Anda di halaman 1dari 11

Contoh soal-soal ujian KOMPRE Margono

1. Dimana Saudara PKPA ?


Jawab: RSUD Margono Soekarjo

2. Beda RS Umum dan Swasta ?


Jawab:
a. RS Umum : RS yang melayani semua bentuk pelayanan kesehatan sesuai dengan
kemampuan pelayanan kesehatan yang diberikan RS bersifat dasar, spesialistik,
dan sub spesifik
b. RS Swasta : RS yang diselenggarakan oleh yayasan, organisasi keagamaan atau
badan hokum lain dan dapat bekerjasama dengan intitusi pendidikan.

3. Milik siapa RS yang anda tempati PKPA ?


Jawab: Pemerintah daerah

4. Sebutkan dan jelaskan tipe-tipe RS ?


Jawab: Berdasarkan kepemilikan :
a. RS Umum milik pemerintah
b. RS Swasta milik Swasta
Berdasarkan jenis pelayanan :
c. RS Umum : RS yang melayani semua bentuk pelayanan kesehatan sesuai dengan
kemampuan pelayanan kesehatan yang diberikan RS bersifat dasar, spesialistik,
dan sub spesifik
d. RS Swasta : RS yang memberikan pelayanan kesehatan berdasarkan jenis
pelayanan tertentu seperti rumah sakit kanker, rumah sakit paru, RS mata.
Berdasarkan affilasi pendidikan:
a. RS Pendidikan : RS yang memiliki afillasi dengan intitusi pendidikan dan
melaksanakan program pelatihan residensi dalam medic, bedah, dan bidang
spesialis lain dibawah pengawasan staf medic RS
b. RS non pendidikan: RS yang tidak memiliki program pelatihan residensi dan
tidak ada afillasi rs dengan intitusi pendidikan.
Berdasarkan akreditas:

5. Beda RS pendidikan dan non-pendidikan ?


Jawab:
RS Pendidikan : RS yang memiliki afillasi dengan intitusi pendidikan dan
melaksanakan program pelatihan residensi dalam medic, bedah, dan bidang spesialis
lain dibawah pengawasan staf medic RS
RS non pendidikan: RS yang tidak memiliki program pelatihan residensi dan tidak
ada afillasi rs dengan intitusi pendidikan.

6. Apa yang dimaksud upaya kesehatan (preventif, kuratif, promotif, rehabilitative)?


Jawab:

7. Struktur Organisasi RS Margono?


Jawab:

8. Dimana Posisi IFRS di RS Margono ?


Jawab: Bagian pelayanan

9. Dimana posisi PFT dan Komite medic RS Margono?


Jawab:

10. Apa tugas dan fungsi PFT?


Jawab: menyusun formularium, pembaharuan formularium
a. Memberi masukan kepada staf medis dan administrasi RS untuk seluruh masalah
yang berkaitan dengan penggunaan obat yang sedang dalam penelitian
b. Membuat formularium terkait obat yang diterima untuk digunakan di RS dan
merevisi secara periodic, pemilihan obat untuk dimasukan ke dalam formularium
harus didasarkan pada evaluasi secara objektif terhadap efek terapi, keamanan serta
harga dan juga harus meminimalkan obat atau jenis obat yang sama
c. Mengevaluasi masukan dari instalasi farmasi RS dalam mengembangkan tinjauan
terhadap kebijakan dan peraturan mengenai penggunaan obat di RS
d. Mengumpulkan dan meninjau laporan efek samping obat
e. Mengembangkan materi dan program program pendidikan yang berkaitan dengan
obat.

11. Sebutkan siapa saja yang masuk dalam anggota PFT?


Jawab: terdiri dari ketua dan satuan medic fungsional yang terdiri dari para dokter di RS

12. Siapa saja wakil apoteker struktur PFT di RS Margono?


Jawab: Tidak ada

13. Siapa ketua PFT di Margono?


Jawab: Dr. Taufan Hidayat Sp.Bed

14. Apa yang di maksud dengan SPM?


Jawab: SPM (Standar Pelayanan Minimal)
Racikan < 1jam, non racikan < 30menita
Waktu tunggu, kepuasan pasien, formularium > 80%
Kesalahan pemberian obat 0%

15. Sebutkan kriteria dalam seleksi obat?


Jawab:
 Mengutamakan penggunaan obat generik
 Memiliki khasiat keamanan terkait berdasarkan bukti ilmiah (Evidence Based
Medicines) yang paling dibutuhkan untuk pelayanan dengan harga terjangkau
 Memiliki rasio manfaat resiko (benefit-risk ratio) yang menguntungkan pasien
 Mutu terjamin, termasuk stabilitas dan bioavailabilitas
 Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan
 Praktis dalam penggunaan dan penyerahan
 Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan oleh pasien
 Memiliki rasio manfaat-biaya (benefit-cost ratio) yang tertinggi berdasarkan biaya
langsung dan tidak langsung

16. Apa yang di maksud dengan Formularium?


Jawab: Formularium adalah daftar obat yang disepakati oleh staf medis dan disusun oleh
panitia farmasi dan terapi (PFT) yang ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit

17. Beda Formularium dengan DORS?


Jawab: tidak ada perbedaan, formularium dan DORS sama

18. Apa manfaat Formularium bagi RS (untuk farmasi dan dokter)?


Jawab: Formularium berisi panduan terapi pasien, biasa berisi nama obat generic dan
obat bermerek sekitar 1-3 item obat.

19. Sudah pernahkan Formularium RS Margono di revisi?


Jawab: sudah pernah sebanyak 3x yaitu tahun 2009, 2013, 2015

20. Bagaimana proses revisi Formularium?


Jawab: revisi formularium diperbaharui setiap satahun sekali dengan cara penambahan
atau pengurangan item obat melalui prosedur tertentu
Tahapan proses penyusunan formularium:
 Membuat rekapitulasi usulan obat dari masing masing staf medik fungsional
(SMF) berdasarkan standar terapi atau standar pelayanan medic
 Mengelompokan usulan obat berdasarkan kelas terapi
 Membahas usulan tersebut dengan rapat komite / Tim Farmasi dan Terapi, jika
diperlukan dapat meminta masukan dari pakar
 Mengembalikan rancangan hasil pembahasan komite/Tim Farmasi dan Terapi,
dikembalikan ke masing-masing SMF untuk mendapatkan umpan balik
 Membahas hasil umpan balik dari masing-masing SMF
 Menetapkan daftar obat yang masuk ke dalam Formularium RS
 Menyusun kebijakan dan pedoman untuk implementasi
 Melakukan edukasi mengenai Formularium RS kepada staf dan melakukan
monitoring

21. Sebutkan indicator keberhasilan implementasi Formularium di RS?


Jawab: penambahan atau pengurangan obat dengan mempertimbangkan penggunaan,
efektivitas, resiko, dan biaya

22. Berapa persen kepatuhan peresepan di RS Margono?


Jawab: diatas 90%

23. Berapa besar BOR RS Margono?


Jawab: 85%

24. Kenapa seorang farmasis harus mengetahui BOR RS?


Jawab: untuk mengetahui perhitungan kebutuhan apoteker berdasarkan beban kerja pada
pelayanan kefarmasian di RS yang meliputi pelayanan farmasi manajerial dan pelayanan
farmasi klinik.

25. Sebutkan definisi IFRS?


Jawab: suatu unit di RS yang merupakan fasilitas penyelenggaraan seluruh kegiatan
kefarmasian di RS dibawah pimpinan seorang apoteker yang sudah disumpah dan
memenuhi seluruh persyaratan secara hukum untuk menyediakan dan mengelola seluruh
perbekalan kesehatan di RS.

26. Sebutkan tugas apoteker di RS?


Jawab: pengelolaan sediaan farmasi mulai dari perencanaan hingga penggunaan obat
oleh pasien baik pasien rajal maupun ranap.
Apoteker melakukan visit pasien yang meliputi menjelaskan cara penggunaan obat
kepada pasien dan mengecek apakah obat sudah digunakan atau belum serta memantau
perkembangan pasien selama penggunaaan obat.

27. Sebutkan tugas dan peran farmasis di wilayah fungsional?


Jawab:

28. Sebutkan struktur organisasi IFRS di RS Margono?


Jawab:

29. Menurut penilaian saudara, apakah management pengelolaan obat RS Margono sudah
baik atau belum, berikan alasannya?
Jawab:

30. Ada berapa macam metode perencanaan, sebutkan dan jelaskan?


Jawab: metode perencanaan ada 3 macam
a. Metode konsumsi : metode yang didasarkan atas analisa data konsumsi obat tahun
sebelumnya
b. Metode epidemiologi : metode yang didasarkan atas analisa pola penyakit yang
terjadi di waktu tertentu
c. Metode kombinasi : metode gabungan dari metode konsumsi dan metode
epidemiologi

31. Jelaskan metode perencanaan metode epidemiologi disertai dengan contoh


penerapannya?
Jawab: metode yang didasarkan atas analisa data konsumsi obat tahun sebelumnya,
metode ini didasarkan pada jumlah kunjungan atau frekuensi penyakit serta standar
pengobatan.

32. Data-data yang diperlukan untuk membuat perencanaan epidemiologi?


Jawab: data-data metode epidemiologi
a. Pola penyakit
b. Perkiraan kenaikan kunjungan
c. Waktu tunggu
d. Data populasi penduduk
e. Data masing-masing penyakit per tahun

33. Sebutkan kelemahan metode epidemiologi?


Jawab: kelemahan metode epidemiologi
a. Memerlukan waktu yang banyak dan tenaga yang terampil
b. Data penyakit sulit di proleh secara pasti dan kemungkinan terdapat penyakit yang
tidak termasuk dalam daftar/tidak melapor
c. Memerlukan system pencatatan dan pelaporan
d. Pola penyakit dan pola preskripsi tidak selalu sama
e. Dapat terjadi kekurangan obat karena ada wabah atau kebutuhan insidentil tidak
terpenuhi
f. Variasi obat terlalu luas

34. Sebutkan solusi untuk mengatasi kelemahan metode tersebut?


Jawab:

35. Jelaskan proses perencanaan dengan metode konsumsi disertai dengan contoh
penerapannya?
Jawab: metode yang didasarkan atas analisa data konsumsi obat tahun sebelumnya, hal
hal yang perlu di perhatikan dalam metode konsumsi yaitu:
a. Pengumpulan dan pengolahan data
b. Analisa data untuk informasi dan evaluasi
c. Perhitungan perkiraan kebutuhan
d. Penyesuaian jumlah kebutuhan obat dengan alokasi dana

36. Data-data apa saja yang diperlukan utuk membuat perencanaan dengan metode
konsumsi?
Jawab: data-data metode konsumsi
a. Stok awal f. Obat hilang/rusak/ED
b. Stok akhir g. Kekosongan obat
c. Penerimaan h. Pemakaian obat
d. Pengeluaran i. Waktu tunggu
e. Daftar obat j. Stok pengaman

37. Sebutkan kelemahan metode konsumsi?


Jawab:
a. Data konsumsi, data obat dan data jumlah kontak pasien kemungkinan sulit untuk
didapat
b. Tidak dapat dijadikan dasar dalam mengkaji penggunaan obat dan perbaikan pola
preskripsi
c. Tidak dapat diandalkan jika terjadi kekurangan stok obat lebih dari 3 bulan, obat yang
berlebih atau adanya kehilangan
d. Pencatatan data morbiditas yang baik tidak diperlukan

38. Sebutkan solusi untuk mengatasi kelemahan metode konsumsi?


Jawab:

39. Jelaskan proses perencanaan dengan metode kombinasi disertai dengan contoh
penerapannya?
Jawab: metode yang menggunakan kombinasi dari metode konsumsi dan metode
epidemiologi

40. Ada berapa cara pengadaan di RS ?


Jawab: ada 3 yaitu pembelian, produksi sediaan farmasi dan sumbangan/dropping/hibah
41. Sebutkan dan jelaskan metode pembelian?
Jawab:
a. Tender terbuka (pelelangan umum) : pembelian dengan nilai lebih dari 100 juta,
dilakukan dengan pengumuman.
 Berlaku untuk semua rekanan yang terdaftar dan sesuai dengan criteria yang
telah ditetapkan
 Pada penentuan harga, metode ini lebih menguntungkan tetapi membutuhkan
waktu yang lama, perhatian lebih dan staf yang kuat
Keuntungan :
 Stabilitas harga terjamin dan harga lebih murah
 Persediaan/stock barang untuk jangka waktu tertentu terjaga (aman)
Kekurangan :
 Proses lama (problem kekosongan obat)
 Membutuhkan tempat penyimpanan yang luas
 Resiko obat macet
b. Tender terbatas atau lelang tertutup (pelelangan terbatas) : pembelian yang dilakukan
melalui relasi saja.
 Hanya dilakukan pada rekanan tertentu yang sudah terbatas dan punya riwayat
baik
 Harga masih bisa dikendalikan dan beban kerja lebih ringan daripada lelang
terbuka
c. Pembelian dengan negosiasi dan kontrak kerja (pembelian dengan tawar menawar) :
pembelian yangdilakukan dengan pendekatan langsungdengan rekanan untuk tawar
menawar demi mencapai persyaratan spesifik.
 Dilakukan pendekatan dengan rekanan terpilih, terbatas tidak lebih dari 3
rekanan untuk penentuan harga
 Ada tawar menawar untuk mencapai spesifik harga
Keuntungan :
 Bisa negosiasi harga
 Service delivery ditetapkan
Kerugian :
 Prosesnya lama dalam negosiasi
d. Pembelian langsung : pembelian langsung ke PBF senilai kurang dari 50 juta
 Biasanya pembelian jumlah kecil dan perlu segera tersedia
 Harga relative lebih mahal
Keuntungan :
 Harga tidak terlalu murah
 Proses lebih cepat
Kerugian :
 Stabilitas harga tidak terjamin
 Administrasi banyak dan boros

42. Sebutkan urutan-urutan dalam tender?


Jawab:
a. Meninjau atau memeriksa kembali tentang pemilihan obat (seleksi obat)
b. Menyesuaikan atau mencocokan kebutuhan dan dana
c. Memilih metode pengadaan
d. Mengalokasikan dan memilih calon penyedia obat (supplier)
e. Menentukan syarat syarat atau isi kontrak
f. Memantau status pesenan
g. Menerima dan mengecek obat
h. Melakukan pembayaran
i. Mendistribusikan obat
j. Mengumpulkan informasi mengenai pemakaian

43. Sebutkan apa saja kekurangan metode tender?


Jawab: lihat jawaban no 41

44. Bagaimana mengatasi kekurangan metode tender?


Jawab:

45. Sebutkan dan jelaskan kriteria produksi di RS?


Jawab: kriteria perbekalan farmasi yang di produksi:
a. Sediaan farmasi dengan formula khusus
b. Sediaan farmasi dengan mutu sesuai standart dengan harga yang lebih murah
c. Sediaan farmasi yang memerlukan pengemasan kembali
d. Sediaan farmasi yang tidak tersedia di pasaran
e. Sediaan farmasi untuk penelitian
f. Sediaan nutrisi parenteral
g. Sediaan farmasi yang harus selalu dibuat sediaan baru

46. Sebutkan pertimbangan-pertimbangan untuk melakukan produksi di RS?


Jawab:
Sediaan farmasi dengan formula khusus
Sediaan farmasi dengan mutu sesuai standart dengan harga yang lebih murah
Sediaan farmasi yang memerlukan pengemasan kembali
Sediaan farmasi yang tidak tersedia di pasaran
Sediaan farmasi untuk penelitian
Sediaan nutrisi parenteral
Sediaan farmasi yang harus selalu dibuat sediaan baru, sediaan farmasi yang tidak
stabil dalam penyimpanan

47. Sebutkan contoh produksi di RS Margono, bagaimana formulanya, bagaimana cara


membuatnya, bagaimana cara pengencerannya?
Jawab:

48. Obat-obat apa saja yang diproleh dari hibah?


Jawab: (HIV, TB paru/4 FDC, flu burung)

49. Sebutkan metode penyimpanan?


Jawab: berdasarkan kelas terapi, suhu, alfabetis, FIFO, FEFO, bentuk dan jenis sediaan

50. Sebutkan urutan-urutan metode penyimpanan? (digudang, dipelayanan)


Jawab:

51. Sebutkan metode distribusi obat di RS?


Jawab: system distribusi ada 4 yaitu:
a. Unit Dispensing Dose (UDD) : obat diberikan per unit obat (IGD)
b. One Dailing Dose (ODD) : obat diberikan perhari (ranap)
c. Floor Stock : persediaan diruangan (IGD)
d. Individual Praescribing (IP) : resep individual perorangan (pasien pulang)

52. Berikan contoh metode distribusi di margono?


Jawab:

53. Bagaimana penerapan system UDD di RS Margono?


Jawab:

54. Sebutkan kekurangan dan kelebihan masing masing system distribusi?


Jawab:
 Kelebihan ODD dapat mengurangi resiko biaya obat karena dapat mengontrol
sudah berapa obat yang digunakan
 Kelebihan UDD tingkat kesalahan dalam pemberian obat dapat di minimalisir
hingga 5%
 Kekurangan floor stock dan IP yaitu kemungkinan terjadi nya kesalahan obat
mencapai 18%
55. Sebutkan obat obat life saving ? (kuasai obat obat life saving dan penggunaannya)
Jawab:

56. Apa yang di maksud dengan management support?


Jawab: Tahap pengorganisasian, pendanaan, sumber informasi, perencanaan, evaluasi,
penelitian, dan pengamanan yang mencakup seluruh tahap Drug Management Cycle.
Management support merupakan pendukung dari seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian
di RS

57. Bagaimana hubungan management support terhadap keberhasilan pengelolaan obat di


RS?
Jawab: Management support merupakan faktor yang paling penting, ketika management
support berjalan dengan baik maka pelayanan kefarmasian di RS mulai dari pemilihan
obat hingga penggunaan obat oleh pasien akan berjalan dengan baik.

58. Bagaimana hubungan antara organisasi financial dengan keberhasilan pengelolaan obat di
RS?
Jawab:

59. Bagaimana hubungan SIM dengan keberhasilan pengelolaan obat di RS?


Jawab: memudahkan pengecekan/pemeriksaan ketersediaan obat di depo

60. Bagaimana hubungan hukum resource dengan keberhasilan pengelolaan obat di RS?
Jawab:

61. Apa yang dimaksud dengan system satu pintu?


Jawab: satu kebijakan kefarmasian termasuk pembuatan formularium, pengadaan, dan
pendistribusian sediaan farmasi, alat kesehatan dan Bahan Medis habis Pakai yang
bertujuan untuk mengutamakan kepentingan pasien melalui instalasi farmasi.

62. Sebutkan spesifikasi system satu pintu?


Jawab: semua sediaan farmasi, alat kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai yang
beredar di rumah sakit merupakan tanggung jawab instalasi farmasi, sehingga tidak ada
pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP di RS yang dilaksanakan selain
oleh Instalasi Farmasi.

63. Apakah RS Margono menerapkan system satu pintu?


Jawab: iya, karena kegiatan perbekalan farmasi berpusat di IFRS

64. Sebutkan dan jelaskan proses dispensing resep rawat jalan dan rawat inap di RS
Margono?
Jawab:

65. Sebutkan penerapan asuhan kefarmasian di RS Margono?


Jawab:

Anda mungkin juga menyukai