Etiologi Pada dasarnya, penyebab gagal ginjal kronik adalah penurunan laju filtrasi
glomerulus atau yang disebut juga penurunan glomerulus filtration rate (GFR). Penyebab gagal ginjal
kronik menurut Andra & Yessie, 2013): 1. Gangguan pembuluh darah : berbagai jenis lesi vaskuler dapat
menyebabkaniskemik ginjal dan kematian jaringan ginajl.2. Gangguan imunologis : seperti
glomerulonephritis 3. Infeksi : dapat dijelaskan oleh beberapa jenis bakteri terutama E.Coli yangberasal
dari kontaminasi tinja pada traktus urinarius bakteri.4. Gangguan metabolik : seperti DM yang
menyebabkan mobilisasi lemakmeningkat sehingga terjadi penebalan membrane kapiler dan di
ginjal danberlanjut dengan disfungsi endotel sehingga terjadi nefropati amyloidosis
yang disebabkan oleh endapan zat-zat proteinemia abnormal pada dinding pembuluh darah
secara serius merusak membrane glomerulus.
Klasifikasi
1) Stadium I: Penurunan cadangan ginjal, kreatinin serum dan kadar BUN normal, asimptomatik, tes
beban kerja pada ginjal: pemekatan kemih, tes GFR
2) Stadium II: Insufisiensi ginjal, kadar BUN meningkat (tergantung pada kadar protein dalam diet),
kadar kreatinin serum meningkat, nokturia danpoliuri (karena kegagalan pemekatan). Ada 3 derajat
insufisiensi ginjal:
3) Stadium III: gagal ginjal stadium akhir atau uremia, kadar ureum dan kreatinin sangat meningkat,
ginjal sudah tidak dapat menjaga homeostasis cairan dan elektrolit, air kemih/urin isoosmotis dengan
plasma, dengan BJ 1,010 (Smeltzer, 2001).
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinik antara lain: hipertensi, (akibat retensi cairan dan natrium dari aktivitas sisyem
Renin –angiotensin- aldosteron),gagal jantung kongestif dan udem pulmoner (akibat cairan berlebihan)
dan perikarditis (akibat iriotasi pada lapisan perikardial oleh toksik, pruritis, anoreksia, mual, muntah, dan
cegukan, kedutan otot, kejang, perubahan tingkat kesadaran, tidak mampu berkonsentrasi).
b) Kalium Peningkatan normal (3,5- 5,5 g/dL) sehubungan denganrotasi sesuai dengan
perpindahan selular (asidosis) atau pengeluaranjaringan (hemolisis SDM) pada tahap akhir pembahan
EKG mungkin tidak terjadi sampai umum gas mengolah lebih besar.
c) Magnesium / fosfat meningkat di intraseluler : (27 g/dL)plasma (3 g/dL), cairan intersisial (1,5
g/dL).
d) Kalsium: menurun. Intra seluler (2 g/dL), plasma darah (5 g/dL), cairan intersisial (2,5 g/dL)
e) Protein (khususnya albumin 3,5-5,0 g/dL) kadar semua menurun dapat menunjukkan kehilangan
protein melalui urine pemindahan cairan penurunan pemasukan atau penurunan sintesis karena
asamamino esensial.
g)Pielogramretrograd:Menunjuk
4)Arteriogram ginjal:
Mengkaji sirkulasi ginjal dan mengidentifikasi ekstravakuler massaSistrouretrografi berkemih :
menunjukkan ukuran kandung kemihrefiuks kedalam ureter, rebonsi.
5) Ultrasono ginjal:
Menentukan ukuran ginjal dan adanya massa. Kista obstruksi
pada saluran kemih bagian atas
6) Biopsi ginjal:
Mungkin abnormal menunjukan ketidakseimbangan elektrolit
asam/basa
DIAGNOSA KEPERAWATAN