TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Penyakit Pulpa
a. Definisi
1) Pulpitis Reversibel
https://repository.unimus.ac.id
Rangsangan ringan seperti karies insipien, erosi servikal,
2009).
2) Pulpitis Irreversibel
2005).
https://repository.unimus.ac.id
Secara klinis, pulpitis irreversibel dapat bersifat
3) Nekrosis Pulpa
https://repository.unimus.ac.id
oleh injuri yang membahayakan pulpa seperti bakteri, trauma,
al., 2015).
2. Bakteri
https://repository.unimus.ac.id
Enterococcus faecalis merupakan bakteri yang biasa ditemukan
dari saluran akar yang telah selesai dilakukan perawatan (Fisher et al.,
2009). Suatu hasil penelitian lain juga menyebutkan bahwa 63% dari
https://repository.unimus.ac.id
untuk meringankan rasa sakit dan mengontrol sepsis dari pulpa dan
sakit agar dapat diterima secara biologis oleh jaringan sekitarnya (Asri
Perawatan pulpa pada anak ada 2 jenis yang sering dilakukan oleh
a) Pulpotomi Vital
https://repository.unimus.ac.id
membuang jaringan pulpa non vital, menghilangkan proses
https://repository.unimus.ac.id
penutupan bagian korona karena restoraso yang tidak adkuat sehingga
akar yang kurang baik tidak hanya disebabkan teknik preparasi dan
https://repository.unimus.ac.id
a) Tujuan pengisian saluran akar
adalah:
maka dari itu syarat bahan pengisi saluran akar yang ideal seperti
dalamnya.
https://repository.unimus.ac.id
2) Harus menutup saluran ke arah lateral dan apikal, karena jika
pertumbuhan bakteri
tersisa
struktur gigi
https://repository.unimus.ac.id
tidak ada bukti dari gambaran radiologi yang menyatakan bahwa
1. Gutta-percha
2015)
2. Sealer
2015).
https://repository.unimus.ac.id
6. Antibiotik 3 MIX MP
saluran akar yang terinfeksi biasanya antara 102 dan 108. Ekosistem
et al., 2008).
https://repository.unimus.ac.id
Lesion sterilization and tissue repair (LSTR) disebut Non
dan propylene glycol (MP), memiliki efek toksik pada kultur sel
https://repository.unimus.ac.id
membunuh semua bakteri dalam lesi. 3MIX dimasukkan ke dalam MP
https://repository.unimus.ac.id
dilakukan obturasi menggunakan bahan lain pada saat perawatan
karena kaya akan variasi warna dan selalu berbunga sepanjang tahun,
Indonesia dikenal sebagai daun sejuk, cocor bebek, ceker itik, daun
https://repository.unimus.ac.id
ancar, tombu daun, kayu temon, mamala, dan kabi-kabi (Winarto,
2007).
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Saxifragales
Famili : Crassulaceae
Genus : Kalanchoe
https://repository.unimus.ac.id
daigremontiana, K. sphatulata, K. fedtschenkoi, K.
yaitu:
https://repository.unimus.ac.id
a. Antiviral
tinggi.
c. Imunomodulator
daun K. pinnata.
d. Depresan
e. Anti inflamatori
https://repository.unimus.ac.id
berbunga. Perlakuan menunjukkan penurunan leukosit infiltrasi
g. Sitotoksik
anti kanker.
h. Antioksidan
radikal.
i. Analgesik
Sifat analgesik dari ekstrak air dan ekstrak etanol dari daun
tikus.
https://repository.unimus.ac.id
j. Antimikroba
antimikroba.
3) Mekanisme Kerja
2009)
https://repository.unimus.ac.id
Sedangkan zat aktif yang diduga memiliki daya antibakteri adalah
https://repository.unimus.ac.id
B. Kerangka Teori
Penyakit pulpa
Bakteri
Enterococcus
Perawatan Saluran Akar
Faecalis
Bufadienolida
Sintetik Herbal
Alkaloid
Flavanoid
Antibiotik Ekstrak Daun
3 MIX Cocor Bebek Steroid
glycoside
Metronidazol
Siproflaksasin
minocycline
C. Kerangka Konsep
https://repository.unimus.ac.id
D. Hipotesis
Enterococcus faecalis.
MP.
https://repository.unimus.ac.id