Oleh:
FIKA NURI FATHUL JANNAH
G3A023001
A. PENGKAJIAN
1. Biodata :
- Inisial Pasien : Tn. A
- Usia : 41 tahun, 10 bulan, 21 hari
- Jenis kelamin : Perempuan
- Tanggal masuk : 20 Oktober 2023
- Tanggal pengkajian : 26 Oktober 2023
- Diagnosa medis : Intracerebral Hemorrhage
- Ruang : Rajawali 1A
2. Keluhan utama
Pasien mengatakan lemas
3. Riwayat penyakit sekarang
Keluarga pasien mengatakan pasien merasa lemah untuk menggerakan tangan kirinya setelah
pulang dari bengkel pada 23.30 WIB, 19 oktober 2023. Kemudian pasien dibawa ke RS
Hermina dengan informasi ada penurunan saraf motorik, dari RS hermina diberikan obat dan
pulang. Pulang dari RS Hermina, pasien mengeluh tangan kiri dan kaki kiri tidak bisa
digerakan. Kemudian, pasien dibawa ke IGD RSUP Kariyadi Pasien mengatakan belum bisa
Buang Air Besar (BAB) sejak 20 Oktober 2023 (terhitung 6 hari). Pasien merasa tidak nyaman
pada perutnya. Pasien mengatakan terasa ingin BAB, sudah berusaha mengejan tapi susah
keluar. Pasien mengatakan mempunyai riwayat sering konstipasi.
4. Data Penunjang
a) Antropometri
TB : 170 Kg
BB : 66 Kg
IMT : 22,83 kg/m2
Berat badan ideal : 52-71kg
LILA : 29 cm
b) Hasil Radiologi
Foto thorax:
COR: bentuk dan letak jantung normal Cor tak membesar.
Pulmo tak tampak kelainan
MRI
o KESAN : Acute-early subacute benign intracerebral haemorrhage pada
subcortical lobus frontal kanan Subacute lacunar infarct pada pons
paramedian kiri Chronic lacunar infarct pada white matter corona radiata
kanan, nucleus caudatus kiri, pericornu posterior ventrikel lateralis kiri
dan pons paramedian kanan kiri Small vessel ischemic lesion pada
superficial white matter lobus frontoparietal kanan kiri Microbleed pada
mesencephalon sisi kiri Tak tampak gambaran malformasi vaskular, SOL
maupun tanda peningkatan tekanan intracranial
MRA : Tak tampak malformasi vascular. Tak tampak stenosis maupun oklusi
cerebral arteries
MRV : Tak tampak cerebral venous sinus thrombosis
o Volume ±11.08ml) Infark lakunar pada nucleus caudatus kiri dan nucleus
lentiformis kanan(small vessel disease)
o Tak tampak tanda peningkatan intracranial
c) Biokimia
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Magnesium 0,8 mmol/L 0,74-0,99
Calcium 2,1 mmol/L 2,12-2,52
Natrium 136 mmol/L 136-145
Kalium 3,2 mmol/L 3,5-5,0
Chlorida 99 mmol/L 95-105
d) Clinis/klinical sign
Kesadaran GCS, E4 V5 M6= 15 (Komposmentis)
Pasien tampak kondisi umum lemah
Pasien terpasang bedside monitor, Down Cateter, Infus RL 20Tpm, pempers
Pasien belum bisa BAB sejak 6 hari yang lalu.
Peristaltic usus menurun
Bladder: produksi urin 900cc selama 7 jam dengan frekuensi 4 kali warna kuning,
jernih, bau khas urin. Produksi feses belum ada sejak 6 hari yang lalu.
Bowel: pada pemeriksaan mulut mukosa bibir kering, peristaltic 10x/menit,
abdomen terasa penuh dan tidak nyaman. Pasien selama 6 hari konsumsi susu, nasi,
snack, buah, agar sesuai terapi gizi (Biasa 1300 kkal/40 gP Snack : Sonde RS 2x
250 ml + MPT 2x . Hari ini pasien makan nasi, susu habis, buah papaya 3 potong
kecil(1/5) dan tidak makan agarnya, air putih masuk hari ini 200cc
e) Diet
Diet sayur dan buah tinggi serat
5. Program Terapi
a. Terapi obat
IVFD RL 20 tpm
SP. Nikardipin 0,5 mcg/kgbb/ jam - 0.1 mcg/kgbb/ jam
Inj. Ranitidin 50 mg / 12 jam IV Drip B12 500 mcg / 12 jam IV
Inj. Asam Tranexamat 500 mg/ 8 jam IV
Amlodipin 10 mg/24 jam po
Kandesartan 16mg/24jam po
Inf Parasetamol 1 gr/12 jam iv
Laktulak 15 ml/8 jam po, jika masih belum bisa BAB fleet enema supp extra
KSR 600 mg/8 jam
b. Terapi gizi
TEP 30 kkal/ 1,1 gP/kgBB/hari -- 1980 kkal/ 73 gP/hari (15 %)
BMR : 1541 kkal TEE : 1849 kkal
Diet diberikan sesuai target dalam bentuk:
o Biasa 1300 kkal/40 gP
o Snack : Sonde RS 2x 250 ml + MPT 2x
o Monev klinis, hemodinamik, lab dan asupan
c. Terapi Fisioterapi
Rehab medik: ROM exercise ekstremitas kiri, latihan mobilisasi bertahap,
breathing exercis
6. Analisa Data
Data Fokus Etiologi Problem
DS : Ketidakadekuatan Konstipasi
Pasien mengatakan belum bisa Buang Air toileting
Besar (BAB) sejak 20 Oktober 2023
(terhitung 6 hari
Pasien mengatakan terasa ingin BAB,
sudah berusaha mengejan tapi sulit dan
lama karena pakai pempes, pasien ingin
BAB dengan duduk di toilet.
DO :
Pasien tampak kondisi umum lemah
Peristaltic usus menurun
Bladder: produksi urin 900cc selama 7 jam
dengan frekuensi 4 kali warna kuning,
jernih, bau khas urin. Produksi feses belum
ada sejak 6 hari yang lalu.
Bowel: pada pemeriksaan mulut mukosa
bibir kering, peristaltic 10x/menit, abdomen
terasa penuh dan tidak nyaman. Pasien
selama 6 hari konsumsi susu, nasi, snack,
buah, agar sesuai terapi gizi (Biasa 1300
kkal/40 gP Snack : Sonde RS 2x 250 ml +
MPT 2x . Hari ini pasien makan nasi, susu
habis, buah papaya 3 potong kecil(1/5) dan
tidak makan agarnya,
TD: 161/101 mmHg, N: 84x/menit, RR:
22x/menit, T: 36C
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Konstipasi berhubungan dengan ketidakadekuatan toileting ditandai dengan Pasien mengatakan
belum bisa Buang Air Besar (BAB) sejak 20 Oktober 2023 (terhitung 6 hari. Pasien mengatakan
terasa ingin BAB, sudah berusaha mengejan tapi sulit dan lama karena pakai pempes, pasien ingin
BAB dengan duduk di toilet. Pasien tampak kondisi umum lemah. Peristaltic usus
menurun,Bladder: produksi urin 900cc selama 7 jam dengan frekuensi 4 kali warna kuning,
jernih, bau khas urin. Produksi feses belum ada sejak 6 hari yang lalu. Bowel: pada pemeriksaan
mulut mukosa bibir kering, peristaltic 10x/menit, abdomen terasa penuh dan tidak nyaman. Pasien
selama 6 hari konsumsi susu, nasi, snack, buah, agar sesuai terapi gizi (Biasa 1300 kkal/40 gP
Snack : Sonde RS 2x 250 ml + MPT 2x . Hari ini pasien makan nasi, susu habis, buah papaya 3
potong kecil(1/5) dan tidak makan agarnya, TD: 161/101 mmHg, N: 84x/menit, RR: 22x/menit,
T: 36C
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO. WAKTU TUJUAN & KRITERIA HASIL (SLIKI) RENCANA TINDAKAN (SIKI)
DIAGNOSA (TGL&JAM)
1 25/10/2023 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x7 jam Eliminasi Fekal ( 1.04151)
diharapkan eliminasi fekal (L040330 membaik dengan kriteria
hasil: Observasi:
o Identifikasi masalah usus dan penggunaan obat
No. Kriteria hasil Skor real Skor target pencahar
1. Keluhan 2 (Cukup 3 (Sedang) o Monitor buang air besar (mis. Warna, frekuensi,
defekasi lama memburuk) konsistensi, volume)
dan sulit
o Monitor tanda dan gejala diare, konstipasi atau
2. Mengejan saat 3 (Sedang) 4 (cukup impaksi
defekasi meningkat
) Terapeutik:
o Berikan air hangat setelah makan
o Sediakan makanan tinggi serat
Edukasi:
o Jelaskan jenis makanan yang membantu
meningkatkan keteraturan peristaltic usus
o Anjurkan konsumsi makanan yamng tinggi serat
o Anjurkan meningkatkan konsumsi cairan
Kolaborasi:
o Kolaborasi pemberian obat supositoria anal, jika
perlu
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Waktu Implementasi Respon Paraf