Anda di halaman 1dari 45

MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA


KIMIA – 1
CH3

CH3 – CH 2 – CH ―
KLASIFIKASI HIDROKARBON │ Sek-Butil
CH3
DERIVAT HIDROKARBON
CH3
TATANAMA HIDROKARBON │
CH3 – C ―
│ Ters-Butil
I. Klasifikasi Hidrokarbon
CH3

Hidrokarbon
3. Gugus Fungsi
Alifatis Alisiklis Gugus fungsi adalah atom atau gabungan atom
yang memberikan ciri serta sifat khas senyawa.
▫Alifatis Jenuh ▫Siklo Alkana (CnH2n) Gugus Fungsi Nama
» Alkana (CnH2n+2) ― OH Hidroksi
▫Benzena dan Turunannya ― OR Alkoksi
▫Alifatis Tak Jenuh O
» Alkena (CnH2n) → 1 I.R-2 ║ Karbonil
» Alkuna (CnH2n-2)→ 1 I.R-3 ― C―
» Alkadiena (CnH2n-2)→ 2 I.R-2 O
1. Alkana
║ Aldehid
― C―H
Alkana adalah hidrokarbon alifatis jenuh dengan
O
rumus CnH2n+2 ║ Keton
Rumus ― C―R
Atom C Nama
molekul O
1 CH4 Metana ║ Karboksil
― C ― OH
2 C2H6 Etana
3 C3H8 Propana
II. Derivat Hidrokarbon
4 C4H10 Butana
Turunan Hidrokarbon adalah senyawa –
5 C5H12 Pentana
senyawa yang terbentuk dari ikatan antara
6 C6H14 Heksana
gugus alkil (R) dengan gugus fungsi.
7 C7H16 Heptana
8 C8H18 Oktana
Nama IUPAC Nama Trivial Rumus Struktur
9 C9H20 Nonana
ALKANOL ALKOHOL R―OH
10 C10H22 Dekana ALKOKSI
ETER R―OR
ALKANA
2. Alkil (Radikal) ALKANAL ALDEHIDA R―CHO
Alkil atau radikal (R) adalah alkana yang ALKANON KETON R―CO―R
kehilangan satu atom hidrogen dengan rumus : ASAM ASAM
R―CO―OH
CnH2n+1 ALKANOAT KARBOKSILAT
Gugus Alkil (R) Nama ALKIL
ESTER R―CO―OR
CH3 ― Metil ALKANOAT
CH3 – CH2 ― Etil
CH3 – CH2 – CH2 ― a. Cara Pembedaan Turunan Hidrokarbon
CH3 – CH ― Senyawa turunan hidrokarbon yang
│ Isopropil mempunyai rumus molekul sama dengan gugus
CH3 fungsi berbeda dapat dibedakan berdasarkan
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 ― Butil
sifat khas masing-masing senyawa
CH3 – CH – CH2 ― Isobutil

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 143
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

Catatan:
√ Jika terdapat lebih dari satu kemungkinan
CnH2n+2O rantai induk, pilihlah rantai induk yang
memungkinkan memiliki jumlah cabang
paling banyak.
ALKOHOL (R-OH) ETER (R-O-R) √ Rantai cabang dengan jumlah atom C lebih
▫mudah larut dalam air ▫sukar larut dalam air banyak diberi nomor lebih kecil.
▫titik didih relatif tinggi ▫titik didih relatif rendah
▫dapat bereaksi dengan ▫tidak dapat bereaksi SOAL PENGANTAR
logam Na dengan logam Na
1. Nama yang tepat untuk senyawa
▫bereaksi dengan PCl3 ▫tidak bereaksi dengan
CH2 = C – CH – CH2 – CH3
PCl3
CH3 CH3
CnH2nO adalah....
(A) 2,3 – metil – 1 – pentena
(B) 2,3 – dimetil – 1 – pentena
ALDEHIDA (R-CHO) KETON (R-CO-R) (C) 2,3 – dimetilpentena
▫dapat mereduksi ▫tidak dapat mereduksi (D) 2 – metil – 3 metilpentena
Fehling (CuO) Fehling (CuO) (E) 2 – metil – 3 metil – 1 – pentena
membentuk endapan ▫tidak dapat mereduksi
merah bata (Cu2O) larutan Tollens (Ag2O) 2. Nama senyawa dengan rumus di bawah ini
▫dapat mereduksi menurut IUPAC adalah....
larutan Tollens (Ag2O)
membentuk endapan
cermin perak (Ag)

CnH2nO2
(A) 3 – metil – 4 – isopropilbutana
(B) 4 – etil – 2 – metilpentana
ESTER (R-COO-R) (C) 2 – metil – 4 – etilpentana
ASAM KARBOKSILAT
(R-COOH) ▫tidak dapat memerahkan (D) 2,4 – dimetil heksana
▫dapat memerahkan lakmus biru (E) 3,5 – dimetil heksana
lakmus biru ▫mempunyai aroma yang
khas 3. Nama kimia untuk senyawa
CH3
III. Tata Nama Hidrokarbon H – C – CH2 – C – CH3
Langkah-langkah penamaan:
CH3 O
1. Menentukan rantai utama (rantai C
terpanjang) adalah….
2. Menuliskan nomor, (A) 1,1 – dimetil – 3 – butanon
Penomoran dimulai dari yang paling (B) 2 – metil – 4 – pentanon
dekat ke: (C) 4,4 – dimetil – 2 – butanon
a. Gugus fungsi (Prioritas 1) (D) Isopropil metil keton
b. Ikatan rangkap (Prioritas 2) (E) 4 – metil – 2 – pentanon
c. Cabang (Prioritas 3)
3. Tatanama lengkap
Nomor cabang - nama cabang - nomor
ikatan rangkap – rantai induk (Gugus
fungsi)

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 144
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

4. Senyawa organik dengan rumus : 9. Rumus senyawa butanon adalah….


O (A) C2H5CO2CH3
CH3 – C (B) C2H5COCH3
CH2 – CH3 (C) C2H5COC2H5
(D) C2H5OC2H5
CH3 – CH2 – O – CH2 – CH3 (E) C3H7CHO
O
CH3 – C – O – CH2 – CH3 10. Rumus bangun alkohol sekunder ditunjukkan
oleh:
Berturut-turut termasuk.... (A) CH3 (CH2)4 OH
(A) Eter, Keton, Ester (B) CH3CH2C(CH3)2 OH
(B) Eter, Ester, Keton (C) (CH3)2 CH (CH2)2 OH
(C) Keton, Ester, Ester (D) (CH3)2 CH OH
(D) Keton, Eter, Ester (E) (CH3)3 COH
(E) Ester, Eter, Keton
11. Senyawa CH3COOCH2CH3 adalah suatu.....
5. Senyawa yang termasuk alkohol tersier adalah : (A) Aldehida
(A) 2 – metil – 1 – propanol (B) Ester
(B) 2 – metil – 2– propanol (C) Asam Karboksilat
(C) Isobutil alkohol (D) Eter
(D) 3 – metil – 2 – butanol (E) Keton
(E) Isopentil alkohol
12. Nama dari senyawa :
6. Nama senyawa CH3CH(CH3)C(CH3)3 adalah.…
(A) 2,2-dimetil pentana
(B) 2,2,3-trimetil butana
(C) 2,3,3-trimetil butana adalah.....
(D) 1,1,1,2-tetrametil propana (A) heksana
(E) Isoheptan (B) heksena
(C) 2,2 – dimetil – 1 – butana
7. Senyawa dengan rumus molekul C5H12O (D) 3,3 – dimetil – 1 – butana
termasuk kelompok senyawa..... (E) 3,3 – dimetil – 1 – butena
(A) Aldehida (D) Alkanon
(B) Ester (E) Asam karboksilat 13. Ester merupakan salah satu turunan dari asam
(C) Eter karboksilat yang....
(1) Pada umumnya berbau harum
8. Nama senyawa dibawah ini adalah.... (2) Dapat dipakai sebagai esens buatan
OH (3) Terdapat juga pada kulit jeruk
CH3CH2CH2 – C – CH3 (4) Dapat dipakai sebagai pelarut

CH2 14. Sebanyak 4 dm3 suatu hidrokarbon bermassa 5


gram diukur pada 00C, 76 cmHg. Jika
CH3
hidrokarbon tersebut adalah alkena, nama yang
(A) 3 – metil – 3 – heptanol tepat untuk hidrokarbon tersebut adalah…
(B) 3 – metil – 2 – heptanol (Ar. C = 12; H = 1)
(C) 2 – etil – 2 – heksanol (A) Etena (D) Pentena
(D) 5 – etil – 5 – heksanol (B) Propena (E) Heksena
(E) 2 – etil – 2 – heptanol (C) Butena

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 145
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

15. Senyawa yang mempunyai rumus molekul


C4H8O2 adalah …
(1) Asam Butanoat
(2) Butanal
(3) Metil Propanoat
(4) Butanon

Catatan :

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 146
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

KIMIA - 2 d. Reaksi Oksidasi Alkohol


REAKSI-REAKSI HIDROKARBON ▫ Alkohol primer (R-CH2OH)  [O ]
Aldehida
ISOMER (R-CHO)  Asam karboksilat (R-COOH)
[O ]

▫ Alkohol sekunder (R-CHOH-R)  [O ]


Keton
I. Reaksi-Reaksi Hidrokarbon (R-CO-R)
a. Reaksi Substitusi ▫ Alkohol tersier (R3 -COH) [O
 ]
(tidak dapat
Reaksi Substitusi adalah reaksi penggantian dioksidasi)
suatu gugus(atom) oleh gugus (atom) lain.
Contoh: e. Reaksi Esterifikasi
CH4 + Cl2 → CH3Cl + HCl Reaksi Esterifikasi adalah reaksi antara asam
3CH3CH2OH + PCl3 → 3 CH3CH2Cl + H3PO3 karboksilat (asam alkanoat) dengan alkohol (alkanol)
C2H5Cl + NaOH → C2H5OH + NaCl membentuk ester (alkil alkanoat) dan air.
CH3CH2Cl + CH3ONa → CH3CH2-O-CH3 + NaCl R-COOH + R’-OH → R-COOR’ + H2O
H CH3 Contoh:
+ CH3Cl + HCl C2H5COOH + CH3OH → C2H5COOCH3 + H2O

f. Reaksi Hidrolisis Ester


b. Reaksi Adisi Reaksi Hidrolisis Ester adalah reaksi
Reaksi Adisi adalah reaksi penambahan atom penguraian ester (alkil alkanoat) dengan air
pada ikatan rangkap dalam suatu senyawa. menghasilkan asam karboksilat (asam alkanoat)
Pada reaksi adisi terjadi perubahan : dan alkohol (alkanol)
ikatan rangkap → ikatan tunggal R-COOR’ + H2O → R-COOH + R’-OH
Contoh:
CH2 = CH2 + Br2 → CH2 – CH2 g. Reaksi Pengujian Senyawa Organik
│ │
▫ Uji Ikatan rangkap
Br Br
☼Penentuan keberadaan ikatan rangkap
CH2 = CH – CH3 + HCl → CH3 – CH2 – CH3
dalam suatu senyawa dilakukan dengan
menggunakan pereaksi air brom (Br2) yang
Br
berwarna coklat. Bila setelah bereaksi
warna coklat hilang maka dalam senyawa
☼Reaksi Adisi HX pada alkena mengikuti
terdapat ikatan rangkap.
aturan Markovnikov yang menyatakan bahwa
☼Penentuan letak ikatan rangkap dilakukan
atom H dari HX akan terikat pada atom C
reaksi ozonolisis
berikatan rangkap yang mengikat atom H
R-CH=CH-R’ + O3 → R-CH2OH + R’-CH2OH
lebih banyak
▫ Uji Iodoform
Uji Iodoform adalah reaksi yang dilakukan
c. Reaksi Eliminasi
untuk gugus metil ujung dalam alkohol atau
Reaksi Eliminasi adalah reaksi penghilangan
senyawa karbonil (aldehida atau keton)
suatu gugus atom pada suatu senyawa.
CH3–CHOH– atau CH3–CO–
Pada reaksi adisi terjadi perubahan :
ikatan tunggal → ikatan rangkap
II. Isomer
contoh:
Isomer adalah senyawa-senyawa yang memiliki
CH3 – CH3 → CH2 = CH2 + H2
rumus molekul sama tetapi rumus bangun berbeda.
CH3 – CH2 –Br → CH2 = CH2 + HBr
CH3 – CH2 –OH    CH2 =CH2 + H2O
2 4 H SO ;180 0 C

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 147
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

☼Isomer Optik (Optis Aktif) adalah senyawa-


ISOMER STRUKTUR senyawa yang memiliki atom C asimetris
(kiral) (dapat memutar bidang cahaya
terpolarisasi)
Isomer Isomer Isomer Contoh:
Rantai Posisi Fungsi Atom C kiral

ISOMER OH
O
CH3 C C OH

H
ISOMER STRUKTUR
Asam laktat

SOAL PENGANTAR
Isomer 1. Jumlah isomer senyawa dengan rumus molekul
Isomer Optik
Geomerik C3H6O adalah ....
(A) 1 (D) 4
(B) 2 (E) 5
☼Isomer rantai adalah senyawa-senyawa yang
(C) 3
memiliki rumus molekul sama tetapi rantai
karbon utama berbeda
2. Pasangan senyawa berikut ini berisomer
Contoh:
fungsional, kecuali ….
n-butana dengan 2-metil propana
(A) CH3 CH2 OH dan CH3 O CH3
1-butanol dengan 2-metil-1-propanol
O O
☼Isomer Posisi adalah senyawa-senyawa yang (B) CH3 CH2 C OH dan CH3 C O CH3
memiliki rumus molekul sama tetapi posisi O O
gugus fungsi berbeda (C) CH3 CH2 C O CH3 dan CH3 C O CH2 CH3

Contoh: O O
1-propanol dengan 2-propanol (D) CH3 CH2 C CH3 dan CH3 CH2 CH2 C H
2-pentanon dengan 3-pentanon
O O
(E) CH3 CH CH2 C H dan CH3 CH C CH3
☼Isomer Fungsi adalah senyawa-senyawa yang CH3 CH3
memiliki rumus molekul sama tetapi gugus
fungsi berbeda
3. Senyawa yang memiliki isomer geometri (cis-
Contoh:
trans) adalah ...
1-propanol dengan metoksi etana
(A) CH2 = CCl2
propanal dengan propanon
(B) CH CCH3
asam propanoat dengan metil etanoat
(C) (COOH)2C = CHCOOH
(D) (CH3)2C = CHCl
☼Isomer Geometrik adalah senyawa-senyawa
(E) CHCl = CHCl
yang memiliki ikatan rangkap yang mengikat
dua jenis gugus secara simetris
4. Senyawa alkohol berikut ini yang bersifat optis
Contoh:
aktif adalah......
A A A B
(1) 2 – propanol
C = C C = C
(2) 2 – metil – 2 – butanol
B B B A
‘cis’ ‘trans’ (3) 3 – pentanol
(4) 2 – butanol

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 148
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

5. Pernyataan yang tidak benar untuk senyawa 10. Perubahan senyawa dengan struktur
OH CH3CH2CH2CHO menjadi senyawa dengan
struktur CH3CH2CH2CH2OH termasuk dalam
CH3 C CH3 jenis reaksi ….
(A) Hidrolisis (D) Adisi
H
(B) Oksidasi (E) Substitusi
(diketahui Ar H = 1, C = 12, dan O = 16) adalah ... (C) Reduksi
(1) Tidak teroksidasi oleh KMnO4 11. Senyawa haloalkana yang dapat mengalami
(2) Isomer fungsi dari metoksipropana reaksi polimerisasi adalah ….
(3) Memiliki komposisi 50% C (A) CHCl3 (D) CH2 = CHCl
(4) Reaksi dengan logam K membentuk kalium (B) CHBr3 (E) CCl4
isopropanolat (C) C2H5Cl
6. Suatu senyawa dengan rumus C5H12O 12. (UMPTN ’98 Rayon A)
menunjukkan sifat-sifat: Ketiga reaksi berikut :
1. Mempunyai titik didih tinggi 1. CH3 – CH2 – CH2Br + C2H5ONa à
2. Dapat memutar bidang cahaya terpolarisasi CH3 – CH2 – CH2 – O – CH2 – CH3 +NaBr
3. Jika dioksidasi menghasilkan senyawa yang 2. CH3 – CH – CH3 + NaOHà
memerahkan lakmus biru. CH3 – CH2 – CH = CH2 +NaBr + H2O
Br
Senyawa tersebut adalah…
(A) 2-metoksi butana 3. CH3 – CH = CH2 + HàCH3 – CHBr – CH3
(B) 1-pentanol
(C) 2-pentanol Berturut – turut merupakan reaksi.....
(D) 2-metil-1-butanol (A) Adisi – Substitusi – Eliminasi
(E) 3-metil-1-butanol (B) Adisi – Eliminasi – Substitusi
7. Senyawa yang tidak menunjukkan sifat giat (C) Substitusi – Adisi – Eliminasi
optik adalah… (D) Substitusi – Eliminasi – Adisi
(A) CH2BrCH(OH)CH2Br (E) Eliminasi – Adisi – Substitusi
(B) CH2BrCH(CH3)CH2OH 13. Perubahan senyawa dengan struktur
(C) CH3CHBrCH2Br CH3CH2CH2CHO menjadi senyawa dengan
(D) CH3CH(OH)CH2Br struktur CH3CH2CH2CH2OH termasuk dalam
(E) CH3CH(CH3)CHBrCH3 jenis reaksi ….
8. Hasil reaksi adisi H2O pada propena bila (A) Hidrolisis (D) Adisi
dioksidasi akan membentuk …. (B) Oksidasi (E) Substitusi
(A) Propanol (D) Asam propanoat (C) Reduksi
(B) Propenol (E) n – propil alkohol 14. Jika propena direaksikan dengan bromin dalam
(C) Propanon tetraklorida, hasilnya ialah ....
9. Hasil reaksi yang dominan dari 2 - metil – 2 – (A) 1 – bromopropana
butena dengan HCl adalah …. (B) 2 – bromopropana
(A) 2 – kloro – 2 metil butana (C) Siklopropana
(B) 3 – kloro – 2 metil butana (D) 1,2 – dibromopropana
(C) 2 – kloro – 3 metil butana (E) 1,3 dibromopropana
(D) 3 – kloro – 3 metil butana 15. Alkohol yang dapat memberikan reaksi
(E) 2 – kloro – 1 metil butana pembentukan iodoform (CHI3) apabila
ditambahkan I2 dengan NaOH adalah …
(A) Metanol (D) n – propanol
(B) Etanol (E) n– butanol
(C) Gliserol

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 149
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

KIMIA - 3
BENZENA
BIOMOLEKUL

I. Benzena
Benzena merupakan hidrokarbon aromatik yang  Tata Nama Senyawa Turunan Benzena
paling sederhana dengan rumus molekul C6H6. 1. Monosubstitusi
Benzena terdiri atas satu cincin enam karbon dengan Reaksi monosubstitusi adalah reaksi substitusi 1
satu atom hidrogen terikat pada setiap karbon dan atom H pada benzena oleh 1 atom/gugus lain
terdapat tiga buah ikatan rangkap-2.
Benzena kali pertama ditemukan oleh Michael a. Reaksi Halogenasi
Faraday pada 1825. Faraday berhasil mengisolasi Pada reaksi halogenasi, atom H digantikan
benzena dari gas dan memberinya nama hidrogen oleh atom halogen, seperti Br, Cl, dan I.
bikarburet (bicarburet of hydrogen). Pada 1833, Pereaksi yang digunakan adalah gas Br2, Cl2,
ilmuwan Jerman, Eilhard Mitscherlich berhasil dan I2 dengan katalisator besi(III) halida.
membuat benzena melalui distilasi asam benzoat
dan kapur.
Pada 1872, Kekule mengusulkan struktur
benzena yang mengandung tiga ikatan tunggal dan
tiga ikatan rangkap yang posisinya berselang-seling.

b. Reaksi Nitrasi
Pada reaksi nitrasi, atom H digantikan oleh
gugus nitro (NO2). Pereaksi yang digunakan
adalah asam nitrat pekat (HNO3) dengan
katalisator asam sulfat pekat (H2SO4).

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa setiap


atom C pada cincin benzena memiliki sifat yang
sama. Hal ini ditentukan setelah para ilmuwan
mengetahui bahwa semua ikatan antaratom C
memiliki panjang yang sama, yakni 140 pm
(pikometer). Oleh karena semua atom C memiliki
c. Reaksi Sulfonasi
fungsi yang sama, ikatan rangkap senantiasa
Pada reaksi sulfonasi, atom H digantikan oleh
berubah-ubah.
gugus sulfonat (SO3H). Pereaksi yang
Ikatan karbon-karbon pada benzena terdiri atas
digunakan adalah asam sulfat berasap (H2SO4
ikatan sigma (σ) dan ikatan phi (π). Menurut teori ini
+ SO3) pada suhu 40 °C.
ikatan valensi orbital molekul terbentuk dari
tumpang tindih orbital-orbital atom. Ikatan kovalen
yang terbentuk dari
tumpang tindih ujung dengan ujung disebut ikatan
sigma (σ), sedangkan ikatan kovalen yang terbentuk
dari tumpang tindih sisi dengan sisi disebut ikatan
phi (π). d. Reaksi Alkilasi
Pada reaksi alkilasi, atom H digantikan oleh
gugus alkil (CnH2n+1). Pereaksi yang digunakan

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 150
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

adalah alkil halida dengan katalisator


aluminium klorida (AlCl3).

Senyawa turunan benzena juga memiliki nama


e. Reaksi Asilasi lazim (trivial)
Pada reaksi asilasi, atom H digantikan oleh
gugus asil (CH3C=O). Pereaksi yang
digunakan adalah halida asam, seperti
CH3COCl (asetil klorida) dan CH3CH2C=OCl
(propanoil klorida) dengan katalisator
aluminium klorida (AlCl3) menghasilkan
asetofenon.

2. Disubstitusi
Menurut IUPAC, benzena dengan satu substituen Reaksi disubstitusi adalah reaksi substitusi 2
diberi nama seperti pada senyawa alifatik, sebagai atom H pada benzene. Pada benzena ini terdapat
gugus induknya adalah benzena. dua substituen, sehingga untuk struktur isomer
Contoh: digunakan awalan orto (o), meta (m), dan para (p).
Jika substituen berada pada posisi 1 dan 2 maka
diberi awalan orto atau o. Adapun jika substituen
berada pada posisi 1 dan 3 maka diberi awalan meta
atau m. Dan jika substituen berada pada posisi 1 dan
4 maka diberi awalan para atau p.
Substituen-substituen pada contoh di atas adalah
Benzena dengan gugus alkil sebagai substituen,
sama. Bagaimana jika subtituennya berbeda? Jika
diklasifikasikan sebagai golongan arena.
dua substituennya berbeda, maka salah satu
Jika gugus alkil berukuran kecil (atom C< 6) maka
dianggap sebagai senyawa utama dan gugus yang
gugus alkil diambil sebagai substituen dan benzena
lain dianggap sebagai gugus terikat dengan urutan
sebagai induknya.
prioritas seperti berikut.
Contoh:
–COOH > –SO3 > –CHO > –CN > –OH > –NH2 > –R
>–NO2 > –X
Contoh:

Jika gugus alkil berukuran besar (atom C> 6) maka Substituen pengarah pada reaksi disubstitusi
benzene dinyatakan sebagai substituen dan alkil benzena:
sebagai rantai induknya. Benzena sebagai substituen
diberi nama fenil– (C6H5–)
Contoh:

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 151
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

6. Stirena
Jika stirena mengalami polimerisasi akan
terbentuk polistirena, suatu jenis plastik yang
banyak digunakan untuk membuat insulator
listrik, bonekaboneka, sol sepatu, serta piring dan
cangkir.

7. Benzaldehida
Benzaldehida digunakan sebagai zat pengawet
serta sebagai bahan baku pembuatan parfum
Contoh:
karena memiliki bau yang sedap.

8. Natrium Benzoat
Seperti asam benzoat, natrium benzoat juga
digunakan sebagai bahan pengawet makanan
dalam kaleng.

9. Fenol
Fenol (fenil alkohol) dalam kehidupan sehari-hari
 Kegunaan Senyawa Benzena dan Turunannya
lebih dikenal dengan nama karbol atau lisol, dan
1. Benzena
dipergunakan sebagai zat disinfektan (pembunuh
Benzena digunakan sebagai pelarut untuk
bakteri) karena dapat menyebabkan denaturasi
berbagai jenis zat. Selain itu benzena juga
protein.
digunakan sebagai bahan dasar membuat stirena
(bahan membuat sejenis karet sintetis) dan nilon–
10. Parasetamol
66.
Parasetamol atau p-asetil amino fenol digunakan
sebagai zat analgesik dan antipiretik.

2. Asam Salisilat
II. Biomolekul
Asam salisilat adalah nama lazim dari asam o–
Polimer
hidroksibenzoat. Ester dari asam salisilat dengan
Polimer didefinisikan sebagai senyawa yang memiliki
asam asetat digunakan sebagai obat dengan nama
massa molekul besar dengan struktur berupa rantai,
aspirin atau asetosal.
tersusun atas monomer yang berulang. Ada dua jenis
polimer berdasarkan sifatnya, yaitu polimer termoset
3. Asam Benzoat
dan termoplastik.
Asam benzoat digunakan sebagai pengawet pada
Berdasarkan jenis monomer penyusunnya polimer
berbagai makanan olahan.
terdiri dari Homopolimer (penyusunnya sejenis)
dan Kopolimer (penyusunnya beberapa jenis).
4. Anilina
Proses pembentukan polimer berdasarkan
Anilina merupakan bahan dasar untuk pembuatan
mekanismenya digolongkan dalam dua golongan,
zat-zat warna diazo. Reaksi anilina dengan asam
yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi
nitrit akan menghasilkan garam diazonium, dan
kondensasi. Polimerisasi adisi melibatkan reaksi
proses ini disebut diazotisasi.
rantai. Penyebab reaksi rantai dapat berupa radikal
bebas atau ion. Polimerisasi adisi terjadi pada
5. Toluena
senyawa yang memiliki ikatan rangkap, seperti
Kegunaan toluena yang penting adalah sebagai
etena.
pelarut dan sebagai bahan baku pembuatan zat
Polimerisasi kondensasi adalah reaksi dua molekul
peledak trinitrotoluena (TNT).
bergugus fungsi lebih dari satu menghasilkan

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 152
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA
H O/H
3. sukrosa  
 glukosa + fruktosa
molekul besar dengan gugus fungsi yang juga lebih 2

dari satu diikuti penyingkiran molekul kecil.


▫ Polisakarida, (C6H10O5)n
 Biomolekul
Polisakarida merupakan hasil polimerisasi
Biomolekul adalah senyawa organik penyusun
monosakarida (glukosa).
sel dengan massa molekul relatif yang besar.
Polisakarida terdiri dari:
Biomolekul dapat digolongkan ke dalam
1. Selulosa (bahan dasar kertas)
karbohidrat, protein, lipid (lemak) dan asam
2. Amilum (kanji/pati)
nukleat.
3. Glikogen (gula otot/cadangan energi)
a. Karbohidrat, Cn(H2O)m
Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri
Sifat-sifat karbohidrat:
dari unsur C, H, dan O yang terdapat di alam
1.Larut dalam air
dan merupakan hasil fotosintesis tumbuhan
2.Gula pereduksi
yang mempunyai klorofil. Istilah karbohidrat
3.Optis aktif
diambil dari kata karbon dan hidrat (air).
Berdasarkan ukuran molekulnya karbohidrat
Karbohidrat 1 2
dapat dikelompokkan menjadi:
Glukosa √ √
▫ Monosakarida, C6H12O6
Galaktosa √ √
Monosakarida merupakan karbohidrat yang
Fruktosa √ √
paling sederhana (tidak dapat dihidrolisis)
Maltosa × √
Monosakarida terdiri dari:
Laktosa √ √
1. Glukosa (gula darah)
2. Galaktosa Sukrosa √ ×
3. Fruktosa (gula madu) Amilum × ×
Glikogen × √
Selulosa × ×

Reaksi-Reaksi karbohidrat:
1. Hidrolisis
Polisakarida → Disakarida → Monosakarida
2. Fermentasi
Glukosa → Etanol + CO2
3. Dehidrasi
Karbohidrat H 
2 SO4
Karbon + H2O

Uji karbohidrat:
1. Uji Fehling
Pereaksi Fehling terdiri atas dua macam
▫ larutan, yaitu larutan Fehling A dan Fehling
B . Larutan Fehling A adalah larutan CuSO4,
sedangkan Fehling B adalah larutan kalium-
▫ Disakarida, C12H22O11 natrium-tartrat dan NaOH dalam air. Uji
Disakarida merupakan karbohidrat yang Fehling terhadap karbohidrat menghasilkan
terbentuk dari dua monosakarida. endapan merah bata.
Disakarida terdiri dari: 2. Uji Benedict

1. maltosa H   glukosa + glukosa
2O / H Tes Benedict adalah larutan tembaga(II)
H O/H
sulfat, natrium karbonat dan natrium sitrat.
2. laktosa 
2

 glukosa + galaktosa Glukosa dapat mereduksi ion Cu2+ dari

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 153
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

tembaga(II) sulfat menjadi ion Cu+ , Treonin Asparagin


selanjutnya diendapkan sebagai Cu2O. Triftofan Sistein
Endapan yang terbentuk dapat berwarna Lisin Tirosin
hijau, kuning atau merah bata, bergantung Metionin Asam aspartat
pada konsentrasi karbohidrat. Pereaksi Fenil alanin Asam glutamat
Benedict banyak digunakan untuk uji
glukosa dalam urine dibandingkan pereaksi
Fehling. Jika dalam urine terdapat asam urat Sifat-aifat asam amino:
atau kreatinin, senyawa ini dapat mereduksi 1. Bersifat amfoter
Fehling, tetapi dengan pereaksi Benedict 2. Dapat membentuk ion zwiter dalam air
tidak terjadi reduksi. R CH COO
3. Uji Molisch +
NH3
Tes Molisch terdiri atas larutan a–naftol
dalam alkohol. Jika pereaksi ini 3. Optis aktif (kecuali glisin)
ditambahkan ke dalam larutan glukosa, 4. Berpolimerisasi membentuk protein melalui
kemudian ditambah H2SO4 pekat maka akan ikatan peptida
terbentuk dua lapisan zat cair. Pada batas O O
antara kedua lapisan itu terbentuk cincin NH CH NH CH C
C
warna ungu akibat terjadi reaksi kondensasi
antara a–naftol dan furfural (furfural R R
terbentuk akibat dehidrasi glukosa oleh
H2SO4). Reaksi uji protein
▫Uji Biuret → untuk mengetahui ikatan
b. Protein peptide (timbul warna
Protein adalah polimer makromolekul yang ungu).
tersusun atas asam-asam amino. Asam amino ▫Uji Xantoproteat→ untuk mengetahui adanya
adalah senyawa yang mengandung gugus asam gugus benzena (fenil) pada
karboksilat (-COOH) dan gugus amina (-NH2) protein
(timbul endapan putih yang
Rumus umum asam amino: berubah menjadi kuning/jingga
R CH COOH pada pemanasan).
NH2 ▫Uji Millon → untuk mengetahui adanya gugus
fenol pada protein
Berdasarkan sumbernya asam amino (timbul endapan putih yang
dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu asam berubah menjadi merah pada
amino non esensial (dapat disintesis tubuh) dan pemanasan)
asam amino esensial (tidak dapat disintesisi ▫Uji Belerang → untuk mengetahui adanya
tubuh) unsur belerang dalam protein
(terbentuk endapan hitam dari
PbS)

Asam amino Asam amino c. Lemak


esensial non-esensial Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-
Histidin Alanin asam lemak (asam karboksilat).
Alanin Prolin
Valin Serin
Leusin Glisin
Isoleusin Glutamin

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 154
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

O (D) 1,3,5–dinitrobenzoat
H 2C O C R1 (E) 1,3–dinitrobenzilalkohol
O 4. Suatu senyawa karbon memiliki sifat-sifat
sebagai berikut:
HC O C R2
1. Larut dalam air
O
2. Dapat merubah lakmus biru menjadi merah
H2C O C R3
3. Mengandung ikatan rangkap C = C
4. Sukar mengalami adisi
Reaksi-reaksi lemak:
5. Mengandung gugus hidroksil
1.Esterifikasi (pembentukan lemak)
Berdasarkan sifat-sifat tersebut, kemungkinan
Asam lemak + Gliserol → Lemak + Air
senyawa itu adalah ....
2. Hidrolisis (penguraian lemak)
(A) Asam Asetat (D) Toluena
Lemak + Air → Asam lemak + Gliserol
(B) Natrium Benzoat (E) Fenol
3. Hidrogenasi (penjenuhan lemak)
(C) Benzena
Lemak Tak Jenuh + H2 → Lemak jenuh
5. Senyawa di bawah ini tergolong aromatik, kecuali
4. Saponifikasi
....
Lemak + Basa Kuat → Sabun + gliserol
(A) Benzaldehid (D) Anilina
(B) Fenol (E) Sikloheksana
SOAL PENGANTAR (C) Toluena
1. Kegunaan senyawa turunan benzena berikut 6. Hasil reaksi dari benzena dan propilklorida
adalah .... adalah....
(A) Propilbenzena
(B) Fenilpropanoat
(C) Metilbenzena
(D) Etilbenzena
(A) Pelarut dan bahan pembuatan TNT (E) Etilbenzoat
(B) Sebagai bahan detergen 7. Oksidasi sempurna senyawa toluena akan
(C) Sebagai bahan pengawet menghasilkan....
(D) Sebagai zat antiseptik (A) Fenol
(E) Sebahai pembuatan polimer (B) Anilin
2. Jika air bromin masing-masing diteteskan pada (C) Benzaldehida
alkena dan benzena, maka ... . (D) Asam Benzoat
(A) Alkena dan benzena mengalami adisi (E) Nitrobenzena
(B) Alkena dan benzena mengalami substitusi
(C) Alkena mengalami adisi, benzena 8.
mengalami substitusi
(D) Alkena mengalami substitusi, benzena
mengalami adisi
(E) Alkena dan benzena tidak bereaksi apa-apa
3. Senyawa berikut memiliki nama ....

Menurut IUPAC senyawa tersebut diberi


nama…
(A) Oktenilbenzena
(B) 3–Fenil–2–Oktena
(A) Asam 3,5–dinitrobenzoat (C) Pentil Benzilpropena
(B) Asam 1,3–dinitrobenzoat (D) Isooktenilbenzena
(C) 1,3–dinitro–5–karboksilbenzena (E) Benziloktena

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 155
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

9. Pada proses pembuatan margarin, minyak 15. Sebanyak X molekul glisin (Mr=75)
dipadatkan menjadi lemak dengan cara.... berpolimerisasi kondensasi membentuk suatu
(A) Pemanasan (D) Oksidasi polipeptida (Mr=930). Besarnya X adalah.…
(B) Pendinginan (E) Hidrogenasi (A) 10 (D) 16
(C) Netralisasi (B) 12 (E) 18
10. Senyawa di bawah ini termasuk asam amino (C) 14
nonesensial adalah….
(A) Alanin (D) Leusin Catatan :
(B) Arginine (E) Metionin
(C) Glisin
11. Terdapat lima buah polimer:
1. Poliviinilasetat
2. Selulosa
3. Poliisoprena
4. Polivinil Klorida
5. Polietena
Berikut ini yang termasuk polimer alam
adalah.…
(A) 1 dan 2
(B) 1 dan 3
(C) 2 dan 3
(D) 3 dan 4
(E) 4 dan 5
12. Adanya gugus amino dan asam karboksilat
menyebabkan asam amino memiliki dua
muatan. Keadaan demikian dinamakan ….
(A) Amfoter (D) Metalloid
(B) Zwitter Ion (E) Atom Netral
(C) Amfiprotik
13. Pereaksi yang sering digunakan untuk
identifikasi glukosa dalam urine adalah….
(A) Fehling
(B) Benedict
(C) Barfoed
(D) Molisch
(E) Tauber
14. Suatu protein setelah dianalisis tersusun 10 asam
amino. Protein yang dimaksud adalah A – B – C
– D – E – F – G – H – I – J. Setelah dihidrolisis
dengan bantuan enzim tertentu, protein tersebut
terurai menjadi protein yang disusun oleh 6
asam amino saja. Dari hidrolisis yang dimaksud
akan diperoleh protein sebanyak….
(A) 2 Protein baru
(B) 3 Protein baru
(C) 5 Protein baru
(D) 6 Protein baru
(E) 7 Protein baru

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 156
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

 Isobar: atom-atom yang memiliki massa


KIMIA - 4 atom sama namun nomor atom berbeda.
14
STRUKTUR ATOM Contoh: 6 C dan 147 N
SISTEM PERIODIK UNSUR (SPU)  Isoton: atom-atom unsur berbeda yang
IKATAN KIMIA memiliki jumlah neutron sama.
23
Contoh: 11 Na dan 1224 Mg
I. Struktur Atom  Isoelektron: atom-atom unsur berbeda yang
Nomor Atom dan Nomor Massa memiliki jumlah elektron sama.
Contoh:
19
9 F, 22
10
23
Ne dan 11 Na 
proton
Inti Atom Konfigurasi Elektron
neutron a. Prinsip Aufbau
Pengisian konfigurasi elektron dimulai dari
elektron
Kulit Atom tingkat energi yang paling rendah ke tingkat
energi yang lebih tinggi.

Partikel Muatan Massa 1s


Penemu
dasar relatif relatif 2s 2p

proton Eugene 3s 3p 3d
+1 1
(p) Goldstein 4s 4p 4d 4f

neutron James 5s 5p 5d 5f
0 1
(n) Chadwick 6s 6p 6d

elektron J. J. 7s 7p
-1 0
(e) Thomson
b. Prinsip Larangan Pauli
Lambang Atom Tidak ada dua elektron di dalam atom
Atom dapat dilambangkan sebagai: memiliki posisi yang sama (empat bilangan
kuantum yang sama).
A
Z X c. Aturan Hund
Pada subkulit yang orbitalnya lebih dari satu,
X = lambang atom elektron-elektron akan mengisi dulu semua
A = nomor massa orbital, sisanya baru berpasangan.
Z = nomor atom

Catatan:
Pengisian elektron pada sub kulit d cenderung
Jumlah proton = Z mengikuti kestabilan penuh (berisi 10
elektron) atau setengah penuh (berisi 5
Jumlah neutron = A – Z elektron).

Jumlah elektron = Z – muatan Bilangan Kuantum


Isotop, Isobar, Isoton dan Isoelektron a. Bilangan Kuantum Utama (n): menyatakan
jumlah kulit.
 Isotop: atom-atom yang memiliki nomor
atom sama namun massa atom berbeda. b. Bilangan Kuantum azimuth (l): menyatakan
jumlah subkulit atau bentuk orbital.
Contoh:
14
6 C dan 126𝐶

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 157
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

c. Bilangan Kuantum magnetik (m): 1.


Kestabilan duplet (2 elektron valensi) hanya
menyatakan orbital yang ditempati elektron terjadi pada H dan He
pada suatu subkulit. 2. Kestabilan oktet (8 elektron valensi) terjadi
d. Bilangan Kuantum spin (s): menyatakan pada unsur selain H dan He
arah rotasi electron Pada umumnya :

Jika elektron valensi ≤ 3 →cenderung melepas e-


III. SISTEM PERIODIK UNSUR (SPU)
Penentuan Golongan:
- Golongan A: Jika elektron valensi > 3 →cenderung menangkap e-
No. Golongan = ∑ 𝑒 𝑠𝑢𝑏 𝑠 + ∑ 𝑒 𝑠𝑢𝑏 𝑝 NOTASI LEWIS
- Golongan B: Menggambarkan sebuah atom yang dikelilingi
No. Golongan = ∑ 𝑒 𝑠𝑢𝑏 𝑠 + ∑ 𝑒 𝑠𝑢𝑏 𝑑 titik yang disebut dengan elektron valensi.
Catatan: 6C: 1s2 2s2 2p2 → 4 elektron valensi

o Jika hasil jumlah = 8, 9, 10 termasuk golongan C


VIII B
o Jika hasil jumlah = 11 termasuk golongan I B IKATAN ION
o Jika hasil jumlah = 12 termasuk golongan II B - Terjadi serah terima elektron
- Bentukan logam dan non logam
SIFAT PERIODIK UNSUR - Terbentuk dari kation dan anion
(-) (-) - Perbedaan keelektronegatifan >1,7
LoRa(+)ReBas

1. Logam
2. Radius (r)
3. Keelektro(+)an
SIFAT:
4. Reduktor
1. Padatan tidak menghantarkan listrik
5. Basa
2. Leburan dan larutannya menghantarkan
listrik.
(+) PiAnO(-)Asok (+) 3. Umumnya berupa zat padat kristal yang
(Terbesar di permukaannya keras dan sukar digores.
1. Potensial Ionisasi
VIII A) 4. Titik leleh dan titik didihnya tinggi.
2. Afinitas elektron
5. Larut dalam pelarut polar dan tidak larut
3. Keelektro(-)an (Terbesar
dalam pelarut nonpolar.
4. Oksidator di VII A)
5. Asam Oksi
IKATAN KOVALEN
Catatan:
- Terjadi pemakaian bersama pasangan elektron
 r anion > r netral > r kation
- Bentukan non logam dan non logam
 EI1 < EI2 < EI3 dst
- Perbedaan keelektronegatifan <1,7
III. Ikatan Kimia
1. Kovalen Tunggal
KESTABILAN ELEKTRON
Pembentukan ikatan molekul F2
Unsur-unsur gas mulia (golongan VIII A)
merupakan unsur yang stabil. Kestabilan gas
mulia ini menjadi acuan bagi unsur-unsur lain
dalam mencapai kestabilan. Kestabilan ini hanya Rumus
dapat terjadi apabila unsur-unsur selain gas Lewis molekul F2
mulia saling berikatan (melepas/menangkap
elektron). 2. Kovalen Rangkap 2

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 158
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

Pembentukan ikatan molekul O2

Rumus Lewis molekul O2 :


O O O=O
3. Kovalen Rangkap 3
Pembentukan ikatan molekul N2

Rumus Lewis molekul N2 :

4. Kovalen Koordinasi
Rumus Struktur SO3:

Tanda panah merupakan ikatan kovalen


koordinasi
SIFAT :
1. Tidak dapat menghantarkan arus listrik, Teori domain elektron merupakan penyempurnaan
kecuali kovalen polar dalam bentuk larutan dari teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair
2. Pada umumnya lunak Repulsion).
3. Titik lebur dan titik didih yang rendah ҉ Setiap elektron ikatan (baik itu ikatan
4. Senyawa Polar larut dalam pelarut polar tunggal, rangkap, atau rangkap tiga)
sementara Senyawa non polar larut dalam merupakan 1 domain.
pelarut non polar ҉ Setiap pasangan elektron bebas merupakan 1
domain.
PENYIMPANGAN OKTET: TEORI HIBRIDISASI
 Oktet tidak sempurna (elektron < 8) Hibridisasi adalah proses penggabungan
Contoh: LiCl, BeCl2, BCl3, AlCl3 beberapa orbital suatu atom membentuk orbital
 Oktet diperluas (elektron >8) baru yang tingkat energinya sama.
Contoh: PCl5, SF6 1. Hibridisasi tanpa promosi elektron
 Elektron tidak berpasangan (ganjil) Hibridisasi ini terjadi apabila orbital hibrida
Contoh: NO2 yang berisi elektron tunggal pada atom pusat
sama dengan jumlah elektron yang
BENTUK MOLEKUL dibutuhkan atom yang mengikat atom pusat.
Teori Domain Elektron Contoh: NH3, H2O
2. Hibridisasi melalui promosi elektron
Hibridisasi ini terjadi apabila orbital
hibrida yang berisi elektron tunggal pada
atom pusat tidak sama dengan jumlah
elektron yang dibutuhkan atom yang
mengikat atom pusat.

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 159
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

Contoh: CH4, CCl4  Untuk molekul polar disebut gaya antar


dipol (dipol permanen)
KEPOLARAN SENYAWA  Untuk molekul polar dan non polar disebut
Urutan Keelektronegatifan dipol terimbas
 Untuk molekul non polar disebut gaya
London (dipol sesaat)
 Gaya antar dipol lebih kuat dari gaya London
Cat:
Mr>> → TD >>
Ikatan kovalen dapat mengalami polarisasi, maka
dari itu dikenal ada 2 :
A. Kovalen Non Polar SOAL PENGANTAR
1. Molekul diatomik sejenis. 1. Berikut merupakan molekul-molekul yang
Contoh: H2, N2, O2, F2, Cl2, Br2 dan I2 disusun dari atom-atom 7N, 8O, 9F, 16S, 17Cl.
2. Molekul poliatom yang berbentuk simetris 1) ClNO
dan atom pusatnya tidak memiliki PEB. 2) SF4
Contoh: BeCl2, BF3, CH4, CCl4, CO2, C2H6 3) HCN
4) NO
B. Kovalen Polar Senyawa yang bersifat polar adalah…
1. Molekul diatomik yang memiliki beda (A) 1 dan 3 (D) 2, 3 dan 4
keelektronegatifan. (B) 2 dan 4 (E) Semua benar
Contoh: HF, HCl, HBr, HI, ICl, IF, ClF (C) 1, 2 dan 3
2. Molekul poliatom yang bentuknya tidak 2. Diketahui 5B, 9F, 14Si, 16S, 54Xe. Pasangan senyawa
simetris dan atom pusatnya memiliki PEB. yang mengikuti aturan oktet adalah…
Contoh: NH3, H2O, PCl3, OF2 (A) SF6 dan XeF4
Catatan: (B) BF4- dan SiF4
Bentuk molekul simetris: (C) SF4 dan SiF4
1. Linear (D) SiF4 dan XeF4
Nonpolar
2. Trigonal planar (E) BF4- dan SF4-
bila atom- 3. Perhatikan pernyataan berikut!
3. Tetrahedral
4. Trigonal bipiramida
atom yang 1) Titik didih CH3-O-CH3 lebih tinggi
5. Oktahedral diikat oleh dibandingkan CH3-CH2-OH
6. Segiempat datar atom pusat 2) Titik didih CH3-CH2-OH lebih tinggi
sama dibandingkan CH3-O-CH3
GAYA ANTAR PARTIKEL 3) Kekuatan ikatan hidrogen > ikatan ion >
1. Ikatan Logam ikatan kovalen
Gaya tarik menarik antara kation logam 4) Kekuatan ikatan hidrogen > ikatan kovalen >
dengan awan elektron yang berasal dari ikatan ion
elektron valensi Pernyataan di atas yang benar adalah…
Elektron valensi>> → titik leleh>> (A) Hanya 2 (D) 1 dan 2
2. Ikatan Hidrogen (B) 2 dan 3 (E) 1 dan 3
Dapat terjadi apabila suatu molekul memiliki (C) 2 dan 4
atom H yang terikat langsung pada atom F, 4. Dalam larutan, interaksi yang dominan antara
O, atau N yang memiliki PEB. molekul I2 dengan molekul etanol adalah…
TD Ik Hidrogen > Gaya Van Der Waals (A) Ikatan hidrogen
TD = Titik didih (B) Dipol terinduksi – dipol permanen
(C) Ion – dipol permanen
3. Gaya Van Der Waals (D) Dipol permanen – dipol permanen
(E) Gaya dispersi london

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 160
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

5. Perhatikan pernyataan berikut. 9. Perhatikan pernyataan berikut!


(1) Memiliki struktur molekul linier 1) Bersifat polar
(2) Bersifat polar 2) Mempunyai sudut ikatan F-S-F sebesar 109o
(3) Berdasarkan struktur lewis, ada ikatan 3) Memiliki sepasang elektron bebas pada
rangkap 3 pada C dan N atom S
(4) Atom pusat C tidak memiliki elektron bebas 4) Berbentuk tetrahedral
Apabila diketahui nomor atom H=1, C=6, dan Apabila nomor atom fluor dan belerang
N=7 maka pernyataan yang benar untuk molekul berturut-turut adalah 9 dan 16. Pernyataan yang
HCN adalah… benar tentang senyawa belerang tetrafluoride
(A) 1 dan 2 (D) 1,2, dan 3 adalah…
(B) 1 dan 3 (E) Semua benar (A) 1 dan 2 (D) 2 dan 4
(C) 2 dan 3 (B) 1 dan 3 (E) 3 dan 4
6. Perhatikan pernyataan berikut. (C) 1 dan 4
1) Sifat basa CH3NH2 > CH3OH 10. X : [Ne] s2 p5
2) Kepolaran CH3NH2 < CH3OH Y : [Ne] s2 p3
3) Titik didih CH3NH2 < CH3OH Jika unsur X dan Y bersenyawa, bentuk molekul
4) Keduanya mempunyai ikatan hidrogen senyawa yang terjadi adalah…
antarmolekul (A) Jungkat-jungkit
Diketahui H (Z=1), C(Z=6), N(Z=7), dan O (Z=8). (B) Bentuk V
Pernyataan yang benar adalah… (C) Piramida segitiga
(A) 1 dan 2 (D) 2 dan 4 (D) Bujur sangkar
(B) 2 dan 3 (E) Semua benar (E) Segitiga planar
(C) 1 dan 3 11. Orbital hibrida yang digunakan oleh atom O
7. Molekul tetraklorida golongan IV seperti CCl 4, (nomor atom=8) untuk berikatan pada molekul
PbCl4, SnCl4, GeCl4 dan SiCl4 yang tidak dapat berikut adalah…
dihidrolisa dengan air adalah ....
(A) CCl4 dan PbCl4
(B) GeCl4 dan SiCl4
(C) Hanya SiCl4
(D) Hanya CCl4
(E) Hanya PbCl4
8. Hasil analisis terhadap struktur molekul NH3 dan (A) sp (D) sp2d
NCl3 menunjukkan bahwa… (B) sp2 (E) dsp2
1) Struktur molekul NH3 dan NCl3 sama yaitu (C) sp3
piramida segitiga
2) Kepolaran molekul NH3 lebih besar daripada 12. Perhatikan struktur molekul berikut!
molekul NCl3
3) Titik didih NH3 lebih besar dari NCl3
4) Energi ikatan N-H lebih kecil daripada N-Cl
Pernyataan yang benar adalah…
(A) 1 dan 2
(B) 1 dan 3
Bentuk molekul di sekitar atom N yang
(C) 1,2, dan 3
mengikat dua atom H adalah…
(D) 2,3, dan 4
(A) Linier
(E) Benar semua
(B) Bentuk V
(C) Bentuk T
(D) Segitiga planar
(E) Piramida segitiga

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 161
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

13. Di antara spesi berikut ini: CO2, SOCl2, BF4-, dan Catatan :
NO2, yang memenuhi kaidah oktet adalah ....
(A) SOCl2, BF4-
(B) CO2 dan BF4-
(C) SOCl2 dan NO2
(D) NO2 saja
(E) CO2, SOCl2, BF4- dan NO2

14. Molekul ClF3 memiliki 3 domain pasangan


elektron ikatan dan 2 domain pasangan
elektron bebas. Bentuk molekul dari ClF3
adalah…
(A) Tetrahedron terdistorsi
(B) Bipiramida trigonal
(C) Bentuk T
(D) Linier
(E) Piramida segiempat

15. Manakah berikut ini yang tidak melibatkan


pasangan elektron bebas pada atom nitrogen
dari ammonia?
(A) reaksi ammonia dengan HCl(aq)
menghasilkan ion ammonium dan ion
klorida
(B) reaksi ammonia dengan logam kalium
menghasilkan K+NH2- dan H2
(C) ikatan hidrogen antara ammonia dan air
dalam NH3(aq)
(D) pelarutan perak klorida dalam NH3(aq)
(E) terurainya ammonia menjadi gas hidrogen
dan gas nitrogen

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 162
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

 RTP ( Room Temperature Pressure) Keadaan


KIMIA - 5 25oC; 1 atm
STOIKIOMETRI
KADAR ZAT

I. Stoikiometri
HUKUM DASAR KIMIA
1. Hukum kekekalan massa
Dalam sistem tertutup, massa sebelum dan
sesudah reaksi adalah sama

2. Hukum perbandingan tetap


Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu
%B x ρ x 1000
senyawa adalah tertentu dan tetap M=
Mr
bila nilainya 75% = 0,75
3. Hukum kelipatan perbandingan
Jika massa salah satu unsur penyusun dalam 2
Keterangan :
senyawa sama, maka perbandingan massa
M = Kemolaran
unsur yang lain merupakan bilangan bulat
%B = Kadar (%) larutan
sederhana.
 = Massa jenis larutan (gr mL1)
Mr = Massa molekul relatif zat terlarut
4. Hukum perbandingan volume
Pada P dan T yang sama, volume gas yang
CAMPURAN
bereaksi dan gas hasil reaksi berbanding
n campuran = n1 + n2 + …
sebagai bilangan bulat sederhana
M1V1+M2V2
5. Hipotesis Avogadro M campuran =
Pada P dan T sama, semua gas bervolume sama Vtotal
II. Kadar Zat
mengandung jumlah molekul yang sama
Dalam senyawa AxBy:
PERSAMAAN GAS IDEAL
KONSEP MOL
𝑥 . 𝐴𝑟 𝐴
gram A = x gram AxBy PV = n R T
𝑀𝑟 𝐴𝑥𝐵𝑦

𝑦 . 𝐴𝑟 𝐵
gram B = x gram AxBy
𝑀𝑟 𝐴𝑥𝐵𝑦  R= 0,0821 L atm mol-1K-1
 T= oC + 273
JP VSTP VRTP
mol = = =
L 22,4 24,4 Pada P dan T yang sama:

𝑥 . 𝐴𝑟 𝐴
%A= x % AxBy 𝑉1 𝑉2
𝑀𝑟 𝐴𝑥𝐵𝑦
=
𝑦 . 𝐴𝑟 𝐵
𝑛1 𝑛2
%B= x % AxBy
𝑀𝑟 𝐴𝑥𝐵𝑦

 STP (Standard Temperature Pressure) Keadaan PENGENCERAN


0oC; 1 atm
𝑉1 × 𝑀1 = 𝑉1 × 𝑀2

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 163
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

(A) 32 Ml (D) 72 mL
RUMUS EMPIRIS DAN MOLEKUL (B) 36 Ml (E) 144 mL
RE = Perbandingan mol terkecil unsur-unsur (C) 64 mL
penyusun senyawa 6. Gas nitrogen (N2, Mr 28) digunakan sebagai
RM = Perbandingan mol unsur-unsur yang bahan dasar pupuk urea (NH2)2CO (Mr 60). Kalau
sebenarnya pabrik pupuk dapat memproduksi 12 juta ton
urea/ tahun, maka gas nitrogen/tahun yang
RM = (RE)n
digunakan adalah…
(A) 0,28 juta ton (D) 28 juta ton
(B) 2,8 juta ton (E) 56 juta ton
Mr RM (C) 5,6 juta ton
n= 7. Padatan Fe2O3 (Mr=160) sebanyak 4 gram
Mr RE
ditambahkan ke dalam 100mL larutan HCl 0,6 M
SOAL PENGANTAR menghasilkan ferri klorida. Massa (g) Fe2O3 yang
tidak bereaksi sebanyak…
1. Jika 2-propanol dibakar sempurna maka
(A) 0,24 (D) 12,0
perbandingan volume CO2(g) H2O(g) yang
(B) 1,20 (E) 24,0
diha-silkan dan pembakaran tersebut pada
(C) 2,40
suhu dan tekanan tetap adalah ....
8. Silikon karbida atau karborundum dapat
(A) 1:1 (D) 3:4
diperoleh dengan mereaksikan SiO2 (Ar Si= 28,
(B) 1:2 (E) 4:5
O=16) dengan karbon (ArC=12) pada
(C) 2:3
temperatur tinggi, menurut reaksi:
2. Suatu senyawa dengan Mr = 80 mengandung 40%
2C(s) + SiO2(s) → SiC(s) +CO2(g)
massa unsur X (Ar= 32) dan sisanya unsur Y
Jika 4,5 gram karbon direaksikan dengan 3
(Ar=16). Rumus molekul senyawa tersebut
gram SiO2 menghasilkan 1,5 gram
adalah…
karborundum, maka persentase hasil reaksi
(A) XY (D) X2Y
tersebut adalah…
(B) XY2 (E) X2Y3
(A) 20% (D) 75%
(C) XY3
(B) 38% (E) 90%
3. Massa gas NO (Mr=30) dan O2 (Mr=32) yang
(C) 60%
diperlukan untuk menghasilkan 69 g NO2
9. Sebanyak 1,6 gram batuan yang mengandung
(Mr=46) masing-masing adalah…
tembaga, dilarutkan dalam HCl pekat berlebih.
(A) 15 g dan 8 g (D) 58 g dan 32 g
Semua ion tembaga (Ar Cu=63,5) dalam larutan
(B) 28 g dan 16 g (E) 72 g dan 40 g
ini diendapkan sebagai tembaga sulfida (Ar S=
(C) 45 g dan 24 g
32). Bila massa endapan yang diperoleh adalah
4. Pupuk Urea diketahui mengandung CO(NH2)2.
0,48 g, maka kadar tembaga dalam batuan
Jika dalam 1 kg pupuk tersebut terdapat 280 g
tersebut adalah…
nitrogen, maka kemurnian pupuk tersebut
(A) 60% (D) 20%
adalah ...(Ar C= 12, H = 1, O=16, N= 14)
(B) 40% (E) 10%
(A) 20% (D) 60%
(C) 30%
(B) 40% (E) 75%
10. Sebanyak 5,6 g B2H6 direaksikan dengan 42,6 g
(C) 50%
Cl2 sehingga terjadi reaksi berikut : B2H6(g) + Cl2(g)
5. Hidrazin (N2H4) adalah cairan yang rapat
→ BCl3(g) + HCl(g) (belum setara)
massanya sama dengan rapat massa air.
Massa HCl (Ar B=11, H=1, Cl=35,5) yang
Pembakaran sempurna hidrazin menghasilkan
diperoleh dari reaksi tersebut adalah…
air dan gas nitrogen menurut reaksi berikut.
(A) 7,3 g (D) 14,6 g
N2H4(l) + O2(g) à N2(g) 2H2O(l)
(B) 10,95 g (E) 36,5 g
Volume air yang dihasilkan pada pembakaran 64
(C) 21,9 g
cairan hidrazin adalah…

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 164
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

11. Padatan NH4NO3 (Ar N=14, H=1, O=16) jika 15. Gas argon yang dibebaskan dari meteorit tidak
dipanaskan akan terurai menjadi gas N 2 dan mempunyai komposisi isotop yang sama
uap air menurut reaksi berikut: dengan argon yang terdapat di atmosfir. Massa
NH4NO3(s) → N2O(g) +2H2O(g) jenis gas suatu contoh Ar meteor didapatkan 1,5
Pemanasan 40 g padatan NH4NO3 gr/L pada suhu dan tekanan yang sama dengan
menghasilkan 10 L gas N2O. Jika pada kondisi 2 liter gas oksigen massanya 2 gr. Massa atom
yang sama 10 L gas X memiliki massa 22 g, relatif rata-rata contoh argon tersebut adalah....
maka massa molekul relatif (Mr) gas X adalah… (ArO = 16)
(A) 22 (D) 88 (A) 46 (D) 49
(B) 44 (E) 110 (B) 47 (E) 50
(C) 66 (C) 48

12. Analisis terhadap suatu senyawa menghasilkan Catatan :


rumus empiris NaCO2 (Ar Na=23, O=16, dan
C=12). Jika 1 mol senyawa ini mempunyai
massa 134 g dan bilangan Avogadro L= 6,02 x
1023, maka jumlah atom karbon dalam 0,1 mol
senyawa ini adalah…
(A) 1,2 x 1023 (D) 3,01 x 1022
(B) 6,02 x 1023 (E) 6,02 x 1020
(C) 3,01 x 10 23

13. Reaksi sempurna 1,04 g M2S3 dengan HCl 0,1M


berlebih menghasilkan 510 mg gas H2S menurut
reaksi (belum setara) berikut.
M2S3(s) + HCl(aq) → MCl3(s) + H2S(g)
Jika diketahui Ar H=1, S=32, dan Cl=35,5, Ar M
adalah…
(A) 112 (D) 56
(B) 88 (E) 37
(C) 72

14. Sebuah tabung bervolume tetap berisi 6 g gas H2


(Ar H=1) memiliki tekanan 12 atm pada
temperatur tertentu. Ke dalam tabung tersebut
ditambahkan gas Ne (Ar Ne = 20), sehingga
tekanannya menjadi 40 atm tanpa mengubah
temperature. Massa gas total di dalam tabung
tersebut adalah…
(A) 26 g (D) 146 g
(B) 56 g (E) 286 g
(C) 140 g

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 165
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

KIMIA-6 ASAM
Asam memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Larutan-1
1. rasanya asam
ASAM BASA
2. dalam air terionisasi menhghasilkan ion H +
BUFFER
3. pH < 7
HIDROLISIS
4. memerahkan kertas lakmus
KSP
5. bersifat korosif
6. dapat menetralkan basa
I. Asam Basa
Teori Asam Basa Arrhenius
Berdasarkan jumlah ion H+ yang dapat dilepas,
Arrhenius berpendapat bahwa dalam air, senyawa asam dapat dikelompokan dalam
larutan asam dan basa akan mengalami beberapa jenis, yaitu :
penguraian menjadi ion-ionnya. Asam
1) Asam monoprotik, yaitu senyawa asam yang
merupakan zat yang di dalam air dapat dapat melepaskan satu ion H+.
melepaskan ion hidrogen (H+).
Contoh HCl, HBr, HNO3, dan CH3COOH.
Sedangkan basa merupakan zat yang di dalam 2) Asam poliprotik, yaitu senyawa asam yang dapat
air dapat melepaskan ion hidroksida (OH–).
melepaskan lebih dari satu ion H+.
HA(aq) → H+(aq) + A–(aq) Asam ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu asam
Asam Ion hidrogen
diprotik dan triprotik.
MOH(aq) → M+(aq) + OH–(aq) a) Asam diprotik adalah senyawa asam yang
Basa Ion hidroksida
dapat melepaskan dua ion H+.
Contoh : H2SO4, H2CO3 dan H2S.
Teori Asam Basa Bronsted-Lowry b) Asam triprotik adalah senyawa asam yang
Asam adalah zat yang memberikan proton (H +)
dapat melepaskan tiga ion H+. Contoh H3PO4
kepada zat lain (donor proton)
Basa adalah zat yang menerima proton (H+) dari
Berdasarkan kemampuan senyawa asam untuk
zat lain (akseptor proton) bereaksi dengan air membentuk ion H+, senyawa
contoh :
asam dibedakan menjadi
NH3 + H2O ⇌ NH4+ + OH– 1) Asam biner, yaitu asam yang mengandung unsur
basa asam asam basa
H dan unsur non logam lainnya (hidrida non
PABT : H2O – OH− logam).
NH4+ – NH3
Contoh: HCl, HBr, dan HF.
2) Asam oksi, yaitu asam yang mengandung unsur
HCO3– + HCl ⇌ H2CO3 + Cl– O, dan unsur lainnya.
basa asam asam basa
Contoh HNO3, H2SO4, HClO3.
PABT : HCl – Cl− 3) Asam organik, yaitu asam yang tergolong
H2CO3 – HCO3–
senyawa organik.
Contoh: CH3COOH dan HCOOH
Teori Asam Basa Lewis
Menurut Lewis, asam adalah senyawa yang bisa RUMUS DASAR PH
menerima pasangan elektron bebas (PEB).
Basa adalah senyawa yang bisa pH = – log[H+] [H+] = 10-pH
menyumbangkan pasangan elektron bebas
(PEB). Basa Lewis bertindak sebagai ligan pada pOH = – log[OH-] [OH-] = 10-pOH
senyawa kompleks
Contoh : NH3, H2O, CO, NO, OH- Kw = [H+] · [OH-]

pKw = pH + pOH = 14

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 166
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

Contoh: Fe(OH)3 dan Al(OH)3

KEKUATAN ASAM KEKUATAN BASA


a. Asam Kuat 1. Basa Kuat
» Dalam air terionisasi sempurna (α =1) » Dalam air terionisasi sempurna (α =1)
Contoh: HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4 dan HClO4 Contoh: LiOH, NaOH, KOH, RbOH, CsOH,
Mg(OH)2, Ca(OH)2 , Sr(OH)2, Ba(OH)2
[H+] = M · a
M = molaritas asam [OH-] = M · b
a = valensi asam (jumlah ion H+) M = molaritas basa
b = valensi basa (jumlah ion OH-)
2. Basa Lemah
» Dalam air terionisasi sebagian (0 < α < 1)
Contoh: Be(OH)2, NH3, Cu(OH)2, Al(OH)3
[OH-] = M · b · α
b. Asam Lemah
» Dalam air terionisasi sebagian (0 < α < 1)
Contoh: HF, HCOOH, HCN, H2S, CH3COOH  Kb  M
[OH-] =
[H+] = M · a · α

α = derajat ionisasi
+  Ka  M Kb = tetapan ionisasi basa
[H ] =
II. Buffer
α = derajat ionisasi pH Buffer Asam
Ka = tetapan ionisasi asam
H+ = Ka x
Asam atau
garam x n
BASA
Basa memiliki ciri-ciri sebagai berikut: mol asam
1. rasanya pahit [H+] = Ka x
mol garam x n
2. terasa licin di permukaan kulit
3. dalam air terionisasi menghasilkan ion OH −
pH = – log [H+]
4. pH > 7
pH = 14 – pOH
5. membirukan kertas lakmus

 asam 
Senyawa basa dapat dikelompokan berdasarkan pH =  log  x Ka 
jumlah gugus OH− yang dapat dilepas, yaitu basa  garam  x n 
monohidroksi dan polihidroksi.
pH = pKa – log
asam
1) Basa monohidroksi adalah senyawa basa yang garam x n
dapat melepaskan satu ion OH−. Contoh: NaOH,
KOH, dan NH4OH. pH Buffer Basa
2) Basa polihidroksi adalah senyawa basa yang
dapat melepaskan lebih dari satu ion OH–. Basa
[OH–] = Kb x
basa atau
ini dapat dibagi menjadi garam x n
a) Basa dihidroksi, yaitu senyawa basa yang dapat
melepaskan dua ion OH–. mol basa
[OH–] = Kb x
Contoh: Mg(OH)2 dan Ba(OH)2. mol garam x n
b) Basa trihidroksi adalah senyawa basa yang
melepaskan tiga ion OH−. pOH = – log [OH–]

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 167
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

pH = 14 – pOH (3) Hidrolisa total (Sempurna)


Garam yang berasal dari ASAM LEMAH

pOH = pKb – log


basa  dan BASA LEMAH tergantung dari Ka dan
garam  x n Kb.

pH = 14 + log
basa  – pKb a. Jika Ka = Kb bersifat netral  pH = 7
garam  x n b. Jika Ka > Kb bersifat asam  pH < 7

Kw
[H+] = x Ka
III.Hidrolisis Kb
pH LARUTAN GARAM
pH hidrolisa garam tergantung dari sifat asam/ Kw
Dimana : Kh =
basa yang kuat. Ka  Kb
(1) Garam dari ASAM KUAT dan BASA KUAT Kw
=
pH = 7, karena bersifat netral Kb x garam

(2) Hidrolisa parsial c. Jika Kb > Ka


a. Garam yang berasal dari ASAM KUAT Garam bersifat basa  pH > 7
dan BASA LEMAH
i. garam bersifat ASAM  pH < 7
Kw
[H+] = K h x garamx n [OH–] =
Ka
x Kb

Kw Kw
[H+]= x garam x n =
Kb Ka x garam
Kw
=
Kb x garam Garam yang terbentuk mengalami hidrolisis,
dengan baik:
Keterangan: (1) salah satu asam/basa harus lemah (bisa
Kw = tetapan kesetimbangan = 10–14 keduanya)
Kb = tetapan ionisasi basa lemah (2) Reaksi habis bereaksi (tidak ada sisa)
[garam] = konsentrasi garam  garam bersifat asam
Kh = tetapan hidrolisa Kw
[H+] = x garamx n
 = derajat hidrolisa Kb
n = valensi garam  garam bersifat basa
Kw
b. Garam yang berasal dari ASAM [OH–] = x garamx n
Ka
LEMAH dan BASA KUAT [garam] = konsentrasi garam
Garam bersifat basa  pH > 7 mol
=
vol total
[OH–] = K h x garamx n
Kw
x garamx n
[OH–] = IV.KSP
Ka Hubungan S dan Ksp
Kw Jika kelarutan AxBy dalam air adalah s mol/liter
=
Ka x garam AxBy  xAy+ + yBx–
S xs ys
Keterangan: Ksp AxBy = [Ay+]x [Bx–]y
Ka = tetapan ionisasi asam lemah = (xs)x (ys)y
= xx . sx . yy. sy

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 168
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

Ksp AxBy = xx . yy. sx+y 3. Jika hasil kali kelarutan basa L(OH)2 Ksp L(OH)2
Jadi : adalah 2 × 10–12, maka kelarutan Mg(OH)2 pada
 Ksp berbanding lurus dengan s larutan yang mempunyai pH = 11 adalah …
 Makin besar harga Ksp, maka semakin A. 2,5 × 10–4
mudah larut (sukar mengendap) B. 2 × 10–5
C. 1 × 10–6
D. 2 × 10–6
E. 2 × 10–10

4. Larutan NH4Br 0,1 M (Kb NH3 = 10–5). Pernyataan


yang benar adalah …
(1) pH = 5
Reaksi Pengendapan (2)  = 10–4
Ax By( s ) xA y ( aq )  y B x ( aq ) (3) Kh = 10–9
  B 
Q SP  A y
x x y (4) Larutan bersifat basa

- A  B 
y x x y
 Ksp : Larutasn tidak jenuh 5. Pasangan larutan berikut ini yang menghasilkan
(tidak mengendap) larutan penyangga adalah ….

- A  B 
y x x y
 Ksp : Larutan tepat jenuh
A. 25 ml HCN 0,1 M  25 ml NaOH 0,1 M
B. 25 ml HCN 0,1 M  25 ml NaOH 0,2 M
(mulai mengendap)
A  B 
C. 25 ml NaOH 0,1 M  25 ml HCl 0,2 M
y x x y
-  Ksp : Larutan lewat jenuh D. 25 ml NaOH 0,1 M  25 ml HCl 0,1 M
(terbentuk endapan) E. 25 ml CH 3 COOH 0,4 M  25 ml NaOH 0,2 M

6. Massa NaOH (Mr = 40) yang harus dilarutkan ke


SOAL PENGANTAR dalam 500 mL larutan asam formiat 0,2 M (Ka = 1
1. Spesi yang digarisbawahi yang bertindak sebagai x 10–4) untuk menghasilkan larutan penyangga
asam Bronsted-Lowry adalah …. dengan pH = 4 – log 3 adalah …
A. NH3 + H2O ⇌ NH4+ + OH− A.0,2 gram
B. H2CO3− + OH− ⇌ HCO3− + H2O B. 0,4 gram
C. CH3COOH + HNO3 ⇌ CH3COOH2+ + NO3− C. 1,0 gram
D. S2− + H2O ⇌ HS− + OH− D.2,0 gram
E. NH4+ + CO32- ⇌ NH3 + HCO32− E. 4,0 gram
2. Suatu larutan mengandung Pb(NO3)2, Mn(NO3)2
dan Zn(NO3)2 masing – masing 0,01 M pada 7. Untuk membuat larutan penyangga dengan pH =
larutan ini ditambah NaOH sehingga pH menjadi 5, maka ke dalam 40 mL larutan asam asetat 0,1
= 8 berdasarkan data Ksp berikut : M (Ka =1 x10–5) harus ditambahkan larutan
Ksp Pb(OH)2 = 2,8 x 10–16 kalium asetat 0,1 M sebanyak …
Ksp Mn(OH)2 = 4,5 x 10–14 A. 500 mL
Ksp Zn (OH)2 = 4,5 x 10–17 B. 40 mL
Hidroksida yang mengendap adalah … C. 30 mL
A. Tidak ada D. 20 mL
B. Ketiga–tiganya E. 10 mL
C. Hanya Zn(OH)2
D. Hanya Mn(OH)2
E. Zn(OH)2 dan Pb(OH)2

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 169
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

8. 1 mol campuran Be(OH)2 dengan BeSO4 Catatan :


menghasilkan pH = 8 + log 2. Jika Kb Be(OH) 2 =
10–6, maka jumlah mol larutan Be(OH)2 sebanyak

A. 1/2
B. 1/3
C. 2/3
D. 4/3
E. 5/3

9. Diketahui
Ksp AgCl = 1 x 10–10
Ksp AgBr = 1 x 10–13
Ksp Agl = 1 x 10–16
Jika s menyatakan kelarutan dalam mol/L maka
hubungan yang tepat adalah …
A.sAgI > sAgBr > sAgCI
B. sAgI < sAgBr < sAgCI
C. sAgI < sAgBr > sAgCI
D.sAgI = sAgBr < sAgCI
E. sAgI > sAgBr < sAgCI

10. Sebanyak 3,4 gram NH3 (Mr = 17 dilarutkan ke


dalam air sampai 2 liter. Jika Kb NH4OH = 10–5,
maka derajat ionisasi basa tersebut adalah …
A. 0,10
B. 0,01
C. 0,001
D. 0,0001
E. 0,00001

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 170
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

KIMIA-7
d. Molalitas / Kemolalan (m)
Larutan-2
pH CAMPURAN
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

I. pH Campuran
Reaksi - reaksi
 Asam Kuat + Basa Kuat
 Tepat bereaksi → pH = 7
 Salah satu bersisa maka pH ditentukan  Penurunan Tekanan Uap (∆P)
oleh sisa
 Asam Kuat + Basa Lemah ΔP = Xzt · Po ΔP = Po – P’
 Tepat bereaksi → pH hidrolisis asam
 Bersisa asam → pH sisa asam
X = fraksi mol zt
 Bersisa basa → pH buffer basa Po = tekanan uap pelarut murni
 Asam Lemah + Basa Kuat
P’ = tekanan uap larutan
 Tepat bereaksi → pH hidrolisis basa
 Bersisa basa → pH sisa basa
Jenis Larutan
 Bersisa asam → pH buffer asam (a) Elektrolit kuat ( = 1)
 Asam Lemah + Basa Lemah (Ka > Kb)
contoh :asam kuat, basa kuat, garam
 Tepat bereaksi → pH hidrolisis asam (b) Elektrolit Lemah (0 <  < 1)
 Bersisa asam → pH ditentukan sisa asam contoh : Asam lemah, Basa lemah
 Bersisa basa → pH ditentukan sisa basa
(c) Non Elektrolit ( = 0)
contoh : gula, alkohol, urea
II. Sifat Koligatif Larutan
Catatan
a. Persentase (%) Untuk larutan elektrolit berlaku:
gram zt
% zt  x 100 %
gram lrtn nzt  i np
X zt  Xp 
nzt  i  n p nzt  i  n p
b. Fraksi mol (X)
i = 1 + (n-1) 

i = faktor van’t Hoff


 = derajat ionisasi
Xzt + Xp = 1
n = jumlah ion

 Penurunan Titik Beku (∆Tf)

Tf '  Tf 0
c. Molaritas / Kemolaran (M)

Tf  m.Kf .i

T f  Tf 0  Tf '

m = molalitas

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 171
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

mol zt gram zt 1000 3. Penentuan berat molekul senyawa


m m x
Kg pelarut Mr gram p
 Tekanan Osmotik (π)
Kf = tetapan titik beku molal (tergantung jenis Untuk menghitung tekanan osmotik larutan
pelarut) digunakan rumus berikut:
Tf0 = titik beku pelarut murni
Tf’ = titik beku larutan π=M·R·T·i

i  1 (n  1)
M = molaritas
mol zt gram zt 1000
i = faktor van’t Hoff M M x
V larutan Mr ml
 = derajat ionisasi
n = jumlah ion
R = 0,082 L·atm/mol·K
Penerapan Sifat Koligatif Larutan Kenaikan Titik T = suhu (K)
Didih dalam kehidupan sehari-hari:
i = 1 + (n-1) 
1. Pencairan salju
2. Pembuatan es krim
3. Bahan pendingin radiator mobil i = faktor van’t Hoff
4. Anti beku pada tubuh hewan  = derajat ionisasi
n = jumlah ion

Faktor yang mempengaruhi osmosis:


1. Ukuran molekul yang meresap
 Kenaikan Titik Didih (∆Tb) 2. Keteraturan molekul
3. Luas permukaan membran
Tb’ < Tb0 ΔTb = Tb0 – Tb’ ΔTb = m · Kb · i 4. Ketebalan membran
5. Suhu
m = molalitas
Penerapan Sifat Koligatif Tekanan Osmotik
mol zt gram zt 1000 dalam kehidupan sehari-hari:
m m x 1. Cairan infus
Kg pelarut Mr gram p
2. Proses cuci darah
3. Pengawetan makanan
Kb = tetapan titik didih molal (tergantung jenis
4. Pengolahan limbah
pelarut)
Tb0 = titik didih pelarut murni
Tb’ = titik didih larutan SOAL PENGANTAR
1. Suatu larutan diperoleh dengan melarutkan 6 g
i = 1 + (n-1)  urea (Mr = 60) ke dalam satu liter air. Larutan lain
diperoleh dengan melarutkan 18 g glukosa (Mr=
i = faktor van’t Hoff 180) dalam satu liter air. Pada suhu yang sama,
 = derajat ionisasi tekanan osmotik larutan pertama ….
n = jumlah ion (A) 1/3 larutan kedua
(B) 3 kali larutan kedua
Penerapan Sifat Koligatif Larutan Kenaikan Titik (C) 2/3 larutan kedua
Didih dalam kehidupan sehari-hari: (D) sama dengan kedua
1. Penambahan bumbu pada masakan (E) 3/2 larutan kedua
2. Penyulingan (distilasi) minyak bumi

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 172
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

2. Jika R=0,082, maka tekanan osmotik larutan (B) 0,034 gram (E) 0,318
CaCl2 0,01 M pada suhu 270C adalah …. (Ar gram
Ca=40, Cl=35,5) (C) 3,145 gram
(A) 0,022 atm (D) 0,738 atm
(B) 0,066 atm (E) 1,246 atm 8. Larutan aseton dibuat dengan cara melarutkan
(C) 0,246 atm 0,50 mol aseton (Po = 345 torr) dalam 1,00 mol
etanol (Po = 59,8 torr) pada 25 oC. Fraksi mol
3. Sebanyak x gram NaOH ( Mr = 40) dilarutkan ke aseton dalam fasa uap di atas larutan tersebut
dalam 500 gram air. Larutan tersebut adalah…
mendidih pada suhu 100,2 0C. Jika Kb air = 0,5; (A) 0,26 (D) 0,67
maka harga x adalah… (B) 0,33 (E) 0,74
(A) 2 (D) 20 (C) 0,50
(B) 4 (E) 40
(C) 8 9. 50 mL larutan CH3COOH 0,2 M dicampurkan
dengan 50 mL larutan CH3COONa 0,2 M pH
4. Sebanyak 75 gram zat dengan rumus empiris campuran yang terjadi … (Ka CH3COOH = 10–5)
(CH2O)n (Ar. C=12; H=1; O=16) yang terlarut (A) 4
dalam 500 gram air mendidih pada suhu 100,52 (B) 5
0C (Kb air = 0,52). Zat tersebut termasuk… (C) 5 – log 2
(A) triosa (D) heksosa (D) 6
(B) tetrosa (E) heptose (E) 6 – log 2
(C) pentose
10. Sebanyak 1100 mL campuran NH4OH dan NH4Cl
5. Larutan glukosa (Mr = 180) dalam 500 gram air mempunyai konsentrasi masing–masing 0,1 M
(Kb = 0,52) mendidih pada suhu 100,650C. Jika dan 1 M. Jika pH campuran 8 + log 2 dan Kb = 2 x
seluruh glukosa difermentasi menjadi alkohol 10–6, maka volume masing–masing campuran
menurut persamaan reaksi: adalah …
C6H12O6  2C2H5OH + 2CO2 (A) 500 mL dan 600 mL
Maka volume gas CO2 yang terbentuk pada (B) 200 mL dan 900 mL
keadaan standar adalah … (C) 100 mL dan 1000 mL
(A) 5,6 L (D) 22,4 L (D) 1000 mL dan 100 mL
(B) 11,2 L (E) 28 L (E) 900 mL dan 200 mL
(C) 14 L

6. Sebanyak 5,85 gram natrium klorida (NaCl)


dilarutkan ke dalam 100 gram air, mempunyai
derajat ionisasi 1. Jika Kf air = 1,86 maka
penurunan titik beku larutan tersebut adalah…
(Ar. Na =23; Cl = 35,5)
(A) 0,037 0C (D) 3,720 0C
(B) 0,186 0C (E) 16, 600 0C
(C) 1,860 C
0

7. Berapa gram NaCl (Mr = 58,5) yang harus


dilarutkan dalam 100 gram air agar larutannya
membeku pada suhu – 20C (Kb air = 1,86)
(A) 1,075 gram (D) 2,925
gram

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 173
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

KIMIA-8 K2Cr2O7 → 2(K)+2(Cr)+7(O) = 0


2(+1)+2(Cr)+7(2) = 0
REDOKS
2(Cr) = +12
BILANGAN OKSIDASI
Cr = +6
REAKSI AUTOREDOKS
PENYETARAAN REAKSI REDOKS
Reaksi Redoks
Redoks adalah singkatan dari Reduksi dan
I. Bilangan Oksidasi
Oksidasi
Bilangan Oksidasi (Biloks) adalah angka yang Reduksi :
menunjukkan tingkat oksidasi atom dalam
 Pelepasan oksigen
molekul atau ion. Contoh: 2 PbO(s) → 2Pb(s) + O2 (g)
Urutan Keelektronegatifan :  Pengikatan hidrogen
Logam  H  P  C  S  I  Br  Cl  N  O  F Contoh: CH3CHO(l) + H2 → CH3CH2OH(l)
Aturan Penentuan Biloks  Penangkapan elektron
1. Biloks unsur bebas = nol Contoh: Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)
Cth : Fe, C, H2, Cl2, F2, O2, P4 dan S8  Peristiwa penurunan biloks

2. Biloks Atom logam gol. IA, IIA, dan IIIA  Oksidasi :


dalam senyawanya sesuai dengan nomor  Pengikatan oksigen
golongan: Contoh: 4Fe(s) + 3O2 (g) → 2Fe2O3(s)
- Biloks Li, K, Na, Rb, Cs = +1  Pelepasan hidrogen
- Biloks Be, Mg, Ca, Sr, Ba = +2 Contoh: CH3CH(OH)CH3(l) →
- Biloks Al = +3 CH3COCH3(l)+ H2(g)
 Pelepasan elektron
3. Biloks atom H dalam senyawa =+1, Kecuali Contoh: 2 Cl- (aq) → Cl2 (g) + 2e
berikatan dengan unsur logam biloks = 1,  Peristiwa penurunan biloks
Cth: NaH, KH dan AlH3
Reduktor = pereduksi (mengalami oksidasi)

4. Biloks atom O dalam senyawa = 2, kecuali: Oksidator = pengoksidasi (mengalami reduksi)
- Senyawa Fluorida OF2 ,biloks O =+2
- Senyawa Peroksida, biloks atom O=1 Na(s) + H2O(l) → NaOH(aq) + H2(g)
Contoh : H2O2, K2O2, Na2O2 0 +1 +1 0
1
- Senyawa Superoksida, biloks O =  oksidasi
2 reduksi
Contoh : NaO2, KO2,
» reduktor = Na
5. Σ Biloks atom-atom dalam ion = muatan ion oksidator = H2O
Contoh: S2- → biloks S = 2 hasil reduksi = H2
Fe3+ → biloks Fe = +3 hasil oksidasi = NaOH
MnO4- → (Mn) + 4(O) = 1
(Mn) + 4(-2) = 1 II. Reaksi Disproporsionasi
NH4+ → (N) + 4(H) = +1 Reaksi Disproporsionasi (autoredoks) adalah
(N) + 4(+1) = +1 reaksi redoks dimana suatu zat mengalami
N = 3 reduksi dan oksidasi sekaligus
6. Σ biloks atom-atom dalam senyawa = nol
Contoh: SO2 → (S) + 2(O) = 0 Reduktor = Oksidator
(S) + 2(2) = 0
S = +4

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 174
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

Langkah-langkah penyetaraan reaksi redoks


Metode Setengah reaksi (ion elektron):
1. Tentukan biloks masing-masing atom
2. Samakan ∑ atom Pusat → (+) koefisien
Atom pusat adalah atom yang mengalami
perubahan bilangan oksidasi
▫ Unsur yang tidak dapat mengalami oksidasi (tidak 3. Cari selisih biloks → ∑ atom × biloks
dapat bertindak sebagai reduktor) Selisih biloks = ∑ elektron
═ » biloks maksimum 4. Samakan ∑ elektron
e- reduksi = e- oksidasi
▫ Unsur yang tidak dapat mengalami reduksi 5. Samakan ∑ muatan → (+) H+ (asam) → (+)
(tidak dapat bertindak sebagai oksidator) OH (basa)
═ » biloks minimum 6. Samakan ∑ atom O dan H → (+) H2O
7.
▫ Unsur yang tidak dapat disproporsionasi (tidak SOAL PENGANTAR
dapat bertindak sebagai reduktor/oksidator) 1. K2Cr2O7 + HCl → KCl + CrCl3 + Cl2 + H2O
═ » biloks maksimum / minimum
2. NaCl + H2SO4 + MnO2 →Na2SO4 + MnCl2+ H2O +
Biloks max = No. Golongan Cl2

Penentuan 3. P2I4 + P4 + H2O → PH4I + H3PO4


Biloks Biloks Min untuk Logam = 0
Max/min
Biloks Min untuk Non 4. CH3OH + MnO4- → CO32- + MnO42-
Logam
(gol.IVA~VIIA)=No.Gol - 8 5. NaCrO2 + Br2 + NaOH → Na2CrO4 + NaBr + H2O

III. Penyetaraan Reaksi Redoks 6. Bilangan oksidasi unsur S dalam senyawa H2SO4
» Penyetaraan Reaksi Redoks cara setengah adalah ...
reaksi (ion elektron) (A) +2
Langkah-langkah penyetaraan reaksi redoks (B) -2
Metode Setengah reaksi (ion elektron): (C) +5
1.Tentukan biloks masing-masing atom (D) +6
2.Pisahkan reaksi reduksi dengan oksidasi (E) +3
Reaksi dibagi dua bagian
(red) : ½ reaksi 7. Atom belerang dengan bilangan oksidasi yang
(oks) : ½ reaksi sama terdapat pada senyawa…
3.Samakan ∑ atom Pusat → (+) koefisien (A) SO2, Na2S2O3, NaHSO4 (D) H2S, H2S2O7,
Atom pusat adalah atom yang mengalami NaHSO3
perubahan bilangan oksidasi (B) H2S, H2SO3, CuSO4 (E) NaHSO4, SO3,
4.Samakan ∑ atom O → (+) H2O H2S2O7
5.Samakan ∑ atom H → (+) H+ (asam) → (+) (C) Na2S2O3, SO3, Na2S
OH (basa)
8. Unsur logam yang mempunyai bilangan
6.Samakan ∑ muatan → (+) elektron
oksidasi +5 terdapat pada ion.......
7.Samakan ∑ elektron
2
e- reduksi = e- oksidasi (A) CrO 4 (D) Cr2O 27
(B) Fe(CN) 36 (E) SbO43-
» Penyetaraan Reaksi Redoks cara PBO
(C) MnO 4
(Perubahan Bilangan Oksidasi)

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 175
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

Catatan :
9. Suatu sampel yang bersifat eksplosif
mengandung KClO3. Adanya KClO3 tersebut
dapat ditentukan dengan larutan FeCl2
berdasarkan reaksi
Cl O 3 + 6Fe2+ + 6H+  Cl– + 6Fe3+ + 3H2O
Pernyataan yang benar adalah......

1. Reaksi di atas adalah reaksi redoks


2. Larutan yang terjadi dapat bereaksi dengan
larutan AgNO3 membentuk endapan putih
3. Perubahan bilangan oksidasi Cl 6 satuan
4. Larutan yang terjadi dapat membentuk
endapan putih dengan larutan NaOH

10. Atom klor dapat memiliki bilangan oksidasi


dari -1 sampai +7. Ion atau molekul di bawah ini
yang tidak dapat mengalami reaksi
disproporsionasi adalah ….
(A) Cl2 dan HClO4 (D) Cl2 dan KClO3
(B) HCl dan HClO2 (E) Cl- dan NaClO4
(C) ClO2- dan HClO3

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 176
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

KIMIA-9
ELEKTROKIMIA
SEL ELEKTROLISIS
SEL VOLTA

I. Sel Elektrolisis
Pada sel elektrolisis energi listrik diubah
menjadi energi kimia
Sifat : non spontan
Arus : searah (DC) Aplikasi Elektrolisis
Katoda (Reduksi) → elektroda (─) h. Penyepuhan (electroplating)
Anoda (oksidasi) → elektroda (+) i. Pemurnian Logam
Arah aliran elektron : dari Anoda ke Katoda
Hukum Faraday
a) Hukum Faraday I
Arus yang dialirkan ke dalam suatu elektrolit
berbanding lurus dengan massa zat yang
mengendap
Q  F . mol . n I . t  F . mol . n
I = arus (ampere)
t = waktu (detik)

a. Aturan Reaksi di Katoda Q(Faraday )  F  1


Reaksi yang terjadi di katoda tergantung Q(muatan)
Q(Coloumb)  F  96500
jenis elektrolit.
 Larutan → mengandung air
 Leburan/Lelehan → tidak mengandung Logam  n  valensi log am

air N
N. Logam  n  jumlah e 
 koefisien
b) Hukum Faraday II
Arus listrik yang sama dialirkan ke dalam
beberapa elektrolit yang disusun secara seri.

Mol1 x n1 = Mol2 x n2

gram gram volume( STP)


Mol   
Ar Mr 22,4L

II. Sel Volta


b. Reaksi di Anoda Pada sel volta, energi kimia diubah menjadi energi
 Elektroda Inert : Pt, Au dan C listrik.
 Elektroda Aktif: Cu, Fe, Zn, Ni, dll Sifat : spontan
Arus : bolak-balik (AC)
Katoda (Reduksi) → elektroda (+)
Anoda (oksidasi) → elektroda (─)

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 177
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

Arah aliran elektron : dari Anoda ke Katoda 1. Proteksi Katodik (menggunakan logam
a. Deret Volta pelindung yang lebih mudah
Deret volta merupakan deretan logam yang teroksidasi - mempunyai E0 lebih kecil)
disusun berdasarkan kenaikan potensial 2. Pelapisan (melapisi logam dengan
reduksi (E0) logam lain yang lebih sukar teroksidasi,
mempunyai E0 lebih besar)
E0(-) E0(+)
3. Pengecatan (melapisi logam dengan cat
H2 / polimer untuk menghindari kontak
Mengalami oksidasi (E0 = 0) Mengalami reduksi
(Reduktor) (Oksidator) dengan oksidator)
4. Aliasi (mencampur logam dengan
Urutan Logam : logam lain sehingga dihasilkan suatu
Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-(H2O)-Zn-Cr-Fe- paduan logam yang mempunyai sifat
Cd-Co-Ni-Sn-Pb (H2) Sb-Bi-Cu-Hg-Ag-Pt-Au tahan korosi, mis: nikel + besi dalam
stainless steel)

Reduktor paling kuat = Li e. Aplikasi Sel Volta


» Batu baterai (sel kering)
Oksidator paling kuat = Au
Batu baterai disebut juga sel primer
» Logam di kiri (H2) dapat membebaskan gas karena penggunaannya yang hanya
H2 dari asam kuat encer sekali pakai.
contoh: Reaksi :
Na(s) + HCl(aq) →NaCl(aq) + ½ H2(g) Zn+2MnO2+2NH4Cl→ZnCl2+Mn2O3+2N
» Logam Li ~ Mn dapat mereduksi H2O H3+H2O
» Logam kiri dapat mendesak Logam kanan  H2O dapat mengganggu kinerja sel
E0<<< mengusir E0>>> dari larutan » Sel Aki (Accumulator)
garamnya. Aki disebut juga sel sekunder karena
contoh: energinya dapat diisi ulang.
Mg(s) + Zn2+(aq) → Mg2+(aq) + Zn(s) Elektroda : Pb dan PbO2
Elektrolit : Larutan H2SO4
b. Potensial Elektroda Standar Reaksi:
Pb + PbO2 + 2H2SO4 → 2PbSO4 + 2H2O
E0sel = E0red – E0oks  Endapan PbSO4 dapat menurunkan
kinerja sel
E0sel = E0besar – E0kecil  Reaksi ke kanan = pemakaian
 Reaksi ke kiri = pengisian
c. Notasi Sel / Diagram Sel

Anoda Ion Ion Katoda


oksidasi Re duksi

d. Pencegahan Korosi
Korosi pada logam merupakan proses
oksidasi yang disebabkan oleh oksidator-
oksidator seperti air, O2 dan asam.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk
memperlambat korosi pada logam antara
lain:

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 178
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

SOAL PENGANTAR (B) 42 (E) 84


(C) 56
1. Elektrolisis zat manakah yang tidak menghasilkan
gas hidrogen di katoda?
07. Elektrolisis larutan asam sulfat encer dihasilkan
(A) NaCl(aq) (D) Al2(SO4)3 (aq)
2,24 liter gas hidrogen (STP). Dalam waktu yang
(B) KNO3 (aq) (E) MgCl2 (aq)
sama , jumlah muatan listrik yang sama jika
(C) CaSO4 (l)
dialirkan ke dalam larutan tembaga (II) sulfat
akan mengendapkan tembaga (Ar. Cu = 63,5)
2. Pada elektrolisis larutan CaSO4 dengan
sebanyak.....
elektrode Fe, reaksi yang terjadi di anoda adalah
(A)15,9 g (D) 12,7 g

(B) 31,8 g (E) 25,4 g
(A) Ca2+ + 2e  Ca
(C) 6,35 g
(B) 2H2O  4H+ + O2 + 4e
(C) Fe2+ +2e  Fe
08. Dari tiga logam K, L, dan M diketahui bahwa L
(D) 2H2O + 2e  H2 + 2OH–
dan M dapat mendesak logam K dari larutan
(E) Fe  Fe2+ + 2e
garamnya dan hanya logam M yang dapat
mereduksi H2O. Urutan ketiga logam tersebut
3. Pada elektrolisis seperti gambar disamping,
dalam deret volta adalah …
reaksi yang berlangsung pada elektrode X …
- + (A) K – L – M (D) L – M – K
(A) Ag  Ag+ + e
(B) M – L – K (E) K – M – L
(B) 2H2O + 2e  H2 + 2OH– X
(C) M – K – L
(C) Ag+ + e  Ag
(D) 2H2O  4H+ + O2 + 4e Larutan
AgNO3 09. Suatu sel Volta disusun dengan menggunakan
(E) 2H + 2e  H2
+
elektrode perak ( Eo Ag+| Ag = +0,80 V; E0 Zn2+|
Zn = –0,76 V)
04. Arus listrik yang sama dialirkan ke dalam
Pernyataan berikut yang tidak benar adalah ....
larutan CuCl2 dan ke dalam larutan CrCl3. Bila
(A) perak bertindak sebagai katode
0,635 g Cu terendapkan, maka banyaknya Cr
(B) reaksi sel: Zn + 2Ag+ → Zn2+ + 2Ag
yang terendapkan adalah.......
(C) elektron mengalir dari perak ke seng
(Cr = 52, Cu = 63,5)
(D) potensial sel = 1,56 V
(A)0,95 g (D) 0,35 g
(E) notasi sel: Zn | Zn2+ || Ag+ | Ag
(B) 0,78 g (E) 0,17 g
(C)0,42 g
10. Dari data potensial elektrode standar berikut:
Cu2+ + 2e–  Cu, Eo = +0,34 V
05. Pada elektrolisis CdSO4 dengan menggunakan
Ag + e  Ag
+ – Eo = +0,80 V
elektrode karbon, terbentuk endapan Cd
maka reaksi : Cu+ + 2Ag+  Cu2+ + 2Ag memiliki
sebanyak 2 gram (Ar Cd = 112) pada katode.
potensial sel sebesar.....
Volum oksigen, pada STP (1 mol gas = 22,4 L)
(A) 0,06 V (D) 1,14 V
yang dihasilkan pada anode adalah......
(B) 0,46 V (E) 1,26 V
(A)0,2 liter (D) 0,6 liter
(C) 0,57 V
(B) 0,4 liter (E) 0,8 liter
(C) 0,5 liter

06. Pada suatu elektrolisis larutan MSO4 pada


katode terbentuk 0,28 gram logam M. Larutan
hasil elektrolisis dapat dinetralkan oleh 50 mL
larutan 0,2 molar NaOH. Massa atom relatif
unsur M adalah......
(A)28 (D) 70

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 179
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

KIMIA-10 Sistem menyerap kalor sehingga sistem


 TERMOKIMIA bertambah.
 LAJU REAKSI Entalpy produk > entalpy pereaksi
 KESETIMBANGAN Harga H bertanda positif
H = HP – HR > 0
HP > HR
I. Termokimia
Hukum I Thermodinamika
P P
 Energi dapat diubah dari satu bentuk ke
H = HP – HR > 0
bentuk lain, tetapi tidak dapat dimusnahkan
R R
dan tidak dapat diciptakan.

U = q  w
Persamaan Termokimia
Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi
Keterangan:
yang dilengkapi harga kalor atau perubahan
U = perubahan energi dalam
entalpi.
q (+) = sistem menerima kalor
Contoh:
q (–) = sistem melepas kalor
N2 (g) + 3 H2 (g) → 2 NH3 (g) ΔH = -92 kJ
w (+) = sistem menerima kerja
w (–) = sistem melakukan kerja ▫ Koefisien reaksi menyatakan jumlah mol
Pada volume tetap (V = 0)
w=0 ▫ Jika persamaan termokimia dibalik, maka
U = q + 0  U = q ΔH/Q berubah tanda

▫ Jika persamaan termokimia dikali x, maka


Jenis Reaksi ΔH/Q harus dikali x
(1) Reaksi Eksoterm
Ciri–ciri reaksi eksoterm
Jenis-Jenis Perubahan Entalpi (ΔH)
 H = negatif (–)
1. Entalpi Pembentukan (ΔHf)
 KR = positif (+)
Perubahan entalpi reaksi pembentukan 1 mol
Diagram tingkat energi
suatu senyawa dari unsur-unsurnya.
Sistem membebaskan energi sehingga
entalpi sistem berkurang
Contoh:
Entalpi produk < entalpi pereaksi
ΔHf H2O(l) = -285kJ/mol
Harga H bertanda negatif (–)
Persamaan termokimianya :
H = HP – HR < 0
H2 (g) + ½ O2 (g) → H2O(g) ΔH = -285 kJ

HP < HR


2. Entalpi Penguraian (ΔHd)
Perubahan entalpi reaksi penguraian 1 mol
R R
suatu senyawa menjadi unsur-unsurnya.
H = HP – HR < 0
Contoh:
P P
ΔHd CO2(g) = +393,5 kJ/mol
Persamaan termokimianya :
CO2 (g) → C(s) + ½ O2 (g) ΔH = + 393,5 kJ
(2) Reaksi Endoterm
Ciri–ciri reaksi endoterm
3. Entalpi Pembakaran (ΔHc)
 H = positif (+)
Perubahan entalpi pada reaksi pembakaran
 KR = negatif (–)
sempurna 1 mol suatu zat.
Diagram tingkat energi

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 180
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

Contoh: II. Laju Reaksi


ΔHc CO(g) = -283 kJ/mol Laju reaksi adalah besarnya perubahan konsentrasi
Persamaan termokimianya : pereaksi atau hasil reaksi dalam satuan waktu.
CO(g) + ½ O2 (g) → CO2 (g) ΔH = -283 kJ
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi
4. Entalpi Penetralan (ΔHn) (1) Konsentrasi (M)
Perubahan entalpi pada penetralan 1 mol asam Konsentrasi semakin besar laju reaksi semakin
(H+) oleh basa (OH-) atau 1 mol basa (OH-) oleh cepat, karena partikel-partikel pereaksi akan
asam (H+) banyak saling bertumbukan, menyebabkan
Contoh: lajunya semakin cepat
ΔHn NaOH(aq)) = -54 kJ/mol (2) Luas Permukaan Sentuhan (LPS)
Persamaan termokimianya : LPS semakin besar, maka makin cepat bereaksi
HCl(aq) + NaOH(aq)→NaCl(aq) + H2O(l) ΔH=-54 kJ dan sebaliknya.
Unsur dalam bentuk serbuk lebih cepat bereaksi
Kalorimeter dibandingkan dalam bentuk batangan karena
luas permukaannya lebih besar
∆Hreaksi = – (qlarutan + qkalorimeteter) (3) Suhu (T)
Jika suhu dinaikkan reaksi kimia akan lebih
∆Hreaksi = – [(m×c×∆T) +(C×∆T)]qkalorimeteter)
cepat berlangsung dan sebaliknya

m = massa zat (g) Ek = 3/2 x K x T


c = kalor jenis (J∙g-1∙0C-1)
T = perubahan suhu (Takhir – Tawal) (0C) Apabila suhu dinaikkan maka energi kinetik
C = kapasitar kalor kalorimeter (J∙0C-1) besar dan tumbukan makin sering terjadi dan
reaksi akan makin cepat berlangsung.
Hukum Hess
Pengaruh suhu
Prosedur Penentuan ∆H reaksi menggunakan Hukum Hess:
Jika suhu dinaikkan 10oC, reaksi dua kali lebih
 Koefisien reaksi menyatakan jumlah mol cepat (waktu berkurang setengahnya)
 Jika persamaan termokimia dibalik, maka ΔH berubah v’ = vo x (2)T/10
tanda t’ = to x (½)T/10
 Jika persamaan termokimia dikali x, maka ΔH harus (4) Tekanan (P)
dikali x Jika tekanan diperbesar, maka makin cepat
 ΔH reaksi merupakan ∑ ΔH masing-masing tahap reaksi reaksi berlangsung. Karena semakin kecil
ruang, tumbukan akan saling terjadi, maka
reaksi semakin cepat
Penentuan ∆H Reaksi menggunakan Data
Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (∆Hf0) (5) Katalisator
HR = H0f produk – H0f reaktan Katalis dapat memperkecil energi aktivasi (Ea).
Energi aktivasi (Ea) adalah energi minimum
Energi Ikatan yang dibutuhkan pereaksi untuk terjadinya
ΔHR = Σ Energi Ikatan kiri – Σ Energi Ikatan kanan reaksi.

Ea  reaksi cepat


Ea  reaksi lambat

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 181
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

Sifat-sifat katalis (2) Orde reaksi Satu V


 katalis mempercepat reaksi dengan cara A  hasil reaksi
menurunkan energi aktivasi dan v = k [A]
memperbanyak tahap reaksi
 katalis tidak ikut bereaksi M
 katalis tidak dapat memulai suatu reaksi
 jumlah katalis sebelum dan sesudah
reaksi tetap
 konsentrasi katalis mempengaruhi laju
reaksi ln [At] – ln [A0] = - k t
 katalis tidak mempengaruhi entalpi reaksi
satuan k = s-1
Persamaan Laju Reaksi waktu paruh (t ½) :
Untuk reaksi :
A+BC+D
persamaan laju reaksinya dapat dinyatakan:
Jika konsentrasi A meningkat, maka laju reaksi
akan meningkat secar linier.
v = k[A]x [B]y

Keterangan : (3) Orde reaksi dua V


v = laju reaksi A  hasil reaksi
k = konstanta laju reaksi v = k [A]2
x = orde reaksi terhadap [A]
y = orde reaksi terhadap [B] M
x + y = orde total reaksi

Grafik Orde Reaksi


(1) Orde reaksi nol V
A  hasil reaksi = kt
v = k [A]0
satuan k = M-1 s-1
M
waktu paruh (t ½) :

Jika konsentrasi A meningkat, maka laju reaksi


akan meningkat secara parabola
A0 = konsentrasi mula-mula
At = konsentrasi akhir
[At] – [A0] = - k t

III. Kesetimbangan
satuan k = M s-1
Reaksi dikatakan setimbang apabila laju reaksi ke
waktu paruh (t ½) : arah kanan sama dengan laju reaksi ke arah kiri.

Pada orde ini, perubahan konsentrasi awal tidak V1


A + B C + D
mempengaruhi harga laju reaksi. V2

Reaksi setimbang : V1 = V2

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 182
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

Reaksi kesetimbangan bersifat dinamis dan T = suhu mutlak (K)


reversible (bolak-balik). Δn = Σkoef. Gas kanan – ΣKoef. Gas kiri
Jenis Reaksi Setimbang
Kp = Kc
a. Kesetimbangan Homogen → Koef Gas kanan = Koef.Gas kiri
Suatu reaksi kesetimbangan dikatakan
homogen jika pereaksi dan hasil reaksi  Membandingkan harga K
memiliki fasa yang sama, 1
 Jika reaksi dibalik, maka : K 
Contoh reaksi kesetimbangan homogen: K1
N2(g) + 2O2(g) ⇄ 2NO2(g)
 Jika reaksi dikali n, maka : K  K 1 
n

b. Kesetimbangan Heterogen  Jika reaksi dijumlahkan, harga-harga K


Suatu reaksi kesetimbangan dikatakan dikalikan
heterogen jika pereaksi dan hasil reaksi
memiliki fasa yang berbeda. Derajat Disosiasi (α)
Contoh reaksi kesetimbangan homogen: Derajat disosiasi (α) menyatakan jumlah zat
CaCO3(s) ⇄ CaO(s) + CO2(g) yang terurai menjadi zat lain yang lebih
sederhana
Pergeseran Letak Kesetimbangan
Azas Le Chatelier :
mol terurai
“Jika terhadap suatu kesetimbangan dilakukan suatu α = mol mula-mula
aksi, maka reaksi akan bergeser untuk menghilangkan
pengaruh aksi tersebut.”
 Jika konsentrasi zat ditambah, kesetimbangan SOAL PENGANTAR
bergeser ke arah berlawanan 1. Pada suhu tertentu dalam ruang 10 liter terdapat
 Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan bergeser dalam kesetimbangan 0,2 mol gas PCl5 ; 0,3 mol
ke arah endoterm PCl3; dan 0,1 mol gas Cl2 ; menurut reaksi
 Jika volume diperbesar (tekanan diperkecil), kesetimbangan:
kesetimbangan bergeser ke arah ∑ koefisien gas PCl5 ⇌ PCl3 + Cl2
terbesar Pada suhu dan volume tetap dimasukkan x mol
gas Cl2. Ternyata setelah terjadi kesetimbangan
Tetapan Kesetimbangan (K) baru didapatkan 0,25 mol gas PCl5; 0,25 mol pas
PCl3; dan 0,15 mol gas Cl2 Nilai x adalah...
□ Berdasarkan Konsentrasi (KC)
(A) 0,05 (D) 0,50
Berlaku untuk zat
[C kanan] koefisien berfase gas (g) (B) 0,10 (E) 0,80
KC =
[C kiri] koefisien dan aqualid (aq)
(C) 0,25
Tetapan mol
Kesetimbangan C = M = V
2. Perhatikan reaksi kesetimbangan berikut:
□ Berdasarkan Tekanan (Kp) 2NOBr(g) ⇌ 2NO(g) + Br2(g) K = 0,064
Pada kesetimbangan, wadah tertutup yang
[p kanan] koefisien Hanya berlaku
Kp = untuk zat berfase bervolume 1,00 L mengandung 0,030 mol NOBr
[p kiri] koefisien gas (g)
dan 0,030 mol NO. Jumlah mol Br2 dalam wadah
mol gas tersebut adalah…
p = x P total
mol total
(A) 0,0019
 Hubungan Kp dan Kc : (B) 0,030
(C) 0,064
Kp = Kc (R·T)Δn
(D) 0,470
(E) 0,090
R = 0,082

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 183
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

3. Reaksi kesetimbangan berikut yang tidak 0,03 0,4 0,36


mengalami pergeseran jika volumenya Persamaan laju reaksi untuk reaksi tersebut
diperbesar adalah .... adalah …
A. N2(g) + 3H2(g) ⇄ 2NH3(g) (A) v = k [P]2·[Q]2 (D) v = k [P]2
B. PCl5(g) ⇄ PCl3(g) + Cl2(g) (B) v = k [P] ·[Q]
2 (E) v = k [Q]2
C. CO(g) + H2O(g) ⇄ CO2(g) + H2(g) (C) v = k [P]·[Q]2
D. N2O4(g) ⇄ 2NO2(g)
E. 2SO2(g) + O2(g) ⇄ 2SO3(g) 8. Diketahui energi ikatan:
C – H = 414 kJ/mol C–C = 348 kJ/mol
4. Pada reaksi 2A + B +2C → D + 2 E, persamaan laju C = C = 612 kJ/mol O–H= 463 kJ/mol
reaksinya adalah V = k(A).(B)2. . Kecepatan reaksi C – O = 358 kJ/mol
ini tidak dipengaruhi oleh …. Besarnya perubahan entalpi untuk reaksi:
(A) konsentrasi A CH2 = CH2 + H2O → CH3 – CH2 –OH
(B) konsentrasi B (A) – 309 kJ (D) +309 kJ
(C) konsentrasi C (B) – 45 kJ (E) +355 kJ
(D) suhu (C) + 45 kJ
(E) tekanan
9. Pembuatan gas air (water gas) secara komersial
5. Suatu reaksi peluruhan radioaktif mengalami menggunakan reaksi:
reaksi orde 1, jika t adalah waktu yang C(s) + H2O(g) → H2(g) + CO(g)
diperlukan agar keaktifannya menjadi ¼ kali Kalor yang diperlukan untuk reaksi endoterm ini
semula, maka waktu yang diperlukan agar diberikan dengan menambahkan udara dalam
keaktifan bahan radioaktif menjadi 75 % dari jumlah terbatas untuk membakar sebagian
semula adalah …. karbon menjadi karbon dioksida. Berapa gram
(A) 1/3 t karbon yang harus dibakar menjadi karbon
(B) t ln 3 dioksida agar dapat menyediakan kalor yang
(C) t(1 – 4 log 3) cukup untuk mengubah 94 gram karbon menjadi
(D) 3 t gas air?
(E) t ln 1/3 (ΔHf H2O(g) = -58 kkal/mol; ΔHf CO(g) = -26
kkal/mol; ΔHf CO2(g) = -94 kkal/mol; Ar C = 12)
6. Gas NO2 dengan konsentrasi 0,8 M mengalami (A) 8 gram
dekomposisi pada 300oC dengan tetapan laju 2,5 (B) 16 gram
M-1jam-1. Reaksi dekomposisi: (C) 32 gram
2 NO2 (g) → 2 NO(g) + O2 (g) (D) 48 gram
Ketika konsentrasi NO2 menjadi 0,2 M berapa (E) 64 gram
lama dekomposisi telah berlangsung ?
(A) 45 menit 10. Pembakaran suatu contoh zat dalam sebuah
(B) 75 menit kalorimeter bom menghasilkan kalor sebesar 25,2
(C) 60 menit kJ. Jika massa air yang berada dalam kalorimeter
(D) 100 menit adalah 1000 gram dan suhunya naik 4 oC, (kalor
(E) 90 menit jenis air = 4,2 J g–1 oC–1) maka kapasitas kalor
kalorimeter bom tersebut adalah…
7. Diketahui data hasil percobaan untuk reaksi (A) 2,1 kJoC–1 (D) 25,2 kJoC–1
P+Q→R (B) 8,4 kJ C
o –1 (E) 33,6 kJoC–1
[P] [Q] V (M/menit) (C) 16,8 kJ C
o –1

0,01 0,2 0,02


0,02 0,2 0,08
0,03 0,2 0,18

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 184
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

KIMIA-11 Ciri reaksi inti:


RADIOAKTIF a. Kekekalan muatan dan kekekalan massa energi.
KIMIA LINGKUNGAN b. Mempunyai energi pengaktifan.
c. Dapat menyerap energi (endoenergik) atau
melepaskan energi (eksoenergik).
I. Radioaktif
Sinar Radioaktif
Jenis reaksi inti:
1. Sinar Alfa (α)
1. Reaksi Peluruhan (Fisi) → reaksi pembelahan inti
Radiasi alfa terdiri dari partikel-partikel yang
2. Reaksi Transmutasi → penggantian inti baru
bermuatan positif dengan muatan +2 dan massa
3. Reaksi Fusi → penggabungan inti ringan
atomnya 4. Partikel ini dianggap sebagai inti
helium karena mirip dengan inti atom helium
Peluruhan Radioaktif
( 42𝐻𝑒)
Partikel α memiliki daya tembus yang rendah.
𝒕
𝑵𝒕 𝟏 ⁄𝟏
2. Sinar Beta ( )
𝑵𝟎
= (𝟐) 𝒕𝟐
Berkas sinar  terdiri dari partikel-partikel yang
bermuatan negatif dan partikel  identik dengan
Nt = massa zat setelah peluruhan
elektron. Sinar beta mempunyai daya tembus
N0 = massa zat sebelum peluruhan
yang lebih besar tetapi daya pengionnya lebih
t = lama peluruhan
kecil dibandingkan sinar α .
t = waktu paruh
½

3. Sinar Gamma ( )
Kegunaan Radioaktif
Sinar  mempunyai daya tembus besar dan
a. Bidang Kesehatan
berkas sinar ini tidak dibelokkan oleh medan
Dalam bidang kesehatan, radioisotop kebanyakan
listrik maupun medan magnet. Sinar 
digunakan untuk terapi kanker dan teknik
mempunyai panjang gelombang yang sangat
pencitraan (penggambaran) organ tubuh. Isotop
panjang.
Ra-226, Rd-222,Co-60, , Re-186, Cd-115, Y-90
digunakan untuk terapi kanker. Isotop Tc-99
Kestabilan Isotop
digunakan untuk pencitraan organ tubuh. Isotop
Na-24 digunakan untuk mendeteksi
penyumbatan pembuluh darah. Isotop I-131
digunakan untuk mendeteksi kelainan pada
kelenjar tiroid.

b. Bidang Industri
Isotop iridium-192, aurum-198, dan scandium-46
bermanfaat untuk menentukan gerakan sedimen
di pelabuhan dan daerah pantai, melacak zat
pencemar,menemukan kebocoran dam atau
bendungan, menentukan arah gerakan air tanah,
menyelidiki hubungan antarsumur minyak,
Reaksi Inti menentukan debit air sungai, dan studi
Reaksi yang terjadi di inti atom dinamakan reaksi geothermal.
nuklir. Reaksi nuklir melibatkan perubahan yang
tidak terjadi di kulit elektron terluar tetapi terjadi di c. Bidang Pertanian
inti atom. Radioisotop nitrogen-15 dapat digunakan untuk
penentuan waktu pemupukan yang tepat.

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 185
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

Gas ini dapat menyebabkan kabut asam (smog)


d. Bidang Arkeologi berwarna coklat yang menyebabkan mata perih.
Radioisotop karbon-14 dimanfaatkan untuk 6. Pb (Timbal)
menentukan usia batuan (fosil) Berasal dari gas buangan kendaraan bermotor
dan dapat menaikkan bilangan oktan pada
e. Bidang Kimia bensin dengan menambahkan Pb(C2H5)4, tetraetil
Isotop oksigen-18 dipakai untuk mempelajari timbal (TEL).
mekanisme reaksi esterifikasi antara asam Air
karboksilat dan alkohol. Persyaratan air bersih
1. Tidak berwarna, tidak berbau
Dampak Negatif Radioaktif 2. Jernih (tidak keruh)
Radiasi yang dihasilkan dari peluruhan 3. pH mendekati 7
radioisotop berbahaya bagi kesehatan manusia. 4. DO tinggi
Radiasi dapat mempercepat pembelahan sel Disolved oxygen (DO) → jumlah oksigen
tubuh. Efek radiasi terhadap tubuh manusia ini terlarut dalam air
dipengaruhi oleh banyaknya radiasi, jenis 5. BOD rendah
radiasi, dan lama penyinaran. Semakin banyak Biochemical oxygen demand (BOD) →
dan semakin lama radiasi yang diterima oleh banyaknya oksigen yang dibutuhkan
tubuh, semakin besar pula dampak yang mikroorganisme untuk menguraikan zat-zat
diterima tubuh. pencemar dalam air
Pengolahan air
II. KimiaLingkungan 1. Filtrasi (penyaringan)
Udara 2. Koagulasi (penggumpalan), penambahan
Komposisi Udara % Volume tawas, Al2(SO4)3
N2 78% 3. Klorinasi, penambahan kaporit, Ca(OCl)2,
O2 21% untuk membunuh bakteri.
Argon 0,93% Air Sadah
CO2 0,03% Merupakan air yang mengandung ion Ca2+ dan
Gas-gas lain 0,04% ion Mg2+ dan menyebabkan sabun sukar berbuih
Pencemaran Udara karena ion-ion tersebut mengendapkan sabun.
1. CO (Karbon monoksida) a. Kesadahan Sementara
Gas CO berasal dari asap kendaraan bermotor Suatu air sadah disebut memiliki kesadahan
yang menyebabkan sesak nafas dan bisa sementara bila kesadahan dapat hilang
menyebabkan kematian. CO merupakan racun dengan dididihkan. Kesadahan sementara
karena Hb lebih mudah mengikat CO daripada disebabkan garam
O2. bikarbonat yaitu kalsium bikarbonat
Hb + CO → HbCO (Karboksi haemoglobin) Ca(HCO3)2 dan magnesium bikarbonat
2. CO2 (Karbon dioksida) Mg(HCO3)2.
Gas CO2 dapat menyebabkan pemanasan global b. Kesadahan Tetap
yang disebut dengan efek rumah kaca. Air yang memiliki kesadahan tetap,
3. SO2 (Belerang dioksida) dan SO3 (Belerang kesadahannya tidak hilang meskipun
trioksida) dididihkan. Kesadahan tetap disebabkan
Senyawa ini dapat menyebabkan hujan asam garam-garam kalsium dan magnesium
yang menyebabkan perkaratan logam. selain bikarbonat dan dapat dihilangkan
4. NO (Nitrogen monoksida) dan CF2Cl2 (Klorofloro dengan penambahan Na2CO3.
karbon/CFC)
Gas ini dapat merusak lapisan ozon di stratosfer.
5. NO2 (Nitrogen dioksida)

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 186
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA KIMIA

Tanah 5. Waktu paro 210Bi adalah 5 hari. Jika mula-mula


Pencemaran Tanah disimpan beratnya 40 gram, maka setelah
1. Penggunaan pupuk secara berlebihan disimpan selama 15 hari beratnya berkurang
2. Penggunaan pestisida secara berlebihan sebanyak.....
3. Limbah radioaktif (A) 5 gram (D) 30 gram
4. Sampah yang tidak bisa diuraikan oleh (B) 15 gram (E) 35 gram
mikroba, seperti karet dan plastik. (C) 20 gram
Pupuk 6. Polutan udara yang dihasilkan dari pembakaran
Pupuk merupakan semua materi yang tidak sempurna pada kendaraan bermotor adalah
ditambahkan pada tanah dengan maksud ...
untuk memperbaiki sifat fisis, kimia, dan (A) Karbon dioksida
biologi tanah. (B) Belerang trioksida
1. Pupuk alami → Pupuk hijau, pupuk (C) Nitrogen monoksida
kandang, pupuk kompos. (D) Hidrogen florida
2. Pupuk buatan → Pupuk nitrogen, pupuk (E) Karbon monoksida
fosfor, pupuk kalium, pupuk majemuk 7. Air dikatakan baik jika memiliki nilai ...
(A) DO tinggi, BOD tinggi, pH < 7
SOAL PENGANTAR (B) DO tinggi, BOD tinggi, pH > 7
24 24 (C) DO rendah, BOD tinggi, pH = 7
1. Reaksi perubahan 11 Na menjadi 10 Ne terjadi
(D) DO tinggi, BOD rendah, pH = 7
melalui pemancaran partikel .... (E) DO rendah, BOD rendah, pH > 7
(A) elektron 8. Di daerah industri, gas-gas yang menyebabkan
(B) positron korosi adalah ....
(C) proton (A) O2, N2
(D) neutron (B) CO, N2
(E) gamma (C) SO2, NO2
2. Partikel radioaktif yang tidak bermassa, tetapi (D) CO2, CO
bermuatan negatif adalah .... (E) CO, H2O
(A) neutron 9. Efek rumah kaca membuat bumi semakin panas.
(B) proton Hal ini disebabkan oleh ...
(C) positron (A) Karbon dioksida
(D) elektron (B) Belerang trioksida
(E) alfa (C) Nitrogen monoksida
3. Reaksi fusi yang terjadi antara deuterium dan (D) Hidrogen florida
4
tritium akan menghasilkan 2 He dan ... (E) Karbon monoksida
(A) partikel beta 10. Sebanyak 50 gram pupuk urea [CO(NH2)2]
(B) positron terdapat 21 gram nitrogen (Ar N = 14, C = 12, O =
(C) partikel alfa 16, H = 1). Kemurnian pupuk urea tersebut
(D) neutron adalah ...
(E) isotop hidrogen (A) 21%
4. Penggunaan radioisotop Co–60 dalam (B) 42%
pengobatan penyakit kanker adalah karena zat (C) 50%
ini memancarkan...... (D) 90%
(A) sinar beta (D) sinar ultraviolet (E) 98%
(B) sinar infra merah (E) sinar alfa
(C) sinar gamma

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 187

Anda mungkin juga menyukai