Dosen pengampu:
Dr. Amprasto, M.Si.
Dr. Rini Solihat, M.Si.
Oleh:
Kelompok 1
Pendidikan Biologi A 2019
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah perbedaan suhu, kelembaban Udara, dan kecepatan angin di Gunung
Putri Lembang, Bandung Barat?
Dari rumusan masalah tersebut, dapat dibuat menjadi beberapa pertanyaan penelitian,
yaitu:
1. Bagaimana suhu, kelembaban udara, dan kecepatan angin di Gunung Putri pada rona
wilayah terbuka?
2. Bagaimana suhu, kelembaban udara, dan kecepatan angin di Gunung Putri pada rona
wilayah tertutup?
C. TUJUAN
Untuk mengetahui perbedaan suhu, kelembaban udara, dan kecepatan angin di
Gunung Putri Lembang, Bandung Barat.
D. BATASAN MASALAH
Agar permasalahan yang dikaji ini tidak terlalu luas, pengamatan yang kami lakukan
dibatasi pada faktor klimatik, tempat, dan rona wilayah yang diukur. Faktor klimatik yang
diukur adalah suhu, kelembaban udara, dan kecepatan angin. Sedangkan rona wilayah
yang diukur adalah rona wilayah yang tertutup dan terbuka di daerah Gunung Putri
Lembang dengan waktu pengukuran pukul 08.00 WIB, 12.00 WIB, 16.00 WIB.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Komponen Faktor Klimatik
Menurut Siswanti (dalam Prakoso, 2018) Suhu udara adalah keadaan panas atau
dinginnya udara atau juga bisa disebut dengan temperatur. Variasi suhu udara di kepulauan
Indonesia tergantung pada ketinggian tempat. Menurut Lakitan (dalam Prakoso,2018)
Suhu udara akan semakin rendah pada tempat yang semakin tinggi. Apabila suhu suatu
tempat tinggi, maka kelembabannya rendah dan sebaliknya, apabila suhu rendah, maka
kelembaban tinggi.
Kelembaban adalah jumlah rata-rata kandungan air keseluruhan (uap, tetes air dan
kristal es) di udara pada suatu waktu. Kelembaban diperoleh dari hasil harian dan dirata
ratakan setiap bulan. Adapun berdasarkan Glossary of Meteorology, kelembaban diartikan
sebagai jumlah uap air di udara atau tekanan uap yang teramati terhadap tekanan uap jenuh
untuk suhu yang diamati dan dinyatakan dalam persen (Neiburger, 1995 dalam Prakoso,
2018).
B. TEKNIK SAMPLING
Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling untuk mengambil sampel
di Gunung Putri Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Purposive sampling merupakan
teknik pengambilan sampel yang tidak berdasarkan aturan (random), daerah, ataupun
strata, untuk menghasilkan sampel yang logis yang dianggap mewakili populasi yaitu pada
rona wilayah terbuka tanpa tutupan pepohonan dan wilayah tertutup dengan tutupan pohon
yang rapat.
C. VARIABEL PENELITIAN
Variabel yang diukur pada penelitian ini yaitu suhu, kelembaban udara, dan kecepatan
angin pada rona wilayah terbuka dan tertutup.
Gambar D.1.1. Lokasi Observasi 1: Gunung Putri dengan rona wilayah terbuka
(Sumber: Google Earth, 2021)
Gambar D.1.2. Titik Pengamatan 1: Gunung Putri dengan rona wilayah tertutup
(Sumber: Google Earth, 2021)
Gambar D.1.3. Lokasi Observasi dan Jarak antara Kedua Titik Pengamatan
(Sumber: Google Earth, 2021)
Alat Jumlah
Termohigrometer 3 unit
Anemometer 3 unit
Handphone/Kamera 3 buah
J. LANGKAH KERJA
K. DESAIN PENELITIAN
Penelitian analisis perbedaan suhu, kelembaban udara, dan kecepatan angin di Gunung
Putri Lembang Bandung menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik survey serta
observasi yang akan disajikan melalui tabel dan grafik berdasarkan masing - masing faktor
yang digunakan.
Tempat penelitian ini berfokus pada dua rona wilayah berbeda yakni rona tertutup dan
terbuka di Gunung Putri Lembang Bandung dengan 3 waktu penelitian yakni pukul 08.00,
12.00, dan 16.00
Tabel K.1 Lembar Pengamatan Suhu pada Dua Rona Wilayah di Gunung Putri
Lembang
Tabel K.2 Rata - Rata Suhu pada Dua Rona Wilayah di Gunung Putri Lembang
Tabel K.3 Lembar Pengamatan Kelembaban Udara pada Dua Rona Wilayah di
Gunung Putri Lembang
Tabel K.5 Lembar Pengamatan Kecepatan Angin pada Dua Rona Wilayah di Gunung
Putri Lembang
Tabel K.6 Rata - rata Kecepatan Angin pada Dua Rona Wilayah di Gunung Putri
Lembang