2. Tumbuhan Bayam
2/5
(Amaranthus
spinosus L.)
3. Tanaman Pepaya
(Carica papaya L.)
4. Tanaman Bintaro
(Carbera manghas)
C. Gambar Hasil Pengamatan
1. Tanaman Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
a. Gambar Pengamatan
Keterangan:
1) Batang
2) Tangkai daun
3) Daun
b. Foto Pengamatan
Keterangan:
1) Batang
2) Tangkai daun
3) Daun
c. Foto Literatur
Keterangan:
1) Batang
2) Tangkai daun
3) Daun
Sumber: Ariyantilisa.2014
b. Foto Pengamatan
Keterangan:
1) Batang
2) Tangkai daun
3) Daun
c. Foto Literatur
Keterangan:
1) Batang
2) Tangkai daun
3) Daun
Sumber: Anonim.a.2017
b. Foto Pengamatan
Keterangan:
1) Batang
2) Tangkai daun
3) Daun
c. Foto Literatur
Keterangan:
1) Batang
2) Tangkai daun
3) Daun
Sumber: Anonim.b.2017
b. Foto Pengamatan
Keterangan:
1) Batang
2) Tangkai daun
3) Daun
c. Foto Literatur
Keterangan:
1) Batang
2) Tangkai daun
3) Daun
Sumber: Anonim.c.2017
b. Foto Pengamatan
Keterangan:
1) Batang
2) Tangkai daun
3) Daun
c. Foto Literatur
Keterangan:
1) Batang
2) Tangkai daun
3) Daun
Sumber: Nayla.2017
b. Foto Pengamatan
Keterangan:
1) Batang
2) Tangkai daun
3) Daun
c. Foto Literatur
Keterangan:
1) Batang
2) Tangkai daun
3) Daun
Sumber: Anonim.d.2017
b. Foto Pengamatan
Keterangan:
1) Batang
2) Tangkai daun
3) Daun
c. Foto Literatur
Keterangan:
1) Batang
2) Tangkai daun
3) Daun
Sumber: Anonim.e.2017
V. ANALISIS DATA
1. Ranting kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Klasifikasi:
Kingdom :Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Family : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Species : Hibiscus rosa-sinensis L.
(Sumber: Cronquist. 1981)
Daun kembang sepatu merupakan daun tunggal yang pada
tiap-tiap buku-buku batang kembang sepatu terlihat hanya terdapat
satu daun saja, sehingga tata letak daun sepatu adalah tunggal tersebar
(folia sparsa). Untuk mengetahui rumus daun kembang sepatu
ambillah satu daun sebagai titik tolak, bergerak mengikuti garis yang
menuju ke titik duduk daun pada buku-buku batang di atasnya dengan
mengambil jarak terpendek, demikian seterusnya, hingga sampai pada
daun yang letaknya tepat pada garis vertikal (sejajar) di atas daun
pertama yang dipakai sebagai titik tolak. Ada 5 daun yang dilewati
dari titik tolak sampai daun yang sejajar itu, tanpa menghitung daun
titik tolak dan menghitung daun yang sejajar. Juga telah dua kali
mengelilingi batang kembang sepatu hingga mencapai daun yang
sejajar tadi.
Jadi, untuk mencapai daun yang tegak lurus dengan daun
permulaan garis spiral tadi mengelilingi batang sebanyak 2 kali,
dengan jumlah daun yang dilewati sebanak 5 daun, maka
perbandingan kedua bilangan tadi akan merupakan pecahan 2/5, itulah
rumus daun (divergensi)nya. Dari rumus tersebut dapat kita cari sudut
divergensinya, yaitu jarak sudut antara dua daun berturut-turut. Sudut
2
divergensi: 5 × 360° = 144°
7. Tanaman Bintaro
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Famili : Apocynaceae
Genus : Carbera
Spesies : Carbera manghas L.
(Sumber: Fazula.2011)
Daun tanaman bintaro merupakan jenis daun tunggal karena
setiap tangkai daun hanya mendukung satu helaian daun. Pada
tanaman bintaro ini tata letak daunnya adalah tersebar. Oleh karena
itu, rumus daun bisa dihitung dan diketahui. Untuk mengetahui rumus
daun tanaman bintaro ambillah satu daun sebagai titik tolak, bergerak
mengikuti garis yang menuju ke titik duduk daun pada buku-buku
batang di atasnya dengan mengambil jarak terpendek, demikian
seterusnya, hingga sampai pada daun yang letaknya tepat pada garis
vertikal (sejajar) di atas daun pertama yang dipakai sebagai titik tolak.
Ada 8 daun yang dilewati dari titik tolak sampai daun yang sejajar itu,
tanpa menghitung daun titik tolak dan menghitung daun yang sejajar.
Juga telah tiga kali mengelilingi batang bintaro hingga mencapai daun
yang sejajar tadi.
Jadi untuk mencapai daun yang tegak lurus dengan daun
permulaan garis spiral tadi mengelilingi batang 3 kali, dan jumlah
daun yang dilewati selama itu adalah 8 kali, maka perbandingan kedua
bilangan tadi akan merupakan pecahan 3/8, itulah rumus daun
(divergensi)nya. Dari rumus tersebut dapat kita cari sudut
divergensinya, yaitu jarak sudut antara dua daun berturut-turut. Sudut
3
divergensi: 8 × 360° = 135°
VI. KESIMPULAN
1. Daun kembang sepatu merupakan daun tunggal dan pada tiap-tiap
buku-buku batang kembang sepatu terlihat hanya terdapat satu daun
saja, sehingga tata letak daun sepatu adalah tunggal tersebar (folia
sparsa). Dengan rumus daun 2/5 dengan sudut divergensi 144°
2. Pada batang tanaman alamanda terdapat empat daun yang menempel
menjadi satu pada batang tersebut. Dengan demikian tata letak daun
adalah berkarang sehingga tata letak daunnya tidak dapat dihitung dam
diketahui.
3. Tanaman pandan memiliki tata letak daun spirostik sehingga tidak
dapat ditentukan rumus daunnya.
4. Tanaman bayam merupakan daun tunggal dan tata letak daunnya
tersebar. Memiliki rumus daun 2/5 dengan sudut divergensi 144°
5. Daun papaya merupakan daun tunggal yang tata letak daunnya
tersebar. Memiliki rumus daun 3/8 dengan sudut divergensi 135°.
6. Tanaman kelapa merupakan tanaman yang memiliki jenis daun
majemuk dan tidak bisa dihitung rumus daunnya karena tata letak
daunnya adalah roset batang.
7. Tanaman bintaro merupakan tanaman yang memiliki jenis daun
tunggal dan bisa dihitumg rumus daunnya karena tata letak daunnya
adalah tersebar. Memiliki rumus daun 3/8 dengan sudut divergensi
135°.
8. Tumbuhan yang memiliki tata letak daun yang tersebar rumus
daunnya dan sudut divergensi bisa dihitung dan diketahui.
9. Pada tumbuhan dengan tata letak daun berhadapan dan berkarang tidak
dapat dihitung rumus daunnya, tetapi juga pada duduk daun yang
demikian dapat pula diperlihatkan adanya ortostik-ortostik yang
menghubungkan daun-daun yang tegak lurus satu sama lain tadi.