Anda di halaman 1dari 3

Creative Hub Sebagai Simpul Pelaku Ekonomi Kreatif

creative hub

twitter-btn

fb-btn

whatsapp-btn

email-btn

23 Februari 2021 oleh Kemenparekraf/Baparekraf RI

1365

Sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan pariwisata Indonesia, Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) akan membangun
creative hub di 5 Destinasi Super Prioritas (DSP) dalam kurun waktu 2020-2021.

Rencananya, creative hub akan dibangun di 5 Destinasi Super Prioritas, yaitu Labuan Bajo (NTT),
Likupang (Sulawesi Utara), Danau Toba (Sumatera Utara), Candi Borobudur (Jawa Tengah), serta
Mandalika (NTB). Selain itu, ke depannya akan dibangun di beberapa daerah lainnya di Indonesia.

Pembangunan creative hub sebagai simpul pelaku ekonomi kreatif, diharapkan dapat menampung
berbagai macam ide kreatif para pelaku ekonomi kreatif di daerah tersebut. Selain itu, keberadaan
simpul kreatif diharapkan dapat membangun dan meningkatkan kegiatan bagi para pelaku ekonomi
kreatif yang akan menghasilkan produk ekonomi kreatif yang bernilai ekonomis.

Sejauh ini, creative hub sudah beroperasi di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya,
Denpasar, dan beberapa kota lainnya. Sebelumnya, keberadaan creative hub diinisiasi oleh Pemerintah
Daerah setempat, juga ada yang melibatkan pihak swasta.

Melalui creative hub, para pelaku akan mendapatkan pelatihan-pelatihan terkait ekonomi kreatif, dan
juga dapat mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang berasal dari seluruh produk industri
kreatif yang mereka ciptakan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno tengah meninjau lokasi Creative Hub Labuan
Bajo, di Puncak Waringin Labuan Bajo. (foto: kemenparekraf.go.id)

Creative Hub di Labuan Bajo


Meskipun saat ini masih dalam kondisi pandemi COVID-19, proses pembangunan creative hub di 5
Destinasi Super Prioritas masih terus berlanjut. Salah satunya pembangunan creative hub Labuan Bajo.

Hingga saat ini, pembangunan creative hub Labuan Bajo sudah hampir rampung. Creative hub tersebut
akan menjadi awal kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo yang terdampak
COVID-19 selama 2020. Terlebih lagi, Labuan Bajo juga menjadi salah satu destinasi pariwisata Indonesia
yang tengah dikembangkan dengan konsep Sustainable Tourism (ecotourism).

Keberadaan creative hub diharapkan dapat membantu mengoptimalkan potensi pariwisata yang
autentik, orisinal, memperkenalkan kekayaan alam, serta budaya lokal Labuan Bajo. Hal ini mengingat
Labuan Bajo dikenal memiliki daya tarik yang tinggi bagi wisatawan domestik, maupun mancanegara.

Terlebih lagi, menurut Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, pada 2019
jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo cukup memuaskan, yaitu 184.206 wisatawan. Sehingga,
pemilihan Labuan Bajo sebagai salah satu dari 5 Destinasi Super Prioritas, dan adanya pembangunan
creative hub, bertujuan untuk dapat menyambut wisatawan menjadi lebih baik lagi ke depannya.

Creative Hub di 5 Destinasi Super Prioritas

Proses perencanaan pembangunan creative hub juga akan dilakukan di beberapa kota di Indonesia.
Misalnya creative hub Likupang, rencananya akan dibangun di Manado. Creative hub Borobudur
dibangun di Kota Lama Semarang, untuk membantu pertumbuhan ekonomi kreatif di Jawa Tengah,
khususnya Semarang.

Dalam pembangunan creative hub, tentunya akan disediakan fasilitas tambahan di Kota Lama Semarang.
Fasilitas ini nanti akan menjadi pusat bagi pelaku ekonomi dan industri kreatif, seperti kegiatan seni
budaya, galeri, dan resto.

Selain itu, “wajah asli” Kota Lama Semarang, yaitu bangunan bersejarah bergaya Eropa yang menarik
perhatian wisatawan, tetap dipertahankan. Mengingat sejak 2016 Kota Lama Semarang masuk dalam
daftar tentatif UNESCO untuk mendapatkan status World Heritage City.

Sehingga dengan penataan ulang pada Kota Lama Semarang, ke depannya diharapkan dapat membantu
mengoptimalkan aktivitas pertumbuhan ekonomi di Semarang, terutama dalam sektor pariwisata dan
ekonomi kreatif.

Sementara itu, di kawasan Danau Toba nantinya akan dibangun creative hub Toba di Pulau Samosir.
Pengembangan dan pembangunan creative hub Toba akan dikelola oleh komunitas kopi di Samosir.
Mengingat daerah tersebut dikenal memiliki potensi perkebunan kopi yang dapat memberikan
keuntungan, dan dapat dikembangkan dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Sedangkan creative hub Mandalika akan dibangun di kawasan Pantai Kuta, dengan lahan yang
dipersiapkan oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Di creative hub Mandalika akan
dibangun outdoor stage, gedung serbaguna, F&B area, serta berbagai macam zona kerajinan untuk
memamerkan produk dari pelaku industri kreatif Mandalika.
Beberapa zona kerajinan yang akan didirikan di Mandalika, antara lain kerajinan tenun, mutiara, ukiran,
hingga anyaman gabah yang akan berada di Jalan Pariwisata Pantai Kuta, Mandalika. Sehingga fungsi
creative hub sebagai simpul pelaku ekonomi kreatif setempat menjadi lebih optimal.

Digital Platform Creative Hub

Selain creative hub di 5 Destinasi Super Prioritas yang telah disebutkan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, sepenuhnya mendukung adanya
Tuban creative hub. Dengan adanya Tuban creative hub diharapkan perkembangan sektor pariwisata
dan ekonomi kreatif di Kabupaten Tuban, Jawa Timur lebih optimal.

Ada banyak potensi dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Tuban. Di antaranya Makam Sunan
Bonang dan Pantai Kelapa yang termasuk dalam sektor pariwisata Indonesia. Kemudian dalam sektor
ekonomi kreatif, terdapat Batik Gedog yang menjadi salah satu ciri khas dari Kabupaten Tuban.

Keberadaan Tuban creative hub diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan dalam sektor industri
dan ekonomi kreatif bagi banyak generasi muda. Apalagi pembangunan tempat ini juga akan
memanfaatkan digital platform untuk membantu para kreator muda terhubung, dan tersambung
dengan marketplace yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Tuban creative hub sebagai simpul pelaku ekonomi kreatif dapat sekaligus menghasilkan ribuan hak
cipta dan merek baru dari berbagai bidang dalam subsektor ekonomi kreatif lainnya. Seperti subsektor
kriya, fashion, fotografi, kuliner, dan masih banyak lainnya.

Anda mungkin juga menyukai