SOSIAL
KELOMPOK 5
1) Neriza Aziza Rahma (2211010061)
2) Jeslin Oktavia (2211010070)
3) Esa Putri Aliyah (2211010091)
4) Dera Wanda Yanti (2211010077)
5) Randika Bayu Saputra (2211010080)
2
A. Pandangan Islam tentang Akhlak Sosial
Secara etimologi disebut juga insan Dari kedua akar kata tersebut kata
yang dalam Bahasa arabnya, berasal insan dipakai untuk menyebut
dari akar kata nasiya yang berarti manusia, karena manusia memiliki
lupa. sifat lupa dan jinak, dalam arti
Dari akar kata al-uns maka kata manusia selalu menyesuaikan diri
insan berarti jinak. dengan keadaan yang baru
disekitarnya.
3
“
akhlak sosial islami adalah suatu
perilaku atau suatu perangai yang
baik dalam pandangan Islam. Baik
akhlak kepada Allah SWT juga
akhlak kepada manusia. Contoh
Saling Menyayangi, Beramal
Shaleh, Saling Menghormati,
Berlaku Adil, Menjaga
Persaudaraan, BeraniMembela
kebenaran, Tolong Menolong,dan
Musyawarah.
4
Toleransi
5
Pandangan Islam Tentang Kehidupan Sosial
6
Mengetahui Masyarakat Dambaan Islam
Next…..
Masyarakat modern mendambakan sebuah sistem kehidupan dimana elemen-
elemen dalam masyarakat mempunyai peranan yang dominan dalam menata kehidupan
yang mereka inginkan. Masyarakat yang demikian kerap disebut masyarakat sipil (Civil
Society), namun beberapa cendekiawan muslim di Asia Tenggara lebih suka
menggunakan istilah masyarakat madani sebagai gantinya.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia masyarakat madani diartikan
sebagai,”Masyarakat sipil yang menjunjung tinggi norma, nilai-nilai dan hukum yang
ditopang oleh penguasaan teknolgi yang berperadaban, yang didasarkan oleh iman dan
ilmu.”
Dalam islam hidup adalah ibadah. Kehidupan di dunia harus diisidengan kegiatan yang
diniatkan untuk mengabdi kepada allah. Dalam islam kehidupan dunia adalah ladang
amal dan bekerja , bukan alam pembalasan. Sebaliknya, kehidupan akhirat adalah alam
pembalasan bukan ladang untuk bekerja.
7
C. Toleransi inter
dan antar umat
beragama
Toleransi sesama muslim Toleransi antar umat
beragama
Dalam QS. Al-Hujarat ayat
110, Allah menyatakan bahwa Memiliki kebebasan untuk
orang-orang mu’min menjalankan prinsip-prinsip
bersaudara, & memerintahkan keagamaan (ibadah) masing-
untuk melakukan ishlah masing, tanpa adanya paksaan
(perbaikan hubungan) jika dan tekanan, baik untuk
seandainya terjadi beribadah maupun tidak
kesalahpahaman diantara 2 beribadah, dari satu pihak ke
orang atau kelompok kaum pihak lain.
muslim.
9
Prinsip-Prinsip Islam Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Sosial
Sudah tidak asing lagi bahwa dalam kehidupan sosial politik masyarakat Madinah pada masa
kepemimpinan Rasulullah Muhammad SAW yng dilanjutkan oleh Khulafaurrasyidin
merupakan model dari demokrasi yang diterapkan masyarakat pada masa sekarang ini. Ini
tidak lain karena dasar-dasar dalam kehidupan sosial politik yang diletakkan oleh Rasulullah
Muhammad SAW yang tertuang dalam program Madinah yang mana di dalamnya diatas
tentang hak dan kewajiban dari setiap anggota masyarakat Madinah.
10
Adapun prinsip dasar dalam membangun peradaban sosial masyarakat Madinah yaitu:
11
Pandangan Islam Terhadap Beberapa Persoalan
1.Kemiskinan
Pemerintah dan semua lapisan masyarakat tentu tidak menghendaki kemiskinan dalam
hidupnya Selain itu ada segi lain yang tak boleh kita lupakan juga dalam mengatasi
masalah ini, yaitu agama. Islam memberikan pesan-pesannya melalui dua pedoman,
yaitu Alquran dan Hadits. Melalui keduanya kita dapat mengetahui bagaimana agama
(Islam) memandang kemiskinan.
Alquran menggambarkan kemiskinan dengan 10 kosakata yang berbeda, yaitu al-
maskanat (kemiskinan), al-faqr (kefakiran), al-’ailat (mengalami kekurangan), al-ba’sa
(kesulitan hidup), al-imlaq (kekurangan harta), al-sail (peminta), al-mahrum (tidak
berdaya), al-qani (kekurangan dan diam), al-mu’tarr (yang perlu dibantu) dan al-dha’if
(lemah). Kesepuluh kosakata di atas menyandarkan pada satu arti/makna yaitu
kemiskinan dan penanggulangannya. Islam menyadari bahwa dalam kehidupan
masyarakat akan selalu ada orang kaya dan orang miskin (QS An-Nisa/4: 135
12
2. Kebodohan
Kebodohan termasuk sebab kesesatan yang paling besar, tidak sebatas sesat diri namun
menyesatkan orang lain. Bahaya kebodohan, lebih-lebih pada seseorang yang diikuti,
dipaparkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits Abdullah bin
Amru berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ًا ِاَّتَخ َذ الَّن اُسIِإَّن َهللا َال َيْقِبُض الِع ْلَم ِاْنِتَز اًع ا َيْنَتِز ُع ُه ِم َن الَّن اِس َو َلِكْن َيْقِبُض الِع ْلَم ِبَقْبِض الُع َلَم اِء َح َّتى ِإَذ ا َلْم ُيْب ِق َع اِلم
ُر ُؤ وسًا ُجَّهاًال َفُس ِئُلوا َفَأْفَتوا ِبَغْيِر ِع ْلٍم َفَض ُّلوا َو َأّض ُّلوا
“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dari manusia secara langsung, akan tetapi
Dia mencabut ilmu dengan mewafatkan para ulama, sehingga ketika Dia tidak
menyisakan seorang ulama, orang-orang mengangkat para pemimpin yang bodoh,
mereka ditanya lalu mereka berfatwa tanpa ilmu akibatnya mereka sesat dan
menyesatkan.” Muttafaq alaihi, al-Bukhari dan Muslim.
13
Bentuk-bentuk kebodohan dalam agama yang berbahaya:
1. Kebodohan terhadap manhaj salaf
2. Kebodohan terhadap posisi akal sehat dalam agama
3. Kebodohan terhadap petunjuk dalil
4. Kebodohan terhadap maqashid syariah
5. Kebodohan terhadap kebodohan diri
14
3. Pengangguran
Islam telah memperingatkan agar umatnya jangan sampai ada yang menganggur dan terpeleset
kejurang kemiskinan, karena ditakutkan dengan kemiskinan tersebut seseorang akan berbuat apa
saja termasuk yang merugikan orang lain demi terpenuhinya kebutuhan pribadinya, ada sebuah
hadist yang mengatakan “ kemiskinan akan mendekatkan kepada kekufuran. Namun kenyataannya,
tingkat pengangguran di negara – negara yang mayoritas berpenduduk muslim relatif tinggi.
Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang buruknya pengangguran, baik bagi individu,
masyarakat ataupun negara, akan meningkatkan motivasi untuk bekerja lebih serius.Menurut
Qardhawi (2005:6-18) pengangguran dapat dibagi menjadi dua kelompokkan, yaitu:
15
b). Pengangguran khiyariyah
Seseorang yang memilih untuk menganggur padahal dia pada dasarnya adalah orang yang mampu
untuk bekerja, namun pada kenyataanya dia memilih untuk berpangku tangan dan bermalas-malasan
hingga menjadi beban bagi orang lain. Dia memilih hancur dengan potensi yang dimilki
dibandingkan menggunakannya untuk bekerja . Dia tidak pernah mengusahakan suatu pekerjaan
dan mempunyai pribadi yang lemah hingga menjadi “ sampah masyarakat”.
Adanya pembagian kedua kelompok ini mempunyai kaitan erat dengan solusi yang ditawarkan
islam untuk mengatasi suatu pengangguran. Kelompok pengangguran jabariyah perlu mendapatkan
perhatian dari pemeintah agar mereka dapat bekerja. Sebaliknya, Islam tidak mengalokasikan dana
dan bantuan untuk pengangguran khiyariyah karena pada prinsipnya mereka memang tidak
memerlukan bantuan karena pada dasarnya mereka mampu untuk bekerja hanya saja mereka malas
untuk memanfaatkan potensinya dan lebih memilih menjadi beban bagi orang lain.
16
kesimpulan.
17
kesimpulan.
18
THANKS!
Any questions?
19