Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS PERBEDAAN SUHU, KELEMBABAN UDARA, DAN

KECEPATAN ANGIN DI GUNUNG PUTRI LEMBANG, BANDUNG


BARAT
RANCANGAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi mata kuliah Ekologi

Dosen pengampu:
Dr. Amprasto, M.Si.
Dr. Rini Solihat, M.Si.

Oleh:
Kelompok 1
Pendidikan Biologi A 2019

Luthfiah Zaakiyah Khuzaimah (1908193)


Nabila Tazkiyyatul Afifah (1904016)
Suti Supadmi (1901808)
Tinda Lisetiawati (1901464)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia dikenal sebagai negara maritim dengan ciri khasnya berupa daratan yang
dikelilingi laut, di mana aktivitas konveksi yang terjadi merupakan bagian dari sirkulasi
global (Nuryanto, 2012 dalam Prakoso, 2018). Wilayah Indonesia berada di antara 6°LU-
11°LS dan 95°BT-141°BT dan merupakan daerah tropis dengan 2 (dua) musim, yaitu :
musim kemarau dan musim penghujan. Berdasarkan klasifikasi iklim global, wilayah
kepulauan Indonesia sebagian besar tergolong dalam zona iklim tropis basah dan sisanya
masuk zona iklim pegunungan.
Iklim sejalan dengan cuaca, yakni memiliki pengaruh yang dinamis. Banyak faktor
yang mempengaruhi cuaca dan iklim, apa yang terjadi di daratan akan mempengaruhi
kondisi di atmosfer begitu pula sebaliknya apa yang terjadi di atmosfer akan berpengaruh
terhadap kondisi daratan (Ulfah, 2018). Cuaca merupakan kondisi udara yang diamati
dalam periode yang relatif singkat atau pendek pada teritori yang terbatas. Kondisi cuaca
dapat mempengaruhi kegiatan yang dilakukan diluar ruangan sampai pada kegiatan sehari-
hari seperti pakaian yang sedang dijemur (Luthfiarta, 2020).
Gunung Putri Lembang adalah sebuah kawasan perbukitan yang terbentuk akibat
aktivitas Sesar Lembang dengan ketinggian maksimumnya adalah 1.587 mdpl. Gunung
ini biasa digunakan sebagai tempat wisata untuk camping maupun trekking. Dengan
ketinggiannya yang relatif tidak berbeda jauh, Gunung Putri ini memiliki rona lingkungan
yang beragam, salah satunya dari tutupan wilayahnya.
Berdasarkan deskripsi tersebut, peneliti ingin menganalisis perbedaan suhu,
kelembaban udara, dan kecepatan angin pada dua rona wilayah berbeda di Gunung Putri
Lembang.

B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah perbedaan suhu, kelembaban Udara, dan kecepatan angin di Gunung
Putri Lembang, Bandung Barat?
Dari rumusan masalah tersebut, dapat dibuat menjadi beberapa pertanyaan penelitian,
yaitu:
1. Bagaimana suhu, kelembaban udara, dan kecepatan angin di Gunung Putri pada rona
wilayah terbuka?
2. Bagaimana suhu, kelembaban udara, dan kecepatan angin di Gunung Putri pada rona
wilayah tertutup?

C. TUJUAN
Untuk mengetahui perbedaan suhu, kelembaban udara, dan kecepatan angin di
Gunung Putri Lembang, Bandung Barat.

D. BATASAN MASALAH
Agar permasalahan yang dikaji ini tidak terlalu luas, pengamatan yang kami lakukan
dibatasi pada faktor klimatik, tempat, dan rona wilayah yang diukur. Faktor klimatik yang
diukur adalah suhu, kelembaban udara, dan kecepatan angin. Sedangkan rona wilayah
yang diukur adalah rona wilayah yang tertutup dan terbuka di daerah Gunung Putri
Lembang dengan waktu pengukuran pukul 08.00 WIB, 12.00 WIB, 16.00 WIB.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Komponen Faktor Klimatik
Menurut Siswanti (dalam Prakoso, 2018) Suhu udara adalah keadaan panas atau
dinginnya udara atau juga bisa disebut dengan temperatur. Variasi suhu udara di kepulauan
Indonesia tergantung pada ketinggian tempat. Menurut Lakitan (dalam Prakoso,2018)
Suhu udara akan semakin rendah pada tempat yang semakin tinggi. Apabila suhu suatu
tempat tinggi, maka kelembabannya rendah dan sebaliknya, apabila suhu rendah, maka
kelembaban tinggi.
Kelembaban adalah jumlah rata-rata kandungan air keseluruhan (uap, tetes air dan
kristal es) di udara pada suatu waktu. Kelembaban diperoleh dari hasil harian dan dirata
ratakan setiap bulan. Adapun berdasarkan Glossary of Meteorology, kelembaban diartikan
sebagai jumlah uap air di udara atau tekanan uap yang teramati terhadap tekanan uap jenuh
untuk suhu yang diamati dan dinyatakan dalam persen (Neiburger, 1995 dalam Prakoso,
2018).

B. Keterkaitan Antara Kelembaban Udara, Suhu, dan Kecepatan Angin


Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam udara atau
atmosfer (Swarinoto & Sugiyono, 2011 dalam Prakoso, 2018). Kandungan uap air dalam
udara hangat lebih banyak daripada kandungan uap air di dalam udara dingin. Jika
kandungan uap air di udara mengalami pendinginan, maka akan terbentuk titik-titik air.
Titik-titik air atau biasa disebut dengan uap air adalah suatu gas, yang tidak dapat dilihat,
yang merupakan salah satu bagian dari atmosfer. Banyaknya uap air yang dikandung,
tergantung pada suhu udara. Semakin tinggi suhu udara, semakin banyak uap air yang
terkandung (Hardjodinomo, 1975 dalam Prakoso, 2018).
Variasi suhu udara di kepulauan Indonesia tergantung pada ketinggian tempat. Suhu
udara akan semakin rendah pada tempat yang semakin tinggi (Lakitan, 1994 dalam
Prakoso, 2018). Apabila suhu suatu tempat tinggi, maka kelembabannya rendah dan
sebaliknya, apabila suhu rendah, maka kelembaban tinggi.
Kecepatan angin dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah suhu udara.
Karena udara dingin lebih berat daripada udara yang hangat. Perbedaan suhu tersebut
menyebabkan adanya perbedaan tekanan yang menyebabkan adanya udara yang bergerak
atau yang disebut dengan angin yang bertiup dari udara yang dingin ke panas. Semakin
besar gradien perbedaan suhunya, maka akan semakin tinggi kecepatan anginnya.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

B. TEKNIK SAMPLING
Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling untuk mengambil sampel
di Gunung Putri Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Purposive sampling merupakan
teknik pengambilan sampel yang tidak berdasarkan aturan (random), daerah, ataupun
strata, untuk menghasilkan sampel yang logis yang dianggap mewakili populasi yaitu pada
rona wilayah terbuka tanpa tutupan pepohonan dan wilayah tertutup dengan tutupan pohon
yang rapat.

C. VARIABEL PENELITIAN
Variabel yang diukur pada penelitian ini yaitu suhu, kelembaban udara, dan kecepatan
angin pada rona wilayah terbuka dan tertutup.

D. INFORMASI TERKAIT YANG DIPERLUKAN DALAM PENELITIAN


1. Peta Gunung Putri Lembang, Kabupaten Bandung Barat

Gambar D.1.1. Lokasi Observasi 1: Gunung Putri dengan rona wilayah terbuka
(Sumber: Google Earth, 2021)
Gambar D.1.2. Titik Pengamatan 1: Gunung Putri dengan rona wilayah tertutup
(Sumber: Google Earth, 2021)

Gambar D.1.3. Lokasi Observasi dan Jarak antara Kedua Titik Pengamatan
(Sumber: Google Earth, 2021)

Gambar D.1.4. Perkiraan Luas Lokasi Gunung Putri Lembang


(Sumber: Google Maps, 2021)
Luas Wilayah : 300.000 m2
Ketinggian : ≥1520 mdpl
Berdasarkan hasil pengukuran melalui skala Google Maps dan Google Earth,
pengamatan dilakukan pada daerah dengan kisaran ketinggian ≥1520 mdpl pada dua
rona wilayah, yakni tertutup dan terbuka dengan jarak antara dua rona wilayah adalah
89,26 m.
2. Letak Wilayah Gunung Putri Lembang
Letak wilayah Gunung Putri Lembang terletak pada koordinat 6o48’21’’S dan
107o37o’39’’E. Jl. Gunung Putri No.184, Jayagiri, Lembang, Kabupaten Bandung
Barat.

E. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN


Hari/Tanggal : Selasa, 19 Oktober 2021
Waktu : Pukul 08.00 - 16.00 WIB
Tempat : Gunung Putri Lembang, Kabupaten Bandung Barat

F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan survei dan observasi
pada 2 stasiun dengan 3 waktu pengukuran.

G. TEKNIK PENGOLAHAN DATA


Teknik pengolahan data yang digunakan adalah uji regresi linier berganda apabila
setelah diuji normalitas, data berdistribusi normal. Apabila data tidak berdistribusi normal
maka digunakan uji regresi linier nonparametrik.

H. TEKNIK PENYAJIAN DATA


Teknik penyajian data berupa tabel dan grafik.
I. ALAT DAN BAHAN
Tabel I.1 Alat yang digunakan

Alat Jumlah

Termohigrometer 3 unit

Anemometer 3 unit

Alat tulis 3 set

Handphone/Kamera 3 buah

J. LANGKAH KERJA

K. DESAIN PENELITIAN
Penelitian analisis perbedaan suhu, kelembaban udara, dan kecepatan angin di Gunung
Putri Lembang Bandung menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik survey serta
observasi yang akan disajikan melalui tabel dan grafik berdasarkan masing - masing faktor
yang digunakan.
Tempat penelitian ini berfokus pada dua rona wilayah berbeda yakni rona tertutup dan
terbuka di Gunung Putri Lembang Bandung dengan 3 waktu penelitian yakni pukul 08.00,
12.00, dan 16.00

Tabel K.1 Lembar Pengamatan Suhu pada Dua Rona Wilayah di Gunung Putri
Lembang

Waktu Rona Wilayah Rata-rata Rona Wilayah Rata-rata


/Rona Terbuka Tertutup
Wilayah
1 2 3 1 2 3
08.00
12.00
16.00

Tabel K.2 Rata - Rata Suhu pada Dua Rona Wilayah di Gunung Putri Lembang

Waktu/Rona Wilayah Rona Wilayah Terbuka Rona Wilayah Tertutup


08.00
12.00
16.00

Tabel K.3 Lembar Pengamatan Kelembaban Udara pada Dua Rona Wilayah di
Gunung Putri Lembang

Waktu Rona Wilayah Rona Wilayah


/Rona Terbuka Rata-rata Tertutup Rata-rata
Wilayah 1 2 3 1 2 3
08.00
12.00
16.00
Tabel K.4 Rata - Rata Kelembaban Udara pada Dua Rona Wilayah di Gunung Putri
Lembang

Waktu/Rona Wilayah Rona Wilayah Terbuka Rona Wilayah Tertutup


08.00
12.00
16.00

Tabel K.5 Lembar Pengamatan Kecepatan Angin pada Dua Rona Wilayah di Gunung
Putri Lembang

Waktu Rona Wilayah Rona Wilayah


Terbuka Rata - Tertutup Rata -
/Rona
rata rata
Wilayah 1 2 3 1 2 3
08.00
12.00
16.00

Tabel K.6 Rata - rata Kecepatan Angin pada Dua Rona Wilayah di Gunung Putri
Lembang

Waktu/Rona Wilayah Rona Wilayah Terbuka Rona Wilayah Tertutup


08.00
12.00
16.00
DAFTAR PUSTAKA
Luthfiarta, Ardytha., dkk. (2020). Analisis Perkiraan Cuaca dengan Parameter Suhu,
Kelembaban, Tekanan Udara, dan Kecepatan Angin Menggunakan Regresi Linear
Berganda. Journal of International System. Vol. 5(1).
Marni., dan Jumarang, M. I. (2016). Analisis Hubungan Kelembaban Udara dan Suhu Udara
Terhadap Parameter Tebal Hujan di Kota Pontianak. Prisma Fisika. Vol. 4(3).
Prakoso, Dipa. (2018).Analisis Pengaruh Tekanan Udara, Kelembaban Udara, dan Suhu Udara
Terhadap Tingkat Curah Hujan di Kota Semarang. Skripsi. Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Semarang.
Ulfah, Apriyas. (2018). Letusan Tambora yang Merubah Iklim Dunia. [Online] diakses di
Artikel_20180417132214_8i7l4q_Letusan-Tambora-Yang-Merubah-Iklim-
Dunia.pdf (bmkg.go.id) pada 6 Oktober 2021.

Anda mungkin juga menyukai