BAB I
TINJAUAN GEOFISIKA DALAM ILMU
KEBUMIAN
Geofisika berasal dari kata geo, yang artinya bumi, dan fisika. Dari akar
keilmuannya sendiri, geo berasal dari kata geologi. Jadi, geofisika ialah ilmu
yang menerapkan prinsip-prinsip fisika untuk mengetahui dan memecahkan
masalah yang berhubungan dengan bumi, atau dapat pula diartikan dengan
mempelajari bumi dengan menggunakan prinsip-prinsip fisika. Karena
perkembangannya yang sangat cepat, batas yang kurang jelas antara geologi,
fisika dan geofisika menjadi semakin kabur. Sebagian orang menganggap
geofisika sebagian dari geologi, sementara yang lain menganggapnya sebagai
bagian dari ilmu fisika. Pada dasarnya akar bidang keilmuan ada empat, yaitu
kimia, fisika, geologi, dan biologi (Gambar 1.1).
G eologi
a
Ge
Paleontologi
si k
ok
ofi
im
Ge
ia
ka Bi
is i ok
of im
Bi ia
Fisika K im ia Fisika K im ia
1
Pengantar Geofisika
Di samping keempat cabang ilmu dasar tersebut terdapat cabang ilmu lainnya,
yaitu astronomi. Ilmu ini mempelajari alam semesta di luar bumi dan kadang-
kadang juga dipandang sebagai ilmu fisika. Selain itu, terdapat ilmu
matematika, yaitu ilmu yang mempelajari bentuk dan angka.
Pada awalnya, ilmu geofisika dibutuhkan sebagai alat pengukur suatu hipotesis,
namun dalam perkembangannya ilmu ini tumbuh menjadi ilmu mandiri dengan
permasalahan yang spesifik.
Pengambilan sumber energi dan mineral yang berguna dari muka bumi secara
terus-menerus dengan intensitas yang semakin meningkat telah memacu
kemungkinan terjadinya bahaya kekurangan sumber energi yang dapat
berakibat buruk pada perekonomian dan kehidupan penduduk di seluruh dunia.
Peristiwa di sekitar tahun 1970 telah memperlihatkan bagaimana permasalahan
tersebut sangat mungkin terjadi. Sebagaimana diketahui, minyak bumi, gas
bumi dan mineral logam di muka terdapat dalam jumlah terbatas. Namun,
masalah utama yang perlu diselesaikan sesegera mungkin adalah bagaimana
mencari dan menemukan sumber cadangan energi baru di muka bumi ini yang
dapat menggantikan mineral yang telah digunakan atau dikonsumsi. Pencarian
sumber energi dan mineral ini semakin lama semakin sulit, tidak ‘semudah’
menemukan dan mengeksploitasi sumber itu.
Geofisika adalah bidang ilmu yang memiliki akar keilmuan geologi dan fisika.
Artinya geofisika adalah ilmu yang mempelajari dan memecahkan masalah yang
berkaitan dengan Bumi menggunakan prinsip-prinsip dalam fisika (Santoso, D.,
2002). Pada praktiknya ilmu geofisika mempelajari teori-teori dari prinsip fisika
lalu menerapkannya untuk meneliti dan mempelajari isi Bumi menggunakan
peralatan mutakhir dan data-data maupun pengamatan di permukaan Bumi.
Bidang ilmu geofisika memiliki metode untuk mempelajari Bumi yang dapat
dibedakan menjadi metode seismik dan metode non-seismik. Metode seismik
terdiri dari seismik refleksi dan seismik refraksi. Sedangkan metode non-seismik
lebih beragam misalnya metode gravitasi, metode magnetik, metode geolistrik,
metode magnetotellurik, metode audio-magnetotellurik, metode very low
frequency, metode panas, metode radioaktif dan lain sebagainya di mana setiap
metode menerapkan prinsip-prinsip fisika baik dalam teori, akusisi maupun
pengolahan datanya.
Meskipun demikian, perbedaan kedua ilmu bumi ini tidak benar-benar nyata
sepenuhnya. Well logs, misalnya, digunakan dalam bidang geologi, namun cara
inipun memperlihatkan hasil seperti yang diperoleh dari penelitian dengan
menggunakan peralatan geofisika. Berbagai bentuk bawah permukaan, seperti
lubang pengeboran, sering digunakan untuk melakukan beberapa pengukuran
geofisika.
Gambar 1.1 . Salah satu contoh survey geologi dan pengambilan data core
batuan di lapangan.
Eksplorasi geofisika pada sumber daya alam merupakan teknologi yang relatif
baru. Pada tahun 1960-an, mineral logam dicari dengan menggunakan kompas
magnetik, namun cara ini hanya digunakan dalam eksplorasi pertambangan.
Penelitian geofisika untuk minyak dan gas bumi lebih bertumpu pada sifat-sifat
fisikanya. Penemuan sifat minyak bumi dengan menggunakan metode geofisika
yang pertama dilakukan pada tahun 1924.
6
Pengantar Geofisika
teknik pemrosesan dan satelit navigasi telah digunakan secara luas oleh para
ahli geofisika dalam mencari dan mengembangkan lapangan minyak bumi atau
sumber daya alam lainnya.
Gambar 1.3 Alat drone magnetic yang digunakan untuk pengambilan/ survey
magnetic di lapangan.
8
Pengantar Geofisika
Gambar 1.4. Lidar yang dipasang pada DJI Matrice 600 yang digunakan untuk
pemetaan.
Metode geofisika yang secara luas banyak dilakukan dalam eksplorasi adalah
metode seismik, gayaberat, magnetik, listrik dan elektromagnetik. Semua
metode tersebut juga terlibat dalam pengukuran zat radioaktif dan suhu di
dekat bumi atau di udara.
9
Pengantar Geofisika
Gambar 1.4 Metode geofisika, besaran fisis dan aplikasinya metode geofisika
untuk eksplorasi, eksploitasi dan lingkungan.
10
Pengantar Geofisika
mineral, batuan, batubara, minyak dan gas bumi, hingga kepentingan teknologi
militer untuk galian atau deteksi adanya percobaan nuklir.
Orchard di pantai Texas pada tahun 1924. Ladang ini menghasilkan minyak
secara komersial, sehingga dicatat sebagai keberhasilan teknologi seismik untuk
eksplorasi minyak bumi.
13
Pengantar Geofisika
Gambar 1.5 (a). Prinsip dasar teknologi metode seismic yang digunakan untuk
menggambarkan struktur detail bawah permukaan; (b). Seismic section yang
menggambarkan struktur detail bawah permukaan sebagai hasil dari survei dan
pengolahan seismic.
Contoh studi mutakhir yang berkaitan dengan metode selang waktu adalah
yang dilakukan di Lapangan Fulmar di Laut Utara (Johnston dkk., 1998). Hasil
studi ini antara lain memberikan data tentang perubahan kontak fluida di
reservoir (berkaitan dengan batas produksi), kenaikan seismik impedance
akibat masuknya air dan penurunan tekanan di reservoir dan perubahan
14
Pengantar Geofisika
Contoh lain dilakukan oleh Huang dkk. (1998) yang melakukan integrasi antara
seismik selang waktu dan data produksi untuk manajemen reservoir untuk
memperbaiki production history matching yang dilakukan di reservoir batupasir,
Teluk Meksiko, Lepas Pantai Louisiana. Beberapa contoh kegunaan lain
dilaporkan oleh He dkk. (1998), Anderson dkk. (1998) dan sejumlah peneliti
lain. Di Indonesia metode ini diterapkan di daerah PT CPI. Secara khusus
konferensi AAPG tahun 2000 memasukkan satu topik tentang penggunaan
Geofisika 4D (Anonim, 1999).
Pada awal tahun 2000 an, telah berkembang teknologi microseismik yang
digunakan untuk eksplorasi hydrocarbon. Mikroseismik hidrokarbon diyakini
sebagai osilasi harmonik dari suatu fluida hidrokarbon dalam skala pori yang terjadi di
dalam reservoir (Holzner, et al. 2007). Osilasi tersebut dipicu oleh suatu gaya luar
seperti gelombang seismik mikro laut (sea microseism) serta gelombang seismik
frekuensi rendah lainnya dari berbagai aktivitas geodinamik. Holzner dkk memodelkan
geometri pori reservoir dalam bentuk bi-conical sederhana sebagai representasi dari
model linear yang menghasilkan osilasi harmonik frekuensi rendah. Besar nilai
frekuensi pada reservoir berisi hidrokarbon sebesar 3 Hz (Holzner, 2007), 2-4 Hz
(Wahyudi,2009) . Respon anomali frekuensi rendah tersebut tidak ditemukan pada
reservoir yang tidak mengandung hidrokarbon (Suryanto dan Wahyudi, 2008).
16
Pengantar Geofisika
Salah seorang perintis awal eksplorasi geofisika ialah Robert Fox yang pada
tahun 1815 menemukan bahwa mineral dapat berpolarisasi dengan spontan. Ia
mengajukan peralatan yang memakai efek ini untuk mendapatkan bijih besi.
Eksplorasi geofisika dengan menggunakan teknik ini baru berusia satu abad,
namun sebuah penemuan komersial telah diciptakan berdasarkan teknik ini.
Pada tahun 1916 Corad Schlumberger menggunakannya untuk mencari lokasi
deposit sulfida di Bonn. Kira-kira pada waktu yang sama dia mengembangkan
tempat pelatihan teknik untuk resistivity (tahanan jenis). Teknik yang berbasis
pada percobaan diperkenalkan oleh Osborn dan peneliti lainnya sebelum
pergantian abad di area penambangan ‘The Great Lakes’.
17
Pengantar Geofisika
Sebelum Perang Dunia II, basis teori untuk eksplorasi bahan tambang dibatasi
dan interprestasinya hanya pada bagian kuantitatif. Sejak perang telah terjadi
banyak perkembangan dalam teori metode interprestasi yang digunakan dalam
geofisika pertambangan, terutama yang bersangkutan dengan gaya magnetik
dan elektromagnetik.
18
Pengantar Geofisika
Perkembangan teknologi dalam satelit dan wahana udara tanpa awak (drone)
memungkinkan pengambilan data geofisika dilakukan dari jarak jauh tidak
harus di lapangan. Data magnetic, data gravitasi, data suhu, data radioaktif,
data topografi dapat dilakukan dengan memanfaatkan wahana udara tersebut.
Teknologi ini tentunya akan sangat menghemat waktu, biaya dan juga
menghindari social konflik pada masyarakat.
19