Anda di halaman 1dari 14

Nama : Nabila Tazkiyyatul Afifah

NIM : 1904016
Kelas : Pendidikan Biologi A 2019

SOAL KETERAMPILAN PROSES SAINS


SISTEM EKSKRESI
No Indikator Aspek KPS Soal Jawaban
1 Disajikan gambar Mengamati Berikut ini adalah gambar penampang sayatan ginjal dan proyeksi Jawaban yang memungkinkan
berupa anatomi ginjal letak ginjal pada tubuh manusia. Gambar dibawah tidak dalam skala diantaranya:
Peserta didik dapat dan perbandingan ukuran yang sebenarnya. Uraikanlah yang dapat - Terdapat sepasang
mengamati gambar Anda amati dari gambar berikut! ginjal dalam tubuh
tersebut dan manusia.
menuliskan hasil - Ginjal terdapat pada
pengamatannya. rongga perut sebelah
kanan dan kiri.
- Ginjal terdiri atas
bagian bagian berupa
cortex, medulla, dan
pelvis renalis.
2 Disajikan gambar Mengklasifikasi Perhatikan gambar di bawah ini. Nama Hasil uji Klasifikasi
pasien
tentang prosedur uji Dipo Biru Normal
glukosa dalam urin Ziko Hijau Terdapat
dengan reagen kandungan
glukosa
benedict beserta data dalam
hasil uji urin. Peserta jumlah yang
didik dapat amat sedikit
(<1 g/dl)
mengklasifikasikan
Riko Merah Glukosuria
hasil uji benedict bata dengan
berdasarkan indikator kandungan
warna yang muncul. glukosa
tinggi (>2
g/dl)
Niko Kuning Terdapat
kandungan
glukosa
dalam
urinnya
dengan
kadar 1-1,5
g/dl)
Chiko Biru Normal

(atlm edu, 2020)

Gambar di atas merupakan prosedur pemeriksaan glikosuria atau uji


untuk mengetes apakah ada kandungan glukosa dalam urin yang
seharusnya tidak ada. Anda adalah seorang analis kesehatan yang
sedang memeriksa urin pasien. Berikut ini adalah hasil uji Benedict
dengan urin dari 5 pasien.
Nama Hasil uji dengan reagen
pasien Benedict
Dipo Biru
Ziko Hijau
Riko Merah bata
Niko Kuning
Chiko Biru

Klasifikasikanlah hasil uji urin mereka berdasarkan indikator warna


yang telah diberikan.

3 Disajikan 2 hasil Menginterpretasi Cermati teks dan grafik dari 2 penelitian berbeda dibawah ini.
Faktor yang meningkatkan
penelitian dari jurnal risiko PGK secara kumulatif
terkait penyakit ginjal PENELITIAN 1 dari yang terendah ke tertinggi
kronik. Peserta didik Grafik berikut menunjukkan proporsi faktor risiko kumulatif diantaranya berusia lanjut
dapat meng- penyebab PGK atau penyakit ginjal kronik. diatas 60 tahun, albuminuria,
interpretasikan keturunan ras afro-amerika,
kedua hasil penelitian memiliki CRP yang tinggi,
tersebut. hipertensi, mengidap diabetes
selama lebih dari 10 tahun,
pendapatan rendah, pernah
dirawat di rumah sakit,
edentulous, kdaar HDL yang
rendah, perokok, dan kolesterol
tinggi. Berdasarkan faktor
tersebut, maka untuk
menanggulanginya adalah
dengan menjaga tekanan darah
agar tetap stabil salah satunya
dengan menjaga pola hidup
(Fisher et al., 2009) yang baik, kemudian tidak
merokok.
PENELITIAN 2

Berikut ini terdapat teks dari artikel penelitian yang dilakukan oleh
Siagan, et.al.

Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan gangguan fungsi renal


yang progresif dan irreversibel dimana kemampuan tubuh gagal
untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan
elektrolit. PGK merupakan penyakit multifaktorial. Tujuan
penelitian untuk mengidentifikasi penyebab penyakit ginjal kronik
pada usia di bawah 45 tahun di unit Hemodialisis Rumah Sakit
Ginjal Rasyida Medan tahun 2015. Metode
Penelitian deskriptif dengan total sampling sebanyak 68 pasien
PGK yang berusia di bawah 45 tahun yang menjalani hemodialisis.
Data berasal dari rekam medik pasien yang mencantumkan riwayat
penyakit pasien sebelumnya. Data dianalisis secara deskriptif dari
beberapa variabel yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.
Hasil Penelitian didapatkan pasien dengan penyebab PGK karena
hipertensi sebanyak 48 pasien (70,6%), diabetes melitus sebanyak
8 pasien (11,8%), glomerulonefritis kronis sebanyak 9 pasien
(13,2%), polycystic kidney disease sebanyak 1 pasien (1,5%), PGOI
sebanyak 1 pasien (1,5%), dan sindroma lupus eritematosus
sebanyak 1 pasien (1,5%).

Berdasarkan hasil penelitian diatas, uraikan faktor yang


meningkatkan risiko terjadinya PGK (Penyakit Ginjal Kronik) dan
uraikan pula cara untuk mencegah kemunculan faktor risiko
penyebab PGK tersebut.
4 Disajikan grafik yang Memprediksi Perhatikan grafik di bawah ini. Jawaban:
menunjukkan korelasi Pada grafik tersebut, y
berat unggas dan mewakili creatinine
creatinine clearance clearance sedangkan
beberapa jenis unggas. x adalah berat unggas.
Dari pola yang Sehingga, apabila
diketahui melalui berat ayam kalkunnya
persamaan grafik 18 kg, maka
linier, siswa dapat creatinine clearance:
memprediksi Y=4.7352(18)+10.462
creatinine clearance =95.6956≈ 96
seekor burung lainnya mL/min
yang diketahui
beratnya.
(Gasthuys, 2019)

Grafik di atas menunjukkan hubungan antara berat unggas dengan


creatinine clearance yang merupakan salah satu cara untuk
mengetahui GFR atau Glomerular filtration rate pada 6 jenis
unggas yang diteliti yaitu ayam broiler, ayam petelur, ayam kalkun,
bebek, merpati, dan burung kakaktua. Dari grafik diatas diketahui
bahwa berat unggas berkorelasi positif dengan berat ginjal yang
kemudian mempengaruhi besarnya laju filtrasi glomerolus
(berkorelasi positif pula). Dari grafik tersebut didapat persamaan
yang sudah tertulis diatas.
Apabila Anda memiliki unggas berupa ayam kalkun yang
mengalami obesitas dengan berat 18 kg, prediksikan berapa
creatinine clearance dari ayam kalkun tersebut!
5 Disajikan tabel yang Melakukan Tabel berikut ini menunjukkan kondisi demografis pada anak-anak Jawaban:
menunjukkan komunikasi yang mengalami CKD (Chronic Kidney Disease) atau PGK Rentang usia kurang
informasi mengenai (penyakit ginjal kronik) yang dirawat di rumah sakit dari 1 Juni dapat dipahami karena
anak-anak yang 2013 sampai dengan 31 Mei 2017 . Data ini diambil dari catatan usia 1, 3, 6, dan 12
mengalami PGK. elektronik database HQMS. HQMS ini merupakan database kurang jelas akan
Peserta didik dapat nasional wajib pasien rawat inap yang dikelola oleh Komisi masuk ke kategori
mengomunikasikan- Kesehatan Nasional Republik Rakyat Cina. yang mana.
nya dengan baik
dengan menunjukkan
perbaikan pada tabel
yang akan
dikomunikasikan.

(Shi et al., 2021))

Posisikan Anda sebagai peneliti yang harus mengumumkan data


tersebut ke publik. Apa yang menurut Anda kurang tepat dan perlu
diperbaiki dari data tersebut?
6 Disajikan data terkait Mengajukan Perhatikan grafik di bawah ini. Pertanyaan yang akan
proyeksi dari pertanyaan diajukan contohnya:
penduduk Indonesia - Mengapa tren
yang diprediksi akan yang
menderita PGK dari ditunjukkan
tahun 2017 sampai pada grafik
2024 yang akan meningkat?
digunakan sebagai - Apa yang
dasar penelitian. menyebabkan
Peserta didik dapat prediksi
mengajukan tersebut
pertanyaan meningkat dari
berdasarkan data tahun ke
tersebut. tahun?

(Wolff, 2020)

Grafik diatas menunjukkan proyeksi dari penduduk Indonesia yang


diprediksi akan menderita PGK atau penyakit ginjal kronik.
Dimana, grafik tersebut menunjukkan tren peningkatan dari tahun
2017 sampai tahun 2024 (jumlah penduduk adalah dalam jutaan).
Penyakit ini biasanya diderita oleh lansia, orang yang memiliki gaya
hidup tidak sehat seperti merokok, mengonsumsi alkohol,
mengonsumsi makanan junk food, obesitas, diabetes, ataupun
hipertensi.

Apabila Anda adalah seorang peneliti yang akan melakukan


penelitian lanjutan berdasarkan data diatas, pertanyaan apa yang
akan Anda ajukan untuk memulai penelitian Anda?
7 Disajikan data terkait Mengajukan Perhatikan grafik di bawah ini. Contoh hipotesis yang
proyeksi dari hipotesis diajukan:
penduduk Indonesia - Gaya hidup yang
yang diprediksi akan semakin tidak
menderita PGK dari sehat dari tahun
tahun 2017 sampai ke tahun
2024 yang akan meningkatkan
digunakan sebagai risiko terjadinya
dasar penelitian. PGK.
Peserta didik dapat
membuat hipotesis
berdasarkan data
tersebut.

(Wolff, 2020)

Grafik diatas menunjukkan proyeksi dari penduduk Indonesia yang


diprediksi akan menderita PGK atau penyakit ginjal kronik.
Dimana, grafik tersebut menunjukkan tren peningkatan dari tahun
2017 sampai tahun 2024 (jumlah penduduk adalah dalam jutaan).
Penyakit ini biasanya diderita oleh lansia, orang yang memiliki gaya
hidup tidak sehat seperti merokok, mengonsumsi alkohol,
mengonsumsi makanan junk food, obesitas, diabetes, ataupun
hipertensi.
Apabila Anda adalah seorang peneliti yang akan melakukan
penelitian lanjutan berdasarkan data diatas, hipotesis apa yang akan
Anda ajukan terkait dengan pertanyaan yang telah Anda ajukan
pada nomor sebelumnya?
8 Disajikan beberapa Merencanakan Anda akan melakukan percobaan terkait sistem ekskresi berupa uji A. Reagen Benedict
pasangan uji urin percobaan dan urin. Dalam uji kandungan zat tertentu dalam urin, Anda akan
dengan reagen yang penyelidikan
digunakan dalam uji menggunakan reagen yang tentu saja berbeda-beda. Manakah
tersebut. Peserta didik pasangan uji urin dengan reagen yang tepat untuk digunakan?
dapat menentukan
pasangan uji urin a. Uji Glukosa dalam urin – Reagen benedict
dengan reagen yang b. Uji Glukosa dalam urin – Reagen biuret
tepat yang akan c. Uji Glukosa dalam urin – Reagen millon
digunakan dalam d. Uji protein dalam urin – Reagen lugol
percobaan. e. Uji protein dalam urin – Reagen fehling
f. Uji protein dalam urin – Reagen fenton
9 Disajikan informasi Menggunakan A. Reagen Biuret
terkait uji biuret. alat, bahan,
Peserta didik dapat ataupun sumber
menentukan alat,
bahan, ataupun
sumber yang
digunakan untuk
melakukan uji
tersebut.

(PhDnest, 2021)

Gambar diatas merupakan proses sebuah uji urin untuk mengetahui


keberadaan protein dalam urin yang seharusnya tidak ada. Urin
yang berada dalam tabung reaksi akan diteteskan oleh reagen
tertentu, kemudian larutan tersebut akan berubah menjadi warna
biru apabila negatif, dan ungu apabila urin positif mengandung
protein.
Reagen apa yang perlu digunakan pada uji protein dalam urin
seperti gambar di atas?
a. Reagen biuret
b. Reagen amilum
c. Reagen ninhidrin
d. Reagen Benedict
e. Reagen Methylene Blue

10 Disajikan infografis Menerapkan Perhatikan gambar di bawah ini. Karena larutan


terkait prosedur konsep Benedict adalah
pemeriksaan larutan yang
glikosuria komposisinya adalah
menggunakan uji ion tembaga.
Benedict. Peserta didik
dapat menerapkan Gula pereduksi berupa
konsep terkait monosakarida dan
penggunaan reagen disakarida akan
benedict untuk mereduksi ion
pengujian adanya tembaga tersebut
glukosa dalam urin. berdasarkan kadarnya,
menjadi tembaga
oksida sehingga
merubah warna larutan
dan kemudian
membentuk endapan.

(atlm edu, 2020)


Gambar di atas merupakan prosedur pemeriksaan glikosuria atau
penyakit yang ditandai dengan adanya kandungan glukosa dalam
urin yang seharusnya tidak ada. Mengapa Anda menggunakan
larutan Benedict untuk menguji adanya glukosa dalam urin?
11 Disajikan skenario Melaksanakan Hari ini, Anda akan melakukan uji glukosa dengan 6 sampel urin a) Hal yang harus
bahwa siswa hendak percobaan yang sudah disediakan di laboratorium. diperhatikan
melaksanakan a) Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan begitu Anda diantaranya:
praktikum uji memasuki laboratorium dan mempersiapkan kegiatan! - Memastikan
benedict. Peserta didik b) Apa saja alat dan bahan yang perlu Anda siapkan? sudah
dapat melaksanakan c) Apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Anda menggunakan jas
percobaan pengujian dalam pengujian urin ini? Jelaskan dengan rinci. laboratorium dan
adanya glukosa dalam mengancingkan-
urin di laboratorium nya dengan benar.
dengan terstruktur - Menggunakan
sesuai dengan langkah sarung tangan
yang baik dan benar. lateks dan masker
karena urin
merupakan cairan
tubuh dan
berpotensi
menjadi tempat
penyebaran
penyakit.
- Memastikan
ventilasi udara
baik, jendela
terbuka.
b) Alat dan bahan
yang perlu
dipersiapkan
diantaranya:
- Alat: pipet
tetes, gelas
ukur,
waterbath, 6
tabung reaksi
dan rak tabung
reaksi, penjepit
kayu.
- Bahan: 6
sampel urin
yang akan diuji
dan reagen
Benedict.
c) Langkah yang
harus dilakukan
diantaranya:
- Memasukkan
reagen
Benedict ke
dalam 6 tabung
masing-masing
sebanyak 5 ml.
- Meneteskan 8
tetes urin dari 6
sampel ke
masing-masing
tabung reaksi.
- Menggoyangka
n tabung reaksi
supaya larutan
tercampur
dengan rata.
- Memanaskan
larutan dengan
menggunakan
waterbath
sampai air di
waterbath
mendidih.
- Membiarkan
larutan agar
dingin terlebih
dahulu dan
memerhatikan
hasil larutan
setelah
pemanasan.
- Mendokumenta
sikan dan
mencatat hasil
pengamatan,
kemudian
menginter-
pretasikan
hasilnya.
DAFTAR PUSTAKA

[Gambar] https://www.atlm-edu.id
[Gambar] https://www.phdnest.com/biuret-test-for-protein-purpose-objectives-principle-procedure-reagents/
Fisher, M. A., & Taylor, G. W. (2009). A prediction model for chronic kidney disease includes periodontal disease. Journal of
periodontology, 80(1), 16–23. https://doi.org/10.1902/jop.2009.080226
Gaipov, A., Issanov, A., Kadyrzhanuly, K. et al. Epidemiology of dialysis-treated end-stage renal disease patients in Kazakhstan: data from
nationwide large-scale registry 2014–
2018. BMC Nephrol 21, 407 (2020). https://doi.org/10.1186/s12882-020-02047-6
Gasthuys, E., Montesinos, A., Caekebeke, N. et al. Comparative physiology of glomerular filtration rate by plasma clearance of exogenous
creatinine and exo-iohexol in six
different avian species. Sci Rep 9, 19699 (2019). https://doi.org/10.1038/s41598-019-56096-5
Shi, X., Shi, Y., Zhang, L., Gan, L., Zhong, X., Huang, Y., Yao, C., Wang, Y., Dong, C., Liu, B., Wang, F., Wang, H., & Ding, J. (2021).
Analysis of chronic kidney disease among national hospitalization data with 14 million children. BMC Nephrology, 22(1), 1–9.
https://doi.org/10.1186/s12882-021-02383-1
Wolff. 2020. Indonesia Chronic Kidney Disease Projection [Online]. Diakses melalui: https://www.statista.com/statistics/1052643/indonesia-
chronic-kidney-disease-projection/

Anda mungkin juga menyukai