Anda di halaman 1dari 1

Nama: Sekar Ayu Asmara

NIM: 20407141039
Kelas: Ilmu Sejarah A 2020
Mata Kuliah: Sejarah Maritim
Dosen Pengampu: DanarWidiyanta, M.Hum.

Maritim Masa Orde Baru

Peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru pada 1966 memang menimbulkan
perubahan di berbagai bidang, tak terkecuali pada maritim Indonesia. Berbeda
dengan masa Orde Lama dimana Soekarno memiliki cita-cita untuk
mengembalikan kejayaan maritim, seperti Majapahit dan Sriwijaya, pada masa
Orde Baru semua visi misi maritim Soekarno dihilangkan. Pada saat Soeharto
memimpin, sektor maritim dikorbankan karena beliau memiliki target Indonesia
harus memiliki peningkatan ekonomi yang tinggi, maka dari itu pada masa Orde
Baru sektor yang paling diandalkan adalah pembangunan darat. Seperti yang
dipaparkan oleh Y Paonganan selaku direktur Eksekutif Indonesia Maritim
Institute (IMI) bahwa era Soeharto atau Orde Baru pembangunan maritim
dibelokkan ke arah pembangunan nasional yang berbasis daratan (land based
oriented development) yang dikenal dengan agraris.1 Hal ini membuat budaya
maritim yang pernah dikonsepsikan Soekarno secara perlahan membuat
perubahan budaya maritim ke budaya agraris. Hal tersebut terbukti dengan lebih
dikenalnya Indonesia sebagai negara agraris dibandingkan negara maritim.
Akan tetapi, bukan berarti sektor maritim tidak dipedulikan sama sekali,
meskipun pada akhirnya tidak berjalan efektif, pemerintah sempat mendirikan
suatu lembaga pada 1972 dengan nama Kepala Pelaksana Harian Badan
Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) yang pada waktu itu ditugaskan untuk
mengkordinasikan tentang keamanan laut dan melaksanakan patroli keamanan
dan keselamatan di wilayah perairan dan yuridiksi Indonesia. Lebih lanjut lagi,
apabila dilihat dari kebijakan geopolitiknya, maka akan terlihat jelas perbedaan
antara Soekarno dan Soeharto. Menurutl I Basis Susilo (dalam Faisal, 2018: 40)
Nuansa Bahari yang sangat identik dengan Orde Lama dihilangkan di zaman Orde
Baru, bahkan Soeharto merubah pandangan dari outward-loocking melalui
Konsepsi Kenusantaraan menjadi inward-loocking melalui konsepsi Ketahanan
Nasional dan Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (hankamrata). 2 Selain
itu, laut Indonesia semakin luas karena adanya ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif)
sampai dengan 200 mil.

1
Faisal, 2018, Peran Joko Widodo dalam Implementasi Nilai-Nilai Pemikiran Maritim Soekarno
Melalui Visi Poros Maritim Dunia, Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, hlm. 38
2
I Basis Susilo, 2015, Kemaritiman Indonesia: Problem Dasar Strategi Maritim Indonesia,
Malang: Intelegensia Media, hlm. 23

Anda mungkin juga menyukai