DISUSUN OLEH :
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Esa yang telah memberikan rahmat dan
kasih-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. makalah
ini dapat terselesaikan dengan baik berkat dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada
kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Umiatin, M.Si selaku
dosen pengampu mata kuliah listrik magnet serta pihak lain yang terlibat dalam penulisan
dan penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan masukan dan kritikan yang
dapat membangun dan memperbaiki isi dari makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
RINGKASAN ..........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
RINGKASAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Gejala magnet memiliki peran penting hampir disemua alat listrik yang digunakan
dalam industry, bidang penelitian, dan aplikasi teknologi rumah tangga. Generator,
motor, transformator, pemutus rangkaian, televisi, komputer dan telepon semuanya
menggunakan pengaruh magnetic untuk beroperasi.
Saat ini peralatan listrik menggunakan arus bolak-balik dengan frekuensi tinggi.
Oleh karena itu, banyak komponen tersebut menggunakan magnet untuk menjalankan
fungsinya masing-masing. Magnet merupakan benda yang memiliki kemampuan
menarik benda–benda lain yang ada di sekitarnya. Magnet memiliki sifat kemagnetan
yang mampu menarik benda-benda lain yang ada di sekitarnya. Magnet juga memiliki
medan magnet didalamnya.
Bahan magnetic dibedakan menjadi tiga macam yaitu diamagnetic, paramagnetic,
dan feromagnetik. Diamagnetic merupakan penolakan terhadap gaya tarik magnet
yang disebabkan oleh medan magnet luar dan gerakan elektron yang mengorbit inti.
Bahan diamagnetik merupakan bahan yang resultan medan magnet atomis masing-
masing atom atau molekulnya nol, tetapi orbit dan spinnya tidak nol (Halliday &
Resnick, 1989).
Makalah ini dimaksudkan untuk mengetahui bahan magnetic, energi magnetic
dari sifat diamagnetic, memahami gaya magnet pada bahan diamagnetic, mengetahui
klasifikasi dari fluida magnetic, mengetahui modifikasi diamagnetic dengan cairan
magnetic, serta mengetahui aplikasi dari bahan diamagnetic.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan bahan diamagnetic?
1.2.2 Bagaimana energi magnetic dari sifat diamagnetic?
1.2.3 Bagaimana gaya magnet pada bahan diamagnetic?
1.2.4 Bagaimana klasifikasi dari fluida magnetic?
1.2.5 Bagaimana modifikasi diamagnetic dengan cairan magnetic?
1.2.6 Bagaimana aplikasi dari bahan diamagnetic?
2
BAB II
PEMBAHASAN
𝑥𝑉𝐵 2
𝐸𝑚𝑎𝑔 = − Keterangan : 𝜇𝑜 = 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑒𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘
2𝜇𝑜
Energi magnet bahan diamagnetic berada dibawah medan magnet karena negative.
Misalnya saat 𝑥 = −10−6 , 𝐵 = 10 𝑇, 𝑑𝑎𝑛 𝑉 = (0,1𝜇𝑚)3 , 𝐸𝑚𝑎𝑔 = 4 × 10−21 𝐽,
dibandingkan dengan nilai energi panas 𝑘𝐵 𝑇 = 4 × −10−20 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑇 =
300𝐾, 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑘𝐵 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎 𝐵𝑜𝑙𝑡𝑧𝑚𝑎𝑛.
3
Gambar di atas menunjukkan bahwa mikropartikel dapat dimanipulasi oleh medan
magnet lemah serendah 0,1 T, yang dengan mudah disuplai oleh elektromagnet dan
magnet permanen. Dengan medan magnet yang lebih kuat, aditif yang lebih kecil
dapat dimanipulasi.
𝑥𝑉
𝐹 = −𝑉𝐸𝑚𝑎𝑔 = 𝑉𝐵2
2𝜇𝑜
4
dalam ketergantungan pada medan magnet eksternal, maka akan diperoleh kurva
magnetisasi. Perhatikan gambar kurva magnetisasi di bawah ini:
Pada gambar 1.a, dapat diamati bahwa gaya magnet pada suhu kamar dan 2 K untuk
cairan magnetic berdasarkan minyak mineral dan besi nanopartikel oksida.
Magnetisasi yang baik pada magnet yang lebih tinggi mencapai 3,56 kA/m pada 6 T
suhu ruangan. Pada suhu kamar, magnetisasi menunjukkan nol, termasuk
superparamagnetic dari magnet nanopartikel.
Pada gambar 1.b menunjukkan bahwa suhu bergantung dengan magnetisasi yang
diukur ada magnet nanofluida dengan nanopartikel oksida besi dalam ZFC dan FC.
ZFC maksimum sekitar 230 K yang berasal dari transisi fase minyak. Pada suhu
rendah 30 K terdapat pembatasan suhu dan transisi dari superparamagnetic untuk
pembatasan dari nanopartikel magnet.
Sifat magnetic yang dinamis dari cairan magnetic diteliti dalam medan
magnet AC. Saat mengenai medan magnet AC eksternal, nanopartikel akan
mengalami pembalikan magnetisasi yang berubah melalui dua mekanisme.
Nanopartikel tunggal kecil lebih memilih pembalikan magnetisasi akhir, sementara
partikel yang besar dengan pembatasan magnet secara termal melalui rotasi fisika
(Brownian relaksasi).
5
Gambar 2 di atas menunjukkan spektrum yang didapat pada suhu kamar saat
nanopartikel bebas untuk merespon medan magnet AC bereksitasi melalui kedua
mekanisme laksasi. Kemampuan nanopartikel dari suseptilitas magnet tanpa
disperse dalam jangkauan frekuensi sampai 250 kHz.
6
modifikasi magnetic. Modifikasi magnet sel ragi yang aktif akan
menyebabkan akumulasi pengubah magnetic pada ruang periplasmic.
3. Sel eukariotik hewan
Sel eukariotik hewan dimodifikasi dengan ferrofluida mempunyai aplikasi
yang menarik. Untuk menyaring sel baik in vitro dan in vivo, magnet
biokompatibel cairan magnetic digunakan untuk memberi label pada sel
punca. Nanopartikel dapat diambil oleh sel selama budidaya oleh endositosis.
Sel-sel berlabel magnetis memungkinkan baik enable deteksi in vitro dengan
pewarnaan untuk menghasilkan besi ferric ferrocyanide (biru Prusia) atau in
vivo de- pemeriksaan menggunakan visualisasi MRI, karena se-pemendekan
waktu relaksasi T2, yang mengarah sinyal hipointens (gelap). MRI dapat
digunakan untuk mengevaluasi pengerjaan sel, perjalanan waktu migrasi sel,
dan kelangsungan hidup mereka di jaringan yang ditargetkan.
4. Biopolymer
Bio polimer dapat dimodifikasi dengan fluks magnetic. Selulosa bakteri yang
diproduksi komagatibakter sucrofermentans dimodifikasi secara magnetis
dengan cairan magnetic asam perklorat. Selulosa bakteri magnetic digunakan
sebagai pembawa untuk imobilisasi afinitas ligan, enzim, dan sel. Kitosan
magnetic gel dapat dibuat dengan melarutkan kitosan dalam larutan asam
asetat dan menambahkannya secara perlahan dari cairan magnetic.
7
2.6 Aplikasi dari Bahan Diamagnetik
Sifat diamagnetik bahan ditimbulkan oleh gerak orbital elektron karena atom
mempunyai elektron orbital, maka semua bahan bersifat diamagnetik. Suatu bahan
dapat bersifat magnet apabila susunan atom dalam bahan tersebut mempunyai spin
elektron yang tidak berpasangan. Dalam bahan diamagnetik hampir semua spin
elektron berpasangan, akibatnya bahan ini tidak menarik garis gaya. Permeabilitas
bahan ini: μ < μ0 dengan suseptibilitas magnetik bahan: χm< 0. Material yang disebut
diamagnetik pada umumnya berupa benda yang disebut “non magnetik‟ termasuk
diantaranya air, kayu, senyawa organik seperti minyak bumi dan beberapa jenis
plastik, serta bebrapa logam seperti tembaga, merkuri, emas, bismuth, timbal,
antimon, air raksa, dan phosphor.
8
Contoh tertentu dimana kopling diamagnetik menjadi penting dan
menonjol adalah dalam gaya Dispersi Casimir-Polder molekul keadaan dasar.
Namun, untuk molekul yang memiliki spin bukan nol, perilaku spin-paramagnetik
dapat mendominasi kerentanan magnetik secara keseluruhan, dan kontribusi
diamagnetik disini masih memerlukan perhitungan. Peran dan pentingnya mereka
dalam elektrodinamika kuantum molekuler nonrelativistik dalam pengukur
Coulomb dapat diterangi dan disoroti mengenai bagaimana prosess untuk setiap
multifoton. Sebagai contoh indikatif dari teori yang disajikan, kontribusi
diamagnetik untuk hamburan Rayleigh Maju dan Tidak Maju diturunkan dan
dimasukan ke dalam konteks di samping renspons molekul listrik dan magnetik.
Karya tersebut mewakili klarifikasi kopling diamagnetik dalam elektrodinamika
kuantum molekuler, yang selanjutnya harus menawarkan studi interaksi
diamagnetik dalam optik molekuler karena atribut fisiknya yang unik dan inklusi
yang diperlukan dalam proses multifoton.
Peran kopling magnetik antara radiasi dan cahaya dengan cepat menjadi
bidang penelitian yang berkembang, khususnya dengan pengunaan metamaterial
optik yang mengarah pada materi interaksi cahaya magnetik yang ditingkatkan
sehinga dapat diamati, karena alasan inilah kerangka teoritis QED yang sesuai
dengan modifikasi dapat memperhitungkan media dengan tidak homogen dan
dispersif, sehingga menyoroti pentingnya konstribusi magnetik dan diamagnetik
untuk interaksi dalam struktur nanofotonik. Ini merupakan kunci yang dapat
memungkinkan seseorang untuk mengesksplorasi lebih lanjut dalam bidang fisika
molekuler dan optik yang terus berkembang, karena memang pekerjaan eksplorasi
menggunakan metode QED maskroskopik telah menyoroti pentingnya interaksi
diamagnetik dalam sistem badan magnetdielektik.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahan diamagnetik adalah bahan yang resultan medan magnet atomis masing-
masing atom atau molekulnya nol, tetapi orbit dan spinnya tidak nol (Halliday &
Resnick, 1989). Bahan diamagnetik tidak mempunyai momen dipol magnet
permanen. Jika bahan diamagnetik diberi medan magnet luar, maka elektron-elektron
dalam atom akan berubah gerakannya sedemikian hingga menghasilkan resultan
medan magnet atomis yang arahnya berlawanan.
Modifikasi Diamagnetik dapat dibagi berdasarkan bahan biologis dan bahan
organik serta anorganik menggunakan cairan magnetik. Modifikasi diamagnetik
bahan biologi dapat berasal dari bomaterial tumbuhan, sel mikroba dan mikrolaga, sel
eukariotik hewan, dan biopolymer. Sedangkan modifikasi diamagnetik bahan organik
dan anorganik contohnya adalah tanah liat saponit alami yang dimodifikasi secara
magnetis dengan magnet asam sitrat, adsorben yang digunakan untuk adsorpsi
perunggu, merah Kongo, dan nila carmine dari larutan air. Modifikasi magnetic
menyebabkan pengendapan nanopartikel oksida besi magnetic pada permukaan serat
nano tekstil.
Material yang disebut diamagnetik pada umumnya berupa benda yang disebut
“non magnetik‟ termasuk diantaranya air, kayu, senyawa organik seperti minyak
bumi dan beberapa jenis plastik, serta bebrapa logam seperti tembaga, merkuri, emas,
bismuth, timbal, antimon, air raksa, dan phosphor.
10
3.2 Saran
Dalam sebuah penulisan, tentu perlu dilakukannya penulisan lanjutan guna
meningkatkan ilmu pengetahuan. Dalam membuat makalah, disarankan mencari
referensi yang lebih luas lagi, sehingga pembahasan akan semakin mendalam dan
lebih efektif. Sehingga akan benar-benar memberikan manfaat dimana akan didapat
sebuah pengetahuan yang diterapkan di dalam masyarakat hendaknya. Semoga
nantinya penulis atau yang membaca makalah ini akan mampu melengkapi
kekurangan atau menyempurnakan informasi yang ada dimakalah ini menjadi lebih
lengkap. Harapannya melalui makalah ini pembaca dapat mengembangkan ide dan
menciptakan suatu karya atau penelitian baru berupa makalah atau artikel yang lebih
baik.
11
DAFTAR PUSTAKA
12