TAHAPAN PERSIAPAN
Pemetaan Rekruitme
Sosial n TAPP Review PJM
Pronangkis
Rencana Aksi
Pelatihan BKM, Peta Rona Awal PRB-BK Latihan
BA Rembug Penanggulangan
Kesiapan UP-UP, (Eksisting)
Bencana
Warga (RKM) Relawan/TIPP,
TAPP dan
Aparat Skenario
Kelurahan. PRB-BK
c. Pelaksana :
- BKM/LKM, Lurah/kepala desa dan difasilitasi Tim Fasilitator
d. Peserta :
- Masyarakat umum laki-laki dan perempuan, tokoh-tokoh masyarakat,
relawan, kelompok peduli, perangkat kelurahan/desa, UP-UP.
- Perangkat sekolah (PAUD, TK, dan/atau SD) baik guru, komite sekolah
atau murid dan lain-lain.
e. Langkah Pelaksanaan :
- Menyelenggarakan rembug masyarakat di tingkat kelurahan/kota.
- Membuat kesepakatan untuk mendukung dan melaksanakan kegiatan
PRB-BK.
- Pengukuhan Tim Inti Perencana Partisipatif (TIPP).
- Pemilihan sekolah mitra dalam PRB-BK.
h. Langkah Pelaksanaan :
- Kegiatan pencarian kandidat TAPP melalui pengumuman di media lokal
(surat kabar).
- Kegiatan seleksi terhadap calon tenaga ahli perencana pendamping.
- Menetapkan calon TAPP terbaik dan terpilih.
- Penjelasan kepada calon TAPP mengenai kegiatan program PRB-BK,
strategi perencanaan, tugas dan tanggung jawab sebagai tenaga ahli
pendamping dan peran yang dilakukan dalam pendampingan masyarakat
dan TIPP.
- TAPP memahami tugas, tanggung jawab, serta peran yang perlu dilakukan
dalam mengarusutamakan PRB-BK dalam siklus PNPM Perkotaan, serta
memfasilitasi review PJM Pronangkis, penyusunan RTPRB-BK dan DED dari
rencana kegiatan prioritas.
- TAPP menandatangani perjanjian/kontrak kerjasama dengan BKM/LKM
dan diketahui oleh lurah/kades.
- Berita Acara Pelaksanaan Rekruitmen calon TAPP.
c. Pelaksana
a. Tujuan :
Menentukan tingkat risiko bencana yang disusun berdasarkan hasil kajian
terhadap ancaman, kerentanan dan kapasitas.
b. Keluaran :
- Tingkat risiko dan peta risiko bencana yang ada pada suatu kawasan.
c. Prasyarat umum :
1. Metode pengkajian yang diterapkan pada analisis/kajian risiko bencana
PRB-BK, dengan memperhatikan metode pengkajian yang diterapkan
oleh BNPB, prasyarat umum kajian risiko bencana, adalah :
- Peta rona (kondisi eksisting)
- Data/informasi jumlah jiwa terpapar bencana (jiwa)
- Data/informasi nilai kerugian dan kerusakan lingkungan (dalam
rupiah)
- Menggunakan 3 kelas interval tingkat risiko yaitu tingkat risiko tinggi,
sedang dan rendah.
2. Komponen Indeks Ancaman, Kerentanan dan Kapasitas dengan
pendekatan pada ketentuan yang terdapat pada Peraturan Kepala
(Perka) BNPB No. 2 Tahun 2012, tentang Pedoman Umum Pengkajian
Risiko Bencana. (sebagai contoh hanya menyebutkan untuk jenis
ancaman gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor, untuk jenis
bencana lain dapat dilihat pada Perka tersebut).
Dari langkah sebelumnya yaitu PS, data dan informasi yang didapat
digunakan untuk bahan kajian lebih mendalam menentukan tingkat risiko
bencana, dimana sebelumnya data dan informasi tersebut telah
dikonsultasikan kepada tim teknis/instansi terkait (BPBD) dan lembaga lain
terkait dengan penanggulangan bencana seperti Universitas, LSM, dll. Hasil
konsultasi memberikan masukan dan melengkapi data/informasi yang ada
sehingga layak di jadikan bahan kajian yang lebih dalam.
d. Pelaku :
TAPP, TIPP dan difasilitasi oleh Tim Fasilitator
f. Langkah-langkah pelaksanaan :
i) Kajian Ancaman
Kajian ancaman disusun berdasarkan dua komponen utama yaitu :
- Kemungkinan terjadi suatu ancaman,
- Catatan besaran dampak bencana yang pernah terjadi.
Kajian ancaman menggunakan data dan catatan sejarah kejadian bencana
yang pernah terjadi pada suatu daerah.
Langkah pelaksanaan :
a. Kerentanan sosial :
Indikator yang digunakan untuk kerentanan sosial adalah kepadatan
penduduk, rasio jenis kelamin, rasio kemiskinan, rasio orang cacat, rasio
kelompok umur. Nilai bobot Indeks kerentanan sosial adalah 40%, yang
diperoleh dari rata-rata bobot kepadatan penduduk (60%) dan kelompok
rentan (40%) yang terdiri dari rasio jenis kelamin (10%), rasio kemiskinan
(10%), rasio orang cacat (10%) dan kelompok umur (10%).
Tabel. 8 : Komponen Indeks Kerentanan Sosial (40%)
Tingkat Indeks Bobot Bahan
No. Ancaman Komponen
Rendah Sedang Tinggi Total Rujukan
1. Gempa 1. Kepadatan penduduk1) < 500 jiwa/ 500-1000 > 1000 60 % Podes,
bumi km2 jiwa/km2 jiwa/km2 Susenas dan
Land use.
2. Kelompok rentan : Podes,
- Rasio jenis kelamin2) < 20 % 20 – 40% >40 % 10 % Susenas dan
Land use.
- Rasio kemiskinan 3)
< 20 % 20 – 40% >40 % 10 %
- Rasio orang cacat4) < 20 % 20 – 40% >40 % 10 %
- Rasio kelompok umur5) < 20 % 20 – 40% >40 % 10 %
2. Tsunami 1. Kepadatan penduduk1) < 500 500-1000 > 1000 60 % Podes,
jiwa/km2 jiwa/km2 jiwa/km2 Susenas dan
Land use.
2. Kelompok rentan : Podes,
- Rasio jenis kelamin 2) < 20 % 20 – 40% >40 % 10 % Susenas dan
Land use.
- Rasio kemiskinan) < 20 % 20 – 40% >40 % 10 %
- Rasio orang cacat4) < 20 % 20 – 40% >40 % 10 %
- Rasio kelompok umur 5)
< 20 % 20 – 40% >40 % 10 %
1)
3. Banjir 1. Kepadatan penduduk < 500 500-1000 > 1000 60 % Podes,
jiwa/km2 jiwa/km2 jiwa/km2 Susenas dan
Land use.
2. Kelompok rentan : Podes,
- Rasio jenis kelamin2) < 20 % 20 – 40% >40 % 10 % Susenas dan
- Rasio kemiskinan) < 20 % 20 – 40% >40 % 10 % Land use.
- Rasio orang cacat 4)
< 20 % 20 – 40% >40 % 10 %
- Rasio kelompok umur5) < 20 % 20 – 40% >40 % 10 %
4. Tanah 1. Kepadatan penduduk1) < 500 500-1000 > 1000 60 % Podes,
Longsor jiwa/km2 jiwa/km2 jiwa/km2 Susenas dan
Land use.
2. Kelompok rentan : < 20 % 20 – 40% >40 % 10 % Podes,
- Rasio jenis kelamin2) Susenas dan
Keterangan :
1) Kepadatan penduduk yang dimaksud adalah jumlah peduduk dalam satu
wilayah dibagi luas wilayahnya (jiwa/km2).
2) Rasio jenis kelamin adalah jumlah perbandingan jumlah penduduk perempuan
terhadap jumlah penduduk (dalam persen).
3) Rasio kemiskinan adalah perbandingan jumlah penduduk miskin terhadap
jumlah peduduk (dalam persen).
4) Rasio orang cacat adalah perbandingan jumlah orang yang cacat terhadap
jumlah penduduk (dalam persen)
5) Rasio kelompok umur adalah perbandingan jumlah penduduk usia belum
produktif (usia 0-14 thn) ditambah jumlah penduduk tidak produktif (usia 65 thn keatas)
terhadap jumlah penduduk usia produktif (usia 15-65 thn) dalam persen.
Contoh Rancangan Rencana Aksi PRB-BK dapat dilihat pada tabel. 16, dibawah
ini.