Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

Kelompok 8A
Dea Yuliyanti (1903463)
Faiza Maila Yusfiana (1909500)
Kelvin Pramudya A. (1904269)
Nabila Tazkiyyatul A. (1904016)
Rudhya Nurul Ilma (1805881)
Zentina Lubby Layina (1903326)

1. Judul
Pengamatan Magnoliophyta dengan Subkelas Magnoliidae (Magnoliaceae, Annonaceae dan Nymphaeaceae)

2. Tujuan
a) Untuk mengenal keanekaragaman Magnoliidae,
b) untuk menganalisis urutan perkembangan filogeni dari kelompok Magnoliidae primitif sampai
kelompok Magnoliidae yang maju melalui kegiatan seriasi menggunakan skala filogeni, dan
membandingkannya dengan kladogram
c) untuk menganalisis hubungan kekerabatan melalui kegiatan taksonomi numerik (fenetika dan
kladistika),
d) untuk mengidentifikasi manfaat dari setiap anggota Magnoliidae.

3. Bahan dan Metode


Alat dan Bahan
Tabel alat yang digunakan
No Alat Jumlah

1 Alat tulis 6

2 Buku sumber 2

3 Handphone 6

Tabel bahan yang digunakan


No Bahan Jumlah
1 Gambar spesimen 4
2 Internet -

Metode
Praktikum dilaksanakan secara daring dengan mengamati gambar spesimen yang ada di internet,
buku sumber dan briefing praktikum. Kemudian mencari persamaan dan perbedaan antar spesimen, lalu
pengklasifikasian sesuai ciri khas, tingkat primitif atau maju, dan kekerabatannya.
4. Hasil dan Pembahasan
Hasil
TABEL SERIASI

Nymphaeaceae
Nymphaea sp

Urutan Kelompok dari Primitif ke Maju:


Magnoliaceae-Annonaceae-Nymphaeaceae
FENETIKA
Spesimen: Karakteristik:
A : Magnolia sp 1. Habitus herba
B : Michelia sp 2. Pertulangan daun Brachidodromous
C : Annona squamosa 3. Duduk daun roset
D : Nymphaea sp 4. Tipe plasenta basalis
5. Tipe calyx/corolla perigonium

Tabel karakterisasi:
Spesimen 1 2 3 4 5
A (Magnolia sp) 0 1 0 0 0
B (Michelia sp) 0 1 0 0 1
C (Annona squamosa) 0 1 0 1 0
D (Nymphaea sp) 1 0 1 1 0

Koefisien kesamaan:
AB=4/5=0.8 BC=3/5=0.6
AC=4/5=0.8 BD=0
AD=1/5=0.2 CD=2/5=0.4

Matriks kesamaan:
A B C D
A 1
B 0.8 1
C 0.8 0.6 1
D 0.2 0 0.4 1

Klastering 1 Tabel klastering 1


Koefisien kesamaan (AB=P)
P C D
PC= = 0.7 P 1
PD= = 0.1 C 0.7 1
D 0.1 0.4 1

Klastering 2 Tabel klastering 2


Koefisien kesamaan (PC=Q) Q D
QD= = 0.25 Q 1
D 0.25 1

Fenogram:

A B C D

P
0.8

Q Spesimen:
0.7
A : Magnolia sp
B : Michelia sp
0.25 C : Annona squamosa
D : Nymphaea sp
KLADISTIKA
Spesimen: Karakteristik:
A : Magnolia sp 1. Habitus herba
B : Michelia sp 2. Pertulangan daun Brachidodromous
C : Annona squamosa 3. Duduk daun roset
D : Nymphaea sp 4. Tipe plasenta basalis
5. Calyx/corolla perigonium

Tabel karakterisasi:
Spesimen 1 2 3 4 5
A (Magnolia sp) 0 1 0 0 0
B (Michelia sp) 0 1 0 0 1
C (Annona squamosa) 0 1 0 1 0
D (Nymphaea sp) 1 0 1 1 0

Perubahan jumlah evolusi:


Perubahan jumlah
Spesimen 1 2 3 4 5
evolusi
Outgroup 0 0 0 0 0
A (Magnolia sp) 0 1 0 0 0 1
B (Michelia sp) 0 1 0 0 1 2
C (Annona squamosa) 0 1 0 1 0 2
D (Nymphaea sp) 1 0 1 1 0 3

Urutan dari primitif ke maju:


A-B-C-D atau A-C-B-D
Skenario 1 Skenario 2
A:01000 A:01000
B:01001 C:01010
C:01010 B:01001
D:10110 D:10110

Kladogram:

Ot A B C D

(1)(3)0 1
(5)0 1

(4)0 1

Spesimen:
A : Magnolia sp
(2)0 B : Michelia sp
1
C : Annona squamosa
D : Nymphaea sp

Pembahasan
Berdasarkan perhitungan fenetika, dapat diketahui bahwa Magnolia sp (A) berkerabat dekat
dengan Michelia sp (B). Karena memiliki ciri yang sama berupa pertulangan daun Brachidodromous.
Meskipun nilai koefisien kesamaan Magnolia sp (A) dan Michelia sp (B) serupa dengan kekerabatan
antara Magnolia sp (A) dan Annona sp (C), kami menentukan AB untuk menjadi klaster pertama.
Kemudian, pada saat klastering, AB dimisalkan dengan P yang kemudian P berkerabat dengan dengan
Annona squamosa (C). Selanjunya, yang memiliki kekerabatan paling jauh adalah Nymphaea sp (D).
Berdasarkan klasifikasi numerik kladistika, terdapat 2 skenario dikarenakan perubahan jumlah
evolusi dari Michelia sp (B) dan Annona squamosa (C) sama yaitu 2. Skenario 1 dan 2 berturut-turut
adalah A-B-C-D dan A-C-B-D. Namun, skenario yang digunakan adalah skenario 1 karena terdapat
karakter sinapomorf lebih banyak. Sehingga diperoleh dugaan urutan kemajuan kemunculan dari primitif
ke maju adalah Magnolia sp (A) - Michelia sp (B) - Annona squamosa (C) - Nymphaea sp (D). Didukung
oleh ciri berupa habitus herba, pertulangan daun Brachidodromous, duduk daun roset, tipe plasenta basalis,
dan tipe calyx/corolla perigonium. Sedangkan, dari spesies yang paling primitif yaitu Magnolia sp (A)
hanya memiliki ciri berupa pertulangan daun Brachidodromous saja. Hal ini sesuai dengan tabel seriasi.
Ciri khas:
Pada divisi Magnoliophyta subclass Magnoliidae (Magnoliaceae, Annonaceae dan
Nymphaeaceae) memiliki kesamaan, antara lain :
a. Pistillum (karpel) berjumlah banyak dan lepas-lepas
b. Peletakan karpelnya apocarp, yakni terpisah-pisah
c. Jenis buah berupa buah agregat/ganda, dsb.
1. Famili Magnoliaceae
Tipe plasentanya marginalis, duduk daun tersebar dan pada Michelia sp tipe calyx/corolla
perigonium. Menurut Cicuzza et al. (2007) dalam Rozak (2012), tumbuhan ini berupa perdu atau
pohon. Daunnya rontok pada musim gugur atau bersifat tetaberseling, tunggal; stipula besar menutup
kuncup terminal, tetapi seringkali membentuk struktur okrea. Bunga besar dan mencolok, bersimetri
banyak, sempurna dan hipogen; diserbuki oleh serangga. Periantumnya bebas dan tidak selalu
terdiferensiasi; sepal biasanya enam sampai tak terhingga. Stamen banyak dengan filamen yang jelas
dan tersusun spiralis pada dasar bunga yang memanjang seperti tugu. Pistilum tunggal mewakili
masing-masing karpela dan tersusun spiralis pada dasar bunga; lokulus 1; ovulum 1-5 dan terletak pada
pariental dari palsenta; ovarium superior; stilus 1; stigma terminalis, buahnya berupa buah folikel,
samara atau berry. (Sudarsono, dkk dalam Muzakki, 2003, 128).
2. Famili Annonaceae
Tumbuhan pada Annonaceae contohnya Annona squamosa memiliki ciri khas berupa habitus
perdu, tipe plasenta basalis, duduk daun berseling .
3. Famili Nymphaeaceae
Keunikan Nymphaeaceae adalah ada beberapa spesies yang hidup secara aquatik di mana
sebagian tumbuhnya terendam oleh air (habitus herba), pertulangan daun craspedodromous, tipe
ovariumnya inferum, memiliki daun yang lebar yang mengambang pada permukaan air, serta bunga
yang berada di atas permukaan air. Memiliki calyx dengan 4-12 sepal. Jarang ditemukan buah yang
teragregasi, biji umumnya operculata dengan embrio yang berukuran relatif kecil (Singh dalam Afifah,
2010).
Manfaat:
Magnolia glandiflora dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Michelia montana Bl. biasa
dimanfaatkan batangnya sebagai penghasil kayu. Annona squamosa atau srikaya termasuk tanaman buah
istimewa dikarenakan kandungan gizi buahnya yang tinggi dan hampir semua bagian tanaman mempunyai
manfaat (Kementan, 2012 dalam Setiono. dkk, 2013). Srikaya mengandung antioksidan seperti vitamin C
yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh, vitamin A yang bermanfaat untuk menjaga kulit,
kesehatan rambut, serta meningkatkan fungsi mata. Nymphaea ampla seringkali dijadikan tanaman hias.
Nymphaea alba kaya akan sumber energi dalam bentuk nitrogen bebas, protein kasar, dan serat terutama
pada bagian daun dan bunga serta kadar lip pid yang rendah.
Michelia champaca biasa dimanfaatkan sebagai tanaman hias, daunnya biasa digunakan untuk
pengobatan demam, kolik, lepra, serta gangguan mata (Karthikeyan, 2016 dalam Aditya. dkk. 2018). Kulit
akar digunakan dalam pengobatan peradangan, sembelit dan dismenor. Kulit batang digunakan dalam
gastritis, demam dan batuk. Bunga, kuntum bunga dan buah bermanfaat dalam penyembuhan bisul, luka
dan penyakit kulit (Shanbag, et al., 2017 dalam Aditya. dkk. 2018). Minyak atsirinya dapat dimanfaatkan
sebagai wewangian serta bermanfaat dalam cephalalgia, ophalagia, ophthalmia, asam urat dan rematik
(Geetha, et al., 2011 dalam Aditya. dkk. 2018). Michelia champaca dilaporkan bermanfaat dalam
penyembuhan luka, sebagai antimikroba, antidiabetik, antitumor, anti-inflamasi, antioksidan, dan sifat
antiinfeksi (Ananthi dan Chitra, 2013 dalam Aditya. dkk. 2018).
5. Kesimpulan
Magnoliophyta atau Angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan
generatifnya berupa bunga. Subkelas Magnoliidae terdiri atas 8 ordo. Familia Magnoliaceae diwakili oleh
spesies Michelia sp dan Magnolia sp, Annonaceae diwakili oleh spesies Annona squamosa, dan
Nymphaeaceae diwakili oleh Nymphaea sp. Urutan kelompok yang paling primitif ke maju berdasarkan
seriasi adalah Magnoliaceae, Annonaceae, dan Nymphaeaceae.
Berdasarkan perhitungan dalam klasifikasi numerik, diambil empat spesimen dengan menggunakan
lima ciri. Magnolia sp (A) berkerabat dekat dengan Michelia sp (B) karena berada dalam satu famili.
Annona squamosa (C) kekerabatannya juga dekat dengan A dan B karena memiliki ciri yang sama berupa
pertulangan daun Brachidodromous, sedangkan Nymphaea sp (D) merupakan spesies yang kekerabatannya
paling jauh. Urutan spesimen dari primitif ke maju adalah A-B-C-D, sehingga dapat disimpulkan bahwa
kladogram yang diperoleh sesuai dengan tabel seriasi dalam hal kemunculan (primitif ke maju).

6. Referensi
Afifah, U. N., Jamil, M. W., Luthfiyah, Marhamah, A., Rahma, A. P., dan Ramadini, A. (2019). Laporan
Praktikum Magnoliidae. Bandung : Jurusan Pendidikan Biologi, FPMIPA UPI.
Aditya, W., & Ramadhania, Z. (2018). Review: Kandungan dan Aktivitas Farmakologi Tanaman Cempaka
Kuning (Michelia champaca Linn.). Farmaka, 16(3). doi:http://dx.doi.org/10.24198/jf.v16i3.17295
Hariri, M.. (2019). Kajian Ilmiah Dan Mitologi Dari Marga Nymphaea L. (Nymphaeaceae). [Online]
diakses dari:
https://www.researchgate.net/publication/336512101_KAJIAN_ILMIAH_DAN_MITOLOGI_DARI_
MARGA_NYMPHAEA_L_NYMPHAEACEAE
Hidayat, T., Sriyati, S., Yudianto, S.A. (2020). Penuntun Praktikum Biosistematika Tumbuhan. Bandung:
Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
Kinho, J. (2012). Studi Keragaman Jenis Cempaka Berdasarkan Karakteristik Morfologi Di Sulawesi
Utara. [Online]. Diakses dari:
https://www.researchgate.net/publication/260478723_STUDI_KERAGAMAN_JENIS_CEMPAKA_B
ERDASARKAN_KARAKTERISTIK_MORFOLOGI_DI_SULAWESI_UTARA
Muzakki, Naufal A. (2017). Laporan Praktikum Magnoliidae [Online]. Diakses dari:
https://www.academia.edu/35682981/Mangnoliidae
Rozak, A. H. (2012). Status taksonomi, distribusi dan kategori status konservasi Magnoliaceae di
Indonesia. Buletin Kebun Raya, 15(2), 81-92.
Rugayah, R. (2014). Annonaceae dari Wawonii, Sulawesi Tenggara Annonaceae from Wawonii Island,
South East Sulawesi. Jurnal Biologi Indonesia, 10(1)
Widodo, F. (2010). Karakterisasi Morfologi Beberapa Aksesi Tanaman Srikaya (Annona Squamosa L. ) Di
Daerah Sukolilo, Pati, Jawa Tengah. Skripsi. Surakarta: Program Studi Agronomi, Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai