Anda di halaman 1dari 2

Alika shalsabila azzahra

XI B
Asma

Lima Langkah Memperkuat Ikatan Ukhuwah Islamiyah

Ukhuwah Islamiyah memang mudah diucapkan, tapi yang sulit adalah praktik
dan aplikasinya dalam berbagai situasi serta kondisi kehidupan sehari-hari. Namun,
perlu disadari bahwa mewujudkan persaudaraan Islam dalam arti yang sebenarnya
merupakan kewajiban setiap Muslim.

Umat Islam haruslah memandang sesama Muslim sebagai saudaranya atas


dasar kesamaan pandangan hidup. Segala yang merusak ukhuwah Islamiyah harus
dijauhi.

Setidaknya ada lima hal yang harus kita lakukan untuk membentengi
persatuan kita sesama umat Islam, yaitu :

Pertama, menutup aib saudara seiman. Rasa-rasanya tidak ada manusia yang
terbebas dan bersih dari aib, cacat dan kekurangan diri. Setiap orang pasti punya
kelemahan. Karenanya, tidak selayaknya kita menjadi bak bunyi pepatah, “Gajah di
pelupuk mata tak tampak, namun kuman di seberang lautan tampak.”

Kita harus mampu menahan diri untuk tidak membuka aib saudara kita. Kita
jaga kehormatan mereka. Kita tutupi kekurangan dengan saling melengkapi dan
menyempurnakan. Tidak dengan mengumbar aib mereka yang dapat menimbulkan
ketersinggungan hingga berujung pada permusuhan.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

‫َم ْن رد عن عرض أخيه كان له حجابا من النار‬

“Barangsiapa membela kehormatan saudaranya (sesama Muslim), maka hal


itu menjadi penghalang untuknya dari api neraka.” (HR Tirmidzi). Sabda Nabi
‫ ﷺ‬berikutnya: “Adalah kejahatan bagi seorang Muslim mempermalukan
saudara Muslim lainnya.” (HR Muslim)
Kedua, memaafkan saudara seiman. Langkah kedua ini diperlukan dalam
hubungan kita sebagai makhluk sosial. Di sela interaksi sosial yang kita lakukan
mungkin ada friksi dan hal-hal lain yang mengakibatkan kesalah-pahaman.

Tak ada gading yang tak retak. Tak ada manusia yang lepas dari kesalahan.
Karena pada dasarnya manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Namun, sebaik-baik
manusia yang berbuat salah adalah yang segera menyadari, meminta maaf, menerima
maaf, dan bertaubat.

Ketiga, melepaskan kesulitan sesama Muslim. Kewajiban kita sebagai sesama


muslim yang saling bersaudara, adalah membantu mereka. Kita sisingkan lengan.
Kita kenyangkan perut mereka yang lapar. Kita obati yang sakit. Kita kasihi mereka
yang berduka. Kita hapus air mata kesedihan mereka. Kita bahagiakan dengan apa
yang mampu kita berikan.

Keempat, berbaik sangka kepada sesama Muslim. Sikap baik sangka tidak
berarti kita kehilangan kewaspadaan terhadap potensi kejahatan seseorang. Baik
sangka adalah akhlak yang diajarkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala kepada para
hamba-Nya. Kita dianjurkan untuk berbaik sangka kepada saudara kita. Tidak mudah
terjebak dalam buruk sangka yang bisa mengakibatkan gangguan dalam hubungan
antara sesama kita.

Kelima, berdoa untuk sesama Muslim, baik semasa hidupnya maupun setelah
wafat. Doa yang baik akan kembali kepada kita yang mendoakannya. Demikian pula
sebaliknya.

Inilah lima langkah untuk membentengi dan memperkuat tali persaudaraan


sesama pemeluk Islam. Persatuan itu harus kita hadirkan dalam bentuk membela serta
kehormatan saudara kita, realisasikan dengan saling memaafkan, saling tolong
menolong, berbaik sangka, dan saling mendoakan. Wallaahu a’lam bis shawaab.

Anda mungkin juga menyukai