Anda di halaman 1dari 1

PREVALENSI DAN FAKTOR RESIKO CESTODOSIS PADA SAPI BALI (Bos

sondaicus) DI KABUPATEN KUPANG


Jeanet M D Rotte1, Aji Winarso2, Julianty Almet3
1
FakultasKedokteranHewan Univesitas Nusa Cendana,
2
Laboratorium Parasitologi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana,
Kupang
3
Laboratorium Bakteriologi dan Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa
Cendana, Kupang
Korespondensi e-mail: jeanetmdrotte@gmail.com
INTISARI

Sapi bali merupakan sapi hasil domestika dari banteng asli Indonesia yang mempunyai
keunggulan dalam daya reproduksi, daya adaptasi dan presentase karkas yang tinggi. Sapi Bali
mempunyai berberapa kelebihan oleh karena itu banyak digunakan dalam program penyebaran-
penyebaran ke daerah transmigrasi. Kabupaten Kupang sebagai bagian dari Provinsi NTT
merupakan daerah yang memiliki potensi produksi ternak sapi yang baik. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui prevalensi infeksi cestoda dan mengetahui faktor resiko infeksi cestoda pada
Sapi Bali di Kabupaten Kupang. Prevalensi infeksi cestoda diketahui dengan menggunakan 125
sampel feses pedet sapi bali yang diperiksa melalui uji apung dan untuk mengetahui faktor resiko
menggunakan 171 responden di 5 Kecamatan. Hasil dari 125 sampel feses yang diperiksa melalui
uji apung terdapat 25 sampel positif telur cacing cestoda gastrointestinal. Telur cacing yang
diperoleh yaitu jenis cestoda gastrointestinal diantaranya Moniezia expansa dan Moniezia
benedeni. Faktor resiko infeksi cestoda dianalisis menggunakan uji C-Square. Hasil uji yang
diperoleh dari 171 responden menunjukan rata-rata jumlah ternak yang dimiliki peternak antara
11-20 ekor. Faktor predisposisi yang mempengaruhi infeksi cestoda yaitu umur, kondisi
lingkungan, keberadaan vector dan metode pemeliharaan.
Kata Kunci :Sapi Bali, Cestoda Gastroinstetinal, Monezia sp.

Anda mungkin juga menyukai