Anda di halaman 1dari 33

BIOLOGI

• Sudah berakar dalam diri manusia, yaitu manusia


cenderung merasa mempunyai hubungan dan
tertarik pada semua bentuk kehidupan (bercocok
tanam, memelihara hewan, dll)
• Biologi mengajak kita bertualang memasuki
bentuk-bentuk kehidupan (ekosistem: hutan,
gurun, danau, laut) bahkan sampai dunia
mikroskopik (sel) dan submikroskopik (molekul).
• Mahluk hidup beragam: tumbuhan dan hewan
baik bersel tunggal maupun bersel banyak.
Pengertian Biologi
• Ilmu tentang kehidupan: mempelajari variasi
hayati dan proses penyebab variasi tersebut.
• Variasi hayati: horisontal dan vertikal
• Horisontal: interspesies dan intraspesies
• Vertikal: fosil, ontogeni, benda hidup vs mati.
• Setiap benda hidup merupakan sebuah Sistem
Hayati yang mampu melakukan aktivitas sendiri
(contoh: mahluk bersel tunggal)
• Mahluk multiseluler  setiap selnya
merupakan suatu sistem yang tidak dapat
berdiri sendiri.
Biologi adalah ilmu yg mempelajari tentang aspek
kehidupan yang didukung oleh cabang yg
mengkhususkan diri pada setiap kelompok
organisme. Botani, mempelajari tentang tumbuhan,
zoologi tentang hewan dan mikrobiologi yang
mempelajari tentang jasad renik.
Biologi pertanian, ilmu yang mempelajari tentang
aspek kehidupan yang berhubungan dengan
bidang pertanian, baik berupa tumbuhan, hewan
dan mikroba, baik dari segi morfologi, taksonomi,
sel dan lingkungan.
• Berdasarkan itu, kita kenal berbagai peringkat
hayati: sel – organisme – kelompok – negara
• Peringkat hayati yang atas tersusun oleh peringkat
hayati di bawahnya. Semakin rendah peringkat
hayati semakin purba dan sederhana
organisasinya.
• Variabilitas dan hirarki sistem hayati menunjukkan
bahwa mereka ditimbulkan oleh proses
evolusioner
• Semakin tinggi peringkatnya, maka konsep-
konsep hayati semakin tidak defenitif  karena
itu peringkat teratas tidak dibahas dalam
biologi ini.
• Hal-hal yang akan dibahas: biologi sel, biologi
organisme, biologi populasi (kelompok dan para
kelompok) misalnya: ekologi komunitas.
Peranan ilmu Biologi di bidang pertanian :
1. Membantu menemukan dan mengembangkan
bahan kebutuhan pokok manusia dari tanaman
pertanian
2. Menemukan penyebab penyakit dan cara
pengobatannya bagi tanaman pertanian
3. Menemukan /menciptakan bibit unggul tanaman
yang sangat berguna bagi manusia
4. Menyingkap rahasia kehidupan mulai dari tingkat
selular, pewarisan sifat hingga menghasilkan
tanaman hibrida melalui bioteknologi
5. Mempelajari faktor lingkungan yang sangat
berperan dalam budidaya tanaman pertanian
CIRI MAHLUK HIDUP
1. Organisasi kehidupan yang rumit
– sel  jaringan  organ  sistem hayati
– Melalui kemajuan IPTEK ternyata bahwa
sel masih merupakan bagian-bagian: sel 
subseluler  organel  makro molekul 
molekul  atom/unsur.
Sel Hierarki Organisasi Molekul
Dalam Sel
Organel

INTI SEL, MITOKONDRIA, KLOROPLAS, DLL


Supra Molekul
(BM 106 - 109)
ENZIM KOMPLEK, SISTEM
KONTRAKTIK
Makro Molekul
(BM 103 - 105)
As. Nukleat Protein Polisakarida Lipid

Senyawa Antara
(BM 50-250)
Mono nukleat As. Amino Monosakarida Asil
Ribosa As. Keton Piruvat Acetat

Sumber Senyawa
(BM 10-44) CO2, H2O, N2, dll
2. Metabolisme
– Adalah rangkaian aktivitas sel yang melibatkan
proses input dan output (melibatkan enzim).
– Contoh: Input (H2O, CO2,, energi); Proses
(Fotosintesis); Output (Glukosa, O2)
3. Reproduksi/ Pembiakan
– Tujuan dari pembiakan
• Pertumbuhan (pembelahan sel), sel menjadi
banyak dan ukuran/volume bertambah.
• Pelestarian jenis (seksual dan non seksual).
– Organisme mengambil bahan-bahan dari lingkungan
lebih banyak daripada yang dikembalikan.
– Organisme akan mengatur bahan tersebut untuk
menyusun strukturnya.
– Contohnya: Di daerah dingin, organisme makan untuk
memperoleh energi guna mempertahankan dari rasa
dingin, dll.
4. Responsible/ Ketanggapan
– Organisme akan tanggap terhadap stimulus
atau rangsang karena adanya sistem syaraf
dan sistem hormon pada hewan, dan adanya
sistem hormon saja pada tumbuhan, yaitu
fitohormon.
5. Evolusi/ Variasi
– Proses perubahan organisme akan
memperbanyak terjadinya variasi.
– Adanya variasi keturunan merupakan dasar
proses evolusi.
– Berdasarkan variasi tersebut, diharapkan variasi
yang adaptif yang mampu mengenali
lingkungannya sehingga lebih efektif dalam
memanfaatkan sumberdaya.
ORGANISASI KEHIDUPAN
Bahan Pembentuk Sel/ Molekul-
Molekul Kehidupan
• Komposisi kimiawi sel dan organisme, sebagian
besar tersusun dari air dan sisanya adalah
molekul organik. Air terutama berfungsi sebagai
pelarut dalam metabolisme, pembentukan atau
pemecahan molekul organik. Molekul organik
tersusun oleh karbon (C) sebagai kerangka, yang
berikatan dengan atom lain seperti H, O, N, S, P,
Mg dan lainnya (sekitar 24 unsur), melalui ikatan
kovalen, ion, dsb.
• Komposisi kimia: Anorganik (air, gas, garam
mineral), dan Organik (molekul organik)
AIR
• Sekitar 60% sampai 95% bagian sel hidup
adalah berupa air, dan tinggi rendahnya
kadar air suatu organisme ditentukan oleh
lingkungan hidupnya.
• Fungsi air:
– Pelarut. Bahan-bahan organik/ anorganik
larut dalam air.
– Bahan suspensi. Bahan yang tidak larut
(organel) berada dalam sel dalam bentuk
suspensi.
• Fungsi air:
– Absorbsi panas. Aktivitas sel akan
meningkatkan temperatur, sehingga dapat
mengganggu kehidupan sel. Oleh karena itu,
perlu diturunkan panasnya dengan air, misal:
melalui penguapan air.
– Sarana Pengangkut/ Transport. Sisa
metabolisme akan dikeluarkan melalui cairan
tubuh yang terdiri atas air, contoh: urine,
keringat, dsb. Perpindahan bahan-bahan
dalam dalam jaringan tumbuhan melalui
peran air sebagai sarana pengangkutnya.
• Fungsi air:
– Hidrolisa. Agar BO kompleks yang terdapat
dalam sel dapat dicerna, perlu dipecah
molekul yang lebih sederhana.
– Menciptakan selaput lendir. Agar organel
dapat berfungsi, maka pada permukaannya
selalu berbentuk lendir.
– Medium bermacam proses. Suatu proses
(fisik, kimia, biologi) berlangsung dalam air,
misalnya: gerak brown, sintesis bahan
organik, dsb.
– Bahan pembentuk karbohidrat. Air
merupakan bahan dalam fotosintesis untuk
menghasilkan glukosa.
GAS
• Di dalam sel terdapat 4 macam gas yaitu
oksigen, karbondioksida, nitrogen, dan
amoniak.
• Oksigen (O2) terutama untuk pengoksidasi
zat makanan guna menghasilkan energi.
• Karbondioksida (CO2), berupa ampas
oksidasi. Gas karbondioksida pada
tumbuhan merupakan bahan baku
pembentuk karbohidrat.
• Nitrogen (N2), baru bermanfaat apabila
sudah dalam bentuk ion nitrat (NO3-).
Contoh: Urea setelah diurai bakteri menjadi
ion nitrat baru dapat dimanfaatkan oleh
tanaman.
• Amoniak (NH3), merupakan ampas atau
sisa metabolisme protein dalam sel hewan,
bersifat racun, karenanya perlu dinetralkan
atau dikeluarkan.
GARAM MINERAL
• Unsur-unsur yang umum dalam sel
berbentuk ion.
• Kation: Na+, K+, Mg2+, Fe2+, dsb.
• Anion: NO3-, PO43-, SO42-, Cl-, dll.
• Ion dapat bersenyawa membentuk beragam
garam mineral, maupun bersenyawa
dengan BO tertentu. Contoh: Sitokrom (Fe)
dan Klorofil (Mg).
MOLEKUL ORGANIK
• HIDROKARBON
• KARBOHIDRAT
• LIPID
• PROTEIN
• ASAM NUKLEAT
• ENSIM
• VITAMIN
• HORMON
• ANTIBODI
HIDROKARBON
• Molekul organik sederhana, terdiri
atas C dan H. Metana (CH4)
merupakan contoh yang paling
sederhana.
• Bentuk berupa rantai karbon (alkana,
alkena dan alkuna) atau merupakan
cincin (benzena)
KARBOHIDRAT
• Rumus umum CH2O, tersusun dari unsur
C, H, dan O.
• Karbohidrat penting meliputi pati (starch)
dan selulosa, keduanya merupakan
polimer (makromolekul).
• Unit penyusun (monomer) karbohidrat
adalah berupa gula sederhana
(monosakarida) terutama glukosa.
• Monosakarida: glukosa, fruktosa, galaktosa,
ribosa, gliseraldehide; disakarida: sukrosa,
laktosa, maltosa. Molekul gula bersifat mudah
larut air, dan merupakan bahan bakar (sumber
energi) mahluk hidup.
• Disakarida terdiri atas dua residu monosakarida
yang dihubungkan melalui ikatan glikosidik, yaitu
ikatan kovalen melalui reaksi dehidrasi.
• Pati adalah polimer glukosa, terdiri dari amilosa
(rantai lurus) dan amilopektin (rantai bercabang).
Monomer glukosa berikatan secara kovalen, pada
atom C 1-4 (alfa) pada rantainya dan atom C 1-6
pada percabangannya.
• Pati bersifat tidak larut air, sebagai
penyimpanan glukosa. Pati harus
dihidrolisa dengan bantuan enzim amilase.
• Hewan menyimpan KH dalam bentuk
glikogen, menyerupai amilopektin dengan
cabang yang lebih pendek dan lebih
banyak.
• Selulosa merupakan polimer glukosa,
dengan ikatan pada atom C 1-4 (beta),
dan berupa rantai lurus.
• Orientasi ikatan pada selulosa yang bersifat
bolak-balik, menghasilkan molekul yang panjang
dan kaku. Selulosa adalah karbohidrat struktural,
komponen utama dinding sel tumbuhan.
• Enzim yang mencerna pati dengan
menghidrolisa ikatan α, tidak mampu mencerna
ikatan ß pada selulosa. Sapi memiliki bakteri
pencerna selulosa pada rumen, ruang pertama
pada lambung sapi. Mikroba dekomposer dalam
tanah, juga ada yang mampu mencerna
selulosa, penting dalam daur unsur kimia.
• Polisakarida struktural penting lainnya adalah
Kitin, merupakan ektoskeleton dari antropoda.
LIPID
• Lipid termasuk makromolekul, tetapi bukan
polimer, dan bersifat tidak larut dalam air.
Lipid meliputi lilin(waks), dan pigmen
tertentu.
• Lipid paling penting: lemak, fosfolipid, dan
steroid.
• Lipid tidak mempunyai gugus tertentu,
tetapi merupakan ester yang dibentuk dari
asam karboksilat berantai panjang (asam
lemak).
• Lemak adalah ester dari 3 asam lemak
dan 1 gliserol, meliputi lemak jenuh dan
lemak tidak jenuh.
• Lemak hewan sebagian besar berupa
lemak jenuh, sedangkan pada tumbuhan
berupa lemak tidak jenuh (minyak).
• Fosfolipid mirip dengan lemak, hanya satu
asam lemaknya digantikan oleh gugus
fosfat yang bermuatan negatif (polar).
• Fosfolipid adalah komponen utama
membran sel.
• Kepala hidrofilik dapat berhubungan
langsung dengan air, sementara ekor
hidrofobiknya berhubungan satu dengan
lainnya dan menjauhi air, terbentuk
lapisan bilayer.
• Steroid meliputi kolesterol dan hormon
tertentu, merupakan suatu kerangka
karbon terdiri atas 4 cincin yang menyatu.
PROTEIN
• Menyusun sekitar 50% bobot kering organisme.
• Protein tersusun dari unsur C, H, O, N, serta
kadang-kadang S dan P.
• Polimer berupa rantai lurus, dengan monomer
asam amino. Asam amino ada 20 macam,
berikatan satu dengan lainnya berdasarkan
urutan spesifik dengan ikatan peptida.
• Asam amino memiliki satu atom C yang berikatan
secara kovalen dengan –H, –NH2, – COOH, dan –
R (rantai samping).
Fungsi Biologi Protein
Jenis Protein Fungsi Contoh
Protein Stuktural Pendukung kolagen, elastin,
keratin
Protein Simpanan/ Cadangan asam ovalbumin,
Cadangan amino kasein, fitin
Protein transport Menganngkut Haemoglobin,
substansi lain protein pada
membran sel
Protein Hormonal Koordinasi aktivitas Insulin, auksin
organisme
Jenis Protein Fungsi Contoh

Protein Reseptor Tanggap sel Reseptor syaraf


terhadap rangsang
kimiawi
Protein Kontraktil Pergerakan/ Motil Aktin, miosin,
protein kontraktil
pada flagela
Protein Pertahanan Perlindungan Antibodi
terhadap penyakit
Protein Enzimatik* Percepatan reaksi Amilase,
kimia secara protease
selektif
Sumber: Campbel et al. (2000)
• Fungsi suatu protein bergantung pada
bentuk spesifiknya. Ada 4 tingkatan struktur
protein: primer, sekunder, tersier, dan
kuartener.
• Struktur primer ditentukan oleh urutan asam
amino yang unik, berupa rantai peptida,
memiliki ujung C dan ujung N.
• Struktur sekunder dihasilkan oleh ikatan
hidrogen dari residu asam amino pada
interval tertentu, membentuk struktur α-
heliks dan lembaran berlipat-lipat. Ikatan
hidrogen terbentuk antara gugus >CO
dengan >NH pada rangka karbon.
• Struktur tersier terbentuk oleh adanya ikatan
hidrogen, ionik, interaksi hidrofilik, van der wals,
dan ikatan antara rantai samping (-R), secara
kolektif membentuk konformasi spesifik. Ikatan
yang lebih kuat adalah jembatan disulfida
(gugus –SH, pada sistein).
• Struktur kuartener adalah hubungan antara dua
atau lebih polipeptida penyusun protein.
• Protein dapat mengalami denaturasi, rusaknya
struktur oleh lingkungan yang ekstrim (suhu, pH)
yang dapat merusak struktur bahkan fungsi
biologinya.
ENZIM
• Enzim adalah katalis biologis, yaitu mampu
mempercepat reaksi dengan menurunkan energi
aktivasi, sehingga ikatan akan dapat diputuskan
atau digabungkan pada suhu sedang, seperti
yang ditemukan pada organisme.
• Masing-masing jenis enzim memiliki tempat aktif
yang unik yang berikatan secara spesifik dengan
substratnya.
• Enzim sangat sensitif terhadap kondisi lingkungan
yang mempengaruhi struktur tiga dimensinya,
memiliki suhu dan pH optimum. Enzim tertentu
memiliki kofaktor atau koenzim, juga inhibitor.
ASAM NUKLEAT
• Ada 2 golongan: asam deoksiribonukleat
(DNA) dan asam ribonukleat (RNA),
keduanya polimer linier dengan BM
25.000 s.d 5 Milyar.
• Monomer asam nukleat adalah
nukleotida, terdiri atas 3 bagian: gula
pentosa (2 jenis), basa nitrogen (purin dan
pirimidin), dan asam fosfat.
• DNA merupakan pembawa informasi
genetik. RNA berperan dalam sintesis
protein.
• Nukleotida selain sebagai monomer DNA
dan RNA, juga mempunyai peranan
penting dalam transfer energi (ATP, GTP)
dalam metabolisme.

Anda mungkin juga menyukai