HARI KE
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7
1. PEMERIKSAAN KLINIS Dokter UGD atau
Dokter Spesialis
2. LABORATORIUM DL
elektrolit & GDS
3. KONSULTASI Dokter DPJP
Co-Dokter
4. ASESMEN KLINIS Pemeriksaan DPJP Visite
Co-Dokter/Dr. Ruangan Visite
5. EDUKASI 1. Penjelasan Diagnosis
Rencana terapi
Rencana Tindakan
Tujuan
Resiko
Komplikasi
Prognosa
6. PENGISIAN FORM 2. Rencana Terapi :
- Lembar Edukasi diTTD keluarga,
- Informed Consent pasien, dokter.
dehidrasi berat
rInger laktat/
ringer asetat 100ml/kg
zinc
umur < 6 bulan : 10 mg per hari
umur > 6 bualan : 20 mg per hari
Ondancentron 3 x 0,1-0,2 mg/kgbb iv rekomendasi sampai 10-14 hari
amp
Paracetamol 10mg/kgBB per kali,
pemberian bisa 4-6 kali
lacto B 2-3 x 1 sachet p.o
Obat Pulang
zinc
umur < 6 bulan : 10 mg per hari
umur > 6 bualan : 20 mg per hari
11. MONITORING
1.Perawat Monitoring tanda vital
Monitoring Asupan Gizi
2.Dokter Ruangan Monitoring tanda vital
Monitoring Komplikasi
3.Dokter DPJP Monitoring tanda vital
Monitoring Komplikasi
HARI KE
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN
1 2 3 4 5
1. PEMERIKSAAN KLINDokter UGD atau
Dokter Spesialis
2. LABORATORIUM DL
elektrolit & GDS
3. KONSULTASI Dokter DPJP
Co-Dokter
4. ASESMEN KLINIS Pemeriksaan DPJP
Co-Dokter/Dr. Ruangan
5. EDUKASI 1. Penjelasan Diagnosis
Rencana terapi
Rencana Tindakan
Tujuan
Resiko
Komplikasi
Prognosa
6. PENGISIAN FORM 2. Rencana Terapi :
- Lembar Edukasi
- Informed Consent
* Administrasi Keuangan
7. PROSEDUR
ADMINISTRASI
* Penjadwalan Tindakan
Terapi Darurat
Pemberian segera dengan bolus
200 mg/kg dengan dekstrosa 10% =
2 cc/kg dan diberikan melalui IV
selama 5 menit dan diulang sesuai
keperluan.
Terapi Lanjutan
Kecepatan Infus Glukosa (GIR)
dihitung menurut formula berikut:
GIR (mg/kg/min) = Kec cairan
(ml/kg/hari) x kons Dext (%)
6 x BB
9. DIET/NUTRISI
1.Tirah Baring
Keterangan
11. MONITORING : Yang harus dilakukan
1.Perawat : Bisa ada atau tidak
Beri tanda : Bila sudah dilakukan
2.Dokter Ruangan (√)
3.Dokter DPJP
12. MOBILISASI
No. RM : _______________
KETERANGAN
6 7
Visite
Visite
diTTD keluarga,
pasien, dokter.
Periksa kadar glukosa darah
dalam usia 1-2 jam untuk bayi
yang mempunyai faktor risiko
hipoglikemia
Semua neonatus berisiko
tinggi(spt ibu DM,BBLR) harus
ditapis:
- Pada saat lahir
- 30 menit setelah lahir
- Kemudian setiap 2-4 jam
selama 48 jam atau sampai
pemberian minum berjalan baik
dan kadar glukosa normal
tercapai
HARI KE
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN
1 2 3 4
1. PEMERIKSAAN KLINIS Dokter UGD atau
Dokter Spesialis
2. LABORATORIUM DL
elektrolit & GDS
3. KONSULTASI Dokter DPJP
Co-Dokter
4. ASESMEN KLINIS Pemeriksaan DPJP
Co-Dokter/Dr. Ruangan
5. EDUKASI 1. Penjelasan Diagnosis
Rencana terapi
Rencana Tindakan
Tujuan
Resiko
Komplikasi
Prognosa
6. PENGISIAN FORM 2. Rencana Terapi :
- Lembar Edukasi
- Informed Consent
* Administrasi Keuangan
7. PROSEDUR
ADMINISTRASI
* Penjadwalan Tindakan
8. TERAPI Medikamentosa
A. Antipiretik dapat diberikan,
dianjurkan pemberian
parasetamol bukan aspirin.
B. Diusahakan tidak memberikan
obat-obat yang tidak diperlukan
(misalnya antasid, antiemetik)
untuk mengurangi beban
detoksifikasi obat dalam hati.
C. Kortikosteroid diberikan pada
DBD ensefalopati, apabila
terdapat perdarahan saluran
cerna Kortikosteroid tidak
diberikan.
D. Antibiotik diberikan untuk DBD
ensefalopati.
Suportif
A. Mengatasi kehilangan cairan
plasma sebagai akibat
peningkatan permeabilitas kapiler
dan perdarahan.
B. Kunci keberhasilan terletak
pada kemampuan untuk
mengatasi masa peralihan dari
fase demam ke fase syok disebut
time of fever differvesence
dengan baik.
C. Cairan intravena diperlukan,
apabila (1) anak terus-menerus
muntah, tidak mau minum,
demam tinggi, dehidrasi yang
dapat mempercepat terjadinya
syok, (2) nilai hematokrit
cenderung meningkat pada
pemeriksaan berkala.
DBD disertai syok (Sindrom
Syok Dengue, derajat III dan
IV)
9. DIET/NUTRISI
1.Tirah Baring
Keterangan
11. MONITORING : Yang harus dilakukan
1.Perawat : Bisa ada atau tidak
Beri tanda : Bila sudah dilakukan
2.Dokter Ruangan (√)
3.Dokter DPJP
12. MOBILISASI
No. RM : _______________
HARI KE
KETERANGAN
5 6 7
Visite
Visite
diTTD keluarga,
pasien, dokter.
Terapi infeksi virus dengue
dibagi menjadi 4 bagian, (1)
Tersangka DBD, (2) Demam
Dengue (DD) (3) DBD derajat I
dan II (4) DBD derajat III dan IV
(DSS).
DBD tanpa syok (derajat I dan
II)
Tahapan mobilisasi sesuai kondisi
pasien
us dilakukan
h dilakukan
CLINICAL PATHWAY FORM RSUD KEBA
(covid 19) Jl. Jatayu No
HARI KE
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN
1 2 3 4
1. PEMERIKSAAN KLINIS Dokter UGD atau
Dokter Spesialis
Pneumonia
umur < 6 bulan : 10 mg per hari
umur > 6 bualan : 20 mg per hari
PDP :
a. Tatalaksana umum: terapi oksigen,
nutrisi, cairan adekuat, isolasi tekanan
negatif, terapi cairan jika diperlukan
b. Tatalaksana simtomatik
c. Antibiotik:
pneumonia ringan: amoksilin
pneumonia berat : ampisilin dan
gentamycin/ cephalosporin generasi
III.
Pneumonia atipik : makrolid
Terkonfirmasi positif covid 19 :
a. Tatalaksana umum: terapi oksigen,
nutrisi, cairan adekuat, isolasi tekanan
negatif, terapi cairan jika diperlukan
b. Tatalaksana simtomatik
c. Antibiotik:
pneumonia ringan: amoksilin
pneumonia berat : ampisilin dan
gentamycin/ cephalosporin generasi
III.
Pneumonia atipik : makrolid
Makan Biasa
*Pasang IVFD
No. RM : _______________
HARI KE
KETERANGAN
5 6 7
Visite
Visite
diTTD keluarga,
pasien, dokter.
d. Jika dicurigai koinfeksi influenza:
Oseltamivir <1thn: 3mg/kg/dosis
tiap 12 jam
HARI KE
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7
1. PEMERIKSAAN KLINIS Dokter UGD atau
Dokter Spesialis Anak
2. PENUNJANG DIAGNOSIS
DTL
Urin, feses Rutin
GDS, Elektrolit
Pungsi Lumbal
EEG, CT-SCAN
* Administrasi Keuangan
7. PROSEDUR ADMINISTRASI
* Penjadwalan Tindakan
8. TERAPI RL / D51/4NS dengan Rumus Holiday sugar
profilaksis intermitten 48 jam
anti kejang : diazepam oral 0.3 mg/kgbb/ kali, maksimal 7.5 pertama saat demam
Ranitidin 2 x 1mg/kgBB iv amp atas indikasi
Ondancentron 3 x 0,1-0,2 mg/kgbb iv amp atas indikasi
Paracetamol 10-15mg/kgBB per kali, pemberian bisa 4-6 kali
10. TINDAKAN Atasi kejang demam dg Diazepam Rectal sesuai kan Berat anak
loading dose Fenobarbital 20 mg/kgbb setelah 12 jam dilanjutkan
maintenance 5 cc/kgbb terbagi dalam 2 dosis atas indikasi KDK atau bukan
11. MONITORING
1.Perawat Monitoring tanda vital
Monitoring Asupan Gizi
2.Dokter Ruangan Monitoring tanda vital
Monitoring Komplikasi
3.Dokter DPJP Monitoring tanda vital
Monitoring Komplikasi
12. MOBILISASI
13. OUTCOME
Pemeriksaan Klinis 1.Kesadaran
2.Demam
3.kejang
4. Defisit
5.Neurologis
Keterangan
: Yang harus dilakukan
: Bisa ada atau tidak
Beri tanda : Bila sudah dilakukan
(√)
CLINICAL PATHWAY FORM RSUD KEBAYORAN LAMA
(Dengue Hemorrhagic fever) Jl. Jatayu No. 1, Jakarta Selatan
HARI KE
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7
1. PEMERIKSAAN KLINIS Dokter UGD atau
Dokter Spesialis
2. LABORATORIUM DL Ulang/12-24jam
Widal Negatif
* Administrasi Keuangan
7. PROSEDUR ADMINISTRASI
* Penjadwalan Tindakan
8. TERAPI RL dengan rumus , 3 cc/kgbb per
jam, 5 cc/kgbb per jam ,7 cc/kgbb per
jam
Ranitidin 2 x 1mg/kgBB
Ondancentron iv mg/kgbb
3 x 0,1-0,2 amp iv
amp
Paracetamol 10mg/kgBB per kali,
pemberian bisa 4-6 kali
11. MONITORING
1.Perawat Monitoring tanda vital
Monitoring Asupan Gizi
2.Dokter Ruangan Monitoring tanda vital
Monitoring Komplikasi
3.Dokter DPJP Monitoring tanda vital
Monitoring Komplikasi
HARI KE
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7
1. PEMERIKSAAN KLINIS Dokter UGD atau
Dokter Spesialis
2. PENUNJANG DIAGNOSIS
LABORATORIUM DL
UL
GDS
11. MONITORING
1.Perawat Monitoring tanda vital
Monitoring Asupan Gizi
2.Dokter Ruangan Monitoring tanda vital
Monitoring Komplikasi
3.Dokter DPJP Monitoring tanda vital
Monitoring Komplikasi
Keterangan
: Yang harus dilakukan
: Bisa ada atau tidak
Beri tanda : Bila sudah dilakukan
(√)