Anda di halaman 1dari 16

DIAZEPAM

Kelompok 5
Anggota Kelompok

1. 2210092 -Easa Estafristy Muatulu (Indikasi dan Dosis, Absorpsi)


2. 2210096- Silmi Nisrina Musyarofah (Definisi dan Struktur)
3. 2210106- Brenda Asunflor (Penggunaan Diazepam pada pasien tertentu)
4. 2210106- Agnes Graciela Tondokusumo(Efek Samping)
5. 2210119- Noevriel Ambalangi Bane (Interaksi Obat)
6. 2210131- Salvas Salvaisa Pramudito (Apakah Obat Suntik Lebih Baik dari Obat Minum?)
7. 2210187- Maharani Trianaseli Harjanti (Absorpsi)
8. 2210184- Evelyn Nikita Pramesti (Distribusi)
9. 2210204- Angelica Stella Bella Kadi Bili (Ekskresi)
10. 2210208- Jesicha Georgia Ngei ( Metabolisme )
11. 2210259- Revanza Khayru Azael ( Mekanisme )
Silmi Nisrina Musyarofah

Definisi dan Struktur

● Obat Sedatif (Ansiolitik)-Hipnotik


● Golongan Benzodiazepin
● Gangguan kecemasan, terapi kejang
otot, kecemasan pra-operasi.

Referensi:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537022/
Katzung, Bertram. 2012. Farmakologi Dasar dan Klinis Edisi 12.
Easa Estafristy Muatulu

Indikasi dan Dosis

Spastisitas yang
Kejang berulang Alcohol terkait dengan
Anxiety disorders Kejang otot parah
akut detoxification gangguan
neurologis

Oral : 10 mg
Oral : 2-10 mg, Oral : 2-10 mg, Oral : 2-10 mg,
setiap 6-8 jam
2-4 x sehari 2-4 x sehari 2-10 mg, 3-4 x
2-4 x sehari (dalam 24 jam
Parenteral : (dosis sehari sebagai
Parenteral : pertama), 5 mg
2-10 mg, diulang pemeliharaan) terapi tambahan
5-10 mg, diulang setiap 6-8 jam
dalam 3-4 jam dalam 3-4 jam IV : 0,15-0,20
IM/IV : 10 mg
(jika diperlukan) (jika diperlukan) mg/kg
(dosis awal),
Rektal : 0,2- 0,5
5-10 mg (dosis
mg/kg 1 x
Referensi: tindak lanjut)
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537022/
Revanza Khayru Asael

Mekanisme

● Diazepam termasuk dalam golongan benzodiazepin


● Mekanisme kerjanya yaitu meningkatkan GABA dengan reseptor GABA
● GABA adalah neurotransmiter penghambat utama pada sistem saraf pusat
● Golongan benzodiazepin memperkuat inhibisi GABAergik pada semua tingkat neuroaksis

Referensi : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537022/
Maharani Trianaseli Harjanti

Absorpsi

Referensi: Mandelli, M., Tognoni, G., &


Garattini, S. (1978). Clinical
pharmacokinetics of diazepam. Clinical
pharmacokinetics.
Silmi Nisrina Musyarofah

Referensi: Mandelli, M., Tognoni, G., & Garattini, S. (1978). Clinical pharmacokinetics of diazepam.
Clinical pharmacokinetics.
Silmi Nisrina Musyarofah

Referensi: Mandelli, M., Tognoni, G., & Garattini, S. (1978). Clinical pharmacokinetics
of diazepam. Clinical pharmacokinetics.
Evelyn Nikita Pramesti

Distribusi
Distribusi di Jaringan Tubuh
● Lipofilik. OOA cepat, cepat didistribusikan kembali.
● Protein plasma mencapai 98%
● Volume distribusi : 0,8 hingga 1,0 L/kg.
Cerebrospinal Otak Jaringan
Fluid (CSF) Adiposa

Referensi:
Diazepam - StatPearls - NCBI Bookshelf.
Clinical Pharmacokinetics of Diazepam
Jesicha Georgia Ngei

Metabolisme

● Oksidasi diazepam dimediasi oleh sitokrom P450


● CYP3A4 dan CYP2C19
● Dihidroksilasi menjadi metabolit aktif temazepam
● Dimetabolisme kembali menjadi oxazepam
● Dieliminasi melalui konjugasi

Referensi : https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Diazepam
Angelica Stella Bella Kadi Bili

Ekskresi

● Distribusi awal diikuti dengan eliminasi terminal yang berkepanjangan


(waktu paruh ~ 48 jam).
● Waktu paruh eliminasi terminal dari metabolit aktif
N-desmethyldiazepam hingga 100 jam.
● Diazepam dan metabolitnya diekskresikan terutama di urin.
● Diazepam terakumulasi pada beberapa dosis; akibatnya, waktu paruh
eliminasi terminal diazepam sedikit memanjang

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537022/
Agnes Graciela Tondokusumo

Efek Samping

Efek Samping Umum : Efek Samping Serius :

● Kelelahan ● Bradikardia
● Ataksia ● Pingsan
● Mual ● Hipotensi
● Sembelit ● Ketergantungan

Referensi : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537022/
Noevriel Ambalangi Banne

Interaksi Obat

● Penghambatan kuat Enzim CYP2C19:(fluoxetine dan kloramfenikol) ↑ kadar diazepam.


● Penghambatan kuat Enzim CYP3A4:(ketoconazole, protease inhibitor, erythromycin) ↑ kadar diazepam.
● Penginduksi Enzim CYP2C19:(rifampisin dan prednison) ↓ kadar diazepam.
● Penginduksi Enzim CYP3A4:(karbamazepin, topiramate, fenitoin, St. John's wort, rifampisin, atau
barbiturat) ↓ kadar diazepam.

Referensi: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537022/
Brenda Asunflor Lowisa Cantika Putri Subagdja

Penggunaan Diazepam Pada Pasien Tertentu

● Pasien dengan Gagal Ginjal


● Pasien dengan Gagal Hati
● Pasien yang sedang hamil
● Pasien ibu hamil yang sedang menyusui

Referensi : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537022/
Salvas Salvaisa Pramudito

Apakah Obat Suntik Selalu Lebih Baik Dari Obat Minum?

Tidak selalu, obat suntik (parenteral) memiliki beberapa kekurangan seperti:

● Nyeri pada daerah bekas suntikan (IV) (IM)


● Beresiko infeksi (IV)
● Komplikasi (hematoma, abses, cedera saraf tepi, pembulu darah tertusuk) (IM)
● Jumlah obat yang diberikan harus disesuaikan dengan massa otot (IM)

Referensi: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK568677/
Terima Kasih
Daftar pustaka:

Katzung, Bertram. 2012. Farmakologi Dasar dan Klinis Edisi 12.

Mandelli, M., Tognoni, G., & Garattini, S. (1978). Clinical pharmacokinetics of diazepam. Clinical
pharmacokinetics, 3(1), 72-91.

PubChem. Diazepam (Compound). National Library of Medicine. 2020. Available from:


https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Diazepam

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537022/

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK568677/

Anda mungkin juga menyukai