Anda di halaman 1dari 9

Komponen Kimia Sel

Sel hidup tersusun dari kumpulan elemen, yang terbanyak hampir 99 % dari berat sel adalah
elemen C, H, N dan O. Komponen kimia dalam sel dapat berupa komponen anorganik,
misalnya air dan ion-ion mineral, dan komponen organik misalnya protein, karbohidrat, asam
nukleat dan lipida.

susunan kimia sel terdiri dari dua bahan:
1. anorganis
2. organis
Bahan Anorganis
Bahan anorganis sel terdiri dari:
1. Air
60-95% isi sel terdiri atas air. Kadar ini sesuai dengan tempat hidup makhluk.
Makhluk uang diamdi daerah kering, seperti serangga, lebih sedikit dari makhluk
yang hidup di air seperti ikan dan ubur-ubur. Fungsinya:
a. Pelarut
Dalam pelarut terdapat berbagai bahan anorganis dan susunan mlekul sederhana
berbagai bahan organis, seperti glukosa, sukrosa, asam amino, asam lemak, dan
berbagai macam vitamin.

b. Bahan suspensi
Bahan yang tidak larut, yakni bahan organis bermolekul besar dan komopleks dan
bahan hidup (organel) dalam sel berupa suspensi.
c. Hidrolisa
Ion-ion H dan OH dari air akan bersenyawa dengan pecahan atau gugusan
molekul bahan organis kompleks sehingga terjadi bahan yang besusunan molekul
sederhana. Proses pemecahan ini disebut lisis
d. Absopsi panas
Hal ini penting bagi hewan homoiterm, yakni hewan yang bergantung sunya
kepada suhu lingkungan, seperti Aves dan Mamalia. Jika suhu sel naik karena
makhluk tersebut mengadakan aktivitas besar (bergerak) atau karena kenaikan
seuhu lingkung sehingga terjadi radiasi dan konveksi panas, terjadi penaikan suhu
sel. Panas ini kebalio diturunkan sehingga suhu tubuh tetap seperti semula.
e. Pengangkut
Bahan kebutuhan sel atau yang dikeluarkan berupa getahan atau ampas
metabolisme harus diangkut. Pengangkut itu ialah cairan tubuh, yang berada di
celah sel (interseluler), dan pada banyak hewan disalurkan dalam pembuluh
khusus. Cairan tubuh sebagian besar terdiri dari air.
f. Menciptakan selaput air
Selaput air perlu ada pada permukaan begagai saluran dan rongga. Dengan adanya
selaput air difusi mudah berlangsung melalui membran sel. Selaput air diciptakan
dalam bentuk lendir (mucus) digetahkan oleh kelenjar.
g. Medium berbagai proses
Dalam airlah terjadi berbgai proses kimia, fisik, dan biologis. Sintesa protein dari
asam amino berlangsung dalam medium air. Tak ada air yang merendam, tak bisa
embrio tumbuh. Hewan darat sekalipun pertumbuhan embrionya selalu dalam
medium air (reptilia, aves, amalia), dalam kantung amnion.
h. Bahan sintesa karbohidrat
Pada tumbuhan, air sebagai bahan mentah, bersama gas CO
2
, untuk mensintesa
karbohidrat.

2. Gas
Ada 4 macam gas yang terdapat dalam sel:
a. oksigen
oksigen masuk ke dalam sel melalui pernafasan. Di udara bebas terdapat 21% , di
air sekitar 0,5%. Air berguna untuk oksidasi zat makanan sehingga timbul energi.
Oksigen adalah ampas sintesa karbohidrat oleh tumbuhan hijau
b. karbondioksida
karbondioksida berupa ampas oksidasi. Dalam tubuh hewan dapat juga
dipergunakan untuk membentuk ino CO
3
2-
dan HCO
3
-
dalam cairan tubuh.
c. nitrogen
unsur nitrogen baru bisa diikat oleh sel kalau sudah dalam ikatan ion nitrat (NO
3
-
),
meski sebagian kecil makhluk hidup ada juga yang dapat mempergunakan ion
ammonium (NH
4
-
)
d. Ammonia
Ammonia merupakan ampas metabolisme protein dalam sel hewan yang dapat
bersifat racun bagi sel tersebut sehingga harus dinetralkan untuk sementara
sebelum disekresi. Ada sel yang mengubahnya menjadi ureum, ada yang jadi
asam urat, dan ada yang jadi ammonium hidroksil. Bakteri tanah dapat mengubah
derivat ammonia ini jadi nitral lagi sehingga dapat dipergunakan tumbuhan lagi
untuk mensintesa protein.

3. garam mineral
garam mineral membina 1% protoplasma tumbuhnan dan hewan. Garam mineral
dapat membina 1% protoplasma tumbuhan dan hewan. Terdiri atas unsur-unsur:
C,H,P, K, I, N, S, Ca, Fe, Mg, Na, Cl, Cu, Mn, Zn, dan Mo. Ca, Mg, Na, K, P, S, dan
Cl membina 60-80% bahan kimia sel. Terkadang juga terdapat unsur Al, Bo, Cd, Cr,
Va dalam kadar yang sangat rendah. Unsur-unsur yang terdapat dalam sel ialah
berbentuk ion-ion.
Kation : Na
+
, K
+
, Ca
2+
, Mg
2+
, Fe
2+

Anion : CO
3
-
, PO
4
3-
, SO
4

2-
, Cl
-


Antara ion-ion itu bersenyawa beraneka ragam sehingga embentuk sekitar 25 macam
garam mineral. Banyak juga ion tersebut bersenyawa dengan bahan organis, seperti
Fe dalam sitokrom dan hemoglobin.
Ca, paling banyak terdapat dalam sel, terutama pada tulang dan gigi. Ionnya terdapat
dalam cairan tubuh, penting untuk koagulasi darah, kegiatan jantung, otot, saraf dan
permeabilitas membran.jika kekurangnan maka dapat menimbulkan gangguan
Mg, bersama K
+
komponen utama protoplasma. Sebanyak 70% bergabung dengan Ca
dan P dalam garam tulang. Membina klorofil dan aktivator ATP.
Na, komponen utama kation cairan intraseluler dengan Cl
-
dan HCO
3
-
mengatur
perimbangan asam-basa, tekanan osmosis, dan transport zat melalui membran sel dan
aktivator ATP.
K, komponen utama kation cairan intraseluler. Terdpat dalam cairan intraseluler
karena mempengaruhi kegiatan otot, terutama otot jantung. Dalam sel mengatur
perimbangan asam basa, seperti halnya Na , menahan air dalam sel, dan dengan Na
ikut berperan dalam transport zat.
P, kebanyakan bergabung dengan Ca dalam tulang dan gigi (80%). 10% lagi
bergabung dengan protein, lipid, karbohidrat, dan 10% tersebar dalam berbagai
komponen kimia lain, seperti asam nukleat.
S, ikut membina protein dalam sel bersama unsur-unsur pokok lain:C,H, O, N.
Berbagai bahan yang diproduksi sel juga mengandung S , seperti heparin, insulin,
vitamin B, dan asam lipoid. Selain itu juga terdapat dalam tulang, tulang rawan,
tendon dan keratin.
Cl, sebagai komponen garam dapur (NaCl). Bersama Na
+
sebagai komponen utama
cairan intraseluler. Dalam lambung membentuk HCl, sebagai aktivator pepsinogen.
Fe, untuk pernafasan intraseluler. Terdapat juga pada berbagai enzim dan berbagai
jenis protein.
Cu, membina beberapa enzim atau berperan untuk aktivator. Fungsi lainnya sebagai
bahan pembentukan tulang.
Mn, aktivator beberapa enzim.
Zn, berperan untuk membentuk beberapa macam hormon., conthnya hormon insulin.
F, terdapat pada tulang dan gigi
Co, untuk pembentukan darah, ikut dalam molekul vitamin B
12

Bo, pada sel hewan belum diketahui pasti tetapi pada sel tumbuhan untuk
pertumbuhan.
I, berperan serta dalam membentuk sejenis hormon.
Cr, turut serta dalam pembentukan membran eritrosit
Mo, terkandung dalam golongan protetis beberapa enzim

1. Air, Garam dan Ion-Ion Mineral
Pada setiap sel, kecuali sel pada biji, tulang, dan email, air merupakan komponen
terbesar. Air di dalam sel berfungsi sebagai pelarut ion dan substansi lain. Air
merupakan mendium sistem koloid sitoplasma. Air juga berfungsi untuk reaksi
enzimatik dan dapat terbentuk dari proses metabolisme. Sedangkan garam-garam
yang mengalami ionisasi menjadi ion, misalnya kation K+ dan Na+, serta anion Cl-,
berfungsi untuk mempertahankan tekanan osmotik dan keseimbangan asam basa
dalam sel.

2. Bahan Organis

Terdiri dari:
1. Karbohidrat
2. Lemak
3. Protein
4. Asam Nukleat

Karbohidrat
Karbohidrat tersusun atas karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat
merupakan sumber energi dan komponen penting untuk dinding sel. Pada membran
sel eukariota, selalu terdapat karbohidrat meskipun hanya 210 %. Karbohidrat pada
membran kebanyakan berupa oligosakarida, tetapi ada juga yang berupa polisakarida.
Keduanya membentuk ikatan kovalen dengan molekul protein dan lipida membentuk
glikoprotein dan glikolipida. Adanya karbohidrat berpengaruh terhadap fungsi
membran. Oligoskarida pada membran dapat berfungsi sebagai penanda suatu sel
karena antara jenis sel yang satu dengan yang lain jenis oligosakaridanya berbeda.
Misalnya pada sel darah merah yang bergolongan darah A, B, AB, dan 0.Membina
1% protoplasma tumbuhan dan hewan. Terdiri dari unsur C, H, dan O. Menurut
susunan molekulnya dapat dibagi atas 3 golongan, yaitu:
a. Polisakarida
b. Disakarida
c. Monosakarida
Karbohidrat disintesa sel tumbuhan dalam sel mesofil daun pada kloroplas dan sitosol.

Polisakarida

Polisakarida tersusun dari banyak unit monosakarida yang terikat antara satu
dengan yang lain melalui ikatan glikosida. Hidrolisis total dari polisakarida
menghasilkan monosakarida (Tim Dosen, 2010).
Polisakarida disintesis dari monosakarida, dan dapat dipecah dengan katalase
amilase dan disakarase menjadi monosakarida kembali.Polisakarida dapat dihidrolisis
oleh asam atau enzim tertentu yang kerjanya spesifik. Hidrolisis sebagian polisakarida
menghasilkan oligosakarida dan dapat digunakan untuk menentukan struktur molekul
polisakarida (Sirajuddin dan Najamuddin, 2011).
Polisakarida yang terkenal:
1. Amilum, terdiri atas 20-39 unit sakarida. Terdapat dalam sel tumbuhan,
sebagai cadangan makan utama.
2. Selulosa, terdiri dari 3000 sakarida. 50% tubuh hewan terdiri atas selulosa,
yang mmebentuk didnding sel.
3. Glikogen, polisakarida yang terdapat khusus pada hewan, sebagai
cadangan makanan utama, terkecuai pada tumbuhan.
4. Pektin, terdapat di ruang interseluler, polimer galaktoda, arabinosa dan
asam galakturonat. Terdapat pada banyak tumbuhan, terutama buah.
5. Khitin, terdapat pada evertebrata, terutama pada cangkang Arthropoda.
6. Heparin, antikoagulan, terdapat terutama dalam hati, paru dan dinding
arteri besar
7. Inulin, terdapat pada akar dan umbi yang merupakan polimer fruktosa
8. Lignin, berfungsi untuk memperkuat sel yang terdapat pada xilem
9. Amilosa merupakan pecahan amilum jika direbus
10. Amilopektin juga merupakan pecahan amilum jika direbus dan hadir
bersama-sama dengan amilosa
Disakarida

Disakarida adalah produk kondensasi dua unit monosakarida. Ada empat jenis
disakarida yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa, laktosa, dan trehalosa. Trehalosa
tidak begitu penting dalam ilmu gizi. Kedua monosakarida yang saling mengikat
berupa ikatan glikosidik melalui satu atom oksigen. Ikatan glikosidik ini biasanya
terjadi antara atom C nomor 1 dengan atom C nomor 4 dan membentuk ikatan alfa,
dengan melepaskan satu molekul. Hanya karbohidrat yang unit monosakaridanya
terikat dalam bentuk alfa dapat dicernakan. Disakarida dapat dipecah kembali menjadi
dua molekul monosakarida melalui hidrolisis. Glukosa terdapat pada empat jenis
disakarida; monosakarida lainnya adalah fruktosa dan galaktosa (Almatsier, 2010).
Ada beberapa mcam disakarida, diantaranya:
1. Sukrosa, terdapat pada tebu dan bit
2. Latosa, terdapat pada susu
3. Maltosa, terdapat pada hasil peragian polisakarida yang terkandung dalam biji-
bijian
4. Seluobiosa, hasil hidrolisa tak sempurna dari selulosa.

Monosakarida

Monosakrida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi
karbohidrat yang lebih sederhana. Monosakarida ini dapat diklasifikasikan sebagai
triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, atau heptosa, bergantung pada jumlah atom karbon;
dan sebagai aldosa atau ketosa bergantung pada gugus aldehida atau keton yang
dimilki senyawa tersebut (Murray dkk, 2009).
Gliseraldehid adalah aldosa yang paling sederhana, dan dihidroksiasetan
adalah ketosa yang paling sederhana pula. Aldosa atau ketosa lainnya dapat
diturunkan dari gliseraldehida atau dihidroksiaseton dengan cara menambahkan atom
karbon, masing-masing membawa gugus hidroksil (Tim Dosen, 2010).
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-
rantai atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai atau
cincin ini secara terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH). Ada tiga jenis heksosa
yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga macam
monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom
karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya hanya terletak pada
cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom karbon.
Perbedaan dalam susunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan dalam tingkat
kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut (Almatsier, 2010).

Lipid
Protoplasma tumbuhan dan hewan disusun atas 1-2% lemak. Bersama protein,
lemak adalam komponen utama unit membran dalam sel. Karena itu lemak bersama protein
disebut zat pembangun. Selain itu lemak adalah sumber enerti dan bantalan (isolator)
terhapad suhu dan tekanan fisik.
Lemak terdiri dari unsur C,H, dan O. Dibandingkan karbohidrat atom O lebih
sedikit dan atom H lebih banyak.
Lemak adalah ester asam lemak dan alkohol.
Ada dua macam lemak, yaitu:
a. lipid, lemak biasa
b. Lipoid, derivat berlemak

Lipid merupakan senyawa yang bersifat hidrofobik dan larut dalam pelarut organik.
Dalam sel terdapat bermacam-macam lipid yang penting, diantaranya fosfolipid,
glikolipid, lemak, dan steroid. Fungsi terpenting dari asam lemak sebagai penyusun
membran. Komponen kimia terbanyak dari membran sel maupun membran intrasel
adalah fosfolipid yang tersusun dari asam lemak dan gliserol. Pada membran,
fosfolipid membentuk dua lapis molekul dengan bagian kepala yang mengandung
fosfat menghadap ke air, sedang bagian ekor terdapat pada bagian membran.
Keenceran lapis ganda lipid ditentukan oleh komposisinya yaitu asam lemak dan
kolesterol. Semakin banyak kandungan asam lemak tak jenuh, menyebabkan lapisan
lipida makin encer. Kolesterol terdapat pada membran di antara molekul fosfolipid.
Kolesterol menyebabkan keenceran membran sel berkurang jika suhu hangat,
sedangkan pada suhu rendah, kolesterol mencegah membran membeku dengan cara
mencegah fosfolipid tersusun rapat.
2. Protein
Protein merupakan komponen terbesar dari sel dan merupakan polimer dari asam
amino yang saling berikatan dengan ikatan peptida. Terdapat 20 macam asam amino
penyusun protein. Protein tersusun dari karbo, hidrogen, oksigen, dan nitrogen,
kadang-kadang juga sulfur. Fungsi protein diantaranya : sebagai penyusun sel, untuk
proses fisiologis dalam sel, protein yang berupa enzim bertindak sebagai katalisator
berbagai reaksi kimia, dan berperan dalam gerakan dalam sel. Dalam membran sel,
protein berfungsi sebagai :
Sebagai protein transpor, sebagai pemompa bahan untuk melewati membran sel dan
memberikan sifat permeabilitas pada membran sel,
Aktivitas enzimatik, protein membran dapat berfungsi sebagai enzim untuk
melaksanakan aktivitas metabolisme sel,
Sinyal, protein membran memiliki tempat pengikatan kimiawi yang sesuai dengan
beberapa messenger kimiawi yang berakibat berubahnya struktur protein yang
membawa pesan ke dalam sel,
Hubungan interseluler antar sel dimana protein membran membentuk suatu junction
dengan protein membran dari sel lain,
Sebagai sarana pengenalan sel oleh glikoprotein yang terdapat pada membran, dan
pelekatan sel ke sitoskeleton dan matriks interseluler, pelekatan ke matriks
interseluler bertujuan untuk memberikan kerangka luar bagi sel.


5. Asam Nukleat
Asam nukleat adalah makromolekul yang sangat penting untuk kelangsungan hidup
sel. Asam terdiri atas dua macam, yaitu Asam deoksiribosa nukleat (DNA) dan asam
ribosa nukleat (RNA). DNA merupakan penyimpan informasi genetis dan bersama-
sama dengan protein histon membentuk kromosom. Satu asam nukleat merupakan
polimer nukleotida yang saling berikatan dengan ikatan fosfodiester. Satu molekul
nukleotid tersusun dari sebuah basa nitrogen, gula ribosa atau deoksiribosa, dan gugus
fosfat. Basa nitrogen ada dua macam yaitu purin (adenin dan guanin) dan pirimidin
(timin/urasil dan sitosin). Selain sebagai asam nukleat, nukleotida berfungsi sebagai
menyimpan energi kimia misalnya ATP.

Anda mungkin juga menyukai