Anda di halaman 1dari 3

RESUME II

Nama : Wira Rahma Liza

NIM : 19035124

Mata Kuliah : MKU Bimbingan dan Konseling

Jadwal/ Seksi : Kamis 08.50-10.30 WIB / 202111270106

Dosen Pengampu : Drs. Taufik, M. Pd., Kons

………………………………………………………………………………………………………………………………………..

1. Pengertian Bimbingan dan Konseling

 Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli
kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun
dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya
sendiri dan mandiri,; dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang
ada dan dapat dikembangkan; berdasarkan norma-norma yang berlaku.

 Terdapat unsur-unsur pokok bimbingan. Yaitu : a) pelayanan bimbingan


merupakan suatu proses; b) proses pemberian bantuan; c) bantuan diberikan pada
individu perseorangan ataupun kelompok; d) dilakukan oleh dan atas kekuatan
klien; e) bimbingan menggunakan bahan. Interaksi, nasuhat, ataupun gagasan; f)
tidak hanya diberikan pada kelompok umur tertentu; g) diberikan oleh orang-
orang yang ahli; h) pembimbing tidak memaksa ; i) sesuai norma.

 Konseling berasal dari bahasa latin “consilium” yang berarti “dengan” atau
“bersama” yang dirangkai dengan “menerima” atau “memahami”. Sedangkan dalam
bahasa Anglo-Saxon, istilah konseling berasal dari “sallan” yang berarti
“menyerahkan” atau “menyampaikan”.
 Terdapat ciri pokok konseling, yaitu : a) melibatkan dua orang yang saling
berinteraksi; b) interaksi terbatas pada dimensi verbal; c) interaksi antara klien
dan konselor berlangsung dalam waktu yang relative lama; d) tujuan konseling
ialah terjadi perubahan tingkah laku klien; e) merupakan proses yang dinamis; f)
didasari penerimaan konselor secara wajar tentang diri klien.

 Jadi, konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui


wawancara konseling oleh seorang ahli (konselor) kepada individu yang sedang
mengalami suatu masalah (klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang
dihadapi oleh klien

2. Tujuan Bimbingan dan Konseling


Memiliki tujuan umum dan tujuan khusus, yaitu
 Tujuan umum : a) Memabantu individu untuk memperkembangkan dirinya secara
optimal; b) Mampu menghadapi ketakutan yang dimilik; c) Membantu
memecahkan masalah individu tersebut; d) Membantu undividu menjadi insan
yang berguna; e) Memperoleh wawasan yang baru ; f) Memeberikan dukungan dan
motivasi
 Tujuan khusus merupakan penjabaran tujuan umum yang dikaitkan secara
langsung dengan permasalahan yang dialami oleh individu yang bersangkutan,
sesuai dengan komplesitas masalah itu,

3. Fungsi Layanan Bimbingan dan Konseling


 Fungsi pemahaman, memungkinkan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
peningkatan perkembangan dan kehidupan klien (klien, konselor dan orang ketiga)
memahami berbagai hal yang esensial berkenaan dengan perkembangan dan kehidupan
klien. Fokus utama pelayanan bimbingan dan konseling yaitu klien dengan berbagai
permasalahannya dan dengan tujuan konseling. Pemahaman yang sangat perlu
dihasilkan oleh pelayanan bimbingan dan konseling adalah pemahaman tentang diri
klien beserta permasalahannya oleh klien sendiri dan oleh pihak-pihak lain yang
membantu klien, termasuk juga pemahaman tentang lingkungan diri klien.
 Fungsi pencegahan merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah.
Dalam fungsi pencegahan ini layanan yang diberikan berupa bantuan bagi para siswa
agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya.
Kegiatan yang berfungsi pencegahan dapat berupa program orientasi, program
bimbingan karier, inventarisasi data dan sebagainya.
 Fungsi pengentasan
Klien yang mengalami masalah akan datang pada konselor dengan tujuan untuk
dientaskannya masalah yang tidak mengenakkan dari dirinya. Di sinilah fungsi
pengentasan (perbaikan) itu berperan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan
menghasilkan terpecahnya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami klien.

 Fungsi pengembangan berarti bahwa layanan bimbingan dan konseling yang diberikan
dapat membantu para klien dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan
pribadinya secara mantap, terarah, dan berkelanjutan. Dalam fungsi ini hal-hal yang
dipandang positif dijaga agar tetap baik dan mantap. Dengan demikian klien dapat
memelihara dan mengembangkan berbagai potensi dan kondisi yang positif dalam
rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.

Sumber:

Prayitno, E. A., & Amti, E. (2004). Dasar-dasar bimbingan dan konseling. Jakarta: Rineka
Cipta.

Anda mungkin juga menyukai