingan PRB lainnya
Langkah 3
Sosialisasi Tingkat Desa
Tujuan dari kegiatan sosialisasi tingkat desa ini adalah memberikan pengetahuan dan
pemahaman mengenai rencana dan skenario simulasi bencana di tingkat desa/kelurahan.
Keluaran
- Peserta sosialisasi menyadari dan memahami rencana simulasi bencana
- Peserta sosialisasi menyepakati dan bersedia untuk mendukung dan terlibat dalam
kegiatan simulasi bencana yang dituangkan dalam berita penyepakatan dan kesediaan
Dalam pelaksanaan sosialisasi tingkat desa ini, panitia pelaksana bekerja sama dengan TIPP,
BKM serta wajib melibatkan BPBD kabupaten/kota atau pemangku kepentingan PRB lainnya.
Penanggungjawab dan pelaksana kegiatan pelaksana kegiatan adalah panitia pelaksana.
Langkah 4
Sosialisasi Tingkat Basis
Tujuan dari kegiatan sosialisasi tingkat basis/dusun ini adalah memberikan pengetahuan dan
pemahaman mengenai rencana dan skenario simulasi bencana di tingkat basis yaitu dusun.
Keluaran
- Peserta sosialisasi menyadari dan memahami rencana simulasi bencana
- Peserta sosialisasi menyepakati dan bersedia untuk mendukung dan terlibat dalam
kegiatan simulasi bencana yang dituangkan dalam berita penyepakatan dan kesediaan
Dalam pelaksanaan sosialisasi tingkat basis/dusun ini, panitia pelaksana bekerja sama dengan
TIPP, BKM serta wajib melibatkan BPBD kabupaten/kota atau pemangku kepentingan PRB
lainnya. Penanggungjawab dan pelaksana kegiatan pelaksana kegiatan adalah panitia
pelaksana.
Langkah 5
Pembekalan dan Technical Meeting
Pembekalan dan technical meeting dilaksanakan di semua tingkat partisipan, baik di tingkat
desa, dusun maupun RT/RW serta keluarga. Dalam pelaksanaan pembekalan ini, panitia
pelaksana bekerja sama dengan TIPP, BKM serta wajib melibatkan BPBD kabupaten/kota atau
pemangku kepentingan PRB lainnya
Keluaran
- Semua partisipan memahami skenario simulasi tanggap bencana
- Semua partisipan memahami peran dan tanggungjawab masing-masing
- Semua partisipan siap melaksanakan simulasi bencana
- Semua perlengkapan dan sarana prasarana pendukung simulasi bencana
Langkah 6
Pelaksanaan Simulasi Bencana
Pada dasarnya pelaksanaan simulasi ini tergantung dari skenario yang telah dibuat. Oleh
karena itu keberhasilan pelaksanaan simulasi ini tergantung pula seberapa cermat dan rinci
skenario yang disusun serta seberapa jauh komitmen partisipan serta pemahaman partisipan
terhadap skenario yang disusun.
Tim pemantau melakukan pengamatan dan pencatatan terkait dengan keseluruhan
pelaksanaan kegiatan simulasi.
Keluaran
- Praktek simulasi bencana
- Catatan proses
Dalam pelaksanaan simulasi ini, panitia pelaksana bekerja sama dengan TIPP, BKM serta wajib
melibatkan BPBD kabupaten/kota atau pemangku kepentingan PRB lainnya.
Penanggungjawab dan pelaksana kegiatan pelaksana kegiatan adalah panitia pelaksana.
Langkah 7
Pelaporan
Setelah kegiatan simulasi bencana maka segera panitia pelaksana menyusun laporan
kegiatan. Laporan kegiatan disampaikan kepada BKM dan TIPP sebagai bahan laporan.
Keluaran
- Laporan pertanggungjawaban kegiatan
Penanggungjawab dan pelaksana kegiatan pelaksana kegiatan adalah panitia pelaksana.
Selanjutnya laporan pertanggungjawaban ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan
laporan pertanggungjawaban BKM.
C. Evaluasi
Kegiatan evaluasi ini dilaksanakan untuk memperoleh informasi sebagai bahan pembelajaran
warga (lesson learned) terkait dengan kesiapsiagaan tetapi juga terkait dengan pelaksanaan
rehabilitasi dan rekonstruksi lingkungan permukiman di masa mendatang. Evaluasi
dilaksanakan dengan cara membandingkan antara rencana yang telah dibuat dengan praktek
yang telah dilakukan.
Dalam pelaksanaan evaluasi ini, panitia pelaksana bekerja sama dengan TIPP, BKM serta wajib
melibatkan BPBD kabupaten/kota atau pemangku kepentingan PRB lainnya.
Adapun langkah-langkah pelaksanaan evaluasi adalah sebagai berikut:
Langkah 1
Persiapan
Kegiatan persiapan ini mencakup pengumpulan dokumen rencana simulasi, khususnya
skenario simulasi bencana dan semua hasil dokumentasi pelaksanaan kegiatan simulasi
termasuk catatan proses pelaksanaan simulasi.
Keluaran
- Dokumen rencana simulasi
- Hasil dokumentasi pelaksanaan kegiatan simulasi
- Catatan proses pelaksanaan simulasi
Langkah 2
Pelaksanaan Evaluasi
Kegiatan evaluasi ini merupakan kegiatan membandingkan antara rencana simulasi,
khususnya skenario simulasi bencana dengan semua hasil dokumentasi pelaksanaan kegiatan
simulasi serta catatan proses pelaksanaan simulasi. Jika dalam pelaksanaan simulasi terdapat
dokumentasi visual berupa rekaman video maka sebaiknya hasil rekaman ini diputar sebagai
bagian dari bahan evaluasi.
Keluaran
- Daftar mengenai ketidaksesuaian antara yang direncanakan dan praktek dan/atau
kekurangan yang muncul
- Daftar mengenai hal-hal yang perlu diperbaiki dan/atau ditingkatkan dalam kegiatan
simulasi
- Daftar kelayakan prasarana dan sarana pendukung praktek simulasi, khususnya yang telah
dibangun melalui Kegiatan PRB-BK
Langkah 3
Penyusunan dan Penyepakatan Rekomendasi
Setelah dilaksanakan evaluasi maka pada saat itu juga disusun rekomendasi-rekomendasi bagi
perbaikan kegiatan simulasi ke depan maupun kemungkinkan-kemungkinan perbaikan
dan/atau peningkatan prasarana dan sarana yang telah dibangun melalui Kegiatan PRB-BK.
Hasil rekomendasi ini hendaknya dituangkan dalam bentuk berita acara yang dilampiri hasil
evaluasi dan disepakati dalam rembug penyepakatan di tingkat desa/kelurahan.
Keluaran
- Berita acara kesepakatan rekomendasi simulasi bencana
2. Tsunami Gempa Bumi 1. Rusak dan 1. Dusun /desa / 1. Sebelum Terjadi Tsunami 1. Peta jalur evakuasi
Suatu peristiwa alam hancurnya rumah / lingkungan - Identifikasi kelompok rentan dan tempat 2. Tas ransel
berupa gelombang laut bangunan permukiman terbuka terdekat yang tinggi/aman 3. Lampu senter dan
yang menuju daratan 2. Rusak dan pesisir pantai - Tentukan tugas masing-masing anggota baterai
NO JENIS BENCANA/ PENYEBAB AKIBAT SKALA PRAKTEK UTAMA SARANA /
PENGERTIAN SIMULASI PERLENGKAPAN
akibat terjadinya hancurnya keluarga jika Tsunami terjadi. 4. Makanan
gempa bumi di dasar prasarana - Kenali/tandai tempat yang bisa dijadikan kering/instan
laut lingkungan tempat evakuasi yang aman (pekarangan, 5. Air minum kemasan
permukiman lapangan dan sebagainya) 6. Kota P3K
3. Korban jiwa dan - Segera menuju ke tempat tinggi/aman jika 7. Radio portable
harta terlihat tanda-tanda Tsunami (burung-burung 8. Nomor-nomor
laut menuju daratan, bau garam yang telepon penting
menyengat dll) sebelum mendapatkan 9. Perlengkapan bayi
peringatan dari pihak yang berwenang 10. Alat transportasi
setempat 11. Kantung tidur dan
- Perhatikan dan dengarkan informasi potensi selimut
tsunami dari sumber-sumber yang terpercaya 12. Pakaian cadangan
dan bertindak cepat sesuai dengan himbauan 13. Area evakuasi
2. Saat Terjadi Tsunami lengkap dengan
- Jangan panik sarana dan
- Tetap berada di tempat yang tinggi (area prasarana
evakuasi)
- Perhatikan dan dengarkan informasi dari
sumber-sumber yang terpercaya dan
bertindak cepat sesuai dengan himbauan
3. Setelah Terjadi Tsunami
- Lakukan pertolongan pertama untuk diri
sendiri
- Bertindak cepat mengikuti himbauan
pemangku kepentingan yang berwenang
Gunung Meletus Meningkatnya 1. Rusak dan Dusun / desa / 1. Sebelum Terjadi Gunung Meletus 1. Peta jalur evakuasi
Suatu peristiwa alam endapan magma hancurnya rumah / lingkungan - Kenali status gunung berapi (normal, 2. Tas ransel
yang disebabkan oleh pada perut bumi bangunan permukiman waspada, siaga dan awas). 3. Lampu senter dan
meningkatnya aktivitas 2. Rusak dan kawasan - Perhatikan dan dengarkan informasi dari baterai
endapan magma di hancurnya prasarana rentan sumber-sumber yang terpercaya mengenai 4. Makanan
dalam perut bumi lingkungan terhadap status gunung berapi dan bertindak cepat kering/instan
permukiman bencana sesuai dengan himbauan 5. Air minum
3. Korban jiwa dan gunung - Identifikasi kelompok rentan dan tempat kemasan
harta meletus terbuka terdekat yang tinggi/aman 6. Masker, kacamata
- Tentukan tugas masing-masing anggota dan topi
keluarga jika gunung meletus terjadi 7. Kotak P3K
- Kenali/tandai tempat yang bisa dijadikan 8. Radio portable
NO JENIS BENCANA/ PENYEBAB AKIBAT SKALA PRAKTEK UTAMA SARANA /
PENGERTIAN SIMULASI PERLENGKAPAN
tempat evakuasi yang aman (pekarangan, 9. Nomor-nomor
lapangan dan sebagainya) telepon penting
- Kenali dan amati tanda-tanda gunung 10. Perlengkapan bayi
meletus (binatang turun dari gunung, hujan 11. Alat transportasi
abu, awan panas, semburan material dll) 12. Kantung tidur dan
- Sepakati sistem peringatan dini (bunyi sirine, selimut
bunyi kentongan, dengar arahan petugas, 13. Pakaian cadangan
perhatikan jalur evakuasi) 14. Tempat
- Jauhi daerah rawan (kaki gunung, lembah pengungsian
aliran sungai dan daerah aliran lahar) lengkap dengan
2. Saat Terjadi Gunung Meletus sarana dan
- Jangan panik prasarana
- Perhatikan dan dengarkan informasi dari 15. Dll
sumber-sumber yang terpercaya dan
bertindak cepat sesuai dengan himbauan
- Lindungi diri dari abu dengan masker standar
dan kacamata
- Tutup sumber dan tempat penampungan air
agar tidak tercemar
- Mengungsi ke tempat yang sudah ditetapkan
pihak yang berwenang
3. Setelah Terjadi Gunung Meletus
- Lakukan pertolongan pertama untuk diri
sendiri
- Bertindak cepat mengikuti himbauan
pemangku kepentingan yang berwenang
Tanah Longsor 1. Hujan terus- 1. Rusak dan Kelompok 1. Sebelum Terjadi Tanah Longsor 1. Tas ransel
Tanah yang bergerak menerus hancurnya rumah / rumah / - Kenali tanda-tanda akan terjadi tanah longsor 2. Lampu senter dan
karena tidak stabil 2. Kemiringan tanah bangunan lingkungan (hujan lebat terus menerus, warna air sungai baterai
dalam jumlah besar 3. Struktur tanah 2. Rusak dan permukiman menjadi keruh, muncul rembesan air atau 3. Makanan
dan terjadi secara yang tidak padat hancurnya kawasan retakan tanah, terdengar suara gemuruh kering/instan
perlahan-lahan atau 4. Erosi prasarana rentan atau ada longsoran kecil) 4. Air minum kemasan
tiba-tiba. 5. Pemotongan lingkungan terhadap - Identifikasi kelompok rentan dan tempat 5. Kotak P3K
tebing permukiman bencana tanah terbuka terdekat yang tinggi / aman 6. Radio portable
6. Penambangan 3. Korban jiwa dan longsor - Kenali/tandai tempat yang bisa dijadikan 7. Nomor-nomor
lereng terjal harta tempat evakuasi yang aman (pekarangan, telepon penting
7. Penggundulan lapangan dan sebagainya) 8. Perlengkapan bayi
hutan - Sepakati sistem peringatan dini (bunyi sirine, 9. Kantung tidur dan
NO JENIS BENCANA/ PENYEBAB AKIBAT SKALA PRAKTEK UTAMA SARANA /
PENGERTIAN SIMULASI PERLENGKAPAN
8. Timbunan sampah bunyi kentongan, dengar arahan petugas, selimut
9. Getaran akibat perhatikan jalur evakuasi) 10. Pakaian cadangan
bahan peledak - Jauhi daerah rawan 11. Tempat
atau gempa bumi 2. Saat Terjadi Tanah Longsor pengungsian
- Jangan panik lengkap dengan
- Amankan harta dan dokumen penting sarana dan
- Berlari dan berlindunglah ke tempat aman prasarana
- Segera minta pertolongan 12. Dll
- Mengusngi bila kondisi mengharuskan
- Perhatikan dan dengarkan informasi dari
sumber-sumber yang terpercaya dan
bertindak cepat sesuai dengan himbauan
3. Setelah Terjadi Tanah Longsor
- Lakukan pertolongan pertama untuk diri
sendiri
- Jauhi tempat yang terkena longsor
- Bertindak cepat mengikuti himbauan
pemangku kepentingan yang berwenang
- Kembali ke rumah jika kondisi
memungkinkan
Banjir 1. Hujan terus- 1. Rusak dan Dusun / desa / 1. Sebelum Terjadi Banjir 1. Tas ransel
Peristiwa meluapnya menerus hancurnya rumah / lingkungan - Buanglah sampah pada tempatnya 2. Lampu senter dan
air yang 2. Kemiringan tanah bangunan permukiman - Jagalah saluran air agar berfungsi dengan baterai
menggenangi 3. Struktur tanah 2. Rusak dan kawasan baik 3. Tali
permukaan tanah yang tidak padat hancurnya sarana rentan - Tanamlah pohon 4. Makanan
dengan ketinggian 4. Erosi dan prasarana terhadap - Buatlah instalasi listrik di tempat yang lebih kering/instan
melebihi batas 5. Pemotongan 3. Timbulnya bencana banjir tinggi untuk menghindari konsleting listrik 5. Air minum
normal tebing berbagai macam - Simpan dan sediakan obat-obatan di tempat kemasan
6. Penambangan penyakit yang mudah dijangkau 6. Kotak P3K
lereng terjal 4. Hilangnya nyawa - Identifikasi kelompok rentan dan tentukan 7. Radio portable
7. Penggundulan dan harta benda tugas masing-masing anggota keluarga jika 8. Nomor-nomor
hutan 5. Lumpuhnya sarana banjir tiba telepon penting
8. Timbunan sampah prasarana dan - Kenali/tandai tempat yang bisa dijadikan 9. Perlengkapan bayi
9. Menyempitnya sarana umum tempat evakuasi yang aman (pekarangan, 10. Pelampung
daerah aliran 6. Lumpuhnya lapangan dan sebagainya) sederhana
sungai aktivitas - Kenali tanda-tanda akan terjadi banjir 11. Alat transportasi
lingkungan - Sepakati sistem peringatan dini (bunyi sirine, 12. Kantung tidur dan
NO JENIS BENCANA/ PENYEBAB AKIBAT SKALA PRAKTEK UTAMA SARANA /
PENGERTIAN SIMULASI PERLENGKAPAN
permukiman bunyi kentongan, dengar arahan petugas, selimut
perhatikan jalur evakuasi) 13. Pakaian cadangan
- Jauhi daerah rawan banjir 14. Tempat
2. Saat Terjadi Banjir pengungsian
- Jangan panik lengkap dengan
- Matikan semua aliran listrik sarana dan
- Amankan harta dan dokumen penting prasarana
- Sumbat semua celah yang berpotensi 15. Dll
- Bergeraklah ke tempat tinggi
- Segera minta pertolongan
- Mengungsi bila kondisi mengharuskan
- Perhatikan dan dengarkan informasi dari
sumber-sumber yang terpercaya dan
bertindak cepat sesuai dengan himbauan
3. Setelah Terjadi Banjir
- Lakukan pertolongan pertama untuk diri
sendiri
- Jauhi tempat yang terkena longsor
- Bertindak cepat mengikuti himbauan
pemangku kepentingan yang berwenang
- Kembali ke rumah jika kondisi
memungkinkan
Kebakaran 1. Instalasi listrik 1. Hilang atau Kelompok 1. Sebelum Terjadi Kebakaran 1. Lampu senter dan
Peristiwa kobaran api yang tidak baik rusaknya rumah / rumah / - Tempatkan alat penerangan dan obat baterai
yang tidak 2. Penggunaan bangunan gedung lingkungan nyamuk di tempat yang aman 2. Air minum
terkendali dan kompor yang 2. Hilangnya nyawa permukiman - Rawat dan gunakan kompor dengan cermat kemasan
membakar benda- ceroboh dan harta benda kawasan padat - Sediakan alat pemadam kebakaran di sekitra 3. Kotak P3K
benda di lingkungan 3. Membakar 3. Lumpuhnya rumah rumah (karung basah, handuk/selimut/kain 4. Radio portable
sekitarnya sampah aktivitas lingkungan tebal basah dan pasir yang disimpan dalam 5. Nomor-nomor
sembarangan permukiman ember atau kantong) telepon penting
- Identifikasi kelompok rentan 6. Masker dan
- Tentukan tugas masing-masing anggota kacamata
keluarga jika kebakaran terjadi 7. Kantung tidur dan
- Kenali/tandai tempat yang bisa dijadikan selimut
tempat evakuasi yang aman (pekarangan, 8. Tempat
lapangan dan sebagainya) pengungsian
2. Saat Terjadi Kebakaran lengkap dengan
NO JENIS BENCANA/ PENYEBAB AKIBAT SKALA PRAKTEK UTAMA SARANA /
PENGERTIAN SIMULASI PERLENGKAPAN
- Jangan panik sarana dan
- Matikan semua aliran listrik prasarana
- Hubungi pemadam kebakaran 9. Dll
- Amankan harta dan dokumen penting
- Lakukan tindak mencegah penyebaran api
- Menggunakan masker atau handuk/kain
basah di sekitar mulut/hidung
- Apabila terjebak di dalam ruangan, segera
cari jalan keluar dengan merangkak di bawah
asap dan bernapas pendek-pendek
- Mengungsi bila kondisi mengharuskan
3. Setelah Terjadi Kebakaran
- Lakukan pertolongan pertama untuk diri
sendiri
- Jauhi tempat yang terkena kebakaran
- Bertindak cepat mengikuti himbauan
pemangku kepentingan yang berwenang