Anda di halaman 1dari 10

1.

Menjelaskan nomeklatur bidang anatomi


Sikap anatomis
Tubuh bersikap tegap
Kepala lurus ke depan
Kedua lengan menggantung pada sisi tubuh
Telapak tangan menghadap ke depan
Kedua kaki berdampingan
Jari-jari kaki menghadap ke depan
Bidang jerman lurus (horizontal)
Terminologi bidang tubuh
Bidang jerman : bidang yang melalui pinggir cauda, pinggir cranial meataus acusticus
eksternus, dan lekuk mata
Bidang median : bidang vertikal yang melalui tubuh, membagi tubuh menjadi bagian kanan
(dextra) dan kiri (sinistra)
Bidang sagital : bidang vertikal yang melalui tubuh, sejajar dengan bidang median
Bidang coronal : bidang vertikal yang melalui tubuh, membagi tubuh menjadi bagian ventral
dan dorsal, tegak lurus bidang median
Bidang transversal : bidang horizontal melalui tubuh, membagi tubuh menjadi bagian atas
(superior) dan bawah (inferior), tegak lurus bidang coronal
Terminologi arah dan perbandingan
Superior-inferior : atas-bawah
Anterior-posterior : depan-belakang
Dextra-sinistra : kanan-kiri
Cranial-caudal : arah kepala-arah ekor
Superficial-profunda : luar pemukaan-dalam permukaan
Ventral-dorsal : arah perut-arah punggung
Medial-lateral : mendekat bidang median-menjauhi bidang median
Terminologi ruang
Apertura : pintu
Cavum : rongga
Celulla : rongga kecil
Canalis : saluran
Ductus : pembuluh
Foramen : lubang
Fissura : celah
Meatus : liang
Gerakan sendi
Fleksi-ekstensi : menekuk-melurus
Adduksi-abduksi : mendekat-menjauh (sumbu tubuh)
Pronasi-supinasi : menelengkup-menengadah
Inversi-eversi : arah medial/dalam-arah lateral/luar (telapak kaki)
Protrusi-retrusi : ke depan-ke belakang (rahang bawah)
Sirkumduksi : gabungan fleksi-ekstensi dan adduksi-abduksi
Rotasi : memutar sumbu

2. Menjelaskan ion, molekul, dan radikal bebas


Atom
Partikel terkecil penyusun unsur. A (tidak) dan tomos (dibagi-bagi). Sesuatu yang tidak
dapat dibagi-bagi lagi. Terdiri atas :
Muatan netral (neutron) : james chadwick
Muatan positif (proton) : ernest rutherford
Muatan negatif (elektron) : J.J. Thomson
Neutron dan proton membentuk inti atom dikelilingi oleh elektron
Bilangan kuantum
Utama (n) : menunjukan kulit berenergi
Azimuth (l) : menunjukan sub-kulit, s (sharp), p (principal), d (defuse), dan f
(fundamental)
Magnetik (m) : banyaknya orbital setiap sub-kulit
Spin (s) : arah gerak elektron terhadap sumbu spin
Aturan aufbau : elektron mulai mengisi pada tingkatan energi rendah sampai ke
tingkatan energi tinggi
Ion
Atom yang mengalami kehilangan atau kedapatan elektron. Dapat berupa :
Anion : mendapatkan elektron. Contoh ClKation : melepaskan elektron. Contoh K+
Diperoleh melalui proses ionisasi
Molekul
Gabungan dari beberapa atom unsur penyusun, dua (diatomik) atau lebih (poliatomik).
Contoh : CO2, O3
Terjadi melalui ikatan kimia :
Ikatan ion
Terjadi pelepasan dan penerimaan pasangan elektron
Berupa gabungan atom logam + atom nonlogam
Ikatan koovalen
Terjadi pemakaian pasangan bersama elektron dari kedua atom penyusun
Berupa gabungan atom nonlogam + atom nonlogam
Ikatan logan
Membentuk logam alloy
Berupa gabungan atom logam + atom logam
Radikal bebas
Atom atau molekul yang mempunyai pasangan elektron bebas (elektron tidak
berpasangan) tetapi dapat berdiri sendiri. Contoh : hidroksil HO, metil CH3
Dapat menyebabkan penyakit degeneratif seperti serangan jantung, stroke, katarak,
kanker
Dapat dicegah melalui bahan makanan yang mengandung antioksidan
3. Menjelaskan struktur dan fungsi membran sel

Sel merupakan unit fungsional dan struktural penyusun kehidupan. Unit fungsional : setiap sel
menjalankan reaksi kimianya sendiri berdasarkan fungsinya masing-masing. Unit struktural :
setiap sel menjadi material dasar penyusun makhluk hidup mulai dari sel membentuk jaringan,
organ, sistem organ, hingga organisme itu sendiri
Berdasarkan ada-tidaknya membran inti dibagi 2 yaitu :
Prokariotik (tidak memiliki membran inti) seperti pada monera (bakteri)
Eukariotik (memiliki membran inti) seperti pada protista, fungi, animalia, plantae
Pada prokariotik tidak ada, sedangkan eukariotik ada : sentriol, silia, sitoskeleton, mikrotubula,
RE (retikulum endoplasma), badan golgi, mitokondria, lisosom
Perbedaan sel hewan dan tumbuhan
Tidak ada pada tumbuhan : sentriol, silia, flagel
Tidak ada pada hewan : kloroplas (plastida), dinding sel
Pada hewan vakuola ukuran besar, pada tumbuhan vakuola ukuran kecil
Fungsi membran plasma
Membentuk struktur dasar membran
Sawar antara CIS dan CES : sebagai filter yang memilih zat-zat yang masuk-keluar sel.
Mempertahankan konsentrasi zat terlarut diluar-dalam sel
Menentukan sifat cair membran
Struktur membran plasma
Terdiri atas molekul fosfolipid dengan susunan
1 ujung kepala polar (hidrofilik) mengandung gugus fosfat bermuatan negatif (bermuatan
listrik) bersama dengan kolin dan gliserol
2 ekot asam lemak nonpolar (hidrofobik)
Membentuk struktur fosfolipid bilayer ketika dibenamkan ke dalam air
Pada membran plasma terdapat pula :
Kolesterol
Terselip diantara molekul fosfolipid mencegah rantai asam lemak (ekor) fosfolipid
menyatu dan mengkristal
Membantu menstabilkan posisi fosfolipid
Memungkinkan fleksibelitas membran sel
Protein membran
Terselip diantara permukaan luar atau dalam bilayer fosfolipid. Berupa :
Protein integral : terdapat pada permukaan luar membran sebagai pori-pori. Sebagai
protein pengangkut dalam transpor aktif
Protein perifer : terbenam dalam membran sel, sebagai regulator intraseluler
Karbohidrat membran (glikokaliks)
Terdapat di permukaan luar membran
Berikatan dengan kepala fosfolipid membentuk glikolipid
Berikatan dengan protein perifer membentuk glikoprotein
4. Menjelaskan Organel Sel dan Fungsinya

Sitoplasma : bagian interior sel yang tidak ditempati nukelus. Terdiri atas organel sel yang
tersebar dalam sitosol (cairan kompleks mirip gel). Di sitosol terjadi berbagai macam reaksi
kimia sel, berisi anyaman protein (sitoskeleton) yang akan menentukan bentuk sel
Organel sel
Nukleus
Menyimpan informasi gentika
Mengendalikan aktivitas sel
Terdiri atas membran nukleus. Memiliki pori-pori dan membentuk struktur bilayer
Di dalamnya berupa nukleoplasma, nukleolus, dan kromosom
Nukleoplasma : plasma inti berupa struktur ribosom, protein, cairan koloid
Nukleolus (anak inti) : tempat pembentukan ribosom, terdiri atas DNA pembentuk,
benang-benang halus kromatin
Retikulum Endoplasma (RE)
Berupa lipatan-lipatan dan tubuler (lembaran-lembaran yang bersatu membentuk
struktur seperti bola)
RE kasar mengandung ribosom : berfungsi untuk sintesis protein
RE halus tidak mengandung ribosom : berfungsi untuk sintesis lemak dan sedikit
hormon
Proses sintesis protein di RE kasar
Protein yang disekresikan RE dikemas ke dalam vesikel transpor
Vesikel transpor bergerak menuju kantung golgi terdekat, kemudian mengeluarkan isi
(protein) dari vesikel transpor
Badan golgi merubah bentuk mentah protein menjadi produk hormonal yang aktif
Produk dikemas dalam bentuk vesikel sekretorik tetapi tidak pernah berkontak dengan
sitosol
Mitokondria
Banyak terdapat pada eukariotik
Jumlahnya semakin banyak pada sel yang terus menerus mengalami metabolisme
Berperan dalam menghasilkan energi (the house of power)
Struktur membran ganda. Membran luar membatasi bagian dalam dengan sitoplasma.
Membran dalam berupa struktur lipat yang disebut kristae. Ruang antar kristae berisi
matriks mitokondria. Di dalam matriks terdapat ribosom, DNA
Plastida
Biasa ditemukan pada tumbuhan
3 tipe plastida :
Amiloplas : plastida tidak berwarna, berguna untuk menyimpan cadangan makanan
Kromoplas : plastida dengan pigmen merah dan oranye
Kloroplas : plastida dengan pigmen hijau daun (klorofil) berfungsi dalam fotosintesis
Struktur berupa membran ganda. Cairan dalam berupa stroma. Dalam stroma terdapat
kantong-kantong pipih (tilakoid). Banyak tilakoid membentuk tumpukan granum.
Masing-masing granum berhub.satu sama lain melalui integranal tilakoid
Badan golgi
Berupa kantong pipih seperti irisan roti
Termasuk kelompok organel terbesar
Dapat berhubungan satu sama lain membentuk struktur jala
Berfungsi sebagai tempat pengubahan enzim inaktif menjadi bentuk aktif
Tempat penyimpanan protein dari RE kasar

Berfungsi mensintesis lisosom


Lisosom
Dihasilkan oleh badan golgi
Mengandung enzim hidrolitik (mencerna setiap makromolekul intraseluler)
Lisosom mampu mendaur ulang materi organik selnya sendiri (autofage), berguna dalam
proses peremajaan sel
Proses pencernaan makromolekul :
Makromolekul masuk secara fagositosis, membentuk struktur vakuola makanan
Lisosom segera bergabung dengan vakuola makanan mensekresikan enzim hidrolitiknya
Mencerna makromolekul secara fagositosis dan mengeluarkan sisa makanan keluar sel
Badan mikro
Organel sel berukuran sangat kecil
Peroksisom : memiliki enzim oksidatif (membentuk hidrogen peroksida yg bersifat
racun), dan enzim katalase (menguraikan hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen).
Banyak terdapat pada hewan dan bekerja merombak lemak
Glioksisom : sering ditemukan pada tumbuhan berlemak, yang mampu mengubah lemak
tersebut menjadi gula
Vakuola
Berupa kantong-kantong bermembran besar
Vakuola berukuran kecil disebut vesikel
Vakuola makanan berfungsi menyimpan dan mencerna makanan
Vakuola kontraktil berfungsi mengatur keluar-masuknya air
Sitoskeleton
Berfungsi sebagai kerangka sel, membentuk dan mempertahankan bentuk sel
Terdiri atas filamen aktin, tengah, dan mikrotubula
Mikrotubula akan membentuk benang-benang spindel ketika sel membelah yang
memungkinkan kromosom bergerak. Diatur oleh sentrosom
Sentriol
Terdiri atas 2 perangkat mikrotubula
Berfungsi pada saat pembelahan sel (membentuk dua kutub pembelahan)
Silia dan flagel
Silia : rambut berukuran pendek dengan jumlah yang banyak
Flagel : rambut berukuran panjang dengan jumlah sedikit
Keduanya berfungsi dalam motilitas sel
5. Menjelaskan pergerakan molekul melalui membran sel dan metabolisme sel
Pergerakan molekul
Transpor aktif : bergerak dari gradien konsentrasi rendah ke tinggi sehingga membutuhkan
energi berupa ATP
Eksositosis
Proses pengeluaran molekul keluar sel
Dilakukan dengan membentuk vesikel atau kantung yang menyelubungi molekul
Vesikel berfusi dengan membran, molekul dibebaskan keluar dari sel
Contoh : membangun dinding sel pada tumbuhan dan sekresi hormon
Endositosis
Proses memasukkan molekul ke dalam sel
Dilakukan dengan membentuk membran sel menjadi cekungan (invaginasi) ke
arah dalam, melingkupi masuknya molekul

Molekul akan terperangkap ke dalam sel dan dibawa oleh vesikel


Fagositosis : pemasukan molekul padat (makan). Contoh, sel-sel darah putih
yang melawan mikrob
Pinositosis : pemasukan molekul cair (minum)
Transpor pasif : bergerak dari gradien konsentrasi tinggi ke rendah sehingga tidak
membutuhkan energi
Difusi sederhana
Molekul bergerak secara acak mengikuti gradien konsentrasinya
Difusi terfasilitasi
Proses difusi yang dibantu oleh protein integral membran plasma (protein kanal)
Beberapa protein juga berikatan dengan molekul kemudian membawanya ke
dalam sel melalui membran plasma
Osmosis
Perpindahan molekul dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut lebih
rendah
Molekul bergerak dari larutan yang bersifat encer ke pekat
Krenasi (menyusut) : ketika sel berada dalam larutan hipertonik. Air bergerak
dari sel ke larutan hipertonik
Lisis (pecah) : ketika sel berada dalam larutan hipotonik. Air bergerak dari
larutan ke dalam sel. Sel menjadi menggembung
Metabolisme Sel
Seluruh proses kimia yang berlangsung dalam sel hidup
Berkaitan dengan pengelolaan sumber materi dan energi yang didapat karenanya
Dibagi menjadi 2 proses, yaitu katabolisme (penguraian) dan anabolisme (penyusunan)
Katabolisme
Reaksi penguraian zat kompleks menjadi zat yang lebih sederhana disertai pelepasan
energi berupa ATP
ATP bersama dengan air (hidrolisis) akan menghasilkan ADP dan fosfat sebagai bentuk
energi yang dapat dipakai
Proses katabolisme yang berlangsung dalam sel disebut respirasi sel, yaitu respirasi
aerobik (dengan oksigen) pada organisme eukariotik multiseluler dan respirasi
anaerobik atau fermentasi (tanpa oksigen) pada organisme prokariotik uniseluler
Respirasi aerobik
Reaksi pembakaran karbohidrat
C6H12O6 + 6O2 - 6CO2 + 6H2O + 36 ATP
Terdiri atas 4 proses utama, yaitu
Glikolisis
Terjadi di sitoplasma
Pemecahan gula (6C) menjadi 2 asam piruvat (3C)
Dilepaskan 2 ATP, 2 NADH
Dekarboksilasi Oksidatif
Terjadi di matriks mitokondria
Pemecahan 2 asam piruvat (3C) menjadi 2 acetil KoA (2C)
Dilepaskan 2 NADH, 2 CO2
Siklus Krebs
Terjadi di matriks mitokondria

Masuknya acetil KoA dalam siklus asam sitrat


Acetil KoA bersama dengan oksaloasetat (sebagai titik awal siklus krebs)
akan mensintesis sitrat demikian selanjutnya terjadi secara terus-menerus
Acetil KoA + oksaloasetat - sitrat - isositrat - A-ketoglutarat - suksinil
KoA - suksinat - fumarat - malat - oksaloasetat
Dilepaskan 2 ATP, asam sitrat, 6 NADH, 2 FADH2, 4 CO2
Fosforilasi Transpor Elektron
Terjadi di cristae (membran dalam) mitokondria
Proses pemindahan energi dari koenzim (NAD+ dan FAD) menjadi
bentuk ATP
Dilepaskan 34 ATP (10 NADH x 3 + 2 FADH2 x 2) dan 6 H2O
Hasil kotor katabolisme karbohidrat 38 ATP (34 ATP transpor elektron, 2 ATP
glikolisis, dan 2 ATP siklus krebs). Hasil bersih 36 ATP karena 2 ATP ditanam
lagi dalam proses glikolisis selanjutnya
Respirasi anaerobik
Hanya sampai pada tahap glikolisis yang tidak membutuhkan oksigen
Fermentasi laktat
Glukosa - piruvat - asam laktat + 2 ATP
Sel-sel otot melakukan fermentasi laktat untuk mendapatkan energi dalam waktu
yang singkat
Contoh : lactobacillus bulgaricus
Fermentasi alkoholik
Glukosa - piruvat - karbondioksida - etil alkohol (etanol) + 2 ATP
Contoh : saccharomyces cerevisiae
Anabolisme
Reaksi penyusunan zat kompleks dari zat yang lebih sederhana dengan bantuan
penyerapan energi berupa ATP. Contoh : fotosisntesis
6. Menjelaskan dan mengidentifikasi jaringan epitel dan jaringan ikat
Jenis epitel
Pipih selapis : endotelium, mesotelium, rongga dalam, permukaan luar, kapiler darah, alveoli
Kuboid selapis : ovari, retina, nefron ginjal, tiroid
Silindris selapis : saluran cerna (lambung, usus), kantung empedu
Silindris bertingkat bersilia : saluran nafas (hidung, trakea, bronkus)
Pipih berlapis berkeratin : permukaan kulit
Pipih berlapis tidak berkeratin : esofagus, mulut, vagina, laring
Kuboid berlapis : kelenjar keringat, kelenjar mamae, folikel mamae
Silindris berlapis : konjungtiva
Transisional : kantung kemih, ureter, uretra
Jaringan Ikat
Berupa jaringan penyokong tubuh
Meliputi tulang, tulang rawan, tendon, dan ligamen
Tersusun dari sel-sel jaringan ikat dan matriks. Sel-selnya seperti osteoblas, osteosit,
kondroblas, kondorsit, fibroblas, adiposit. Matriks berupa cairan ekstrasel yang mengandung
serat. 3 tipe serat, yaitu kolagen (padat, reguler, lentur) disebut juga serat putih, elastik

(fleksibel, tidak begitu kuat) disebut juga serat kuning, dan serat retikular (membentuk susunan
jala) berfungsi menghubungkan antar jaringan ikat
Berdasarkan struktur dan fungsinya dibedakan atas :
Jaringan ikat longgar
Mengandung sejumlah fibroblas menghasilkan serat kolagen dan elastik
Disebut juga jaringan areolar
Berisi ruang-ruang kosong antar sel
Ditemukan pada papila dermis, hipodermis, peritoneum, rongga paru-paru, pembuluh
arteri, kantong kemih
Jaringan ikat padat
Banyak mengandung serat kolagen. Contohnya terdapat pada
Tendon : menghubungkan otot dengan tulang
Ligamen : menghubungkan tulang dengan tulang pada persendian
Jaringan rangka
Tulang rawan (kartilago)
Tulang (osteon)
Jaringan hematopoietik
Berperan dalam proses pembentukan sel darah merah maupun putih
Berupa sumsum merah dan jaringan limfoid
Sumsum merah menghasilkan sel darah merah dan granulosit
Jaringan limfoid menghasilkan limfosit dan monosit
Jaringan adiposa
Terspesialisasi untuk menyimpan lemak Terdiri atas sel-sel yang berukuran besar
Berperan sebagai cadangan makanan, bantalan lemak untuk melindungi organ-organ
dari benturan mekanis, pengatur suhu tubuh
Banyak terdapat pada bawah kulit, daerah ginjal, rongga perut, dan dada
Monovakuoler dan multivakuoler
7. Menjelaskan siklus sel dan fase perkembangan sel
Sel prokariotik mengalami pembelahan biner (amitosis) yaitu pembelahan sel tanpa melalui
pembelahan inti. DNA bereplikasi dan sitoplasma induk terpisah secara seimbang menjadi dua
sel baru. Prosesnya :
Kromosom melekat pada membran plasma
Replikasi DNA
Salinan DNA melekat di membran dekat dengan molekul DNA induk
Pemisahan 2 molekul DNA
Terbentuk membran dan dinding baru
Pembelahan sel menjadi 2 sel anak
Sel eukariotik mengalami 2 tahap pembelahan, yaitu kariokinesis (nukleus dan kromosom
membelah untuk membentuk nukleus baru) dibagi menjadi proses mitosis dan meiosis. Tahap
selanjutnya sitokinesis (sitoplasma sel dan nukleus tersekat menjadi sel-sel anak terpisah)
Siklus sel
Terbagi menjadi 2 fase umum yaitu
Interfase
Persiapan pembelahan, petumbuhan dan aktivitas metabolisme awal

G1 : terjadi pertumbuhan dan fungsi sel normal, organel menduplikasikan diri


S : terjadi tahap sintesis materi yang diperlukan untuk pembelahan sel, berupa salinan
DNA sel, protein, sentriol. Mikrotubula membentuk benang spindel
G2 : persiapan fase mitosis. Kromosom menjadi mudah dilihat
Mitosis (sekaligus sitokinesis)
Pembelahan satu sel induk menjadi dua sel anak tanpa mengalami perubahan jumlah
kromosom
Memperbaiki, memelihara bagian tubuh suatu organisme
Tahapan mitosis :
Profase
Kromatin menduplikasikan diri dan memendek membentuk kromosom
(mengandung 2 kromatid terikat pada sentromer)
Sentriol mulai bergerak ke arah kutub berlawanan (terbentuk spindel)
Membran sel menghilang, kromosom mulai bergerak ke ekuator sel
Metafase
Kromosm sampai di bidang ekuator bersusun sejajar
Kinetokor merupakan titik dimana spindel terikat pada kromosom
Anafase
Kromosom berpisah menjadi kromatid. Kromatid dengan kinetokornya bergerak
ke arah kutub berlawanan
Benang spindel menarik masing-masing kromatid dari kromosom
Telofase
Kromatid telah mencapai kutubnya masing-masing
Membran nukleus kembali terbentuk
Benang-benang spindel menghilang
Sitoplasma mulai membelah menjadi 2 (sitokinesis)
Meiosis
Membagi jumlah kromosom menjadi separuh kromosom sel induk dan membentuk
susunan gamet untuk reproduksi seksual
Tahapan meiosis :
Profase 1
Terjadi lebih lama dibanding profase mitosis
Masing-masing kromosom dengan kromatid tunggal berduplikasi membentuk
kromatid bersaudara
Terjadi perpasangan kromosom homolog (ayah-ibu) membentuk sinapsis. Terjadi
crossing over, pindah silang antar segmen kromosom homolog
Satu kromatid dari satu homolog bertumpang tindih (kiasma) dengan kromatid
dari homolog lain sehingga memperoleh kombinasi gen baru (paduan ayah-ibu)
Metafase 1
Kromosom homolog berjajar pada bidang ekuator, membentuk struktur tetras
(sepasang homolog pada bidang kutub)
Anafase 1
Kromosom homolog berpisah dari setiap pasangan homolog ke kutub yang
berlawanan. Spindel menarik sentromer di setiap kromosom
Telofase 1
Kromosom terurai dan dikelilingi membran nukleus
Spindel menghilang

Sitokinesis dimulai
Meioisis 2 prosesnya terjadi seperti mitosis, pada anafase 2 terjadi pemisahan kromatid
dari masing-masing kromosomnya
Mitosis : 1 sel induk 2n - replikasi 4n - dua sel anak masing-masing 2n
Meiosis : 1 sel induk 2n - replikasi 4n - dua sel anak masing-masing 2n - 4 sel anak
masing-masing n
Perbedaan mitosis dan meiosis
Pada meiosis terjadi, mitosis tidak :
Perpasangan kromosom homolog, terjadi crossing over (profase 1)
Kromosom membentuk struktur tetrad (metafase 1)
Pemisahan kromosom ke kutub berlawanan (anafase 1)
Tujuan pembelahan
Mitosis : mempertahankan jumlah kromosom induk (identik dengan sel induk), terjadi pada sel
tubuh (somatik), mempertahankan bagian tubuh organisme
Meiosis : mereduksi jumlah kromosom, variasi gen, terjadi pada sel gamet
Jumlah sel anak
Mitosis : 2 sel anak dengan kromosom sama seperti induk
Meiosis : 4 sel anak dengan kromosom setengah dari kromosom induk (n : kromosom)

Anda mungkin juga menyukai