Anda di halaman 1dari 3

PERKENALAN

Assalamu’alaikum halo semuanya.. Saya, Muhammad Naufal Ari Ramadhan asal kecamatan dau,
kabupaten malang

Malang.. disinilah saya dilahirkan pada 26 desember 1999.

Saat ini saya sedang menempuh perkuliahan di Politeknik Negeri Malang jurusan Teknik mesin,
bertempat di Jl. Soekarno Hatta No. 9, Jatimulyo, Lowokwaru, Malang

Disini saya mengikuti sebuah organisasi di ranah P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan
dan Peredaran Gelap Narkoba) bernama PASTI POLINEMA

Saya mendapat kepercayaan sebagai ketua bidang penelitian dan pengembangan


WISATA ALAM BHUMI PERKEMAHAN BEDENGAN SELOREJO

Malang sudah lama dikenal punya banyak destinasi wisata menakjubkan. Mulai dari pantai, gunung,
perbukitan, air terjun, dan masih banyak lagi. Salah satunya adalah Wisata Alam Bedengan, tempat yang
tak hanya elok namun sajikan beragam wahana dan fasilitas mempesona. Yuk, simak ulasannya
bersama.

Malang memang menawan dengan alamnya. Udara berhembus sejuk karena letaknya yang berada di
dataran tinggi. Jika kamu ada di sini, sempatkan waktu untuk menikmatinya. Salah satu tempat yang bisa
kamu kunjungi adalah Bedengan, yaitu wana wisata yang berkonsep bumi perkemahan. Ada apa saja sih
di dalamnya?

Destinasi wisata Malang ini berada di Dusun Selokerto, Desa Selorejo, Kecamatan Dau. jaraknya sekitar
15 km dari kawasan Bandulan maupun Dieng. Jika anda berangkat dari pusat kota, hanya butuh waktu
kurang lebih 45 menit untuk menuju sini. Tempatnya berada tak jauh dari Petungsewu Wildlife
Education Center atau lebih dikenal dengan sebutan P-WEC.

Jika Teman Traveler berangkat dari arah Dinoyo, kalian bisa melalui pertigaan Sengkaling dan
menempuh perjalanan sejauh kurang lebih 8 km. Disarankan menumpang kendaraan roda dua karena
akses jalannya tidak terlalu lebar.

Arahkan kendaraanmu menuju Jalan Joyo Agung hingga masuk wilayah Selokerto. Kondisinya masih
sangat alami dengan nuansa alam yang kental. Ada banyak pepohonan yang rindang dan tumbuh tinggi.

Wilayah Bedengan sejatinya merupakan tanggung jawab pihak Perhutani setempat. Namun untuk
pengelolaan hariannya dilakukan oleh Lembaga Kemitraan Desa Pengelola Hutan (LKDPH) Desa Selorejo.
LDKPH sendiri merupakan lembaga yang berada di bawah Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Kabupaten
Malang.

Mulanya Bedengan merupakan hutan kosong yang lantas ditanami pohon mahoni. Di sekitar sini juga
terdapat area perkemahan seluas 2,5 hektar. Selain itu ada juga fasilitas seperti lahan parkir dan warung
yang dikelola oleh penduduk desa setempat.

Sebagai bumi perkemahan, bedengan menyediakan berbagai keseruan. Penyuka kegiatan alam terbuka
akan sangat menyukai tempat ini. Datanglah bersama kawan-kawan dan menikmati waktu bersama. Tak
jauh dari lokasi terdapat sungai dengan air jernih. Rasakan sendiri bagaimana kesegarannya. Kabarnya
alirannya berasal dari sebuah air terjun bernama Brues yang lokasinya terpencil dan tak banyak orang
tahu.

Selain fasilitas seperti lahan untuk mendirikan tenda, terdapat pula mushola dan kamar mandi. Memang
masih serba sederhana, tapi cukup membantu para pengunjung yang datang. Untuk pembangunan dan
perawatan, pengelola Bedengan menetapkan tarif masuk sekitar Rp5.000. Kemudian juga ada biaya
parkir sekitar Rp2.500. Mengingat keindahannya, biaya sebesar itu termasuk murah meriah.
PENGENALAN UMKM ASAL DAERAH

Cobek Batu. Cobek dan ulekan adalah sepasang alat yang telah digunakan sejak zaman purbakala untuk
menumbuk, menggiling, melumat, mengulek, dan mencampur bahan-bahan tertentu (misalnya bumbu
dapur, rempah-rempah, jamu, atau obat-obatan). Istilah cobek merujuk kepada sejenis mangkuk sebagai
alas untuk kegiatan menumbuk atau mengulek, sementara ulekan merujuk kepada benda tumpul
memanjang seperti pentungan yang dapat digenggam tangan untuk menumbuk atau mengulek suatu
bahan

Bentuk dan ukuran cobek dan ulekan beraneka ragam sesuai kebutuhan penggunanya. Cobek kecil
(diameter 8-13 cm) biasanya untuk penyajian sambal secara perseorangan di rumah makan, sementara
yang berukuran sedang (diameter 15-20 cm) untuk penggunaan rumah tangga. Sementara cobek
berukuran besar (diameter 30-40 cm) dan agak datar biasanya digunakan oleh penjual gado-gado atau
warung makan yang menyajikan hidangan sambal yang dibuat dalam jumlah besar.

Tingkat kecekungan cobek dapat berbeda-beda, ada yang dalam menyerupai mangkuk atau lumpang,
ada pula yang datar. Ulekan pun memiliki bentuk yang berbeda-beda, paling lazim adalah bulat panjang
dangan cara menggenggam seperti menggenggam pistol. Akan tetapi ada pula ulekan yang berbentuk
bulat sesuai genggaman tangan untuk menumbuk, ada pula yang berbentuk silinder untuk menggiling.

PROGRAM UNGGULAN INDIVIDU PEMUDA UNTUK MEMAJUKAN BANGSA

Disini, saya mengusung program “Youth Aspirations”, dimana program ini bertujuan untuk
mengumpulkan aspirasi mengenai UMKM dan kesenian maupun bakat dari pemuda di berbagai
kecamatan di kabupaten malang, agar kedepannya bisa ditindaklanjuti dengan dikoordinir untuk
membantu membangun dan memfasilitasi UMKM di berbagai Kecamatan, serta mendapatkan data
kesenian dan bakat pemuda di kabupaten Malang yang nantinya dapat dikoordinir untuk dikembangkan
bersama sama, sehingga pemuda kabupaten malang menjadi pemuda yang berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai