Anda di halaman 1dari 64

BAB 1.

STRUKTUR DAN FUNGSI


SEL
Apa yang Anda ketahui tentang sel-sel yang menyusun
tubuh kita?
Organism
Organ systems work
together in a
functional organism.
Population
A population consists
Organism of organisms of the
Organ system same species.
(e.g., skeletal system)
Tissues and organs make Population
Organ
up organ systems.
system
Organ
Community
(e. g., bone) Tissues
The populations of
form organs.
different species that
Organ populate the same area
Tissue make up a community.
(e.g., bone tissue) Cells
associate to form tissues. Community
Tissue Bone cells
Cellular level
Atoms and molecules make Nucleus
up the cytoplasm and form Cell
Ecosystem
organelles, such as the A community together
nucleus and mitochondria with the nonliving
(the site of many energy environment forms
transformations). Organelles Organelle an ecosystem.
Ecosystem
perform various functions
of the cell.
Macromolecule Biosphere
Chemical level
Biosphere Earth and all of its
Atoms join to form
Oxygen atom communities constitute
molecules. Macromolecules
Hydrogen atoms the biosphere.
are large molecules such Molecule
as proteins and DNA.
Water
Fig. 1-6, p. 7
Penemuan tentang Sel dan
Teori tentang Sel
Sel pertama kali ditemukan oleh
seorang ilmuwan dari Inggris
bernama Robert Hooke pada
tahun 1665. Saat itu, Hooke
mengamati sel gabus dari
dinding sel tumbuhan yang
sudah mati dengan
menggunakan mikroskop
sederhana. Ia melihat adanya
ruangan kecil kosong yang
kemudian menamakannya
dengan sel (bahasa Latin, cellula
= kamar kecil).
Antoni van Leewenhoek adalah orang yang pertama
kali yang melihat sel tunggal dan mengamati darah,
cairan mani, feses, dan email gigi, alga Spirogyra dan
bakteri dengan menggunakan mi, kroskop pada tahun
1674
Sel sebagai satuan kehidupan

Sejak saat itu, para ilmuwan di seluruh dunia berlomba-


lomba untuk melakukan percobaan tentang sel.
Sejarah Sel

 Schleiden & Schwann (1838 & 1839)


Teori sel: semua mh terdiri dari sel-sel, sel
= unit struktural dan fungsional terkecil
dari semua mh.
 Johannes Evangelista Purkinje (1839)
mengenalkan istilah protoplasma (zat
yg pertama kali dibentuk, tersusun dari
nukleus dan sitoplasma [lebih cair])
 Rudolf Virchow (1858)
setiap sel yg ada berasal dari sel yg
sebelumnya
Kisaran Ukuran Sel

• Sebagian besar sel berdiameter antara 1 – 100


mikrometer (μm), dengan volume berkisar antara 1 –
1.000 μm3.
• Sel hewan berdiameter sekitar 20 μm, sel tumbuhan
berdiameter sekitar 40 μm, sel Amoeba 90 – 800 μm,
dan sel alga yang besar berdiameter 50.000 μm (50
mm).
• Ukuran sel yang sangat kecil tersebut menyebabkan
sel sulit diamati dengan mata telanjang.
• Oleh karena itu, digunakan mikroskop untuk
mengamati sel.
Tipe Sel
A. Sel Prokariotik
Prokariotik (Yunani, pro =
sebelum, karyon = inti)
merupakan sel yang belum
memiliki nukleus atau tidak
memiliki membran inti yang
memisahkan materi genetik
di inti sel dengan bagian sel
lainnya.
Materi genetik (DNA) pada
sel prokariotik tampak
terkonsentrasi pada suatu
tempat yang disebut
nukleoid.
B. Sel Eukariotik

Eukariotik (Yunani,
eu = sebenarnya,
karyon = inti)
merupakan sel yang
memiliki nukleus
yang sebenarnya,
atau materi genetik
(DNA) yang
dibungkus oleh
membran inti.
Perbedaan Sel Prokariotik dan
Eukariotik
ORGANEL PROKARIOT EUKARIOT
Inti sel Tanpa membran Bermembran nukleus
nukleoid
Ribosom Pada sitoplasma Pada Sitoplasma dan
RE
RE Tidak ada
Badan Golgi Tidak ada Ada
Mitokondria Tidak ada Ada
Lisosom Tidak ada Ada
Sentriol Tidak ada Ada pada hewan
DNA Bentuk cincin pada Ada pada hewan
sitoplasma Bentuk spiral ganda,
pd inti sel, mitokondria
dan kloroplas
Komponen Kimiawi Sel

A. Unsur dan Senyawa Kimiawi Makhluk


Hidup
Kandungan Senyawa Kimiawi
Jenis
Air Karbohidrat Protein Lemak Mineral

Manusia 59 Sedikit 18 18 4

Ayam 56 Sedikit 21 19 3

Jagung 76 20 2 0,7 1,3

Beras 12 80 7 0,3 0,4

Bayam 93 3 2 0,3 1,5

Ragi 72 13 12 1 2
B. Struktur dan Fungsi Makromolekul
Berdasarkan jumlah monomer yang menyusun
Karbohidrat polimer, karbohidrat dapat digolongkan menjadi
monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
Senyawa lipid yang paling penting bagi makhluk
hidup adalah lemak, fosfolipid, dan steroid.
Lipid Senyawa lipid lainnya, yaitu sfingolipid, lilin,
karotenoid (sebagai bahan baku vitamin A), dan
limonen dalam minyak lemon.
Protein merupakan komponen penyusun sel yang
meliputi sekitar 50% dari bobot kering sel tersebut.
Protein
Semua jenis protein merupakan polimer yang
dibangun dari kumpulan 20 jenis asam amino.

Asam nukleat merupakan polinukleotida, yaitu


suatu polimer yang satuan penyusunnya adalah
Asam nukleat
nukleotida. Nukleotida terdiri atas 3 komponen,
yaitu basa nitrogen, pentosa (gula berkarbon lima),
dan gugus fosfat.
Struktur Sel dan Fungsinya
Membran Sel
• Membran sel merupakan lapisan tipis dengan ketebalan sekitar
8 nm, yang membatasi isi sel dengan lingkungan di sekitarnya.
• Membran sel bersifat selektif permeabel atau semipermeabel
karena hanya dapat dilewati oleh ion, molekul, dan senyawa-
senyawa tertentu.
• Pada sel hewan dan manusia, membran sel terletak di bagian
terluar, sedangkan pada tumbuhan membran sel dikelilingi
dinding sel.
• Membran plasma tersusun dari bahan lipid (fosfolipid), protein,
dan karbohidrat.
• Membran plasma terdiri atas dua lapisan (bilayer) fosfolipid,
dan pada matriks fluida bilayer fosfolipid tersebut tersebar
banyak jenis protein.
• Satu unit fosfolipid terdiri atas:
1) Fosfat di bagian kepala pada permukaan membran, yang
bersifat hidrofilik atau suka air,
2) Asam lemak di bagian ekor, yang tersembunyi di dalam
membran, dan bersifat hidrofobik atau tidak suka air.
• Berdasarkan letaknya, protein membran dapat
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
• Protein integral (intrinsik), tertanam di antara bilayer
fosfolipid.
• Protein periferal (ekstrinsik), terikat secara longgar
pada permukaan membran atau pada protein
integral.
• Pada permukaan membran terdapat karbohidrat
berupa oligosakarida.
• Oligosakarida terikat secara kovalen dengan lipid
yang kemudian disebut glikolipid.
• Oligisakarida yang terikat dengan protein disebut
glikoprotein.
• Fungsi membran sel adalah sebagai berikut.
• Mengontrol masuk dan keluarnya zat dari atau ke
dalam sel.
• Sebagai pelindung agar isi sel tidak keluar.
• Sebagai reseptor (menerima rangsangan) dari luar
sel.
Nukleus

• Merupakan bagian yang Fungsi nukleus, yaitu:


paling penting bagi sel, • Mengontrol sintesis
berdiameter 5 μm, protein dengan cara
diselubungi membran menyintesis m-RNA sesuai
ganda (membran luar dengan perintah DNA,
dan dalam) yang • Mengendalikan proses
dipisahkan oleh ruangan metabolisme sel.
sekitar 20 – 40 nm. • Menyimpan informasi
• Di dalam nukleus genetik berupa DNA.
terdapat nukleoplasma • Tempat penggandaan
(plasma inti), anak inti (replikasi) DNA.
(nukleolus), dan materi Mengendalikan proses
genetik berupa benang- metabolisme sel.
benang kromatin.
Sitoplasma

• Sitoplasma adalah cairan sel yang terletak di dalam


sel, di luar inti sel dan organel sel.
• Sitoplasma berbentuk cairan koloid homogen yang
jernih, serta mengandung nutrien, ion-ion, garam, dan
molekul organik.

Fungsi sitoplasma, yaitu:


• Tempat organel sel dan sitoskeleton.
• Memungkinkan terjadinya pergerakan organel sel oleh
aliran sitoplasma.
• Tempat terjadinya reaksi metabolisme sel.
• Untuk menyimpan molekul-molekul organik (misalnya,
karbohidrat, lemak, protein, dan enzim).
Ribosom

• Ribosom berbentuk butiran kecil dengan diameter


sekitar 20 – 22 nm.
• Ribosom dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1) Ribosom bebas, tersuspensi di dalam sitosol.
2) Ribosom terikat, menempel pada retikulum
endoplasma (RE).
• Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein.
Retikulum Endoplasma
• Retikulum endoplasma (RE) merupakan membran
berbentuk labirin yang berhubungan dengan selubung
inti sel.
• Retikulum endoplasma dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu:
a. Retikulum endoplasma halus (tidak bergranula), jika
permukaannya tidak ditempeli oleh ribosom. RE
halus berperan dalam proses sintesis lipid (fosfolipid
dan sterol), metabolisme karbohidrat, dan
menetralisir racun. Di dalam sel ovarium, testis, hati,
dan otot, banyak mengandung RE halus.
b. Retikulum endoplasma kasar (bergranula), jika
permukaannya ditempeli oleh ribosom. RE kasar
berperan membentuk fosfolipid membrannya
sendiri dan sintesis protein sekretori (misalnya
glikoprotein dan hormon insulin di dalam sel
pankreas).
Badan Golgi

• Badan Golgi ditemukan


pertama kali oleh Cammilio
Golgi pada tahun 1898 di
dalam sel-sel kelenjar.
• Badan Golgi terdiri atas
tumpukan kantong membran
pipih sisterna dan vesikula-
• Badan Golgi berperan sebagai pusat produksi,
pergudangan, penyortiran, dan pengiriman produk sel,
seperti enzim dan hormon.

Fungsi badan Golgi, yaitu:


• Berperan dalam sekresi atau membentuk vesikula yang
berisi enzim untuk sekresi.
• Membuat makromolekul, seperti polisakarida dan asam
hialuronat (zat lengket pada sel-sel hewan).
• Membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi
enzim pemecah selubung sel telur.
• Membentuk membran plasma dari vesikula-vesikula
yang dilepaskan.
• Membentuk dinding sel pada tumbuhan
Lisosom
• Lisosom merupakan organel kecil berdiameter 0,1 μm,
berbentuk seperti kantong (vesikel) yang diselubungi
membran tunggal.
• Lisosom berisi enzim hidrolitik yang mencerna
makromolekul, contohnya enzim nuklease.

Fungsi lisosom, yaitu:


• Berperan pada pencernaan intrasel.
• Berperan pada proses fagositosis dengan cara
menelan dan mencerna partikel yang lebih kecil,
seperti yang dilakukan oleh organisme uniseluler,
misalnya Amoeba. Pada manusia, sel makrofag
memfagositosis bakteri atau kuman penyakit lainnya.
• Autofag atau menelan dan mendaur ulang organel
yang rusak.
• Autolisis atau perusakan sel sendiri dengan cara
membebaskan semua isi lisosom. Autolisis terjadi pada
peristiwa hilangnya ekor katak saat metamorfosis.
Beberapa vesikel
5. Vesikel yang terlepas terbentuk dari
dari membran
membran badan Golgi plasma dan bergerak
membawa produk/hasil menuju sitoplasma.
akhir berupa protein dan Vesikel endositik ini
lipid ke membran plasma. mungkin berfusi
Hasil akhir ini dilepaskan dengan
secara eksositosis. membran atau organel
4. Protein dan lipid hasil lain atau tetap utuh
pemrosesan akhir terjadi sebagai vesikel
di dalam lumen badan penyimpanan.
Golgi. Beberapa
modifikasi Vesikel-vesikel lain
menyebabkannya dapat yang
dikirim ke tujuan yang terbentuk dari
berbeda. membran
3. Vesikel membran RE RE dan badan Golgi
kemudian membawa dapat berfusi dengan
protein dan lipid menuju membran plasma.
badan Golgi. Vesikel eksositik ini
2. Lipid dibentuk di dalam kemudian dikeluarkan
membran RE halus. dari sel.
1. Beberapa rantai
polipeptida memasuki
lumen RE dan akan
diproses menjadi protein.
JALUR SEKRETORI

Sekresi protein melalui RE dan badan Golgi


Molekul-
molekul kecil Materi yang
hasil tidak dicerna
pencernaan dibuang keluar
berdifusi ke sel saat terjadi
Lisosom fusi partikel
dalam
primer Lisosom dengan
sitoplasma
dihasilkan berfusi membran
oleh badan dengan plasma
Lingkunga Golgi suatu
n endosom
intraseluler
Produk
Lingkungan
hasil
ekstraselule
cernaan
r
Pencernaa
n
Membra
partikel
n
makanan
plasma
Partikel
makanan
ditelan dengan
Badan endositosis
Golgi
Partikel
makana
n
Endosom

Pembentukan lisosom dan aktivitasnya


Peroksisom

• Peroksisom merupakan organel yang menyerupai


kantong berbentuk agak bulat, mengandung butiran
kristal, dan diselubungi membran tunggal.
• Peroksisom mengandung enzim oksidase dan enzim
katalase.
• Fungsi peroksisom, yaitu:
1) Penghasil enzim oksidase dan katalase.
2) Memecah asam lemak menjadi molekul kecil
sebagai bahan bakar untuk respirasi sel.
3) Di dalam sel hati, peroksisom menetralisir racun
alkohol dan senyawa berbahaya lainnya.
Glioksisom

• Glioksisom adalah sejenis peroksisom yang ditemukan


pada jaringan penyimpan lemak dari biji tumbuhan.
• Glioksisom berfungsi untuk menghasilkan enzim yang
dapat mengubah asam lemak menjadi gula, yang
akan digunakan sebagai sumber energi pada saat biji
sedang berkecambah.
Mitokondria

• Mitokondria merupakan organel berbentuk


silinder dengan panjang 1 – 10 μm, dan
diselubungi dua membran (membran luar dan
membran dalam).
• Membran dalam mitokondria berlekuk-lekuk,
disebut krista.
• Mitokondria berperan dalam respirasi sel atau
metabolisme energi di dalam sel yang dapat
menghasilkan ATP.
Plastida

Plastida adalah organel penyimpan materi yang


diselubungi oleh membran ganda.
Plastida dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
a. Leukoplas, merupakan plastida yang berwarna
putih atau tidak berwarna. Leukoplas terdapat
pada sel-sel akar, umbi, dan biji.
b. Kromoplas, merupakan plastida yang
mengandung pigmen selain klorofil (hijau).
Kromoplas terdapat pada sel bunga dan buah-
buahan yang masak.
c. Kloroplas, merupakan plastida berbentuk seperti
lensa, berukuran 2 μm x 5 μm, dan
mengandung pigmen hijau (klorofil). Kloroplas
terdapat pada sel-sel yang melakukan
fotosintesis, misalnya sel daun dan ganggang
hijau.
Vakuola

• Vakuola adalah organel berbentuk vesikula besar


yang berisi cairan dan diselubungi membran tunggal.
• Vakuola pada sel tumbuhan berfungsi sebagai berikut:
1) Menyimpan gas, senyawa-senyawa organik
(misalnya alkaloid, protein, dan asam organik) dan
ion anorganik (misalnya kalium dan klorida).
2) Tempat menyimpan pigmen daun, buah, dan
bunga (antosianin), misalnya warna merah, kuning,
dan ungu.
3) Menyimpan senyawa beracun atau aroma tidak
sedap. Hal ini dapat melindungi tumbuhan dari
gangguan pemangsa.
4) Menyerap air sehingga sel menjadi lebih besar.
5) Tempat pembuangan akumulasi produk sampingan
hasil metabolisme yang berbahaya.
Sentrosom dan Sentriol

• Sentrosom merupakan organel tempat


tumbuhnya mikrotubul yang terletak di dekat
nukleus.
• Di dalam sentrosom terdapat satu pasang
sentriol, tetapi sentrosom pada tumbuhan tidak
memiliki sentriol.
• Berfungsi dalam proses pembelahan sel.
Sitoskeleton
• Sitoskeleton merupakan kerangka sel yang kuat dan lentur, berupa
jalinan serabut yang tersebar di seluruh sitoplasma.
• Sitoskeleton berfungsi untuk menyokong dan mempertahankan
bentuk sel, serta berperan sebagai tempat tertambatnya beberapa
organel sel.
• Berdasarkan ukurannya, sitoskeleton dibedakan menjadi
mikrotubula, filamen intermediet (filamen antara), dan mikrofilamen
(filamen aktin).
Dinding Sel
• Dinding sel memiliki Bahan Penyusun dinding sel:
ketebalan 0,1 μm hingga • Selulosa (polimer yang
beberapa mikrometer. tersusun dari molekul
• Dinding sel terdapat pada glukosa dan membentuk
sel tumbuhan, jamur, dan rantai lurus dengan
alga (ganggang). panjang mencapai 4 µm)
• Fungsi dinding sel, yaitu: • Hemiselulosa (campuran
1) Melindungi sel. dari polimer yang berbeda
2) Mempertahankan susunan dan bercabang
bentuk sel. banyak)
3) Mencegah penyerapan • Pektin (polisakarida yang
air yang berlebihan. bersifat lengket)
• Lignin (zat kayu) untuk
mengeraskan dinding sel
• Kutin, suberin dan lilin
(senyawa yang
mengandung lemak)
Perbedaan Sel Tumbuhan
dan Hewan
Perbedaan Sel Hewan dan Sel
Tumbuhan
Sistem Endomembran
• Sistem endomembran, yaitu berbagai jenis membran dari
organel-organel yang dihubungkan melalui sambungan
fisik secara langsung, atau melalui transfer segmen-segmen
membran berupa vesikula-vesikula.
• Mekanisme sistem endomembran, sebagai berikut:
1. Selubung nukleus bersinggungan dengan RE kasar dan RE
halus.
2. Retikulum endoplasma menghasilkan membran
berbentuk vesikula transpor, yang akan bergerak menuju
ke badan Golgi.
3. Di badan Golgi atau di organel lainnya, terjadi modifikasi
struktur molekuler vesikula. Selanjutnya, badan Golgi
melepas vesikula-vesikula yang menghasilkan lisosom dan
vakuola.
4. Vesikula-vesikula yang dihasilkan RE dapat bergabung
untuk memperluas membran plasma dan menghasilkan
protein sekretori atau produk lain ke luar sel.
Mekanisme Transpor Melalui
Membran Plasma
Transpor zat melalui membran bertujuan, antara lain
sebagai berikut:
1) Memasukkan gula, asam amino, dan nutrien lain
yang diperlukan sel.
2) Memasukkan oksigen (O2) dan mengeluarkan karbon
dioksida (CO2) pada proses respirasi sel.
3) Mengatur konsentrasi ion anorganik di dalam sel,
contohnya ion Na+, K+, Ca2+, dan Cl-.
4) Membuang sisa-sisa metabolisme yang bersifat
racun.
5) Menjaga kestabilan pH.
6) Menjaga konsentrasi suatu zat untuk mendukung
kerja enzim.
Transpor pada membran plasma

TRANSPOR PASIF TRANSPOR AKTIF


(Transpor tanpa menggunakan energi) (Transpor dengan menggunakan energi)
karena dari konsentrasi rendah  tinggi

DIFUSI OSMOSIS Endositosis Eksositosis


Difusi molekul “memuntahkan”
Sederhana air melintasi “memakan”
membran (fagositosis)
permeabel
Terfasilitasi “meminum”
Dibantu dengan (pinositosis)
protein pembawa
di membran
palsma sehingga
membentuk kanal
dan molekul
bergerak melintasi
membran
A. Transpor Pasif
• Transpor pasif merupakan transportasi sel yang
dilakukan melalui membran tanpa
membutuhkan energi.
• Transpor pasif terjadi karena adanya perbedaan
konsentrasi antara zat yang berada di dalam sel
dengan zat yang berada di luar sel.

Difusi
• Difusi adalah proses pergerakan partikel, molekul, ion,
gas, atau cairan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
yang lebih rendah hingga tercapai suatu
keseimbangan.
• Difusi yang dilakukan oleh sel hidup contohnya adalah
peristiwa masuknya oksigen (O2) dan keluarnya karbon
dioksida (CO2) pada respirasi sel.
Difusi

Suatu substansi dengan Lingkungan di


Protein
konsentrasi di luar sel lebih Glukosa luar sel
pembawa
tinggi daripada di dalam sel berikatan
mempunyai
dengan protein Perubahan
tempat
Ion kalium pembawa bentuk protein
pengikatan
pembawa
glukosa
Lingkungan luar sel

Lingkungan
hidrofobik
Protein
Sitoplasma pembawa
Saluran melepaska
protein Protein pembawa n glukosa
Ion kalium masuk ke dalam kembali ke bentuk
sel melalui saluran protein semula dan siap
untuk mengikat
Lingkungan di
glukosa berikutnya
Difusi dipermudah dengan saluran protein dalam sel

Difusi dipermudah dengan protein pembawa


Difusi Dipermudah

• Difusi dapat dipermudah Difusi yang dipermudah oleh


oleh protein spesifik yang saluran protein:
membentuk saluran • Banyak molekul polar yang
protein dan protein berukuran besar (misalnya,
transpor pada membran asam amino, dan glukosa) dan
sel. ion (misalnya, K+, Na+ dan Cl-)
• Mekanisme difusi tertahan oleh membran ganda
terfasilitasi adalah fosfolipid, tetapi dapat berdifusi
sebagai berikut: melalui saluran yang dibentuk
1. Difusi yang oleh protein.
dipermudah oleh • Protein yang biasanya
saluran protein. membentuk saluran adalah
2. Difusi yang protein integral.
dipermudah oleh • Saluran protein dapat
protein transpor. membuka dan menutup
karena adanya rangsangan
listrik atau kimiawi,
Difusi yang dipermudah oleh
protein transpor:
• Banyak molekul polar yang
berukuran besar (misalnya,
asam amino, dan glukosa)
dan ion (misalnya, K+, Na+
dan Cl-) tertahan oleh
membran ganda fosfolipid,
tetapi dapat berdifusi
melalui saluran yang
dibentuk oleh protein.
• Protein yang biasanya
membentuk saluran
adalah protein integral.
• Saluran protein dapat
membuka dan menutup
karena adanya
rangsangan listrik atau
kimiawi,
Osmosis
• Osmosis adalah proses bergeraknya molekul pelarut (air) dari
larutan dengan konsentrasi rendah (hipotonik) ke larutan
dengan konsentrasi yang lebih tinggi (hipertonik) melalui
selaput selektif permeabel.
• Larutan hipotonik memiliki konsentrasi zat terlarut lebih
rendah, sedangkan larutan hipertonik memiliki
konsentrasi zat terlarut lebih tinggi.
• Larutan isotonik memiliki konsentrasi zat terlarut yang
sama.
• Contoh peristiwa osmosis adalah air laut yang
meskipun memiliki beragam jenis zat terlarut, molekul
airnya tetap akan bergerak ke larutan gula yang
konsentrasinya sangat tinggi.
Osmosis
Hipertonik Isotonik Hipotonik

Krenasi Hemolisis

Sel Hewan

Plasmolisis Turgid

Sel Tumbuhan
Responses of Animal Cells
to Osmotic Pressure Differences
Turgor Pressure and
Plasmolysis
B. Transpor Aktif

• Transpor aktif adalah transpor zat melalui


membran yang melawan gradien
konsentrasi (dari konsentrasi rendah ke
konsentrasi yang lebih tinggi), sehingga
memerlukan energi.
• Energi yang diperlukan berupa ATP
(adenosin trifosfat).
Pompa Ion

• Pompa ion adalah transpor ion melalui membran


dengan cara melakukan pertukaran ion dari dalam sel
dengan ion di luar sel.
• Transpor dilakukan oleh protein transpor yang
tertanam pada membran plasma, menggunakan
sumber energi berupa ATP.
• Contoh pompa ion, yaitu pompa ion natrium-kalium
pada sel hewan. Sel hewan memiliki konsentrasi ion K+
lebih tinggi dan ion Na+ jauh lebih rendah
dibandingkan dengan lingkungannya. Membran sel
hewan mempertahankan konsentrasi ion melawan
gradien konsentrasi dengan memompa ion Na+ ke luar
dan ion K+ masuk ke dalam sel.
Kotranspor

• Kotranspor adalah transpor aktif dari zat tertentu yang


dapat menginisiasi transpor zat terlarut lainnya.
• Kotranspor dilakukan oleh dua protein transpor
dengan energi berupa ATP.
• Contoh kotranspor, yaitu pompa proton yang
menggerakkan transpor sukrosa pada sel tumbuhan.
Transpor aktif

Antipor –
transpor
Simpor – transpor dua substansi
dua substansi berbeda pada
berbeda arah
Unipor – transpor
pada arah yang berlawanan
satu substansi
sama
pada satu arah

Transpor yang membawa


Protein pembawa dua
molekul (berpasangan)
Endositosis-Eksositosis

• Eksositosis-endositosis adalah transpor partikel dan


molekul besar melalui pelipatan membran plasma
atau pembentukan vesikula.
a. Eksositosis
Pada eksositosis, vesikula yang berisi makromolekul
dari badan Golgi dipindahkan oleh sitoskeleton
untuk bergabung dengan membran plasma,
kemudian vesikula menumpahkan isinya ke luar sel.
b. Endositosis
Pada endositosis, makromolekul dikelilingi oleh
membran plasma yang melipat membentuk
vesikula, kemudian vesikula tersebut masuk ke
dalam sel.
Kuis
1. Jelaskan perbedaan antara eksositosis dengan
endositosis.
2. Jelaskan perbedaan antara sel prokariotik dengan
sel eukariotik.
3. Berikan contoh peristiwa difusi dan osmosis.
4. Jelaskan perbedaan antara leukoplas, kromoplas,
dan kloroplas.
5. Sebutkan struktur membran plasma yang ditunjuk
oleh huruf A, B, C, D, dan E.

Anda mungkin juga menyukai