1) Aspergillus sp. dan Rhizopus sp
sp.menjadi semacam tempe kedelai. Kemudian “tempe” ini dikeringkan dan direndam
pertumbuhan mikroba.
2) Zygosaccharomyces dan Lactobacillus
Hanya mikroba tahan garam saja yang tumbuh pada rendaman kedelai tersebut.
Mikroba yang tumbuh pada rendaman kedelai pada umumnya dari jenis khamir dan
Mikroba ini merombak protein menjadi asam-asam amino dan komponen rasa dan
aroma, serta menghasilkan asam. Fermentasi terjadi jika kadar garam cukup tinggi,
Proses pembuatan kecap dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu secara
fermentasi, cara hidrolisa asam atau kombinasi keduanya tetapi yang lebih sering dan
mudah dilakukan adalah cara fermentasi. Pada cara fermentasi, proses pembuatan kecap
melalui dua tahapan, yaitu tahap fermentasi kapang dan fermentasi larutan garam.
1. Fermentasi Kapang
Pada tahap ini, seperti pembuatan tempe, yaitu kedelai harus dibersihkan dulu
dari kotoran yang ada pada kedelai, misalnya debu, kerikil dan sebagainya sehingga
sehingga terjadi penurunan pH dalam biji menjadi sekitar 4,5 – 5,3. Penurunan biji
pengupasan kulit dan pencucian. Fungsi dari pengupasan kulit adalah supaya jamur
dapat menembus kedelai dan dapat tumbuh dengan baik. Dan proses pencucian
dilakukan untuk menghilangkan kotoran oleh bakteri asam laktat yang timbul selama
proses perendaman dan agar kedelai tidak terlalu asam. Kemudian dilakukan perebusan.
Proses pemanasan atau perebusan biji setelah perendaman bertujuan untuk membunuh
dengan tepung tapioka yang telah disangrai lalu dibiarkan pada suhu ruang beberapa
hari sampai ditumbuhai kapang. Tetapi ada juga yang tidak ditambahkan tepung
tapioka, yaitu dengan cara membiarkan kedelai yang sudah bersih tadi pada suhu ruang
dilakukan di bawah terik sinar matahari. Tujuan dikeringkan adalah untuk memisahkan
kedelai yang telah ditumbuhi spora dengan lapuk yang dihasilkan, karena lapuk ini tidak
dibutuhkan untuk pembuatan kecap. Dan diperolehlah koji atau tempe, yang kemudian
dihasilkan oleh kapang akan berkurang dan komponen-komponen pembentuk cita rasa
pada kecap tidak terbentuk. Sedangkan apabila fermentasi kapang berlangsung terlalu
lama, maka akan terjadi sporulasi dari kapang dan akan terbentuk amoniak yang
berlebihan sehingga akan dihasilkan produk yang kurang enak dan berbau busuk.
lipidase, dan amilase yang akan memecah protein, lemak dan pati menjadi senyawa-
senyawa yang lebih sederhana. Dan beberapa fraksi hasil pemecahan komponen-
2. Fermentasi Garam
Kedelai yang telah mengalami fermentasi kapang atau telah menjadi tempe dan
sudah dikeringkan, dicampur dengan larutan garam kemudian diperam selama 3 sampai
4 minggu bahkan kadang-kadang ada yang lebih dari sebulan. Konsentrasi larutan
penjemuran. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya pertumbuhan mikroba yang
Pada waktu fermentasi dalam larutan garam, enzim yang dihasilkan pada
waktu fermentasi kapang akan bekerja lebih sempurna dalam memecah komponen-
komponen yang terdapat pada kedelai. Asam-asam organik yang terbentuk selama
fermentasi, akan dapat mengurangi rasa asin yang disebabkan oleh garam.
dilanjutkan dengan proses pemasakan. Pada saat itu ditambahkan gula merah atau gula
aren. Pemasakan dilanjutkan sampai diperoleh produk dengan konsistensi tertentu (agak
kental). Pada tahap pemasakan ini pula dilakukan penambahan bumbu-bumbu seperti
1. Kedelai
Kedelai dengan kandungan protein tinggi merupakan bahan dasar yang baik
untuk pembuatan kecap. Penggunaan bahan dasar kedelai bebas lemak selain
rasa pada kecap tidak terbentuk. Sedangkan apabila fermentasi kapang berlangsung
terlalu lama, maka akan terjadi sporulasi dari kapang dan akan terbentuk amoniak
yang berlebihan sehingga akan dihasilkan produk yang kurang enak dan berbau
busuk.
3. Konsentrasi garam
hidrolisis protein dalam fermentasi garam dan kecepatan asam laktat dan asam
organik.
yang tidak diinginkan terutama mikroba pembusuk. Selain itu adalah untuk
5. Pengaturan Suhu
Pengaturan suhu dalam proses fermentasi garam sangat penting. Suhu yang
paling baik untuk proses fermentasi ini, adalah 40,50C. Itu alasan juga mengapa
dilakukan proses penjemuran, karena kalau disimpan pada suhu ruang, maka itu
Selama proses fermentasi baik fermentasi kapang maupun fermentasi garam akan
terjadi perubahan-perubahan baik secara fisik maupun kimiawi karena aktifitas dari
mikroba tersebut.
Selama fermentasi kapang, kapang yang berperan akan memproduksi enzim seperti
misalnya enzim amilase, protease dan lipase. Dengan adanya kapang tersebut maka
waktu lamanya fermentasi atau waktu inkubasi. Bila waktunya terlalu lama maka akan
terjadi pembentukan spora kapang yang berlebihan dan ini akan menyebabkan
Selama proses fermentasi garam, enzim-enzim hasil dari fermentasi kapang akan
sederhana. Protein kedelai akan diubah menjadi asam amino, sedangkan karbohidrat dan
gula akan diubah menjadi asam organik. Senyawa-senyawa tersebut kemudian akan
bereaksi dengan senyawa lainnya yang merupakan hasil dari proses fermentasi asam
laktat dan alkohol. Reaksi antara asam-asam organik dan etanol atau alkohol lainnya
akan menghasilkan ester-ester yang merupakan senyawa pembentuk cita rasa dan
aroma. Dan adanya reaksi antara asam amino dengan gula akan menyebabkan terjadinya