Anda di halaman 1dari 31

Kasus DILI

(Drug Induced Liver


Injury)
Kelompok 1
Anggota kelompok 1
Table of contents

01 02
Subjective Objective

03 04
Assasment Plan & KIE
Kasus DILI
Seorang laki-laki usia 48 tahun datang ke UGD RS Stifar dengan keluhan mual dan
muntah sejak 2 hari SMRS. Muntah frekuensi 6x per hari, berisi apa yang dimakan dan
diminum, tidak berdarah, tidak menyemprot. Mata tampak kuning sejak 1 hari SMRS.
BAK berwarna coklat seperti teh. BAB warna putih dempul tidak ada. Nyeri perut
tidak ada. Batuk sejak 4 minggu SMRS, berdahak, tidak berdarah. Demam terus
menerus sejak 1 bulan SMRS, tidak tinggi dan, tidak disertai menggigil. Riwayat
sering berkeringat saat malam hari ada. Penurunan BB ada ± 8 kg dalam 1 bulan
terakhir. Pasien sebelum keluhan mual dan muntah muncul sudah didiagnosis TB paru
terkonfirmasi bakteriologis dan mendapat terapi OAT kategori 1 fase intensif sejak 3
hari yang lalu. Riw DM tidak ada, Riw HT tidak ada.
01
Subjective
Iniisial pasien : Tn x
Usia : 48 tahun
Keluhan utama :

● Mual dan muntah sejak 2 hari SMRS


● Muntah frekuensi 6x per hari, berisi apa yang dimakan dan diminum, tidak berdarah, tidak
menyemprot.
● Mata tampak kuning sejak 1 hari SMRS.
● BAK berwarna coklat seperti teh.
● BAB warna putih dempul tidak ada.
● Nyeri perut tidak ada.
● Batuk sejak 4 minggu SMRS, berdahak, tidak berdarah.
● Demam terus menerus sejak 1 bulan SMRS, tidak tinggi dan, tidak disertai menggigil.
● Riwayat sering berkeringat saat malam hari ada.
● Penurunan BB ada ± 8 kg dalam 1 bulan terakhir.

Riwayat Penyakit : TB Paru


Diagnosis : DILI (Drug Induced Liver Injury)
Riwayat Pengobatan : OAT kategori 1 fase intensif sejak 3 hari yang lalu
Tanggal pemberian
No. Jenis Obat Regimen
Hari pertama Hari Hari ketiga Hari ke empat
dosis
kedua

1. IV FD NaCl 0.9% iv ✓
2. metoclopramide 3x 10 mg iv ✓ ✓ (1x30 mg po)

3. omeprazole 1x 40 mg iv ✓ ✓ (1x20 mg)


4. Curcuma force 3x1 tab po ✓ ✓
5. UDCA 3X250 mg po ✓ ✓

6. Sistenol 3x1 kap po ✓ ✓


7. Ambroxol 3x30 mg po ✓ ✓

8. Vit B16 1x1 po ✓ ✓


9. INH 1x200 ✓ ✓
10. Rifampisin 1x450 mg ✓ ✓

11. Etambutol 1x750 mg ✓ ✓


02
Objective
Data pemeriksaan fisik
• Keadaan Umum : Sedang, CM (compos mentis)
• Berat Badan : 44 kg
• Temperatur : 37,8’C (Tinggi)
• TD : 100/60 mmHg (Rendah)
• Nadi : 98 x /menit (normal)
• RR : 28 x /menit (Tinggi)
• Mata : - Konjugtiva tidak anemis
• - Sklera ikterik (bagian putih mata berwarna
kuning)
• Leher : Tidak teraba pembesaran KGB
• Suara nafas : Bronkovesikuler, rhonki +/+, wheezing -/-
• Jantung : Normal
• Abdomen : Tearab supel, bising usus normal, hepar tidak
membesar, ukuran lien normal, nyeri tekan pada
epigastrium
Hari
DATA
No Nilai normal
LABORATORIUM 1 2
1 Hb (11,0-18,0) g/dl 10,3 -
2 Leukosit 4,5-12,5 k/ul 7,8 -
3 Ureum 15-43 mg/dl 42 -
4 SGOT <29,3 89 65
5 SGPT 24,3 136 72
6 Kreatinin (0,6-1,3)mg/dL 0,9 -
Trombosit
7 150.000-400.000 158.000 -
8 Bilirubin I < 0,4 mg/dL 0,5 0,4
9 Bilirubin II < 1,4 mg/dL 7,8 3,5
10 Laju Endap Darah < 15 mm/1jam 85 -
11 Bilirubin urin - +2 -
12 Ht 35 - 47 31 -
• Dari pemeriksaan rontgen thorak didapatkan kesan infiltrate di kedua apex
paru dan dari pemeriksaan EKG kesan sinus rhytim.
Diagnosis dengan Drug Induced Liver Injury ec OAT, TB paru
terkonfirmasi bakteriologis on OAT kategori 1 fase intensif.
03
Assasment
Tepat indikasi

Sumber: ISO volume 52 2019


druginfosys.com
Tepat indikasi

Sumber: ISO volume 52 2019


druginfosys.com
Tepat Dosis
NAMA OBAT DOSIS YANG DOSIS PEMELIHARAAN KETERANGAN
DIBERIKAN
IVF NaCl 0,9 % / 8 jam 1-2 L/ hari Tepat dosis
Metocloperamide 3 x 10 mg IV 1 mg – 5 mg / 8 jam Tidak tepat dosis
Omeprazole 1 x 40 mg IV 40 mg / hari Tepat dosis
1 x 20 mg po 20-40 mg/ hari

Curcuma Force 3 X 1 tab 3 x sehari 1 tab Tepat dosis


Ursodeoxycolic acid 3 x 250 mg 420 mg -560 mg /hari Tidak tepat dosis

Sistenol 3 x 1 tab Paracetamol : 4 g/ hari Tepat dosis


Pct : 500 mg N-acetylcistein : 600 mg/ 12 jam,
N-acetylcystein : 200 maks 1,2 g
mg
Ambroxol 3 x 30 mg 60 mg – 120 mg Tepat dosis
Vitamin B6 1 x 1 tab 2,5mg – 10 mg Tepat dosis
INH 1 x 200 mg 100-300mg /hari Tepat dosis
Rifampicin 1 x 450 mg 450 mg – 600 mg, maks 600mg Tepat dosis

Etambutol 1 x 750 mg 40 – 55 kg : 800 mg Tepat dosis


Perhitungan
IVF NaCl : 500 ml x 3 = 1500 ml / hari Sumber :
Metocloperamid : 3 x 10 mg = 30 mg/ hari DIH edisi 21
DrugInfoSys.com
Omeprazole : 1 x 40 mg = 40 mg / hari MIMS Edisi 22
Curcuma force : 3 x 1 tab MEDSCAPE
Udca : 3x 250 mg : 750 mg /hari
Sistenol : Pct : 3 x 500 mg = 1500mg/hari
n-acetylciostein : 3x 200 mg = 600 mg/hari
Ambroxol : 3 x 30 mg = 90 mg / hari
Vit b6 (Dipasaran kekuatannya 10mg): 1 x 10 mg= 10 mg
INH : 1 x 200 mg = 200 mg, 5 mg/kg x 44 kg : 220 mg
Rifampicin : 1x 450 mg = 450 mg
Etambutol : 1x 750 mg = 750 mg
Tepat Pasien

Sumber: Medscape, Drugs.com, Dirjen Yankes


Tepat Pasien

Sumber: Medscape, Drugs.com, Dirjen Yankes


Tepat Obat

Sumber: Drugbank
Tepat Obat

Sumber: Drugbank
Waspada efek samping obat
OBAT EFEK SAMPING
Tanda dan gejala yang muncul setelah overdosis akut Natrium Klorida termasuk
IVFD NaCl 0,9% Muntah, Diare, Pendarahan, Mual, Koagulopati intravaskular diseminata. (Drug
Information System)

Gejala ekstrapiramidal (reaksi distonik pada 25% usia 18-30 tahun), Kelelahan,
Metoclopramide
Kegelisahan, Sedasi, Sakit kepala, Pusing, Mengantuk, Diare dan mual. (Medscape)

Sakit kepala, Sakit perut, Diare, Mual , Muntah, Perut kembung, pusing, Infeksi
Omeprazole
saluran pernapasan atas , Regurgitasi asam, Sembelit, Ruam dan Batuk. (Medscape)

Curcuma force -
Terjadi diare, pruritus, ruam kulit, urtikaria, kulit kering, keringat dingin, rambut
rontok, mual, muntah, gangguan pencernaan makanan, rasa metal, sakit perut,
UDCA
konstipasi, radang mulut, perut kembung, pusing, letih, ansietas, depresi, batuk,
gangguan tidur, nyeri sendi dan nyeri otot (IONI)
Sumber: Drugbank
OBAT EFEK SAMPING

Angioedema, Disorientasi, Pusing, Ruam makulopapular yang pruritus, Ruam, Hiperamonemia,


Sistenol Sindrom Stevens-Johnson, Nekrolisis epidermal toksik, Urtikaria, Perdarahan gastrointestinal,
mual, muntah dan mengantuk. (Medscape)

Ambroxol Efek samping gastrointestinal sesekali dapat terjadi tetapi biasanya ringan. (Drugs.com)

Vit B6 Sakit kepala, mual, Penurunan asam folat. (Medscape)

Liver Function Tests meningkat, Neuropati perifer, Kehilangan selera makan, Mual, Muntah,
INH Sakit perut, Kelemahan, Pusing, Ucapan tidak jelas, Anemia, Trombositopenia, Kejang.
(Medscape)

Kelemahan otot, Busung, Pembilasan, Ataxia, Gangguan konsentrasi, Demam, Kelelahan, Sakit
Rifampisin
kepala, Mati rasa, Perubahan perilaku, Pusing. (Medscape)

Asam urat akut atau hiperurisemia, Sakit perut, Anafilaksis, Anoreksia, Kebingungan,
disorientasi, Demam, Sakit kepala, Kelainan LFT, Rasa tidak enak, Mual, neuritis optik; gejala
Etambutol mungkin termasuk penurunan ketajaman, buta warna atau cacat penglihatan (biasanya dapat
disembuhkan jika penghentian,Sumber:
meskipun Drugbank
kebutaan permanen telah dilaporkan), Neuritis perifer,
Pruritis, Ruam, Muntah. (Medscape)
Drug related problem
No Drug Related Problem Check List Penjelasan
1. Terapi Obat yang tidak diperlukan
Semua obat yang diberikan tepat
Terdapat terapi tanpa indikasi Tidak
indikasi
Pasien mendapatkan terapi tambahan Semua terapi yang diberikan tepat
Tidak
yang tidak diperlukan indikasi

Pasien masih memungkinkan menjalani Diet TKTP (tinggi kalori tinggi


ya
terapi non farmakologi protein)

Pasien tidak mendapatkan penanganan Pasien mendapatkan penanganan


terhadap efek samping yang seharusnya Tidak untuk efek samping yang tidak dapat
dapat dicegah dicegah
Drug related problem
No Drug Related Problem Check List Penjelasan
2. Kesalahan Obat
Bentuk sediaan tidak Bentuk sediaan yang diberikan dalam
Tidak
tepat bentuk tablet
Terdapat
Ada ada obat yang kontraindikasi dengan pasien
kontraindikasi

Kondisi pasien tidak


Kondisi pasien dapat diatasi dengan obat
dapat disembuhkan Tidak
yang diberikan
oleh obat

Terdapat obat lain


Tidak Terapi yang dipilih sudah efektif
yang lebih efektif
Drug related problem
No Drug Related Problem Check List Penjelasan
3. Dosis tidak tepat
Dosis terlalu
ada Dosis yang diberikan ada yang tidak sesuai
rendah/tinggi
4. Reaksi yang tidak diinginakan
Obat tidak aman untuk
Tidak Terapi yang diberikan aman untuk pasien
pasien
Terjadi interaksi obat Tidak Tidak ditemukan adanya interaksi obat
5. Pasien membutuhkan terapi tambahan

Pasien membutuhkan
Tidak Pasien sudah mendapatakan terapi yang sinergis
obat lain yang sinergis

Terdapat kondisi yang


Tidak Pasien mendapatkan tepat terapi
tidak diterapi
04
Plan
Terapi non farmakologi dan farmakologi

1. Melakukan diet seimbang, dimana 1. Disarankan penggunaan obat


jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh ursodeoxycolic diturunkan dosisnya.
harus sesuai dengan tinggi badan, 2. Disarankan penggunaan obat
berat badan dan aktivias. metoclopramide diturunkan dosisnya.
2. Mengkonsumsi makanan sayur dan 3. Memberikan informasi kepada keluarga
buah pasien tentang pentingnya kepatuhan
3. Menghindari minum alkohol (jika pasien terhadap penggunaan obat yang
ada) diresepkan.
4. Melakukan aktivitas sesuai kondisi 4. Melakukan pemantauan efek samping
dan kemampuan serta beristirahat obat yang mungkin akan timbul saat
jika merasa Lelah penggunaan obat.
5. Menjalankan pola hidup sehat dan
berkonsultasi dengan tenaga
Kesehatan.
05
KIE
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)

• Mengingatkan Pasien untuk minum obat secara teratur dengan membuatkan Jadwal
minum obat
• Menutup mulut saat batuk dan bersin dengan sapu tangan atau tissue dan tidak meludah
disembarang tempat, tetapi di wadah yang berisi air sabun atau lysol, kemudian dibuang
pada lubang dan ditimbun dengan tanah.
• Menjelaskan efek samping yang mungkin terjadi setelah penggunaan OAT seperti :
Rifampisin : urin dan cairan tubuh yang lain berwarna kemerahan ( informasikan kepada
pasien agar tidak panik), mual dan sakit perut..
• Menjalani pola hidup sehat dengan makanan bergizi, istirahat yang cukup
• Hentikan kebiasaan merokok (jika ada)
SUMBER
PUSTAKA
• American Pharmacists Association (AphA). 2021. Drug Information Handbook 21 st
Edition. Ohio: lexicomp.
• Anonim, 2022, MIMS Petunjuk Konsultasi, Edisi 22, Jakarta: PT. Bhuana Ilmu
Populer.
• Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2017. Informatorium Obat Nasional
Indonesia (IONI) Cetakan 2017. Jakarta: Sagung Seto.
• Drugs.com
• Druginfosys.com
• go.drugbank.com
• Ikatan Apoteker Indonesia. 2019. Informasi Spesialite Obat Indonesia (ISO),
Volume 52. Jakarta: PT ISFI Penerbitan.
• Medscape.com
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai