Anda di halaman 1dari 6

Sejarah Keperawatan Komunitas

Nama : Miftahul Jannah

Prodi : D3 Keperawatan

NIM : 202202021

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PEMKAB JOMBANG

TAHUN 2021/2022
Sejarah Perkembangan Keperawatan Komunitas

1. Sejarah Perkembangan Keperawatan Komunitas Di dunia


Spradley (1985) membagi perkembangan keperawatan komunitas (CHN) menjadi tiga
periode, yaitu:
a. Tahun 1960-1900
Direct Nursing, fokusnya adalah orang sakit yang memiliki perekonomian rendah
(miskin). Alasan dibentuknya direct nursing ini adalah karena lebih banyaknya
klien yang menderita penyakit terminal dan banyaknya orang miskin yang sakit
dan hanya dirawat di rumah saja. Orientasi direct nursing adaalah keperawaatan
individual.
b. Tahun 1900-1970
Public Health Nursing, fokusnya adalah masyarakat. Alasaan dibentuknya public
health nursing ini karena banyaknya keluarga miskin yang tidak mampu
membayar biaya pelayanan rumah sakit. Orientasi public health nursing adalah
keperawatan keluarga.
c. Tahun 1970-sekarang
Community Health Nursing, fokusnya adalah seluruh komunitas. Alasan
dibentuknya community health nursing adalah bukan kaena keluarga miskin yang
membutuhkan pelayaanan kesehatan komunitas, melainkan seluruh komunitas
baik kaya ataupun miskin. Orientasi CHN adalah keperawatan penduduk.
2. Sejarah Perkembangan Keperawaataan Komunitas Di Indonesia

Perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai pada abad ke-16, yaitu


dimulai dengan adanya upaya pemberantasan penyakit cacar dan kolera yang ditakuti
oleh masyarakat. Penyakit kolera masuk ke Indonesia tahun 1927, dan pada tanhun
1937 terjadi wabah kolera eltor. Selanjutnya tahun 1948 cacar masuk ke Indonesia
melalui Singapuradan mulai berkembang di Indonesia, sehingga pemerintah Belanda
melakukan upaya-upaya kesehatan masyarakat.
a. Tahun 1807
Pemerintah Jendral Deandels, melakukan pelatihan dukun bayi dalam praktek
persalinan dalam rangka upaya penurunan angka kematian bayi, tetapi tidak
berlangsung lama karena langkanya tenaga pelatih.
b. Tahun 1850
Diadakan pelatihan di bidang kebidanan pertama oleh RS. Militer Batavia.
c. Tahun 1851
Didirikannya sekolah dokter Jawa oleh dokter Bosch dan dokter Bleeker kepala
pelayanan kesehatan sipil militer Indonesia yang dikenal dengan nama STOVIA.
d. Tahun 1882
Dimulainya usaha kesehatan oleh Belanda, yaitu Millitair Geness Kundege Diens
(MDG) dan Burgelyke Geness Kudige Diens (BGD) dengan tujuan untuk
melancarkan pengobatan kepada orang Belanda pada waktu para pekerja
pekebunan terjangkit penyakit. Selanjutnya melayani masyarakat umum (saat
berdiri Rockefeller Foundation).
e. Tahun 1888
Berdiri pusat laboratorium kedokteran di Bandung, kemudian berkembang pada
tahun-tahun berikutnya di Medan, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta.
Laboratorium ini menunjang pemberantasaan penyakit seperti malaria, lepra,
cacar, gizi, dan sanitasi.
f. Tahun 1925
Hydrich, seoranf petugas kesehatan pemerintah Belanda mengembangkan daerah
percontohan dengan melakukan propaganda (pendidikan) penyuluhan kesehatan
di Purwokerto dan Banyumas karena tingginya angka kematian dan kesakitan.
g. Tahun 1927
STOVIA (sekolah untuk pendidikan dokter pribumi) berubah menjadi sekolah
kedokteran dan akhirnya sejak berdirinya UI tahun 1947 berubah menjadi FKUI.
Sekolah dokter tersebut punya andil besar dalam menghasilkan tenaga-tenaga
kesehatan (dokter-dokter) yang mengembangkan kesehatan masyarakat
Indonesiaa.
h. Tahun 1930
Pendaftaraan dukun bayi sebagai penolong dan perawaatan persalinan tahun 1935,
dilakukan program pembatasan pes, karenaa terjadi epidemi dengan
penyemprotan DDT dan vaksinasi massal.
i. Tahun 1951
Diperkenalkannya konsep Bandung Plan oleh Dr. Y. Leimena dan dr. Patah (yang
kemudian dikenal dengan nama Patah-Leimena), yang intinya bahwa dalaam
pelayanan kesehatan masyarakat aspek kuratif dan preventif tidak dapat
dipisahkan, konsep ini kemudian diadopsi oleh WHO. Gagasan inilah yang
kemudian dirumuskan sebagai konsep pengembangan sistem pelayanan kesehatan
tingkat primer dengan membeentuk unit-unit organisasi fungsional dari Dinas
Kesehatan Kabupaten di tiap kecamatan yang mulai dikembangkan sejak tahun
1969/1970 dan kemudian disebut dengan Puskesmas.
j. Tahun 1952
Diadakanya pelatihan inisiatif dukun bayi.
k. Tahun 1956
Dr. Y. Sulianti mendirikan “Proyek Bekasi” sebagai poyek percontohan/model
pelayanan bagi pengembangan kesehatan masyaraakaat dan pusat pelatihan,
sebuah model keterpaduan antara pelayanan kesehatan pedesaan dan pelayanan
medis.
l. Tahun 1960
Terbit Undang-Undang Pokok Kes No.9 tahun 1960 tentang Pokok-Pokok
Kesehatan. Bunyinya, “tiap-tiap warga Negara berhak mencapai derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya dan wajib diikutsertakan dalam kegiatan yang
diselenggarakan oleh pemerintah”.
m. Tahun 1967
Seminar membahas dan memutuskan program kesehatan masyarakat terpadu
sesuai dengan masyaraakaat Indonesia. Kesimpulan seminar ini adalaah
disepakatinya sistem Puskesmas yang terdiri dari Puskesmas tipe A, tipe B, dan
tipe C.
n. Tahun 1968
Rapat Kerja Kesehatan Nasional, dicetuskan bahwa Puskesmas adalah sistem
pelayanan kesehatan terpadu, yang kemudian dikembangkan oleh pemerintah
(Depkes) menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Puskesmas disepakati sebagai suatu unit pelayanan kesehatan yang memberikan
pelayanan kuratif dan preventif secara terpadu, menyeluruh, dan mudah
dijangkau, dalam wilayah kerja kecamatan atau sebagian kecamatan di
kotamadya/kabupaten.
o. Tahun 1969
Sistem Puskesmas disepakati dua saja, yaitu tipe A (dikepalai dokter) dan tipe B
(dikelola paramedis). Pada tahun 1969-1974 yang dikenal dengan masa Pelita I,
dimulai program kesehatan Puskesmas disejumlah kecamatan dari sejumlah
kabupaten di setiap provinsi. Kemudian Pelita II mulai dikembangkan PKMD,
sebagai bentuk operasional dan Primary Health Care (PHC). Pada saat ini juga
mulai timbul kesadaran untuk keterlibatan partisipasi masyarakat dalaam bidang
kesehatan.
p. Tahun 1979-1982
Tidak dibedakan antara Puskesmas A dan Puskesmas B, hanya ada satu tipe
Puskesmas saja yang dikepalai oleh seorang dokter dengan stratifikasi Puskesmas
ada 3 (sangat baik, rata-rata, dan standart). Selanjutnya Puskesmas dilengkapi
dengan piranti manajerial yang lain, yaitu Micro Planning untuk perencanaan,,
dan Lokakarya Mini (LokMin) untuk pengorganisasian kegiatan dan
pengembangan kerjasama tim. Pada tahun 1982 dikenal sebagai masa Pelita III,
dimana lahirlah SKN yang menekankan pada pendekaatan ke sistem, pendekatan
ke masyarakat, Kerjasama Lintas Program (KLP) dan Lintas Sektoral (LS), peran
masyaakat dan menekankan pada pendekatan promotif dan preventif.
q. Tahun 1984
Dikembangkan program paket terpadu kesehatan dan keluarga berencana di
Puskesmas (KIA, KB, Gizi, Penanggulangan Diare, Imunisasi). Dikenal sebagai
masa Pelita IV dimana PHC atau PKMD diwanai dengan prioritas untuk
menurunkan tingkat kematian bayi, anaak dan ibu serta menurunkan tingkat
kelairan dan menyelenggaraakan posyandu di tiap desa.
r. Awal tahun 1990-an
Puskesmas menjelma menjadi kesatuan oganisasi kesehatan fungsional yaang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
memberdayakan peran serta masyarakat, selain memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk
kegiatan pokok dan salah satu bentuk pean serta masyarakat adalah pelayanan
posyandu untuk ibu atau balita dan lansia. Adanya masa Pelita V yaang
digalangkan dengan upaya peningkatan mutu posyandu, melaksanakan pasca
krida posyandu serta sapta krida pasyandu.
s. Menjelang tahun 2000 (tahun 1998)
Pergeseran visi pembangunaan kesehatan di Indonesia yang semua menganut
paradigma sakit menjadi paradigma sehat. Visi pembangunan kesehatan dewasa
ini adalah “Indonesia Sehat 2010” dengan misi sebagai berikut:
1. Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan
2. Mendorong kemandirian masyarakat utuk hidup sehat
3. Memelihara dan meningkatkan yankes yang bermutu, merata dan terjangkau
4. Memeliharaa dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan
lingkungan
DAFTAR PUSTAKA

Iqbal Mubarak,W.2009. Ilmu Keperawatan Komunitas.Jakarta:Salemba Medika Anderson


Elizabeth.2006.Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan Praktik.Edisi 3.EGC.Jakarta

https://id.scribd.com/doc/308378483/Sejarah-Perkembangan-Keperawatan-Komunitas-Di-
Indonesi

https://dokumen.tips/documents/sejarah-perkembangan-keperawatan-komunitas-di-
indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai