Disusun oleh:
Heru Trias Yunanto
P1337420618079
2. Rumusan Masalah
1) Bagaimana sejarah perkembangan keperawatan komunitas indonesia?
2) Apa peran dan fungsi perawatan komunitas?
3) Apakah etika Keperawatan Komunitas?
. Tujuan
1) Mengetahui sejarah perkembangan keperawatan komunitas indonesia
2) Mengetahui peran dan fungsi perawatan komunitas
3) Mengetahui etika Keperawatan Komunitas
BAB II
ISI
Kedelapan wilayah tersebut merupakan cikal bakal sistem puskesmas sekarang ini.
Pada bulan november 1967, dilakukan seminar yang membahas dan merumuskan
program kesehatan masyarakat terpadu sesuai dengan kondisi dan kemampuan rakyat
indonesia, yaitu mengenai konsep puskesmas- yang dipaparkan oleh dr. Achmad
Dipodilogo- yang mengacu pada konsep Bandung dan proyek Bekasi. Dalam seminar
ini telah disimpulakan dan disepakati mengenai sistem puskesmas yang terdiri atas tipe
A,B, dan C. Akhirnya pada pada tahun 1968 dalam rapat kerja kesehatan nasional,
dicetuskan bahwa puskesmas merupakan suatu sistem pelayanan kesehatan terpadu,
yang kemudian dikembangkan oleh pemerintah ( Departemen Kesehatan ) menjadi
pusat pelayanan kesehatan masyarakat (puskesmas).
Puskesmas disepakati sebagai suatu unit yang memberikan pelayanan kuratif dan
preventif secara terpadu, menyeluruh, dan mudah dijangkau, dalam wilayah kerja
kecamatan atau sebagian kecamatan di kotamadya atau kabupaten. Sebagai lini terdepan
pembangunan kesehatan, puskesmas diharapkan selalu tegar. Untuk itu,
diperkenalkanlah program untuk selalu menguatkan puskesmas (strengthening
puskesmas). Di negara berkembang seperti Indonesia, fasilitas kesehatan berlandaskan
masyarakat disarankan lebih efektif dan penting.
Departemen kesehatan telah membuat usaha intensif untuk membangun puskesmas
yang kemudian dimasukkan ke dalam master plan untuk operasi penguatan pelayanan
kesehatan nasional. Kegiatan pokok dalam program dasar dan utama puskesmas
mencakup 18 kegiatan, yaitu :
1) Kesehatan ibu dan anak (KIA)
2) Keluarga berencana (KB)
3) Gizi
4) Kesehatan Lingkungan
5) Pencegahan dan Pemberantasan penyakit menular serta imunisasi,
6) Penyuluhan kesehatan masyarakat
7) Pengobatan
8) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
9) Perawatan kesehatan masyarakat
10) Kesehatan gigi dan mulit
11) Usaha kesehatan jiwa
12) Optometri
13) Kesehatan geriatrik
14) Latuhan dan olahraga
15) Pengembangan obat-obatan tradisional
16) Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
17) Laboratorium dasar
18) Pengumpulan informasi dan pelaporan untuk sistem informasi kesehatan.
Pada tahun 1969, sistem puskesmas hanya disepakati dua saja, yaitu puskesmas tipe
A yang dikelola oleh dokter dan puskesmas tipe B yang dikelola oleh seorang paramedi
s. Dengan adanya perkembangan tenaga medis, maka pada tahun 1979btidak diadakan p
erbedaan puskesmas tipe A atau tipe B- hanya ada satu puskesmas saja, yang dikepalai
oleh seorang dokter. Namun, kebijakan tentang pimpinan puskesmas mulai mengalami
perubahan tahun 2000, yaitu puskesmas tidak harus dipimpin oleh seorang dokter,tapi d
apat juga dipimpin oleh Sarjana Kesehatan Masyarakat. Hal ini tentunya diharapkan dap
at membawa perubahan yang positif,dimana tenaga medis lebih diarahkan pada pelayan
an langsung pada klien dan tidak disibukkan dengan urusan administratif/manajerial, se
hingga mutu pelayanan dapat ditingkatkan.
. Peran dan fungsi perawatan komunitas
Peran Perawatan Komunitas
Dari beberapa peran yang telah dikemukakan di atas,dapat disimpulkan bahwa
banyak sekali peran yang dijalankan oleh perawat komunitas dalam mengorganisasikan
upaya-upaya kesehatan yang dijalankan melalui pusat kesehatan
masyarakat(puskesmas), yang merupakan bagian dari institusi pelayanan dasar utama,
baik melalui program di dalam atau di luar gedung, pada keluarga, kelompok-kelompok
khusus, dan sebagainya sesuai dengan peran, fungsi, dan tanggung jawabnya. Peran
yang dapat dilaksanakan di antaranya adalah sebagai pelaksana pelayanan keperawatan,
pendidik, koordinator pelayananan kesehatan, pembaharu(innovator), pengorganisasian
pelayanan kesehatan (organizer), panutan (role model),sebagai fasilitator (tempat
bertanya), dan sebagai pengelola(manager).
1) Fungsi Independen
Fungsi independen perawat adalah fungsi dimana perawat melaksanakan
perannya secara mandiri, tidak tergantung pada orang lain, atau tim kesehatan
lainnya. Perawat harus dapat memberikan bantuan terhadap adanya
penyimpangan atau tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia baik bio-
psiko-sosio-kultural, maupun spiritual, mulai dari individuyang utuh
mencangkupseluruh siklus kehidupan, sampai pada tingkat masyarakat yang
mencerminkan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar pada tingkat sistem organ
fungsional sampai molekuler, seperti pemenuhankebutuhan fisiologis
()pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolitpemenuhan kebutuhan nutrisi,pemenuhan kebutuhan aktivitas dan
istirahat, pemenuhan kebutuhan eliminasi alvi dan urin), pemenuhan kebutuhan
rasa aman dan nyaman, pemenuhan kebutuhan cinta dan mencintai, pemenuhan
kebutuhan harga diri. Kegiatan ini di lakukan dengan diprakarsai oleh perawat,
dimana perawatbertanggung jawab serta bertanggung gugat atas rencana dan
keputusan tindakannya.
2) Fungsi Dependen
Kegiatan ini dilakukan dan dilaksanakan oleh seorang perawat ats
instruksi dari tim kesehatan lain atau tindakan pelimpahan tugas yang
diberikan, seperti pelimpahan dari dokter, ahli gizi, radiologi dag sebagainya.
3) Fungsi Interdependen
Fungsi Interdependen berupa kerja tim yang bersifat ketergantumgan, baik
dalam keperawatan maupun kesehatan. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk
pelayanan membutuhkan kerja sama tim dalam pembaerian pelayanan
sepertidalam memberikan asuhan keperawatan pada penderita yang
mempunyai penyakit kompleks. Keadaan tersebut diatas tidak dapat diatasi
haya oleh perawat, tetapai juga membutuhkan kerja sama dengan timkesehatan
lainnya.
1. Kesimpulan
Keperawatan komunitas adalah bidang perawatan khusus yang merupakan
gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan
sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna
meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan
fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar ditujukan
kepada individu, keluarga yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi
masyarakat secara keseluruhan.
Dalam menjalankan visi misinya tentu perawat komunitas memiliki peran dan
fungsi. Diataranya Peran yang dapat dilaksanakan di antaranya adalah sebagai
pelaksana pelayanan keperawatan, pendidik, koordinator pelayananan kesehatan,
pembaharu(innovator), pengorganisasian pelayanan kesehatan (organizer), panutan
(role model), sebagai fasilitator (tempat bertanya), dan sebagai pengelola
(manager). Selain peran perawat juga memiliki fungsi, diantaranya adalah fungsi
independen, fungsi dependen dan fungsi interdependen.
2. Saran
Keperawatan profesional mempunyai peran dan fungsi sebagai berikut yaitu :
Melaksanakan pelayanan keperawatan profesional dalam suatu sistem pelayanana
kesehatan sesuai dengan kebijakan umum pemerintah khususnya pelayanan atau
asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan komunitas. Sehingga
peran dan fungsi perawat itu sangat penting untuk pelayanan kesehatan, demi
meningkatkan dan melaksanakan kualitas kesehatan yang lebih baik.
Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan kepada semua pembaca
dan saya sendiri sebagai penulis agar dapat mengetahui dan memahami peran dan
fungsi perawat komunitas, dan dapat memberikan kritik dan saran nya agar
makalah ini dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Iqbal Mubarak,W.2009.Ilmu Keperawatan Komunitas.jakarta:Salemba Medika
Anderson Elizabeth. 2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan Praktik. Edisi
3.EGC.Jakartas