Anda di halaman 1dari 3

Analisis Populasi Beresiko

Populasi adalah sekelompok orang yang saling berbagi satu atau lebih karakterstik.
Pengertian populasi menurut Merrill (2011): Populasi adalah sekumpulan individu yang saling
berbagi satu atau lebih karakteristik-karateristik pribadi yang dapat terlihat, dari berbagai data
yang dikumpulkan dan dievaluasi. Faktor-faktor sosial, ekonomi, keluarga (nikah dan cerai),
pekerjaan dan tenaga kerja, serta geografis dapat mempengaruhi karakteristik suatu populasi.
Dimensi sehat pada suatu populasi merupakan dasar dari ilmu kesehatan masyarakat.
Dengan demikian, kesehatan masyarakat (public heatlh) menitikberatkan perhatian pada
kesehatan suatu populasi. Misi kesehatan masyarakat adalah menjaga kondisi yang bisa
meningkatkan status dimensi kesehatan populasi secara keseluruhan.

Diabetes melitus adalah sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan adanya
peningkatan kadar gula darah yang disebabkan karena defek sekresi insulin, gangguan kerja
insulin atau keduanya. Beberapa faktor populasi beresiko terhadap penyakit Diabetes mellitus :

1. Kelebihan berat badan


Lebih dari 80% penderita diabetes memiliki berat badan berlebih. Pada badan yang berlebih,
lemak akan menumpuk, penumpukan lemak ini menjadi kendala yang dapat menutup
reseptor. Jika reseptor tertutup lemak, maka insulin tidak mampu mengangkut gula dari darah
ke sel tubuh.
2. Usia
Semua golongan usia bisa saja menderita diabetes, namun secara umum penderita diabetes
tipe 1 dan tipe 2 mempunyai golongam-golongan usia tertentu. Penderita diabetes tipe 1
biasanyandidominasi oleh anak-anak dan remaja. Kebanyakan, penderita tersebut kurang dari
30 tahun. Sedangkan penderita diabetes tipe 2 didominasi oleh orang-orang dewasa,
umumnya usia mereka diatas 40 tahun.
3. Keturunan atau genetic
Orang tua yang mengidap diabetes akan menurunkan resiko tersebut kepada anaknya. Jika
ada anggota keluarga atau orang tua yang mengidap diabetes melitus, maka orang tersebut
mempunyai resiko 6 kali dari orang biasa. Gaya hidup sehat yang dimulai sedini mungkin
bisa menekan faktor risiko ini. Selain itu, sebisa mungkin untuk menghindari obesitas. Jika
seseorang yang sudah berisiko 6 kali ditambah dengan faktor risiko obesitas, maka akan
semakin rentan terkena diabetes.
4. Etnis atau Ras
Tempat tinggal dan ras ternyata berpengaruh juga pada diabetes. Beberapa ras di dunia ini
lebih berisiko terkena diabetes ketimbang dengan ras lainnya. Beberapa ras yang lebih
berisiko di antaranya Afrika, Asia, Hispanik dan penduduk yang mendiami pulau-pulau di
Pasifik. Beberapa kelompok ras ini lebih berisiko terkena diabetes melitus.
5. Kurangnya Olahraga
Orang yang kurang berolahraga cenderung tambun dan terjadi penumpukan lemak pada
tubuhnya. Lemak yang tertimbun tersebut bisa menyebabkan berbagai kendala, salah satunya
tertutupnya reseptor. Jika reseptor tertutup lemak, maka insulin tidak dapat mengangkut gula
dari darah ke sel.
6. Menderita Penyakit Lain
Penyakit yang lain bisa dikatakan sebagai faktor risiko diabetes melitus. Diabetes yang
seperti ini disebut juga sebagai diabetes sekunder. Penyakit-penyakit berat tersebut
mempunyai pengaruh untuk memperburuk kinerja insulin. Jika insulin tidak mampu bekerja
dengan baik, maka gula darah akan mengalami kenaikan. Beberapa penyakit tersebut antara
lain jantung, hipertensi dan stroke.
7. Menderita Metabolic Syndrome
Keadaan metabolic syndrome merupakan salah satu faktor risiko penyakit diabetes melitus.
Keadaan ini terjadi dimana seseorang mempunyai tekanan darah yang tinggi, di atas 160/90
mmHg. Trigliserida berada di atas 150 mg/dl, koleterol baik atau HDL kurang dari 40 mg/dl,
obesitas dengan lingkar pinggang 88 Cm pada wanita dan 120 Cm pada pria. Beberapa
keadaan ini harus segera mendapatkan kontrol yang ketat. Tensi darah harus diturunkan
dengan obat-obatan khusus. Selain itu, kolesterol dan berat badan juga harus diturunkan.
Cara yang paling efektif untuk menurunkan berat badan adalah dengan mengubah bahan
konsumsi dan berolahraga secara teratur.
8. Terjadi infeksi di Pankreas
Infeksi pada pankreas tentu akan merusak bagian-bagian dari pankreas tersebut. Sedangkan
kita tahu bahwa pankreas merupakan sebuah mesin produksi insulin. Insulin digunakan
sebagai pengangkut gula dari darah ke dalam sel-sel tubuh.

Faktor risiko yang tidak bisa diubah. Hal ini membuat penderita tidak bisa
menghindarinya. Biasanya disebabkan karena faktor ras/etnik dari asia, indian amerika, hispanik
merupakan etnik yang memiliki tingkat risiko DM terbesar. Kemudian riwayat keluarga yang
mengalami DM. Lalu dari segi usia. Dimana usia lebih dari 45 tahun disebut-sebut sangat dekat
dengan DM sehingga sebaiknya selalu rutin memeriksakan secara laboratorium. Selain itu juga
jika sebelumnya pernah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4 kg atau pernah mengalami
diabetes saat hamil perlu mewaspadainya. Begitu pula jika memiliki riwayat lahir dengan berat
yang rendah misalnya kurang dari 2,5 kg.

Faktor risiko yang bisa diubah atau dicegah. Faktor ini berhubungan erat dengan gaya
hidup. Misalnya saja memiliki kecenderungan berat badan berlebih atau memiliki indeks maka
tubuh lebih dari 23 kg/m2. Kemudian memiliki kebiasaan merokok maupun aktifitas fisik yang
kurang. Jika memiliki penyakit hipertensi kemudian kolesterol jahat yang tinggi begitu pula
dengan trigliserida yang tinggi juga sangat dekat dengan DM. Apalagi jika menyukai makanan
maupun minuman yang manis, enggan mengonsumsi makanan berserat seperti buah dan sayur
akan memperparah kondisi tersebut.

Pengukuran angka kesakitan diabetes dapat dirumuskan dengan ilmu epidemiologi ini,
diantaranya ;
Prevalence Rate

Prevalence rate adalah frekuensi penyakit lama dan baru ang berjangkit dalam masyarakat
disuatu tempat/wilayah pada waktu tertentu.
Prevalence rate yang ditentukan pada waktu tertentu (missal pada Juli 2017) disebut Point
Prevalence Rate
Prevalence Rate yang ditentukan pada periode tertentu (misal 1 Januari 2016 s/d 31
Desember 2016) disebut Periode Prevalence rate

Prevalence Rate (PR)

Anda mungkin juga menyukai