TINJAUAN KASUS
Dalam bab ini penulis laporkan Asuhan Keperawatan pada Ny. S dengan Mioma Uteri
Post Miomektomi yang dilakukan dari 19 s/d 21 April 2010 di ruang IRNA B3 Ginekologi
A. Pengkajian
Pengkajian awal dilakukan pada tanggal 19 April 2010 pukul 14.30 WIB, dengan cara
tanya jawab langsung dari pasien dan cari data catatan medik klien di ruang B3 Ginekologi
RSUP Dr. Kariadi Semarang, Ny. S, 35 tahun, alamat Pedawang Rt 01 / 02, SMP, menikah,
Islam, masuk tanggal 14 April 2010, dengan diagnosa medis mioma uteri post miomektomi.
Penanggung jawab, Suami klien Tn. S, 37 tahun, alamat Pedawang Rt 01 / 02, Islam, SMA,
Karyawan.
Keluhan Utama, Klien mengatakan nyeri pada bekas post operasi miomektomi.
Riwayat Penyakit Sekarang, Klien mengeluh benjolan pada perut sejak 2004 yang makin
lama makin membesar, tidak nyeri tekan jika menstruasi pasti mengeluh keluar lama dan
banyak. Kemudian klien berobat ke RS Mardisuhayo pada bulan Maret 2010 karena kurang
memadai klien di rujuk ke RSUP Dr. Kariadi Semarang pada tanggal 16 April 2010 klien
operasi miomektomi. Pada saat dikaji klien mengeluh sakit nyeri pada abdomen bawah bekas
operasi, nyeri menyebar ke perut bagian abomen bawah, nyeri dirasakan hilang timbul, nyeri
timbul mendadak pada saat bergerak, skala nyeri 5. Nyeri berkurang bila digunakan untuk
bergerak atau aktivitas dan nyeri berkurang jika istirahat, khwalitas nyeri seperti ditusuk -
tusuk. Riwayat Penyakit Dahulu, Sebelumya kurang lebih 5 tahun yang lalu klien pernah
mengalami penyakit dengan keluhan yang sama. Klien juga pernah dirawat di RSUP Dr.
Kariadi Semarang untuk menjalani pengobatan rawat inap. Klien mengatakan tidak
mempunyai riwayat penyakit keturunan seperti hipertensi, DM, asma dan penyakit jantung,
Riwayat Penyakit Keluarga, Klien mengatakan dalam keluarga klien tidak ada yang
mempunyai penyakit yang diderita klien saat ini. Riwayat obstetri, klien pertama kali
menarche pada umur 13 tahun, siklus 28 hari lamanya 7 hari. Riwayat persalinan,
G1P1A0, klien sudah dikaruniani anak 1 lahir prematur dan akhirnya meninggal.
Dari pengkajian pola kesehatan fungsional menurut Gordon diperoleh data sebagai berikut :
kesehatan itu hal yang paling utama, karena segala sesuatu dapat dikerjakan dengan baik jika
dalam keadaan sehat. Dalam keluarga klien jika ada yang mengalami masalah dengan
kesehatan berobat atau periksa ke dokter atau puskesmas. Tetapi klien tidak tahu tentang
masalah kesehatan dan masalah penyakit yang dialami klien saat ini. Pola aktivitas dan
tidur, sebelum dirawat dirumah sakit, klien melakukan aktivitas secara mandiri, klien tidur 8
-9 jam pada malam hari dan tidak pernah tidur siang. Setelah di rawat dirumah sakit, klien
tidak bisa melakukan aktivitas secara mandiri dan aktivitas dibantu keluarga dan perawat.
Klien tidur 6-7 jam pada malam hari dan sering terbangun, klien juga susah tidur pada siang
hari. Pola nutrisi metabolik, sebelum dirawat dirumah sakit, klien makan sehari 3 kali
dengan menu nasi, lauk, sayur dan minum 9-10 gelas air putih. Setelah dirawat dirumah
sakit klien makan 3 kali sehari menu yang disediakan dari rumah sakit hanya habis setengah
porsi saja, klien tidak nafsu makan karena perut sakit dan nyeri. Klien minum 1 hari
menghabiskan botol besar air mineral (600 700 ml). Pola eliminasi BAB dan BAK,
sebelum dirawat dirumah sakit, klien BAB 1 kali dengan bau feses khas, padat, dan berwarna
kuning. Klien BAK 4-5 kali sehari (400-500 ml). Setelah dirawat dirumah sakit klien BAB 1
kali sehari dan BAK 4-5 kali sehari. Pola Sensori dan kognitif, klien tidak mengalami
juga tidak memakai alat bantu seperti kaca mata atau alat bantu pendengaran. Dalam
kemampuan kognitif klien mampu mengingat, berbicara dan memahami perasaan yang
diterima. Pola konsep diri dan persepsi, Persepsi diri: Klien berharap setelah dilakukan
operasi miomektomi klien berharap bisa sembuh dari penyakitnya, Konsep diri, Citra tubuh:
Klien menyukai seluruh anggota tubuhnya walaupun anggota tubuhnya tidak begitu
sempurnanya, Peran diri: Dalam keluarga klien berperan sebagai ibu rumah tangga dan
seorang istri, Ideal diri: Klien berharap agar bisa segera sembuh dari penyakitnya dan bisa
kembali berkumpul dengan anggota keluarga, Harga diri: Keluarga sangat menghargai klien
sebagai seorang istri dan belum mempunyai seorang anak. Pola Koping, klien jika sedih dan
cemas menghilangkannya dengan mengerjakan pekerjaan rumah atau aktivitas yang lain, jika
masih belum tenang klien membicarakan dengan keluarganya. Pola seksual reproduksi,
klien seorang wanita, mulai menstruasi usia 13 tahun, klien menikah usia 18 tahun dan
mempunyai 1 orang anak lahir prematur akhirnya meninggal G1P1A0. Pola hubungan sosial,
klien tidak mengalami masalah dengan pola hubungan sosial, ditandai dengan banyak
tetangga dan saudara datang menjenguk klien. Klien juga akrab dengan pasien lain dan
kooperatif dengan pasien atau tenaga kesehatan yang lain. Pola nilai dan kepercayaan,
klien beragama islam dan menjalankan ibadah sholat 5 waktu dan kadang kadang sholat
sunah, tetapi sejak sakit klien tidak pernah mengerjakan sholat karena merasa dirinya tidak
bersih.
Pada pemeriksaan fisik klien, Kesadaran umum baik tapi masih lemah, Kesadara
komposmentis, tekanan darah 120 / 80 mmHg, suhu: 36, 5 C, nadi 84 x/menit, RR: 24
x/menit, TB: 150cm, BB: 50kg, IMT: 21,7 kg/m2, Kepala: messocepal, Rambut: lurus, hitam,
bersih, Wajah: merigis kesakitan, banyak masalah dan lesu, Mata: konjungtiva anemis,
seklera tidak ikterik, Hidung: bersih, tidak ada secret, tidak ada polip, tidak cuping hidung,
Mulut : mukosa bibir kering, gigi bersih, Telinga: tidak ada sekret, tidak menggunakan
alat bantu dengar, Leher dan tenggorok: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, Dada: Tidak
ada luka, , Paru-paru I: simetris statis dinamis, Pa: stemfremitus kanan: kiri, Pe: sonor
seluruh lapang paru, Au: suara datar vesikuler, Jantung I: Ictus cordis tak tampak, Pa: Ictus
cordis teraba 2 cm, Pe: konfigurasi jantung dalam batas normal, Au: gallop (-), bising (-),
Abdomen I: pada abdomen terdapat luka post op miomektomi terdapat 12 jahitan dengan
panjang 10 cm, datar, Au : bising usus dalam batas normal, Pa : hepar lien tak teraba, Pe :
pekak sisi (+) ~ pekak alih (+) ~, Ekstremitas: tidak mengalami gangguan gerak, terpasang
didapatkan Data :
Pemeriksaan radiologi
terisi kurang, tampak uterus UK 6,21 x 4, 57 x 5,64 dengan kontur dan tekstur
tak tampak.
Ginjal kanan : bentuk, letak, ukuran dan axis normal. Fungsi ekstra tampak pada
Ginjal kiri : bentuk, letak, ukuran dan axis normal. Fungsi eksresi tampak
Post miksi : tampak sisa kontras sedikit pada vesika urinaria tampak sisa
1) Intravena :
- Pada tanggal 16 April 2010 diberikan injeksi tramadol 3 x 100, injeksi kalnex
3 x 500 gr.
- Infus RL 20 tpm
2) Peroral :
- Vitamin K 3 x 1 tab
B. Pengelompokan Data
a) DS: - Klien mengatakan nyeri diperut bawah terutama pada luka post miomektomi
abdomen bawah, luka tertutup kasa, terdapat 12 jahitan denga panjang 10 cm.
P : Nyeri bertambah bila digunakan untuk bergerak atau aktivitas dan nyeri
S : Sakala nyeri 5.
luka penyakit klien bisa sembuh total dan beraktivitas seperti semula.
DO : - Klien tampak melamun, ekspresi wajah klien banyak masalah dan lesu.
c) DS : - Klien mengatakan klien makan habis porsi dari menu yang disediakan rumah
sakit, klien mengatakan tidak nafsu makan karena perut sakit dan nyeri.
DO : - Klien tampak lemah, menu makanan yang disediakan rumah sakit porsi habis,
C. Analisa Data
Nama : Ny. S
No CM : 6294184
abdomen bawah, luka tertutup kasa dan terdapat 12 jahitan dengan panjang 10
cm.
P : Nyeri bertambah bila digunakan untuk bergerak atau aktivitas dan nyeri
S : Sakala nyeri 5.
apakah penyakit yang dialami klien saat ini bisa sembuh total dan beraktivitas
seperti semula.
Do : - Klien tambak melamun, ekspresi wajah klien banyak masalah dan lesu.
Problem : Cemas
3. Ds : - Klien mengatakan klien makan habis porsi dari menu yang disediakan
rumah sakit, klien mengatakan tidak nafsu makan karena perut sakit dan nyeri,
Klien mengatakan tidak nafsu makan karena perut sakit dan nyeri.
Do : - Klien tampak lemah, menu makanan yang disediakan rumah sakit porsi habis,
D. Diagnosa Keperawatan
Setelah penulisan menganalisa data yang didalamnya terdapat data subyektif dan obyektif
dan munculnya masalah serta penyebab dari masalah itu sendiri, maka kemudian dirumuskan
sekunder. Tindakan atau kontraksi otot uterus yang ditandai dengan wajah klien ekspresi
meringis kesakitan, lesu, klien mengatakan nyeri di abdomen bawah terutama pada luka
2. Cemas berhubungan dengan kurang informasi dan pengetahuan tentang penyakit yang
dialami klien ditandai dengan klien gelisah, klien mengatakan apakah penyakit yang
3. Resiko perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Distress
emosional, ketetihan, control nyeri buruk ditandai dengan Klien mengatakan tidak nafsu
makan karena perut sakit dan nyeri, klien tampak lemah dan lelah.
E. Perencanaan
Nama : Ny. S
No CM : 6294184
Tanggal : 20 4 2010
1. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam mengungkapkan
penurunan nyeri
Intervensi : Kaji tingkat nyeri klien, perhatikan lokasi, lamanya dan intensitas nyeri,
rasional untuk mengetahui tingkat skala nyeri dengan pengkajian PQRST ; Ajarkan
teknik relaksasi dengan cara tarik nafas dalam dan hembuskan lewat mulut secara pelan
pelan sampai pasien tenang, rasional memungkinkan pasien untuk berpartisipasi secara
aktif dan meningkatkan control ; Berikan posisi dan tindakan kenyamanan dasar
(reposisi, gosok punggung dan aktivitas hiburan) pada klien, rasional meningkatkan
untuk pemberian obat anti nyari sesuai indikasi (analgesik), rasional analgesik dapat
terhadap proses penyakit atau operasi dan harapan operasi dan Cemas berkurang.
pemahaman klien ; Gunakan sumber sumber bahan pengajaran sesuai keadaan, rasional
untuk mengetahui sumber teori ; Informasikan kepada klien, keluarga atau orang terdekat
keluarga.
3. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam pola nutrisi terpenuhi
/ defisiensi nutrisi ; Ukur tinggi berat badan, dan kelembaban lipatan kulit trisep (atau
kurang dari normal ; Dorong pasien untuk makan diet tinggi kalori kaya nutrisi dengan
masukan cairan adekuat, rasional kebutuhan jaringan metabolik ditingkatkan begitu juga
Nama : Ny. S
No CM : 6294184
Tanggal : 22 4 2010
Ekspresi : Wajah segar, skala nyeri 2 (ringan), ekspresi wajah tenang, klien bisa
P: Lanjutkan intervensi : Ingatkan klien untuk melakukan teknik relaksasi tarik nafas
panjang jika nyeri timbul, alihkan perhatian pada aktivitas lain atau mendengarkan
musik
O: Satu porsi yang disediakan rumah sakit habis, TB:150 cm, BB:50 cm, IMT:22,2 kg/m2
P: Lanjutkan intervensi : pantau masukan makanan setiap hari, mendorong pasien untuk