Anda di halaman 1dari 9

KOMPONEN KIMIAWI SEL

Komponen Kimiawi Sel

Sel hidup tersusun dari kumpulan elemen, yang terbanyak hampir 99% dari berat sel adalah
elemen C, H ,N , dan O. Bahan dasar sebuah sel terdiri atas air sekitar 70-85%, protein sekitar
10-20%, lemak 2%, karbohidrat 1%, dan elektrolit. Komponen kimia  dalam sel dapat berupa
komponen anorganik, misalnya air dan ion-ion mineral, dan komponen organik misalnya protein,
lipida, karbohidrat, dan asam nukleat.

A.    Protein

1. Pengertian Protein

Protein (protos yang berarti ”paling utama”) adalah senyawa organik kompleks yang mempunyai
bobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Peptida dan protein merupakan polimer
kondensasi asam amino dengan penghilangan unsur air dari amino dan gugus karboksil.
Jika bobot molekul senyawa lebih kecil dari 6.000, biasanya digolongkan sebagai polipeptida.
Proetin banyak terkandung di dalam makanan yang sering dikonsumsi oleh manusia. Seperti
pada tempe, tahu, ikan dan lain sebagainya. Secara umum, sumber dari protein adalah dari
sumber nabati dan hewani.

Protein sangat penting bagi kehidupan organisme pada umumnya, karena ia berfungsi untuk
memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan suplai nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. jenis protein lain berperan dalam
fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi
sitoskeleton.
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk
hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai
salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam aminobagi organisme yang tidak
mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof). Protein merupakan salah satu dari
biomolekul raksasa, selain polisakarida,lipid, dan polinukleotida, yang merupakan  penyusun
utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak
diteliti dalam biokimia.
Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun1838. Biosintesis protein alami sama
dengan ekspresi genetik . Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang
berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih
“mentah”, hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi,
terbentuklah protein yang memiliki  fungsi penuh secara biologi.Sumber – sumber protein
berasal dari Daging, Ikan, Telur , Susu, dan produk sejenis Quark , Tumbuhan berbji, Suku
polong-polongan dan Kentang.
2.   Komponen Penyusun Protein
Unit dasar penyusun struktur protein adalah asam amino. Dengan kata lain protein tersusun atas
asam-asam amino yang saling berikatan.
Struktur asam amino
Suatu asam amino-α terdiri atas:
1. Atom C α. Disebut α karena bersebelahan dengan gugus karboksil (asam).
2. Atom H yang terikat pada atom C α.
3. Gugus karboksil yang terikat pada atom C α.
4. Gugus amino yang terikat pada atom C α.
5. Gugus R yang juga terikat pada atom C α.

3.Fungsi Protein
Protein mempunyai fungsi unik bagi tubuh, antara lain:
a) Menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan dan
memeliharajaringan tubuh,
b) Mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh,
c) Memberi tenaga jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan         lemak.
d)Sumber energi
e) Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
f) Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
g) Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
4. Kekurangan Protein

Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita.Pada dasarnya protein menunjang
keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh.Setiap orang dewasa harus sedikitnya
mengkonsumsi 1 g protein pro kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada
perempuan yang mengandung dan atlet-atlet .Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:
• Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
• Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein.[7]
Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung
lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan
odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah:
a.  Hipotonuso gangguan pertumbuhan
b.  Hati lemak
• Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian

1. 2.      Lipida
2. 1.                  Pengertian Lipida

Lipid, yang merupakan makronutrien penghasil energi kedua, terus mengalami perkembangan.
Walaupun kita biasa mendengar tentang bahaya diet berlemak tinggi dan risiko penyakit jantung,
tetapi kita juga membaca tentang manfaat kesehatan dari diet Mediterania yang cukup tinggi
kandungan lemaknya. Sebuah survei konsumen terbaru menyelidiki alasan-alasan mengapa
masyarakat umum sangat menyukai hamburger-hamburger siap saji dan survei ini menemukan
jawaban antara lain “Memiliki rasa yang tidak ada duanya,” “Cukup hangat dan menggoda,” dan
“Tepat mengobati rasa lapar.” Sebagian besar dari opini ini disebabkan oleh lemak. Lemak
menambahkan cita rasa dan sensasi dalam mulut yang nikmat bagi makanan kita dan
berkontribusi bagi “perasaan puas kita”. Lemak sendiri adalah sebuah gizi yang esensial.

Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa yang
terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau
tidak larut dalam air.

Suatu lipid didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak larut
dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti suatu hidrokarbon atau dietil
eter.Lipid adalah ester asam lemak. Biasanya zat tersebut tidak larut dalam air akan tetapi larut
dalam pelarut lemak. Pelarut lemak adaah eter, chloroform, benzena, carbontetrachlorida, xylena,
alkohol panas, dan aseton panas. (Iskandar, 1974).

1. 2.                   Fungsi Lipida

Fungsi lipida termasuk (soendoro, 1981) :

a.) Penyimpan energy dan transport

b.) Struktur membrane

c.)Kulit pelindung, komponen dinding sel

d.)Penyampai kimia

Selain itu ada beberapa referensi peran lipid dalam sistem makhluk hidup adalah sebagai berikut
(Toha, 2005) :

 Komponen struktur membran

Semua membran sel termasuk mielin mengandung lapisan lipid ganda. Fungsi membran
diantaranya adalah sebagai barier permeabel.

 Lapisan pelindung pada beberapa jasad

Fungsi membran yang sebagian besar mengandung lipid sperti barier permeabel untuk mencegah
infeksi dan kehilangan atau penambahan air yang berlebihan.

 Bentuk energi cadangan.

3. Karakteristik Lipid

Lemak berkarakteristik   sebagai biomolekul organik yang tidak larut atau sedikit larut dalam air
dan dapat diekstrasi dengan pelarut non-polar seperti chloroform, eter, benzene, heksana, aseton
dan alcohol panas. Di masa lalu, lemak bukan merupakan subjek yang menarik untuk riset
biokimia. Karena kesukarannya dalam meneliti senyawa yang tidak larut dalam air dan berfungsi
sebagai cadangan energi dan komponen struktural dari membran, lemak dianggap tidak memiliki
peranan metabolik beragam seperti yang dimiliki biomolekul lain, contohnya karbohidrat dan
asam amino.

Namun, dewasa ini, riset lemak merupakan subjek yang paling menawan dari riset biokimia,
khususnya dalam penelitian molekular mengenai membran. Pernah diduga sebagai struktur
lembam (inert), dewasa ini membran dikenal secara fungsional sebagai dinamik dan suatu
pengertian molekular dari fungsi selularnya merupakan kunci untuk menjelaskan berbagai
komponen biologi yang penting, contohnya, sistem transport aktif dan respon selular terhadap
rangsang luar (Armstrong, 1995). Jaringan bawah kulit di sekitar perut, jaringan lemak sekitar
ginjal mengandung banyak lipid terutama lemak kira-kira sekitar 90%, dalam jaringan otak atau
dalam telur terdapat lipid kira-kira sebesar 7,5-30% (Riawan, 1990).

Lipid menurut International Congress of Pure and Applied Chemistry adalah kelompok senyawa
kimia yang mempunyai sifat-sifat :

 Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter,

CHCl3, benzen,alkohol/aseton panas, xylen, dll. serta dapat diekstraksi dari sel hewan/tumbuhan
dengan pelarut tersebut.

 Secara kimia, penyusun utama adalah asam lemak (dalam 100 gram lipid terdapat
95%asam lemak).
 Lipid mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh manusia seperti asam lemak essential
(EFA contohnya asam linoleat) dari asam linoleat dapat dibuat asam linolenat dan asam
arakidonat.

Dalam penjelasan yang lain di sebutkan bahwa karakteristik suatu lipid dibagi menjadi dua, yaitu
sebagai berikut :

1.) Karakteristik Fisik Lipid

Berikut ini adalah beberapa karakteristik fisik lipid, yaitu (Rolifartika, 2011) :

v  Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat, sedangkan lemak dari
tumbuhan berupa zat cair.

v  Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lemak
yang mempunyai titik lebur rendah mengandung asam lemak tak jenuh. Contoh: Tristearin (ester
gliserol dengan tiga molekul asam stearat) mempunyai titik lebur 71 °C, sedangkan triolein (ester
gliserol dengan tiga molekul asam oleat) mempunyai titik lebur –17 °C.

v  Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air, sedangkan lemak yang
mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut dalam air.
v  Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas merupakan pelarut lemak
yang baik.

v  Pada suhu kamar, jika  berbentuk cair cenderung disebut dengan  minyak. Jika berbentuk
padat disebut sebagai lemak.

v  Tidak larut dalam air sehingga disebut hidrofobik (takut air), sifat ini sangat penting dalam
pembentukan membran sel

v  Namun, fosfolipid bersifat ampifatik, yaitu dalam satu molekul ada bagian molekul yang
nonpolar dan hidrofob dan di bagian ada yang polar dan hidrofil (suka air).

v  Larut dalam solven semacam alkohol, hidrogen, dan oksigen, tetapi kadar oksigen setiap
molekulnya lebih rendah dari yang dimiliki karbohidrat. Juga larut dalam pelarut nonpolar,
seperti kloroform dan eter. Minyak mempunyai titik leleh dan titik didih lebih rendah daripada
lemak.

2.) Karakteristik Kimia Lipid

Beberapa karakteristik kimia lipid adalah sebagai berikut:

v  Penyabunan atau Saponifikasi (Latin, sapo = sabun)

Hidrolisis yang paling umum adalah dengan alkali atau enzim lipase. Hidrolisis dengan alkali
disebut penyabunan karena salah satu hasilnya adalah garam asam lemak yang disebut sabun

v  Pembentukan membran, misel (micelle) dan emulsi.

Pada umumnya lipid tidak larut dalam air, karena mengandung hidrokarbon adalah nonpolar.
Akan tetapi asam lemak, beberapa fosfolipid, sfingolipid mengandung lebih banyak bagian yang
polar dibandingkan dengan bagian yang non polar. Karena itu dinamakan polar lipid. Polar lipid
tersebut sebagian larut dalam air, dan bagian lain larut dalam pelarutan nonpolar. Pada oil water
interface, bagian yang polar dalam fase air (water phase) sedangkan bagian yang nonpolar pada
fase minyak (oil phase). Dengan adanya polar lipid tersebut dapat membentuk membran biologik
dengan lapis ganda (double layer).

4.Klasifikasi Lipid

Lipid yang terdapat dalam tubuh dapat diklasifikasikan menurut struktur kimianya ke dalam 5
grup, seperti pada tabel di bawah. Asam lemak, kelas pertama , berfungsi sebagai sumber energi
utama bagi tubuh. Selain itu, asam lemak adalah blok pembangun dario asamlemak ini kompleks
– kompleks lipid disintetis. Prostaglandin, yang dibentukdariasam lemak tidak jenuh ganda
tertentu, adalah substansi pengatur intrasel yang mengubah tanggapan – tanggapan sel terhadap
rangsangan luar. Karena prostaglandin berperan dalam kerja hormon. Kelas lipid kedua terdiri
dari ester-ester gliseril. Ester-ester ini termasuk pula asilgliserol, yang selain merupakan senyawa
antara atau pengangkut metabolik dan bentuk penyimpanan asam lemak, dan fosfogliserid yang
merupakan komponen utama lipid dari membran sel. Sfingolipid, kelas ketiga, juga merupakan
komponen membran. Mereka berasal dari alkohollemak sfingosin. Sterol mencangkup kelas ke
empat lipid. Derivat sterol, termasuk kolesterol, asam empedu, hormon steroid, dan vitamin D
sangat penting dari segi kesehatan. Aspek-aspek metabolisme ester kolesteril yang berkaitan
dengan bagian-bagian asam lemaknya. Terpen, kelas terakhir lipid, mencangkup dolikol dan
vitamin A, E, K yang larut dalam lemak. Derivat-derivat isoprene ini terdapat dalam jumlah
kecil, tetapi mempunyai fungsi metabolik yang sangat penting dan terpisah.

Tabel klasifikasi dan fungsi lipid

No Lipid Fungsi
1 Asam LemakProstaglandin Bahan bakar metabolik, blok pembangun
untuk lipid lainModulator intrasel
2 EstergliserilAsilgliserolFosfogliseril Penyimpanan asam lemak, senyawa
metabolikStruktur membran
3 SfingolipidSfingomielinGlikosfingolipi Struktur membranMembran antigen,
d permukaan
4 Derivat sterolKolesterolEster Kolesterol Membran dan struktur
lipoproteinPenyimpanan dan angkutan
Asam empedu
Pencernaan lipid dan absorbsi
Hormon steroid
Pengaturan metabolik
Vitamin D
Metabolisme kalsium dan fosfor
5 TerpenDolikolVitamin A Sintesis glikoproteinPenglihatan,
integritas epitel
Vitamin E
Antioksidan lipid
Vitamin K
Pejendalan darah

1. 3.      Karbohidrat
2. 1.      Pengertian Karbohidrat

 Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil
energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak menghasilkan energi
lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan
pokok, terutama pada negara sedang berkembang. Di negara sedang berkembang karbohidrat
dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin bisa mencapai
90%. Sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal ini
disebabkan sumber bahan makanan yang mengandung karbohidrat lebih murah harganya
dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak maupun protein.
Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan sebagainya),
serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam. Karbohidrat termasuk penyusun sel karena
penyusun sel terdiri dari molekul organik, yaitu molekul yang mengandung atom karbon (C),
hidrogen (H), dan aksigen (O). Secara biologis, karbohidrat memiliki fungsi sebagai bahan baku
sumber energi baik pada hewan, manusia dan tumbuhan.

Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon,
Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen dan oksigen dalam komposisi
menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan
sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan
makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan.

Sumber karbohidrat nabati dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan hati dan
karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-tumbuhan,
karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto sintese di dalam sel-sel
tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil). Matahari merupakan sumber dari
seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai.

Pada proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan menggunakan
enersi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO2 dari udara dan air
(H2O) yang berasal dari tanah. Energi kimia yang terbentuk akan disimpan di dalam daun,
batang, umbi, buah dan biji-bijian.

Jadi, karbohidrat adalah hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar mataharidan zat hijau
daun (klorofil) melalui fotosintesis. Karbohidrat merupakan suatu molekul yang tersusun dari
unsure-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen. Rumus umumnya adalah CnH2nOn. Karbohidrat
berfungsi sebagai penghasil energi.

2. Penggolongan Karbohidrat

a)         Karbohidrat yang Terdapat pada Makanan

Karbohidrat yang terdapat pada makanan dapat dikelompokkan menjadi:

 Available Carbohydrate (Karbohidrat yang tersedia): yaitu karbohidrat yang dapat


dicerna, diserap serta dimetabolisme sebagai karbohidrat.
 Unvailable Carbohydrate (Karbohidrat yang tidak tersedia), yaitu karbohidrat yang tidak
dapat dihidrolisa oleh enzim-enzim pencernaan manusia, sehingga tidak dapat diabsorpsi.

b)        Karbohidrat Berdasarkan Jumlah Molekulnya

 Monosakarida

Karbohidrat yang paling sederhana (simple sugar), oleh karena tidak    bisa lagi dihidrolisa,
hanya terdiri dari satu gugus. Rumus umumnya yaitu C6H12O6.Monosakarida larut di dalam air
dan rasanya manis, sehingga secara umum disebut juga gula. Penamaan kimianya selalu
berakhiran -osa. Tiga jenis monosakarida yang penting yaitu, glukosa, fruktosa dan galaktosa.

   Glukosa

Disebut juga gula anggur ataupun dekstrosa. Banyak dijumpai di alam, Buah-buahan, sayur-
sayuran, madu, sirup jagung dan tetes tebu. Di dalam tubuh glukosa didapat dari hasil akhir
pencernaan amilum, sukrosa, maltosa dan laktosa. Dalam aliran darah (disebut Kadar Gula
Darah) dan berfungsi sebagai penyedia energi bagi seluruh sel-sel dan jaringan tubuh. N 80-120
mg %. Melebihi normal disebut hiperglikemia, pada penderita Diabetes Mellitus.

 Fruktosa

Disebut juga gula buah ataupun levulosa. Disebut levulosa karena larutan fruktosa memutar
bidang polarisasi ke kiri (laevus=kiri). Merupakan jenis sakarida yang paling manis, Banyak
dijumpai pada buah-buahan, mahkota bunga, madu dan hasil hidrolisa dari gula tebu. Di dalam
tubuh fruktosa didapat dari hasil pemecahan sukrosa.

 Galaktosa

Tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam .Galaktosa yang ada di dalam tubuh merupakan hasil
hidrolisa dari laktosa.

 Disakarida

Merupakan gabungan antara 2 (dua) monosakarida, pada bahan makanan disakarida terdapat 3
jenis yaitu sukrosa, maltosa dan laktosa.

1. 3.         Sumber dan Fungsi Karbohidrat

Bahan-bahan yang mengandung karbohidrat antara lain padi, gandum, jagung, ubi jalar, talas,
ketela, kentang dan sagu.

Fungsi karbohidrat

4.  Karbohidrat merupakan suatu molekul yang tersusun dari          unsur-unsur karbon,


hydrogen, dan oksigen. Rumus umumnya adalah CnH2nOn.

5. Sumber karbohidrat antara lain padi, gandum, jagung, ubi jalar, talas, ketela, kentang dan sagu
dll. Karbohidrat memiliki beberapa fungsi, utamanya yaitu sebagai sumber energi.

Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan,


seperti rasa, warna dan tekstur.

Fungsi karbohidrat di dalam tubuh adalah:


1.      Fungsi utamanya sebagai sumber enersi (1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori) bagi
kebutuhan sel-sel jaringan tubuh. Sebagian dari karbohidrat diubah langsung menjadi enersi
untuk aktifitas tubuh, clan sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen di hati dan di otot. Ada
beberapa jaringan tubuh seperti sistem syaraf dan eritrosit, hanya dapat menggunakan enersi
yang berasal dari karbohidrat saja.

2.       Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil enersi.

Kebutuhan tubuh akan enersi merupakan prioritas pertama; bila karbohidrat yang di konsumsi
tidak mencukupi untuk kebutuhan enersi tubuh dan jika tidak cukup terdapat lemak di dalam
makanan atau cadangan lemak yang disimpan di dalam tubuh, maka protein akan menggantikan
fungsi karbohidrat sebagai penghasil enersi. Dengan demikian protein akan meninggalkan fungsi
utamanya sebagai zat pembangun. Apabila keadaan ini berlangsung terus menerus, maka
keadaan kekurangan enersi dan protein (KEP) tidak dapat dihindari lagi.

3.     Membantu metabolisme lemak dan protein dengan demikian dapat mencegah terjadinya
ketosis dan pemecahan protein yang berlebihan.

4.       Di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu.

5.       Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus di dalam tubuh. Laktosa rnisalnya
berfungsi membantu penyerapan kalsium. Ribosa merupakan merupakan komponen yang
penting dalam asam nukleat.

6.       Selain itu beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat dicerna, mengandung serat
(dietary fiber) berguna untuk pencernaan, memperlancar defekasi.

Anda mungkin juga menyukai