Anda di halaman 1dari 8

Kelompok IPE 47

1. I Gusti Ayu Mirah Triani (1802531048) (PSSP)


2. Ni Komang Sonia Karisma Dewi (1802541050) (Fisioterapi)
3. I Gusti Ayu Putu Sintya Dewi (1802521049) (PSSKPN)
4. Cokorda Gde Agung Yudhamarwan (1802511205) (PSSKPD)
5. I Gusti Bagus Aditya Adi Pranajaya (1802511207) (PSSKPD)
6. Jocelyn Ivana (1802511164) (PSSKPD)
7. Erick Moenandir (1802511166) (PSSKPD)
8. Ni Luh Dina Resmi Setiari (1802511242) (PSSKPD)
9. Natasya Eleanore Gunawan (1802511243) (PSSKPD)
10. Ni Putu Intan Pratiwi (1802561026) (PSKM)
11. Ni Putu Amanda Ayuning Krissita (1802561066) (PSKM)
12. Maria Vianey Uma Kopong (1808551061) (Farmasi)
1. Berdasarkan kasus yang ada disebutkan bahwa Tn. A
dan Ny. B tidak memiliki masalah kesehatan namun,
Adapun yang mengalami masalah kesehatan yaitu Tn. C
(65 th, Hipertensi), Ny. D (62 th, Diabetes Mellitus), dan
An. E (6 th, Karies Gigi).
Hal-hal yang dapat dikaji :

• Predisposisi dari masing masing penyakit yang


diderita keluarganya
• Masalah yang dapat timbul kedepannya
• Rutin atau tidaknya Tn. A dan keluarganya
untuk melakukan pengecekan gula darah dan
tensi
• Pola Hidup dari Tn. A dan keluarganya, apakah
sudah mengikuti anjuran seperti mengatur
pola makan sesuai diet yang dianjurkan dan
juga melakukan gaya hidup sehat atau tidak.
• Pengetahuan Tn. A dan keluarganya mengenai
penyakit penyakit tersebut
Seperti hal nya :

Tn. C : Kakek berumur 65 th yang menderita hipertensi.


Masalah yg mungkin timbul jika hipertensi tidak
dikontrol adalah stroke dan serangan jantung

Ny. D : Nenek berumur 62 th yg menderita DM. Jika


tidak diberikan penangan yang tepat seperti
contohnya disuntik insulin dan juga menjaga pola
makan yang baik seperti diet gula dll maka masalah
yg mungkin timbul yaitu kerusakan ginjal,
kerusakan saraf, penyakit kardiovaskuler , bahkan
kematian.

An. E : anak Tn. A berumur 6 th mengalami karies gigi


atau masalah pada gigi. Masalah yg mungkin timbul
jika tidak diatasi adalah gigi berlubang

Tn. A : Karena memiliki Ibu yang terjangkit Diabetus


Melitus maka Tn. A memiliki resiko 2 sampai 6 kali
lipat untuk terjangkit Diabetes Melitus Tipe-II, Tn.
A juga memiliki ayah dengan riwayat Hipertensi
maka Tn. A dapat juga terjangkit hipertensi, akan
tetapi gaya hidup dan lingkungan yang baik dapat
membantu Tn. A untuk tetap sehat.
2. Setelah pengkajian dilakukan, jelaskan cara
kelompok untuk menetapkan prioritas masalah!

Untuk menetapkan prioritas masalah, kami


mempertimbangkan beberapa hal untuk menentukan prioritas
masalah di keluarga Tn. A. Dapat dilihat dari tabel bahwa terdapat
nama, umur, dan masalah kesehatan. Kami mempertimbangkan
umur, keparahan atau karakteristik penyakit dan kemampuan
pemberian dan penerimaan edukasi
Dari data tersebut, diketahui bahwa anggota yang memiliki
permasalahan kesehatan adalah Tn. C (ayah Tn. A) berumur 65
tahun yang menderita hipertensi, Ny. D (ibu Tn. A) berumur 62
tahun yang menderita diabetes mellitus, dan An. E (Anak laki-laki
Tn. A) berumur 6 tahun yang menderita karies gigi. Dari data
tersebut, kami akan membuat beberapa pertimbangan dengan umur,
keparahan, dan kemampuan menerima edukasi.
3. Rencana Pemberian Edukasi Kesehatan Pada
Keluarga Tn. A

Edukasi merupakan upaya yang dilakukan untuk memberikan


pengetahuan kepada orang lain baik individu, kelompok, maupun
masyarakat sehingga mereka akan melakukan apa yang telah
diharapkan oleh orang yang memberikan edukasi. Edukasi menjadi
komponen yang sangat penting di dalam interaksi antara pemberi
edukasi dan penerima edukasi.Membuat janji untuk bertemu
kembali dengan keluarga binaan, sehingga dapat mengamati
ataupun melihat apakah ada perubahan-perubahan yang dilakukan
oleh keluarga binaan dari apa yang telah diedukasi sebelumnya.
Prioritas Edukasi Penyakit Pada Keluarga Tn. A

Prioritas penyakit untuk Keluarga Tn. A adalah Diabetes Mellitus


yang diderita oleh Ny. D (Ibu Tn. A). Menjaga pola hidup sehat
merupakan kunci penting dari kesehatan pasien dan keluarga dalam
mengontrol kadar gula darah. Selain itu, kita juga dapat memberikan
edukasi untuk melakukan olahraga ringan setiap pagi. Prioritas pola
hidup untuk pasien ini adalah pengaturan Nutrisi-Metabolik dan
Manajemen Kesehatan seperti mengonsumsi obat secara rutin dan
teratur
4. Cara Mengetahui Keefektivan Edukasi

1. Memastikan kembali apa yang diedukasikan dapat diterima atau


dipahami oleh keluarga binaan dengan meminta mengulang kembali
apa yang telah disampaikan dari mahasiswa kepada keluarga binaan
tersebut.

2. Membuat janji untuk bertemu kembali dengan keluarga binaan,


sehingga dapat mengamati ataupun melihat apakah ada perubahan-
perubahan yang dilakukan oleh keluarga binaan dari apa yang telah
diedukasi sebelumnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai