Anda di halaman 1dari 3

“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka

lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah
kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan.”

Imam Bukhari lahir di Bukhara / Uzbekistan

Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Barduzbah Al-
Ju’fi Al-Bukhari

Beliau lahir pada hari Jumat 13 Syawal 194 H atau bertepatan 21 Juli 810 M di Kota Bukhara,
suatu kota di Uzbekistan

Daya ingatnya yang luar biasa membuat orang tuanya merasa terhibur karena Muhammad lahir dengan
mata yang buta. Muhammad kecil mampu mengingat setiap soal yang dibacakan kepadanya.Dia
sanggup mengulang setiap bacaan yang didengarnya tanpa satu kesalahan pun bahkan tidak ada tanda
baca yang luput. Maka tidak heran di usianya yang masih anak-anak, Muhammad sudah menghafal
banyak surah Al Quran.

Hal itu membuat ayahnya memasukkan Muhammad kecil ke sebuah madrasah untuk belajar Al
Quran. Saat baru datang ke madrasah, sang guru sedang membaca Surat Qaf, yang sudah diingat
dengan baik olah Muhammad.

Maka, begitu sang guru selesai membaca, Al Bukhari kecil mengangkat tangannya dan
menyatakan bahwa dia sudah hafal surat Qaf.

Pernyataan itu tentu saja mengejutkan sang guru karena orang dewasa sekalipun akan kesulitan
menghafal satu ayat surat itu dengan baik dan benar.
Lebih terkejut lagi, ketika bocah berusia sekitar 7 tahun itu mampu mengulang seluruh Surat Qaf
dengan sangat baik makhraj hingga sifat setiap hurufnya sama persis dengan bacaan sang guru.

Guru itu pun merangkul Muhammad dan memintanya belajar hadist. Maka saat tiba di rumah,
dia menceritakan apa yang dialaminya di madrasah kepada sang ibu.

Namun, Ibu Bukhari meminta anaknya tetap mempelajari Al Quran karena matanya yang buta
akan menyulitkan dia mempelajari hadist.

Tetapi, Muhammad alias Al Bukhari bersikukuh mempelajari hadist. Lalu dia pergi ke kamarnya
sembari meraba-raba mempelajari hadist. Melihat pemandangan itu, sang ibundanya sedih
sampai menangis.

Dengan linangan airmata, Ibunda masuk ke dalam kamar tidurnya dan berdoa memohon kepada
Allah SWT sampai tertidur. Dalam doanya, sang ibu meminta agar penglihatan anaknya
dipulihkan.

Saat doa dipanjatkan ibunda, Al Bukhari ternyata sedang membaca Surat Qaf ayat 22 yang
berbunyi, “Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami
singkapkan darimu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat
tajam.”

Maka mukjizat pun datang dan seketika Bukhari bisa melihat kembali. Ia pun berlari keluar
kamarnya menghampiri sang ibunda yang tertidur karena kebanyakan berdoa.

Imam Al Bukhari memberitahu sudah bisa melihat. Awalnya ibundanya tak percaya. Imam Al
Bukhari pun menyebutkan warna baju sang ibunda dan benda-benda di sekitarnya.

Sejak saat itulah Bukhari mulai belajar hadist. Untuk mempelajarinya dia harus menemui lebih
dari 1000 perawi dan berhasil memisahkan mana kisah yang palsu dan benar. Untuk menemui
para perawi tersebut dia harus melakukan perjalanan sampai ke Jazirah Arab bahkan Irak, tak
jarang dia harus berjalan kaki berhari-hari ke tempat perawi tersebut untuk menerima ilmu
hadist.

Sewaktu Abu Abdullah Muhammad menuntut ilmu, beliou sering dijadikan olok-olok oleh
teman – temannya karena tidak pernah mencatat, beliuo hanya mendengarkan dan sesekali
bertanya oleh gurunya, akan tetapi Abu Abdullah Muhammad selalu sabar dan tidak pernah
murka, hingga suatu kali ada teman Abu Abdullah Muhammad yang sudah kelewatan, barulah
mereka tercengang dengan kehebatan ingatan dari Abu Abdullah Muhammad tersebut.

Abu Abdullah Muhammad diakui memiliki daya ingat yang sangat tinggi, Abu Abdullah
Muhammad tidak pernah mencatat apapun yang gurunya sampaikan, akan tetapi Abu Abdullah
Muhammad dapat menghafal 15.000 hadist diluar kepalanya dengan lengkap, serta apa saja
keterangan yang gurunya sampaikan.
Perjalanan panjang itu akhirnya membuat sang Imam dapat mengumpulkan sedikitnya 600 ribu
hadis. Dari angka tersebut, 300 ribu di antaranya dihafal. Hadis-hadis yang dihafal itu terdiri dari
200 ribu hadis tidak sahih dan 100 ribu hadis sahih.

Jumlah yang banyak itu tidak lantas dimasukkan semua dalam Sahih Bukhari. Dari 100 ribu
hadis yang  sahih, ia hanya mencantumkan 7.275 hadis dalam kitab tersebut. Jumlah ini diseleksi
dengan metode yang sangat ketat. Karena itu, tak mengherankan jika para ulama menempatkan
Sahih Bukhari sebagai kitab pertama dalam urutan kitab-kitab hadis yang muktabar

https://www.minews.id/kisah/ini-kisah-imam-bukhari-pertama-kali-belajar-hadist

Syaikh Fahd Salim Al-Kandari

Syaikh Mu’adz dari mesir kehilangan penglihatan umur 4 tahun. Memulai menghafal umur 6 tahun.
Syaikh Jamal 12 km. Ayahnya menempelkan ayat yang dihafal di kaca motor.3 kali pertemuan dalam
satu minggu. Dalam shalatnya tidak pernah meminta untuk memberikan penglihatannya kembali.
Bahwa dalam kebutaannya dia mencoba terus menghafal Al Qur’an dan semoga menjadi hujjah. Jikalau
apa yang telah dilakukan belum mampu memasukkannya ke syurga. memohon pengampunan Allah
hingga Allah meringankan Adzab-Nya

Namanya Muhammad Naja Hudia Afifurrohman, seorang anak laki-laki berusia 9 tahun. Salah satu
peserta Hafiz Indonesia 2019 ini diketahui menderita cerebral palsy atau lumpuh otak sejak lahir yang
membuat motoriknya tak dapat dikendalikan

Anda mungkin juga menyukai