Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM ALGA

Biologi C 2020 - Kelompok 4

Ainun Nisa (2005671), Amalia Putri Salsabila (2004355), Khodijah Khoirun Nisa (2009622), Razib Ikbal Alfaris
(2008431)

A. Judul
Laporan Praktikum Alga

B. Tujuan
1. Untuk mengidentifikasi karakteristik umum Alga.
2. Untuk mengidentifikasi karakteristik khusus pada setiap kelompok Alga menggunakan klasifikasi biner dan
klasifikasi bertingkat.
3. Untuk menganalisis urutan perkembangan filogeni dari kelompok Alga yang primitif hingga kelompok Alga
yang paling maju menggunakan tabel seriasi.

C. Alat, Bahan, dan Metode

1. Alat dasn Bahan


Bahan yang digunakan untuk praktikum ini menggunakan gambar spesimen yang sudah disediakan.
Spesimen yang diamati di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Anabaena
b. Gleocapsa
c. Oscillatoria
d. Caulerpa
e. Closterium
f. Spirogyra
g. Diatoma
h. Vaucheria
i. Padina
j. Sargassum
k. Turbinaria
l. Chondrus
m. Corallina
n. Gracillaria

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini disajikan dalam tabel berikut:

Alat Jumlah
Alat tulis 1
Foto spesimen 14
Perangkat gawai dan komputer 1
Internet -

2. Metode
Bagan C.2 Metode Praktikum
D. Hasil dan Pembahasan

1. Tabel Biner

Taksa/spesimen
No. karakteristik
Ya Tidak

1 Prokarion a, b, c d, e, f, g, h, i, j, k, l, m, n

2 Unisel a, b, c, e, f, g d, h, i, j, k, l, m, n

3 Hidup Soliter e a, b, c, d, f, g, h, i, j, k, l, m, n

4 Mempunyai Embelan Thalus d, h, j, k a, b, c, e, f, g, i, l, m, n

5 Klorofil berada dalam Kloroplas d, e, f, g, h, i, j, k, l, m, n a, b, c

6 Ukuran Mikroskopis a, b, c, e, f, g, h d, i, j, k, l, m, n

7 Dinding sel dari Selulosa a, b, c, d, e, f, i, j, k, m, n g, h, l

8 Terdapat Alat Reproduksi Generatif d, e, f, g, h, i, j, k, l, m, n a, b, c

9 Cadangan Makanan Karbohidrat Sederhana a, b, c, e, f d, g, h, i, j, k, l, m, n

10 Bercabang i, j, k, l, m, n a, b, c, d, e, f, g, h

Keterangan:

a. Anabaena e. Closterium i. Padina m. Corallina

b. Gleocapsa f. Spirogyra j. Sargassum n. Gracillaria

c. Oscillatoria g. Diatoma k. Turbinaria

d. Caulerpa h. Vaucheria l. Chondrus


2. Tabel Seriasi
3. Bagan Klasifikasi Bertingkat

Keterangan:

a. Anabaena e. Closterium i. Padina m. Corallina

b. Gleocapsa f. Spirogyra j. Sargassum n. Gracillaria

c. Oscillatoria g. Diatoma k. Turbinaria

d. Caulerpa h. Vaucheria l. Chondrus

Pembahasan
Alga adalah tumbuhan-tumbuhan tingkat rendah yang memiliki karakteristik cukup berbeda dari tumbuhan pada
umumnya. Alga termasuk ke dalam tumbuhan tingkat rendah yang secara evolusi menunjukkan keprimitifan. Itu
disebabkan adanya struktur dan karakteristik alga yang menunjukkan kurangnya kemampuan bertahan hidup
dibandingkan dengan Spermatophyta. Secara umum, alga memiliki tiga karakteristik umum yang dimiliki oleh semua
jenis alga. Tiga karakteristik tersebut adalah berklorofil dan bersifat autotrof, tubuhnya berupa talus (belum mempunyai
akar, batang, dan daun sejati), dan kebanyakan berupa uniseluler meskipun beberapa berupa multiseluler.
Pada praktikum ini, untuk mengelompokkan alga perlu dilakukan klasifikasi biner, klasifikasi bertingkat, dan
seriasi untuk mengetahui tingkat kemajuan atau keprimitifan suatu spesies.
Dari hasil seriasi alga, dapat ditemukan kemajuan genus pada Divisi Cyanophyceae dengan urutan paling maju
adalah Anabaena dan Oscillatoria, sedangkan Gleocapsa menjadi organisme paling primitif yang terlihat dari caranya
berkoloni dengan spesies sejenisnya. Selanjutnya, pada Divisi Chlorophyceae dapat diketahui bahwa urutan genus yang
paling maju hingga yang paling primitif, yaitu Caulerpa, Spirogyra, dan Closterium. Sebab, Caulerpa sudah merupakan
organisme multiseluler dan makroskopis, dan pada thallusnya sudah memiliki percabangan dan embelan, serta sudah
memiliki alat reproduksi generatif. Pada Divisi Chrysophyceae dapat diketahui bahwa Diatom lebih primitif daripada
Vaucheria, karena Vaucheria hidup secara berkoloni, mempunyai embelan tubuh berupa akar dan bisa bereproduksi
secara generatif. Selanjutnya, pada Divisi Phaeophyceae, dapat ditemukan bahwa urutan genus yang paling maju hingga
genus yang paling primitif adalah Turbinaria dan Sargassum berada pada tingkatan yang sama. Kemudian Padina,
terdapat perbedaan pada tidak adanya embelan tubuh pada Padina. Lalu, pada Divisi Rhodophyceae dari genus yang
paling primitif, yaitu Chondrus, kemudian Corallina dan Gracillaria berada pada tingkatan yang sama. Sementara pada
genus yang paling maju, yaitu Chondrus, memiliki penyusun utama dari dinding selnya adalah pektin, bukan lagi selulosa.
Alga dari kelompok Cyanophyceae, alga Closterium, Spirogyra dan Diatoma merupakan alga yang mikroskopis
dan uniseluler. Pada alga kelompok Cyanophyceae, alga Caulerpa dan Spirogyra hidup berkoloni, sedangkan Closterium
hidup bersoliter. Selanjutnya, alga kelompok Rhodophyceae memiliki percabangan secara dikotom. Alga Caulerpa,
Vaucheria, Sargassum dan Turbinaria memiliki embelan thallus seperti akar, batang ataupun daun. Hampir semua
dinding sel pada alga mengandung selulosa, kecuali alga Diatoma, Vaucheria dan Chondrus yang terdiri atas
silikat/pektin. Alga dari kelompok Cyanophyceae, lalu alga Closterium dan Spirogyra memiliki cadangan makanan,
berupa karbohidrat sederhana. Sementara alga Vaucheria, Padina dan Sargassum serta yang lainnya memiliki cadangan
makanan berupa karbohidrat kompleks.

E. Simpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
● Alga memiliki beberapa karakteristik umum, di antaranya adalah hidup di perairan tawar maupun laut, memiliki
klorofil dan merupakan tumbuhan berthallus, yaitu tumbuhan yang bagian akar, batang, dan daunnya belum
dapat dibedakan. Ukuran thallusnya, ada yang mikroskopis dan ada yang makroskopis. Kemudian, memiliki tipe
sel prokarion maupun eukarion dengan jumlah sel yang beragam, yaitu aseluler (tidak memiliki sel), uniseluler
(bersel satu), maupun multiseluler (bersel banyak). Alga memiliki cara hidup secara soliter (sendiri) maupun
berkoloni (berkerumun). Perkembangbiakan Alga terjadi secara vegetatif maupun generatif.
● Berdasarkan urutan perkembangan filogeni, kelompok Alga yang primitif diduduki oleh Cyanophyceae,
sedangkan kelompok Alga yang paling maju adalah Rhodophyceae.

F. Referensi
Hidayat, T., Sriyati, S., & Yudianto, S. A. (2020). Panduan Praktikum BST (Vol. 2020). Departemen Pendidikan Biologi-
FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.
Ninla Elmawati Falabiba. (2019). Laporan Praktikum Chrysophyta. 1500828, 0–29.
Nugraheni, D., Hairunisa, G. N., Destiana, I., Zahra, N., Rahmatika, R. A., & Rahmah, R. A. (2016). Laporan Praktikum
Rhodophyta. 1–104.
Oryza, D., Mahanal, S., & Sari, M. S. (2017). IDENTIFIKASI RHODOPHYTA SEBAGAI BAHAN AJAR DI
PERGURUAN TINGGI. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 2(3), 309–314.
https://doi.org/10.17977/JPTPP.V2I3.8582
Usman, A. G., Saleh, L. M. I., Negeri, M., Mangkurat, L., Kalimantan, P., & Usman, A. G. (1998). Laporan Praktikum
Phaeophyta. 1–10.
Zainuddin, Z. (2009). Makroalga. UIN Malang, 9–36.

Anda mungkin juga menyukai