3.1 Pengkajian
Data Klien
A. Data umum
1. Nama : Tn.D
2. Umur : 38 tahun
3. Alamat : Lubuk Linggau, Musi Rawas
4. Agama : Islam
5. Tanggal Masuk Rs : 11 oktober 2019
6. Nomor Rekam Medis : 278192
7. Bangsal : Marwah
- Pola hidup (konsumsi/alcohol/olahraga dll):
Tn.D kadang-kadang merokok, 1 sampai dengan 2 batang rokok
31
Paramex 200 mg sebagai obat nyeri
d. Kemampuan mengontrol kesehatan
Yang dilakukan bila sakit: membeli obat di warung jika sakit kepala
e. Faktor sosial ekonomi
Pasien bekerja sebagai petani, tamatan SMP
f. Pengobatan sekarang
32
8 jam jumlah cairan
yang di mata,
untuk mencegah
dan mengurangi
gejala penyakit
ketinggian/
untuk
mengurangi
tekanan bola
mata
2. Nutrion
a. Antropometri
- BB : 76 kg TB : 172 cm
- Lingkar perut : 86 cm
- Lingkar kepala : 58 cm
- Lingkar dada : 91 cm
- Lingkar lengan atas : 36 cm
- IMT : BB (kg) = 76 kg = 25,68
TB x TB (m) 1,72 x 1,72
b. Biochemical meliputi data laboratorium yang abnormal:
- Leukosit : 12,9 ul
- Monosit : 9,2 %
- Eosinofil : 4,8 %
- Clorida : 110 mmoL/L
c. Clinical meliputi:
- Klinis rambut : rambut dicukur di karenakan operasi craniotomi
- Turgor kulit : elastis
- Mukosa bibir : lembab, sariawan
- Conjungtiva : tidak anemis
d. Diet meliputi:
33
Nafsu makan berkurang, jenis bubur, frekuensi makanan 2-3 sendok
e. Energy meliputi kemampuan klien dalam beraktivitas selama di rumah
sakit:
Tn.D selama dirawat di RS post operasi craniotomi, aktivitas hanya di
tempat tidur mobilisasi miring kanan dan miring kiri, jika duduk
kepala terasa pusing.
f. Faktor meliputi penyebab masalah nutrisi:
Adanya cardialisis oral, yang menyebabkan terasa nyeri pada saat
makan
g. Penilaian status gizi:
Resiko malnutrisi sedang
h. Pola asupan cairan:
Baik, Tn.D minum sebanyak 2,240 ml yaitu minum air putih 3 botol
dan susu cair : 250 ml
i. Cairan masuk:
o Oral : 2.240 ml = 3.740 ml/24 jam
o Parenteral : 1500 ml
j. Cairan keluar:
o Urine : 3200 ml/24 jam (2 kali buang)
k. Balance cairan :
CM-CK-IWL (3.740-3200-1140) = 600 ml
IWL= 15 x BB/24 jam
15 x 76 kg = 1140 ml
l. Pemeriksan abdomen:
o Inspeksi : datar
o Palpasi : lemas, hepar teraba 20 bac, tepi tumpul,
permukaan rata, lien (+)
o Perkusi : timpani
o Auskultasi : bising usus (+) normal
34
3. Elimination
a. Sistem Urinary
1) Pola pembuangan urine:
Frekuensi : Tn.D selama perawatan di RS memakai selang
kateter
Jumlah : ± 3200 ml/ 24 jam
2) Riwayat kelainan kandung kemih: TAK
3) Pola urine
Jumlah : ± 3200 ml
Warna : coklat teh
Kekentalan : tidak kental/ cair
Bau : khas
4) Distensi kandung kemih/ retensi urine: TAK
b. System Gastrointestinal
1) Pola eliminasi
Tn.D mengatakan post operasi tidak bisa BAB
2) Konstipasi dan factor penyebab konstipasi :
Tn.D setelah post operasi hanya beraktivitas di tempat tidur,
miring kanan dan miring kiri, jika duduk pasien merasa pusing.
c. System Integument
1) Kulit:
Integritas kulit : TAK
Turgor : elastis
Warna : coklat
4. Activity/ Rest
a. Istirahat/tidur:
o Jam tidur : 5-6 jam
o Insomnia : tidak
o
b. Aktivitas
o Pekerjaan: Tn.D bekerja sebagai petani sebelum sakit
35
o Kebiasaan olahraga : jarang berolahraga sebelum sakit
o ADL : Tn.D dibantu ADL ± 5 bulan yang lalu pasien operasi
craniotomy buka tempurung, aktivitas baik makan, ke toilet,
kebersihan, berpakaian pasien dibantu keluarga.
o Kekuatan otot : pasien mampu menggerakan ekstremitas atas
dan bawah dengan kekuatan otot tanpa bantuan.
o ROM : aktif
o Resiko untuk cedera : ada, pasien mengalami ganguan
penglihatan dengan resiko jatuh tinggi, skore 45.
c. Cardio Respons
1) Penyakit jantung : tidak ada
2) Edema ekstremitas : tidak ada
3) Tekanan darah dan nadi :
Berbaring : TD: 120/70 mmHg N: 82 x/menit
Duduk : Jika duduk pasien terasa pusing (tidak diukur)
4) Tekanan vena jugularis : (5-2) cm
5) Pemeriksaan jantung:
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : bats atas jantung ls 2 kanan l5 dextra,kiri sinistra
Auskultasi : bunyi jantung lup dup , murmur(-), gallop (-)
d. Pulmonary Respons
1) Penyakit system nafas : tidak ada
2) Penggunaan O2 : tidak ada
3) Kemampuan bernafas : baik
4) Gangguan pernafasan : istri Tn.D mengatakan batuk
berdahak berwarna hijau
5. Pemeriksaan paru-paru
Inspeksi : statis dan dinamis, simetris
36
Palpasi : stent fremitus paru kanan kiri
Perkusi : sonor di kedua paru
Auskultasi : vesikuler (+) normal, ronki(-), wheezing (-)
6. Perception/ cognition
a. Orientasi/ kognisi
- Tingkat pendidikan : SMP
- Kurang pengetahuan : Pasien dan keluarga kurang memahami
penyakit yang di derita
- Pengetahuan tentang penyakit : Pasien mengetahui telah menjalani
operasi pemasangan tulang tempurung kepala (operasi ke 2)
- Orientasi (waktu, tempat, dan orang):
Tn.D mengalami kebutaan sehingga untuk mengetahui waktu, tempat
dan orang dengan bantuan keluarga.
b. Sensasi/ persepsi
- Riwayat penyakit jantung : tidak ada
- Sakit kepala :
Ada, jika pasien ingin duduk, nyeri terasa di tusuk-tusuk di daerah post
operasi.
- Penggunaan alat bantu : di bantu keluarga
- Penginderaan : Tn.D mengalami penurunan persepsi
sensasi visual penglihatan.
c. Communicantion
- Bahasa yang digunakan : Palembang dan linggau
- Kesulitan berkomunikasi : tidak ada
7. Self perception
a. Self carept/ self esteem
- Perasaan cemas/ takut : tidak ada
- Perasaan putus asa/ kehilangan : tidak ada
- Keinginan untuk mencederai : tidak ada
37
- Adanya luka/ cacat : ada, luka post op
craniatomi, panjang luka ± 15 cm, drain terpasang , keadaan luka
kering, ± 20 jaitan.
8. Role relationship
a. Peranan hubungan
- Status hubungan : sebagai suami
- Orang terdekat : anak dan istri
- Perubahan konflik/ peran : tidak ada
- Perubahan gaya hidup : tidak ada
- Interaksi dengan orang lain : baik
9. Sexcuality
a. Identitas seksual
- Masalah/ disfungsi seksual : tidak ada (-)
- Periode menstruasi :-
- Metode kb yang digunakan :-
- Pemeriksaan sadari :-
- Pemeriksaan papsmaer :-
10. Coping/ stress tolerance
a. Coping respon
- Rasa sedih/ takut/ cemas : tidak ada
- Kemampuan untuk mengatakan : tidak ada
- Perilaku yang menampakkan cemas : tenang
38
12. Safety/ protection
a. Alergi : tidak ada
b. Penyakit autoimun : tidak ada
c. Tanda infeksi : tidak ada
d. Gangguan thermoregulasi : tidak ada
e. Gangguan/ resiko : jatuh, aktivitas butuh bantuan
dikarenakan mengalami kebutaan
13. Comfort
a. Kenyamanan/ nyeri
- Provokes ( yang menimbulkan nyeri) : luka post op
craniatomi
- Quality ( bagaimana kualitasnya) : di tusuk-tusuk dan di
remas-remas
- Region ( dimana letaknya ) : kepala
- Scala ( berapa skalanya) :4
- Time (waktu) : saat digerakkan dan duduk
b. Rasa tidak nyaman lainnya : tidak ada
c. Gejala yang menyertai : tidak ada
B. Data Laboratorium
39
Basofil 0.8 0-1 %
MCH 26.9 27-31 Pq
MCHC 32.7 33-37 9/dL
MCV 82.2 79-99 FL
RDW 14.2 10-15 %
MPV 9.1 6.5-11 FL
PDW 9.4 10-18 FL
Elektrolit
Kalium 3.6 3.5-5.5 mmoL/L
Kalsium 8.2 8.8-10 mmoL/L
Natrium 140 135-155 mmoL/L
Klorida 110 75-108 mmoL/L
a. CT-scan kepala
o Tampak lesi hiperdermis dengan bagian hipadens didalamnya,
40
pencedera fisik, kompresi
saraf,peningkatan tekanan Mendesak Ruang Tik
intracranial.
DS: pasien mengatakan nyeri Tik meningkat
kepala dan nyeri dirasakan
saat duduk, nyeri hilang Kompensasi akibat
timbul seperti di remas- meningkatnya Tik
remas dan ditusuk-tusuk.
DO:Ku: lemah Menekan saraf bebas
Skala nyeri 4
TD: 110/70 mmHg Nyeri
N: 82 x/ menit
RR: 20 x/ menit
S: 36.7 ◦C
2 DS: pasien mengatakan SOL Ketidakseimbangan
mual, muntah tidak nafsu nutrisi kurang dari
makan. Menekan bagian otak kebutuhan tubuh
DO: frontal
- Pasien tampak terbaring di
tempat tidur Diensefalon
- Makan 2-3 sendok, pasien
tampak lemas dan ada Mual muntah
sariawan
- Muntah 1x Perubahan tutrisi
3 DS: pasien mengatakan tidak Massa semakin Perubahan persepsi
bisa melihat bertambah visual penglihatan
DO:
- Pasien tampak berbaring Mendesak ruang TIK
di tempat tidur
- Aktivitas dibantu TIK meningkat
keluarga
41
- Tampak papil edema Menekan lobus
dimata kanan oksipital
- Pasien tampak melihat
tak terarah ketika di ajak Obstruksi system
bicara cerebral
- Pandangan tidak fokus
Obstruksi drainage
vera retina
Papil edema
Kompresi saraf
optikus (lll,lv)
Perubahan persepsi
visual
4 DS: pasien mengatakan nyeri SOL Ketidakefektipan
kepala dan pusing perfusi jaringan
DO: Mendesak ruang TIK serebral
- Pasien tampak bicara
belum jelas TIK meningkat
- Mual
- Kurang kooperatif Menekan pembuluh
TD : 110/70 mmHg darah
N : 82 x/ menit
RR : 20 x/ menit Kebutuhan akan O2
S : 36.7 ◦C semakin meningkat
Ketidakefektipan
perfusi jaringan
serebral
42
3.3 Prioritas Masalah dan Diagnosa Keperawatan
a. Prioritas masalah
b. Diagnosa keperawatan
1. Ketidakefektipan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan
peningkatan TIK
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (post operasi)
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual,
muntah dan nafsu makan berkurang
4. Perubahan persepsi sensori visual berhubungan dengan gangguan
penglihatan.
43
nyeri kepala dan rentang normal reaksi
pusing - Tidak mengalami - Monitor adanya
nyeri kepala nyeri kepala
DO: - Orientasi pasien - Monitor tekanan
- Pasien tampak baik intracranial dan
bicara belum - Pupil seimbang respon neurologis
jelas dan reaktif - Tinggikan kepala
- Mual - Tidak mengalami 0-45◦ tegantung
- Kurang kejang dan pada kondisi
kooperatif aktivitas mulai pasien dan order
TD : 110/70 mmHg membaik medis
N : 82 x/ menit - Monitor tonus otot
RR : 20 x/menit - Kolaborasi dengan
S : 36.7 ◦C tim medis dalam
pemberian terapi
2 Nyeri akut Setelah dilakukan - Identifikasi tingkat
berhubungan tindakan keperawatan nyeri dengan
dengan agen 3x24 jam nyeri PQRST
pencedera fisik berkurang dan skala - Berikan
(post operasi) 4 menjadi 1 atau 0. lingkungan aman
Kriteria hasil: dan nyaman
DS: - Kaji skala nyeri - Ajarkan tehnik
Pasien mengatakan dengan metode relaksasi, distraksi
nyeri kepala dan P,Q,R,S,T tehnik nafas dalam
nyeri dirasakan saat - Melaporkan bahwa - Tingkatkan
duduk, nyeri hilang nyeri berkurang istirahat
timbul seperti di dengan tehnik - Kolaborasi dengan
remas-remas dan manajemen nyeri tim medis dalam
ditusuk-tusuk. - Vital sign dalam pemberian terapi
rentang normal analgetik.
DO:
Ku: lemah
Skala nyeri 4
TD:110/70 mmHg
N: 82 x/ menit RR:
20 x/ menit
S: 36.7 ◦C
3 Perubahan nutrisi Setelah dilakukan - Identifikasi adanya
kurang dari tindakan keperawatan alergi makanan
kebutuhan tubuh 3x24 jam pola nutrisi - Monitor mual
berhubungan kurang dari muntah
dengan mual, kebutuhan tubuh - Monitor intake
muntah dan nafsu teratasi. nutrisi
makan berkurang Kriteria hasil: - Monitor adanya
- Muntah berkurang penurunan BB
44
DS: pasien - Nafsu makan - Monitor hasil lab
mengatakan mual, meningkat (HB, HT, albumin)
muntah tidak nafsu - Hasil lab dalam - Informasikan pada
makan. batas normal klien dan keluarga
- Berat badan mulai tentang manfaat
DO: stabil nutrisi
- pasien tampak - Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
terbaring ditempat
menentukan
tidur
jumlah kalori dan
- Makan 2-3
nutrisi yang
sendok, pasien dibutuhkan pasien
tampak lemas da - Kolaborasi dengan
nada sariawan tim medis/ dokter
- Muntah 1x tentang kebutuhan,
suplemen makanan
seperti NGT
sehingga intake
cairan yang
adekuat
4 Perubahan persepsi Setelah dilakukan - Identifikasi
sensori visual tindakan 3x24 jam kebiasaan dan
berhubungan perubahan persepsi factor yang
dengan gangguan visual membaik mengakibatkan
penglihatan. Kriteria hasil: risiko jatuh
- Melaporkan ( lantai licin)
DS: kemampuan yang - Sediakan alat
Pasien mengatakan lebih baik untuk bantu
tidak bisa melihat rangsang - Ajarkan pada
penglihatan dan keluarga untuk
mengkomunikasia meminimalkan
DO: kn perubahan resiko terjadinya
- Pasien tampak visual jatuh pada pasien
berbaring di - Tidak terjadi - Buat jadwal
tempat tidur cidera istirahat yang
- Aktivitas dibantu - Pasien mulai dapat adekuat/ periode
keluarga melihat tidur.
- Tampak papil
edema dimata
kanan
- Pasien tampak
melihat tak terarah
ketika di ajak
bicara
- Pandangan tidak
fokus
45
3.5 Implementasi Keperawatan
No Tanggal & Implementasi Respon Paraf
Diagnosa Jam
1. 16-10-2019 Memonitor vital TD: 130/70 mmHg
sign N: 86 x/m
09.00 RR: 22x/m
T: 37 °C
Memberikan Pasien tampak
posisi nyaman 45°/ nyaman dengan
meninggikan tindakan yang
posisi kepala diberikan oleh
perawat
Mengkaji adanya Pasien kooperatif
nyeri kepala,
pandangan kabur
Kolaborasi dengan Pasien menerima
tim medis dalam tindakan yang
pemberian terapi diberikan oleh
Injeksi citicoline perawat
500 mg/12 jam
2. 16-10-2019 Memonitor skala Pasien kooperatif
nyeri dengan dalam mengatakan
09.00 metode PQRST skala nyerinya
46
Memonitor Pasien kooperatif
mual ,muntah dalam
mengatakannya
Menganjurkan Pasien menerima
pasien untuk anjuran yang
makan sedikit tapi diberikan perawat
sering
Menimbang BB Pasien menerima
tindakan yang
diberikan
Kolaborasi dengan Pasien menerima
tim gizi dalam diet yang diberikan
pemberian nutrisi
Kolaborasi dengan Pasien kooperatif
tim medis dalam dalam menerima
pemberian terapi tindakan yang
Injeki neurobion dberikan
5000 unit via
intramuskular
Injeksi omeprazole
40 mg via
intravena
4. 16-10-2019 Mengidentifikasi Pasien kooperatif
kebiasaan dan menjawab
09.00 faktor yang pertanyaan perawat
mengakibatkan
resiko jatuh (lantai
licin)
Mengajarkan Keluarga pasien
keluarga dan kooperatif dalam
pasien untuk menerima edukasi
meminimalkan dari perawat
terjadinya jatuh
pada pasien
Melibatkan Keluarga pasien
keluarga dalam kooperatif dalam
pemenuhan merawat pasien
aktivitas pasien
Mengorientaskan Pasien menerima
kembali pasien edukasi yang
secara teratur pada diberikan
ligkungan
47
istirahat yang dalam edukasi yang
adekuat diberikan perawat
Pemberian terapi Pasien menerima
Glaucon 250 mg/8 tindakan
jam melalui oral keperawatan yang
diberikan
48
2. 17-10-2019 Memonitor skala Pasien kooperatif
nyeri dengan dalam mengatakan
09.00 metode PQRST skala nyerinya
Mengajarkan Pasien mengikuti
tekhnik relaksasi, ajaran dan tampak
distraksi dan nafas nyaman
dalam
Memberikan Pasien kooperatif
lingkungan aman mengikuti aturan
dan nyaman
Memberikan Pasien tampak
posisi semifowler nyaman dengan
posisi yang
diberikan
Kolaborasi dengan Pasien menerima
tim medis dalam tindakan yang
pemberian terapi diberikan
analgetik ketorolac
30 mg/ 8 jam
intravena
3. 17-10-2019 Memonitor intake Pasien kooperatif
nutrisi dalam
09.00 memberitahukan
makanan yang
Menganjurkan masuk
pasien untuk Pasien merima
makan sedikit tapi edukasi yang
sering diberikan
Kolaborasi dengan
tim gizi dalam Pasien menerima
pemberian nutrisi diet yang diberikan
Kolaborasi dengan
tim medis dalam Pasien menerima
pemberian terapi tindakan yang
o Injeki diberikan
neurobion 5000
unit / 24 jam,
via
intramuskular
o Injeksi
omeprazole 40
mg via
intravena
4. 17-10-2019 Mendekatkan Pasien tampak
barang – barang nyaman dengan
49
09.00 yang dibutuhkan tindakan yang
pasien diberikan
Melibatkan Keluarga pasien
keluarga dalam kooperatif dalam
pemenuhan ADL membantu merawat
pasien pasien
Mengorientasikan Pasien menerima
kembali pasien edukasi yang
secara teratur pada diberikan
lingkungan
Mengajarkan Keluarga pasien
keluarga dan kooperatif dalam
pasien untuk menerima edukasi
meminimalkan dari perawat
terjadinya jatuh
pada pasien
Kolaborasi dengan Pasien menerima
tim medis dalam tindakan yang
pemberian terapi diberikan
glaucan 250 mg / 8
jam per oral
50
tim medis dalam tindakan yang
pemberian terapi diberikan oleh
o IVFD RL gtt 20 x perawat
/ mnt
o injeksi
meropenom 1 gr /
12 jam intravena
o injeksi asam
tranexamat 500
mg / 8 jam
o injeksi citicoline
500 mg / 12 jam
intravena
2. 18-10-2019 Memonitor skala Pasien kooperatif
nyeri dengan metode dalam mengatakan
09.00 PQRST skala nyerinya
Mengajarkan tekhnik Pasien mengikuti
relaksasi, distraksi ajaran dan tampak
dan nafas dalam nyaman
Memberikan Pasien kooperatif
lingkungan aman mengikuti aturan
dan nyaman
Kolaborasi dengan Pasien menerima
tim medis dalam tindakan yang
pemberian terapi diberikan oleh
analgetik ketorolac perawat
30 mg/ 8 jam
intravena
3. 18-10-2019 Memonitor intake Pasien kooperatif
nutrisi dalam
09.00 memberitahukan
makanan yang
masuk
Menganjurkan Pasien merima
pasien untuk edukasi yang
makan sedikit tapi diberikan
sering
Kolaborasi Pasien menerima
dengan tim gizi diet yang
dalam pemberian diberikan
nutrisi
Kolaborasi Pasien menerima
dengan tim medis tindakan yang
dalam pemberian diberikan
terapi
51
o Injeksi
neurobion
5000 unit / 24
jam, via
intramuskular
o Injeksi
omeprazole 40
mg via
intravena
4. 18-10-2019 Mendekatkan Pasien tampak
barang – barang nyaman dengan
09.00 yang dibutuhkan tindakan yang
pasien diberikan
Melibatkan Keluarga pasien
keluarga dalam kooperatif dalam
pemenuhan ADL membantu
pasien merawat pasien
Mengorientasikan Pasien menerima
kembali pasien edukasi yang
secara teratur pada diberikan
lingkungan
Kolaborasi Pasien menerima
dengan tim medis tindakan yang
dalam pemberian diberikan
terapi glaucan 250
mg / 8 jam per
oral
52
nyeri kepala dan timbul seperti O: O:
pusing diremas-remas - Pasien tampak - Pasien tampak
lemas dan lemas dan
DO: O: gelisah gelisah
- TD: 130/70 - TD: 120/70 - TD: 120/70
- Pasien tampak mmHg mmHg mmHg
bicara belum jelas - N: 86 x/m - N: 80 x/m - N: 80 x/m
- Mual - T: 37 ◦C - T: 36 ◦C - T: 36 ◦C
- Kurang kooperatif - RR 22 x/m - RR 20 x/m - RR 20 x/m
TD: 110/70 mmHg
A: A: A:
N: 82 x/ menit
Ketidakefektifan Ketidakefektifan Ketidakefektifan
RR: 20 x/ menit
perfusi jaringan perfusi jaringan perfusi jaringan
S: 36.7 ◦C
serebal serebal serebal
P: P: P:
Lanjutkan lanjutkan lanjutkan
intervensi intervensi intervensi
- Memonitor - Memonitor - Memonitor
status status status
neurologis neurologis neurologis
- Meninggikan - Meninggikan - Meninggikan
posisi tempat posisi tempat posisi tempat
tidur setinggi tidur setinggi tidur setinggi
posisi 45 ° posisi 45 ° posisi 45 °
- Kolaborasi - Kolaborasi - Kolaborasi
dengan tim dengan tim dengan tim
medis dalam medis dalam medis dalam
pemberian pemberian pemberian
terapi terapi terapi
- Memberikan - Memberikan - Memberikan
obat injeksi obat injeksi obat injeksi
merapenem 1 merapenem 1 merapenem 1
gr/12 jam gr/12 jam gr/12 jam
- Memberikan - Memberikan - Memberikan
obat asam obat asam obat asam
tranexamat tranexamat tranexamat 500
500 mg/8 jam 500 mg/8 jam mg/8 jam
- Memberikan - Memberikan - Memberikan
obat injeksi obat injeksi obat injeksi
citicoline 500 citicoline 500 citicoline 500
mg/12 jam mg/12 jam mg/12 jam
2 Nyeri akut Jam 09.00 WIB Jam 16.30 WIB Jam 20.30 WIB
53
berhubungan S: S:
S:
dengan agen Pasien Pasien
Pasien
pencedera fisik (post Mengatakan Mengatakan
operasi) mengatakan nyeri kepala, nyeri kepala,
nyeri kepala, nyeri terasa nyeri terasa
DS: nyeri terasa hilang timbul hilang timbul
pasien mengatakan hilang timbul seperti di remas- seperti di remas -
nyeri kepala dan remas dan di remas dan di
seperti di
nyeri dirasakan saat tusuk-tusuk tusuk-tusuk
duduk, nyeri hilang remas-remas
berkurang berkurang
timbul seperti di
remas-remas dan O: O:
O:
ditusuk-tusuk. Pasien tampak Pasien tampak
Pasien tampak
meringis skala tenang skala tenang skala nyeri
DO:
Ku: lemah skala nyeri (4) nyeri (3) (3)
nyeri 4
TD:110/70 mmHg A: A: A:
N: 82 x/ menit RR: Nyeri akut Nyeri akut Nyeri akut
20 x/ menit
S: 36.7 ◦C P: P: P:
Intervensi Intervensi Intervensi
dilanjutkan dilanjutkan dilanjutkan
- Mengajarkan - Mengajarkan - Mengajarkan
3 Perubahan nutrisi Jam 09. 00 WIB Jam 14. 30 WIB Jam 20.30 WIB
kurang dari
kebutuhan tubuh S: S: S:
berhubungan Pasien Pasien Pasien
dengan mual, mengatakan mengatakan mengatakan mual
muntah dan nafsu mual muntah mual muntah muntah dan tidak
makan berkurang dan tidak nafsu dan tidak nafsu nafsu makan
DS: makan makan
pasien mengatakan O:
54
mual, muntah tidak O: O: - Pasien tampak
nafsu makan. - Pasien tampak - Pasien tampak
lemas.
DO: lemas. lemas. - Pasien tampak
- pasien tampak - Pasien tampak - Pasien tampak
berbaring di
terbaring berbaring di berbaring di tempat tidur,
ditempat tidur tempat tidur, tempat tidur, - BB: 76 kg,
- Makan 2-3 - BB: 76 kg, - BB: 76 kg,
mukosa bibir
sendok, pasien mukosa bibir mukosa bibir lembab
tampak lemas
lembab lembab - Adanya
dan ada sariawan
- Muntah 1x - Adanya - Adanya
sariawan.
sariawan. sariawan. - Makan 2-3
- Makan 2-3 - Makan 2-3
sendok
sendok sendok
A: A: A:
Perubahan Perubahan Perubahan nutrisi
nutrisi kurang nutrisi kurang kurang dari
dari kebutuhan dari kebutuhan kebutuhan tubuh
tubuh tubuh
P: P: P:
Intervensi Intervensi Intervensi
dilanjutkan dilanjutkan dilanjutkan
- Diet bubur - Diet bubur - Diet bubur
- Menganjurkan - Menganjurkan - Menganjurkan
pasien untuk pasien untuk pasien untuk
makan sedikit makan sedikit makan sedikit
tapi sering tapi sering tapi sering
- Memonitor - Memonitor - Memonitor
intake nutrisi. intake nutrisi. intake nutrisi.
4 Perubahan persepsi Jam 09.00 WIB Jam 14.30 WIB Jam 20.30 WIB
sensori visual
berhubungan S: S: S:
dengan gangguan Pasien Pasien Pasien
penglihatan. mengatakan mengatakan mengatakan tidak
tidak bisa tidak bisa bisa melihat
DS:
melihat melihat
pasien mengatakan
55
tidak bisa melihat
O: O: O:
- Pasien tampak - Pasien tampak - Pasien tampak
P: P: P:
Intervensi Intervensi Intervensi
dilanjutkan dilanjutkan dilanjutkan
- Melibatkan - Melibatkan - Melibatkan
56
1 Ketidakefektipan Jam 09.00 WIB Jam 14.30 WIB Jam 20.30WIB
perfusi jaringan
serebral S: S: S:
berhubungan Pasien Pasien Pasien
dengan peningkatan mengatakan mengatakan mengatakan nyeri
Tik nyeri kepala dan nyeri kepala dan kepala dan nyeri
nyeri dirasakan nyeri dirasakan dirasakan saat
DS: saat duduk, saat duduk duduk
pasien mengatakan nyeri hilang
nyeri kepala dan timbul seperti O: O:
pusing diremas-remas - Pasien tampak - Pasien tampak
lemas dan lemas dan
DO: O: gelisah gelisah
- TD: 130/70 - TD: 120/70 - TD: 120/70
- Pasien tampak mmHg mmHg mmHg
bicara belum jelas - N: 86 x/m - N: 80 x/m - N: 80 x/m
- Mual - T: 37 ◦C - T: 36 ◦C - T: 36 ◦C
- Kurang kooperatif - RR 22 x/m - RR 20 x/m - RR 20 x/m
TD: 110/70 mmHg
A: A: A:
N: 82 x/ menit
Ketidakefektifan Ketidakefektifan Ketidakefektifan
RR: 20 x/ menit
perfusi jaringan perfusi jaringan perfusi jaringan
S: 36.7 ◦C
serebal serebal serebal
P: P: P:
Lanjutkan lanjutkan lanjutkan
intervensi intervensi intervensi
- Memonitor - Memonitor - Memonitor
status status status
neurologis neurologis neurologis
- Meninggikan - Meninggikan - Meninggikan
posisi tempat posisi tempat posisi tempat
tidur setinggi tidur setinggi tidur setinggi
posisi 45 ° posisi 45 ° posisi 45 °
- Kolaborasi - Kolaborasi - Kolaborasi
dengan tim dengan tim dengan tim
medis dalam medis dalam medis dalam
pemberian pemberian pemberian
terapi terapi terapi
- Memberikan - Memberikan - Memberikan
obat injeksi obat injeksi obat injeksi
merapenem 1 merapenem 1 merapenem 1
gr/12 jam gr/12 jam gr/12 jam
- Memberikan - Memberikan - Memberikan
obat asam obat asam obat asam
tranexamat tranexamat tranexamat 500
57
500 mg/8 jam 500 mg/8 jam mg/8 jam
- Memberikan - Memberikan - Memberikan
obat injeksi obat injeksi obat injeksi
citicoline 500 citicoline 500 citicoline 500
mg/12 jam mg/12 jam mg/12 jam
2 Nyeri akut Jam 09.00 WIB Jam 16.30 WIB Jam 20.30 WIB
berhubungan
dengan agen S: S: S:
pencedera fisik (post Pasien Pasien Pasien
operasi) mengatakan Mengatakan Mengatakan
nyeri kepala, nyeri kepala, nyeri kepala,
DS: nyeri terasa nyeri terasa
nyeri terasa
pasien mengatakan hilang timbul seperti di remas-
nyeri kepala dan hilang timbul seperti di remas- remas
nyeri dirasakan saat seperti di remas hilang timbul
duduk, nyeri hilang remas-remas berkurang berkurang
timbul seperti di berkurang
remas-remas dan
ditusuk-tusuk. O: O: O:
Pasien tampak Pasien tampak Pasien tampak
DO: tenang skala tenang skala tenang skala nyeri
Ku: lemah skala nyeri (3) nyeri (3) (2)
nyeri 4
TD:110/70 mmHg
A: A: A:
N: 82 x/ menit RR:
Nyeri akut Nyeri akut Nyeri akut
20 x/ menit
S: 36.7 ◦C
P: P: P:
Intervensi Intervensi Intervensi
dilanjutkan dilanjutkan dilanjutkan
- Mengajarkan - Mengajarkan - Mengajarkan
teknik teknik teknik
manajemen manajemen manajemen
nyeri nyeri nyeri
- Kolaborasi - Kolaborasi - Kolaborasi
dengan tim dengan tim dengan tim
medis dalam medis dalam medis dalam
pemberian
pemberian pemberian
terapi
analgetik terapi terapi analgetik
analgetik
58
3 Perubahan nutrisi Jam 09. 00 WIB Jam 14. 30 WIB Jam 20.30 WIB
kurang dari
kebutuhan tubuh S: S: S:
berhubungan Pasien Pasien Pasien
dengan mual, mengatakan mengatakan mengatakan mual
muntah dan nafsu mual muntah mual muntah muntah dan tidak
makan berkurang dan tidak nafsu dan tidak nafsu nafsu makan
DS: makan makan
pasien mengatakan
mual, muntah tidak
nafsu makan. O: O: O:
- Pasien tampak - Pasien tampak - Pasien tampak
DO:
- pasien tampak lemas. lemas. lemas.
- Pasien tampak - Pasien tampak - Pasien tampak
terbaring
ditempat tidur berbaring di berbaring di berbaring di
- Makan 2-3 tempat tidur, tempat tidur, tempat tidur,
sendok, pasien - BB: 76 kg, - BB: 76 kg, - BB: 76 kg,
tampak lemas mukosa bibir mukosa bibir mukosa bibir
dan ada sariawan
lembab lembab lembab
- Muntah 1x
- Adanya - Adanya - Adanya
sariawan. sariawan. sariawan.
- Makan 2-3 - Makan 2-3 - Makan 2-3
sendok sendok sendok
A: A: A:
Perubahan Perubahan Perubahan nutrisi
nutrisi kurang nutrisi kurang kurang dari
dari kebutuhan dari kebutuhan kebutuhan tubuh
tubuh tubuh
P: P: P:
Intervensi Intervensi Intervensi
dilanjutkan dilanjutkan dilanjutkan
- Diet bubur - Diet bubur - Diet bubur
- Menganjurkan - Menganjurkan - Menganjurkan
pasien untuk pasien untuk pasien untuk
makan sedikit makan sedikit makan sedikit
59
tapi sering tapi sering tapi sering
- Memonitor - Memonitor - Memonitor
intake nutrisi. intake nutrisi. intake nutrisi.
4 Perubahan persepsi Jam 09.00 WIB Jam 14.30 WIB Jam 20.30 WIB
sensori visual
berhubungan S: S: S:
dengan gangguan Pasien Pasien Pasien
penglihatan. mengatakan mengatakan mengatakan tidak
tidak bisa tidak bisa bisa melihat
DS:
melihat melihat
pasien mengatakan
tidak bisa melihat O:
O: O: - Pasien tampak
- Pasien tampak - Pasien tampak
melihat tak
melihat tak melihat tak terarah ketika
DO:
terarah ketika terarah ketika di ajak bicara.
- Pasien tampak
berbaring di di ajak bicara. di ajak bicara. - Aktivitas
tempat tidur - Aktivitas - Aktivitas
dibantu
- Aktivitas dibantu dibantu dibantu keluarga
keluarga
- Tampak papil keluarga keluarga - Tampak pupil
edema dimata - Tampak pupil - Tampak pupil edima
kanan edima edima
- Pasien tampak A:
melihat tak A: A: Perubahan
terarah ketika di Perubahan Perubahan persepsi sensori
ajak bicara persepsi sensori persepsi sensori visual
- Pandangan tidak visual visual
fokus P:
P: P: Intervensi
Intervensi Intervensi dilanjutkan
dilanjutkan dilanjutkan - Melibatkan
- Melibatkan - Melibatkan
keluarga dalam
keluarga keluarga pemenuhan
dalam dalam aktivitas pasien
pemenuhan pemenuhan - Membuat
aktivitas aktivitas
jadwal istirahat
pasien pasien
yang adekuat
- Membuat - Membuat
jadwal jadwal
istirahat yang istirahat yang
60
adekuat adekuat
- Memberikan - Memberikan
alat bantu alat bantu
P: P: P:
Lanjutkan lanjutkan lanjutkan
intervensi intervensi intervensi
- Memonitor - Memonitor - Memonitor
status status status
neurologis neurologis neurologis
- Meninggikan - Meninggikan - Meninggikan
posisi tempat posisi tempat posisi tempat
tidur setinggi tidur setinggi tidur setinggi
posisi 45 ° posisi 45 ° posisi 45 °
- Kolaborasi - Kolaborasi - Kolaborasi
61
dengan tim dengan tim dengan tim
medis dalam medis dalam medis dalam
pemberian pemberian pemberian
terapi terapi terapi
- Memberikan - Memberikan - Memberikan
obat injeksi obat injeksi obat injeksi
merapenem 1 merapenem 1 merapenem 1
gr/12 jam gr/12 jam gr/12 jam
- Memberikan - Memberikan - Memberikan
obat asam obat asam obat asam
tranexamat tranexamat tranexamat 500
500 mg/8 jam 500 mg/8 jam mg/8 jam
- Memberikan - Memberikan - Memberikan
obat injeksi obat injeksi obat injeksi
citicoline 500 citicoline 500 citicoline 500
mg/12 jam mg/12 jam mg/12 jam
2 Nyeri akut Jam 09.00 WIB Jam 16.30 WIB Jam 20.30 WIB
berhubungan
dengan agen S: S: S:
pencedera fisik (post Pasien Pasien Pasien
operasi) mengatakan Mengatakan Mengatakan
nyeri kepala, nyeri kepala, nyeri kepala,
DS: nyeri terasa nyeri terasa
nyeri terasa
pasien mengatakan hilang timbul hilang timbul
nyeri kepala dan hilang timbul
seperti di remas- seperti di remas-
nyeri dirasakan saat seperti di
remas dan di remas dan di
duduk, nyeri hilang remas-remas
tusuk-tusuk tusuk-tusuk
timbul seperti di dan di tusuk-
remas-remas dan berkurang berkurang
tusuk
ditusuk-tusuk. berkurang
DO:
Ku: lemah skala O: O: O:
nyeri 4 Pasien tampak Pasien tampak Pasien tampak
TD:110/70 mmHg
tenang skala tenang skala tenang skala nyeri
N: 82 x/ menit RR:
20 x/ menit nyeri (2) nyeri (2) (2)
S: 36.7 ◦C
A: A: A:
Nyeri akut Nyeri akut Nyeri akut
P: P: P:
Intervensi Intervensi Intervensi
62
dilanjutkan dilanjutkan dilanjutkan
- Mengajarkan - Mengajarkan - Mengajarkan
3 Perubahan nutrisi Jam 09. 00 WIB Jam 14. 30 WIB Jam 20.30 WIB
kurang dari
kebutuhan tubuh S: S: S:
berhubungan Pasien Pasien Pasien
dengan mual, mengatakan mengatakan mengatakan mual
muntah dan nafsu mual muntah mual muntah muntah dan tidak
makan berkurang dan tidak nafsu dan tidak nafsu nafsu makan
DS: makan makan
Pasien mengatakan O:
mual, muntah tidak O: O: - Pasien tampak
nafsu makan. - Pasien tampak - Pasien tampak
lemas.
lemas. lemas. - Pasien tampak
DO:
- pasien tampak - Pasien tampak - Pasien tampak
berbaring di
terbaring berbaring di berbaring di tempat tidur,
ditempat tidur tempat tidur, tempat tidur, - BB: 76 kg,
- Makan 2-3 - BB: 76 kg, - BB: 76 kg,
mukosa bibir
sendok, pasien mukosa bibir mukosa bibir lembab
tampak lemas lembab lembab - Adanya
dan ada sariawan
- Adanya - Adanya
- Muntah 1x sariawan.
sariawan. sariawan. - Makan 2-3
- Makan 2-3 - Makan 2-3
sendok
sendok sendok
A: A: A:
Perubahan Perubahan Perubahan nutrisi
nutrisi kurang nutrisi kurang kurang dari
dari kebutuhan dari kebutuhan kebutuhan tubuh
tubuh tubuh
63
P: P: P:
Intervensi Intervensi Intervensi
dilanjutkan dilanjutkan dilanjutkan
- Diet bubur - Diet bubur - Diet bubur
- Menganjurkan - Menganjurkan - Menganjurkan
pasien untuk pasien untuk pasien untuk
makan sedikit makan sedikit makan sedikit
tapi sering tapi sering tapi sering
- Memonitor - Memonitor - Memonitor
intake nutrisi. intake nutrisi. intake nutrisi.
4 Perubahan persepsi Jam 09.00 WIB Jam 14.30 WIB Jam 20.30 WIB
sensori visual
berhubungan S: S: S:
dengan gangguan Pasien Pasien Pasien
penglihatan. mengatakan mengatakan mengatakan tidak
tidak bisa tidak bisa bisa melihat
DS:
melihat melihat
pasien mengatakan
tidak bisa melihat
O: O: O:
- Pasien tampak - Pasien tampak - Pasien tampak
melihat tak melihat tak melihat tak
DO:
terarah ketika terarah ketika terarah ketika
- Pasien tampak
berbaring di di ajak bicara. di ajak bicara. di ajak bicara.
tempat tidur - Aktivitas - Aktivitas - Aktivitas
- Aktivitas dibantu dibantu dibantu dibantu
keluarga
keluarga keluarga keluarga
- Tampak papil
edema dimata - Tampak pupil - Tampak pupil - Tampak pupil
kanan edema edema edema
- Pasien tampak
melihat tak A: A: A:
terarah ketika di Perubahan Perubahan Perubahan
ajak bicara persepsi sensori persepsi sensori persepsi sensori
- Pandangan tidak visual visual visual
fokus
P: P: P:
Intervensi Intervensi Intervensi
dilanjutkan dilanjutkan dilanjutkan
64
- Melibatkan - Melibatkan - Melibatkan
keluarga keluarga keluarga dalam
dalam dalam pemenuhan
pemenuhan pemenuhan aktivitas pasien
aktivitas aktivitas - Membuat
pasien pasien
jadwal istirahat
- Membuat - Membuat
yang adekuat
jadwal jadwal
istirahat yang istirahat yang
adekuat adekuat
- Memberikan - Memberikan
alat bantu alat bantu
3.7 Evaluasi
No Diagnosa Tanggal Catatan Perkembangan
. Keperawatan Jam Shift Pagi
1. Ketidakefektifan perfusi 16-10-2019 S: Pasien mengatakan nyeri
jaringan serebral b.d kepala dan nyeri
peningkatan TIK 13.00 WIB dirasakan saat duduk,
nyeri hilang timbul seperti
di remas-remas
O: TD: 130/70 mmHg
N : 86 x/m
T : 37 °C
RR: 22 x/m
Pasien tampak berbaring
di tempat tidur, posisi 45 °
A: Ketidakefektifan perfusi
jaringan serebral
P: Intervensi dilanjutkan
Memonitor status
neurologis
Meninggikan posisi
tempat tidur setinggi
45 °
Kolaborasi dengan tim
medis dalam
pemberian terapi
65
Memberikan obat
injeksi merapenem 1
gr/12 jam
Memberikan obat asam
tranexamat 500 mg/8
jam
Memberikan obat
injeksi citicoline 500
mg/12 jam
2. Nyeri akut b.d agen 16-10-2019 S: Pasien mengatakan nyeri
pencedera fisik (post kepala, nyeri terasa hilang
operasi) 13.00 WIB timbul seperti di remas-
remas
O: Pasien tampak meringis
skala nyeri (4)
A: Nyeri akut
P: Intervensi dilanjutkan
Mengajarkan teknik
manajemen nyeri
Kalaborasi dengan tim
medis dalam
pemberian terapi
analgetik
3. Perubahan nutrisi kurang 16-10-2019 S: Pasien mengatakan mual
dari kebutuhan tubuh b.d muntah dan tidak nafsu
mual,muntah dan nafsu 13.00 WIB makan
makan berkurang O: Pasien tampak lemas.
Pasien tampak berbaring
di tempat tidur, BB: 76
kg, mukosa bibir lembab
adanya sariawan. Makan
2-3 sendok
A: Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
P: Intervensi dilanjutkan
Diet bubur
Menganjurkan pasien
untuk makan sedikit
tapi sering
Memonitor intake
nutrisi
4. Perubahan persepsi 16-10-2019 S: Pasien mengatakan tidak
sensori visual b.d bisa melihat
gangguan penglihatan 13.00 WIB O:
Pasien tampak melihat
66
tak terarah ketika di
ajak bicara.
Aktivitas dibantu
keluarga
Tampak pupil edima
dimata kanan
A: Perubahan persepsi
sensori visual
P: Intervensi dilanjutkan
Melibatkan keluarga
dalam pemenuhan
aktivitas pasien
Membuat jadwal
istirahat yang adekuat
Memberikan alat bantu
67
sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
Mengajarkan teknik
relaksasi, distraksi dan
nafas dalam
Pemberian terapi
analgetik sesuai dosis
dokter
3. Perubahan nutrisi 17-10-2019 S: Pasien mengatakan masih
kurang dari kebutuhan kurang nafsu makan, mual
tubuh b.d 13.00 WIB muntah tidak lagi
mual,muntah dan O: Pasien tampak lemas.
nafsu makan Pasien tampak berbaring
berkurang di tempat tidur, adanya
sariawan. BB: 76 kg, HB:
11,9 g/dl, porsi makan
masih 2-3 sendok
A: Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
P: Intervensi dilanjutkan
Diet bubur
IVFD RL gtt 20 x/m
Menganjurkan pasien
untuk makan sedikit
tapi sering
Kalaborasi dengan tim
gizi
Kalaborasi dengan tim
medis
4. Perubahan persepsi 17-10-2019 S: Pasien mengatakan tidak
sensori visual b.d bisa melihat
gangguan penglihatan 13.00 WIB O:
Pasien tampak melihat
tidak terarah ketika di
ajak bicara.
Aktivitas dibantu
keluarga
Tampak pupil edima
dimata kanan
A: Perubahan persepsi
sensori visual
P: Intervensi dilanjutkan
Memberikan alat bantu
Mengorentasikan
kembali pasien secara
68
teratur pada
lingkungan
Melibatkan keluarga
dalam pemenuhan
ADL dan
meminimalkan
terjadinya resiko jatuh
pada pasien.
69
pemberian terapi
analgetik
3. Perubahan pola nutrisi 18-10-2019 S: Pasien mengatakan masih
kurang dari kebutuhan mual, muntah berkurang,
tubuh b.d 13.00 WIB nafsu makan berkurang
mual,muntah dan O: TD: 120/80 mmHg
nafsu makan Pasien tampak lemas
berkurang Adanya sariawan
BB: 76 kg HB: 11,9 g/dl
Porsi makan 3-4 sendok
A: Perubahan pola nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
P: Intervensi dilanjutkan
Diet bubur
IVFD RL gtt 20 x/m
Mengnjurkan pasien
untuk makan sedikit
tapi sering
Kolaborasi dengan tim
medis
Kolaborasi dengan tim
gizi
4. Perubahan persepsi 18-10-2019 S: Pasien mengatakan masih
sensori visual b.d belum bisa melihat.
gangguan penglihatan 13.00 WIB O: TD: 120/80 mmHg
ADL pasien masih
dibantu keluarga
Tampak pupil edema
dimata kanan
Pasien tampak melihat
tidak terarah ketika
diajak bicara
A: Perubahan persepsi
sensori visual
P: Intervensi dilanjutkan
Memberikan alat bantu
Mengorientasikan
kembali pasien secara
teratur pada
lingkungan
Melibatkan keluarga
dalam pemenuhan
ADL dan
meminimalkan
70
terjadinya jatuh pada
pasien
71