Anda di halaman 1dari 4

5/24/2020 Bukti Kerukunan di Taman Lingsar, Lombok Barat | Direktorat Pelindungan Kebudayaan

Bukti Kerukunan di Taman Lingsar, Lombok Barat


Penulis Dit. PCBM - 5 September 2017

Area Kemaliq yang terletak di sebelah selatan Pura Gaduh.

Menyatukan secara batiniah masyarakat Sasak dengan masyarakat


Bali
Taman Lingsar merupakan salah satu tinggalan Cagar Budaya dari abad XVIII yang terletak
di Dusun Taman Lingsar, Desa Lingsar, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat,
Provinsi Nusa Tenggara Barat. Taman Lingsar pada awalnya bernama Pura Lingsar. Taman
ini merupakan peninggalan masa pemerintahan Raja Ketut Angglurah Karangasem
Singosari dan didirikan pada 1759. Taman Lingsar merupakan bukti kerukunan antarumat
beragama.

Nama Pura Lingsar kemudian diganti menjadi Taman Lingsar setelah Raja Anak Agung
Made Karangasem membangun kembali pura ini pada akhir abad XIX. Kala itu ia
membangun dua bangunan tempat ibadah untuk dua agama yang berbeda, yaitu Pura
Gaduh untuk pemeluk agama Hindu dan bangunan Kemaliq untuk masyarakat Sasak

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/dpk/bukti-kerukunan-di-taman-lingsar-lombok-barat/ 1/4
5/24/2020 Bukti Kerukunan di Taman Lingsar, Lombok Barat | Direktorat Pelindungan Kebudayaan

penganut agama Islam Waktu Telu. Pembangunan Taman Lingsar dimaksudkan untuk
menyatukan secara batiniah masyarakat Sasak dengan masyarakat Bali.

Kemaliq tempat moksa soerang penyiar agama Islam


Sebelum Pura Lingsar didirikan, masyarakat Sasak telah melakukan pemujaan terhadap
sumber mata air yang ada di area tersebut. Masyarakat Sasak menyebut mata air ini
dengan nama kemaliq. Kata kemaliq berasal dari kata maliq yang dalam Bahasa Sasak
berarti keramat atau suci. Kemaliq dikeramatkan oleh masyarakat Sasak karena diyakini
sebagai tempat hilangnya (moksa) seorang penyiar Agama Islam Waktu Telu yang bernama
Raden Mas Sumilir dari Kerajaan Medayin.

Masyarakat sedang melakukan ibadah di dalam area Kemaliq.

Secara umum Taman Lingsar dibagi menjadi empat halaman, yaitu Jaba Nista, Jaba
Mandala, Jaba Utama, dan Bencingah. Masing-masing halaman memiliki peran serta fungsi
yang saling melengkapi, dengan halaman yang paling suci terletak di Jaba Utama, tempat
Pura Gaduh serta Kemaliq berada.

Jaba Utama dikelilingi oleh dinding bata yang memisahkannya dengan area lain di Taman
Lingsar. Secara umum ada tiga area di Jaba Utama yang masing-masing dipisahkan oleh
dinding bata, yaitu area Pura Gaduh, Kemaliq, serta Pesiraman. Pura Gaduh merupakan
tempat sembahyang bagi umat Hindu, di dalam area Kemaliq terdapat mata air atau Aik
Mual yang dikeramatkan oleh masyarakat Sasak, sedangkan Pesiraman berfungsi sebagai
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/dpk/bukti-kerukunan-di-taman-lingsar-lombok-barat/ 2/4
5/24/2020 Bukti Kerukunan di Taman Lingsar, Lombok Barat | Direktorat Pelindungan Kebudayaan

tempat untuk wudu atau mandi dengan tujuan melukat (membersihkan diri) sebelum
melakukan ibadah, baik ibadah ke Pura Gaduh maupun ke Kemaliq.

Suasana ibadah di Pura Gaduh.

Tempat beribadah pemeluk Hindu dan Islam


Hingga saat ini Taman Lingsar dimanfaatkan oleh masyarakat untuk keperluan rekreasi
serta beribadah, baik oleh pemeluk Hindu maupun Islam. Meski berbeda keyakinan, namun
kedua umat agama tersebut hidup berdampingan dengan rukun. Setiap pemeluk saling
menghormati satu sama lain, bahkan ada tradisi Perang Topat yang melibatkan pemeluk
Hindu dan Islam yang dilaksanakan setiap tahunnya di Pura Lingsar. Perang Topat
dilaksanakan dengan cara membagi kedua umat menjadi dua kubu sesuai kepercayaan
masing-masing. Kedua kubu yang sudah dibentuk tersebut kemudian saling melempar
ketupat kepada masing-masing pihak. Perang Topat telah dilaksanakan secara turun
temurun dan dimaksudkan sebagai simbol kerukunan antar umat beragama. Ketupat-
ketupat yang telah dilempar tersebut pada akhirnya menjadi rebutan masyarakat karena
dipercaya dapat memberikan kesuburan pada sawah serta ladang penduduk. (Ninik
Setrawati-Subdit Registrasi Nasional)

Baca juga:

PENGARUH ISLAM PADA MAKAM DAN NISAN KUBUR

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/dpk/bukti-kerukunan-di-taman-lingsar-lombok-barat/ 3/4
5/24/2020 Bukti Kerukunan di Taman Lingsar, Lombok Barat | Direktorat Pelindungan Kebudayaan

Dit. PCBM

  

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/dpk/bukti-kerukunan-di-taman-lingsar-lombok-barat/ 4/4

Anda mungkin juga menyukai