XI B
Asma
Ukhuwah Islamiyah memang mudah diucapkan, tapi yang sulit adalah praktik
dan aplikasinya dalam berbagai situasi serta kondisi kehidupan sehari-hari. Namun,
perlu disadari bahwa mewujudkan persaudaraan Islam dalam arti yang sebenarnya
merupakan kewajiban setiap Muslim.
Setidaknya ada lima hal yang harus kita lakukan untuk membentengi
persatuan kita sesama umat Islam, yaitu :
Pertama, menutup aib saudara seiman. Rasa-rasanya tidak ada manusia yang
terbebas dan bersih dari aib, cacat dan kekurangan diri. Setiap orang pasti punya
kelemahan. Karenanya, tidak selayaknya kita menjadi bak bunyi pepatah, “Gajah di
pelupuk mata tak tampak, namun kuman di seberang lautan tampak.”
Kita harus mampu menahan diri untuk tidak membuka aib saudara kita. Kita
jaga kehormatan mereka. Kita tutupi kekurangan dengan saling melengkapi dan
menyempurnakan. Tidak dengan mengumbar aib mereka yang dapat menimbulkan
ketersinggungan hingga berujung pada permusuhan.
Rasulullah ﷺbersabda,
Tak ada gading yang tak retak. Tak ada manusia yang lepas dari kesalahan.
Karena pada dasarnya manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Namun, sebaik-baik
manusia yang berbuat salah adalah yang segera menyadari, meminta maaf, menerima
maaf, dan bertaubat.
Keempat, berbaik sangka kepada sesama Muslim. Sikap baik sangka tidak
berarti kita kehilangan kewaspadaan terhadap potensi kejahatan seseorang. Baik
sangka adalah akhlak yang diajarkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala kepada para
hamba-Nya. Kita dianjurkan untuk berbaik sangka kepada saudara kita. Tidak mudah
terjebak dalam buruk sangka yang bisa mengakibatkan gangguan dalam hubungan
antara sesama kita.
Kelima, berdoa untuk sesama Muslim, baik semasa hidupnya maupun setelah
wafat. Doa yang baik akan kembali kepada kita yang mendoakannya. Demikian pula
sebaliknya.