PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
abstrak (tidak nyata). Kalaupun objek geometri itu abstrak, akan tetapi
mereka adalah sebuah kenyataan bahwa geometri sangat penting dan berperan
kemampuan berfikir logis, agar siswa menganalisis lebih jauh dunia tempat
Khusni (1999:3)
1
Sejalan dengan itu, Departemen Pendidikan Nasional memandang
menarik bagi para siswa. Data empiris dari observasi pendahuluan (26 Januari
skor hasil belajar Bentuk- bentuk Geometri yaitu : a) skor 1 : 0 anak; skor 2 : 5
tidak ada siswa yang mendapatkan skor 1, tetapi juga tidak ada siswa yang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Guru
2. Siswa
3
pembelajaran bentuk-bentuk Geometri.
3. Lembaga
E. Sistematika Penulisan
1. Bagian awal.
2. Bagian utama
pembelajaran.
4
prosedur penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan
3. Bagian akhir
5
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Geometri
1. Pengertian Geometri
cabang Ilmu Pasti yang menerangkan sifat-sifat garis, sudut, bidang, dan
objek geometri itu abstrak, akan tetapi mereka adalah sebuah kenyataan
bahwa geometri sebagai suatu aspek matematika yang sangat penting dan
2. Bentuk-bentuk Geometri
Kemudian dari tiga bentuk dasar ini dapat diubah menjadi banyak bentuk
1) Kompetensi Dasar
sehari-hari.
2) Hasil Belajar
segiempat).
3) Indikator
B. Media Pembelajaran
8
Badru Zaman, dkk (2008 : 4.13) menerangkan, bahwa secara harfiah
yang oleh sumber pesan (guru) ingin diteruskan kepada penerima pesan
(anak). Pesan yang disampaikan adalah isi pelajaran dalam bentuk tema/topik
pembelajaran dengan tujuan agar terjadi proses belajar pada diri anak. Media
pembelajaran selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur peralatan atau
(message/software).
tentang sistem peredaran darah manusia, arus listrik, berhembusnya angin dan
yang terlalu besar, seperti : sebuah kapal laut, pesawat udara, pasar, candi,
dan sebagainya di depan kelas. Demikian halnya objek yang terlalu kecil,
9
seperti : bakteri, virus, semut, nyamuk, dan sebagainya.
gerakan yang terlalu cepat kepada anak Taman Kanak-kanak (TK), seperti :
lintasan peluru, melesatnya anak panah, atau proses suatu ledakan. Demikian
merupakan wahana dari pesan yang oleh oleh sumber pesan (guru) ingin
yaitu :
menangkap tujuan dan bahan ajar lebih mudah dan lebih cepat.
pembelajaran.
yaitu :
1) Media Visual
untuk menanyangkan gambar atau tulisan yang akan tampak pada layar
(2) Media grafis, yaitu media pandang dua dimensi yang dirancang secara
(3) Media model, yaitu media tiga dimensi yang merupakan tiruan dari
(4) Media realita, yaitu alat bantu visual dalam pembelajaran yang
11
2) Media Audio
3) Media Audiovisual.
media visual, media audio, dan media audiovisual. Salah satu fungsi media
sasaran belajar (anak TK), tingkat keterbacaan media, situasi dan kondisi
b. Media grafis
bentuk Geometri.
c. Media model
segiempat).
d. Media realita
C. Kualitas Pembelajaran
14
ruang kelas, penerangan, perlengkapan komputer, audio-visual dan lain
1) Faktor Guru
15
Dalam sistem pembelajaran, guru merupakan komponen yang menentukan.
karakterisitik siswa, fasilitas dan sumber daya yang ada. Dan sebagai
2) Faktor Siswa
Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap
anak pada setiap aspek tidak selalu sama. proses pembelajaran dapat
4) Faktor Lingkungan
Dilihat dari dimensi lingkungan, ada dua faktor yang dapat mempengaruhi
proses pembelajaran, yaitu faktor organisasi kelas dan faktor iklim sosial-
psikologis.
Faktor organisasi kelas yang di dalamnya meliputi jumlah siswa dalam satu
pembelajaran. Organisasi kelas yang terlalu besar akan kurang efekti untuk
orang yang terlibat dalam proses pembelajaran, baik secara internal maupun
Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa ada empat faktor yang dapat
D. Kerangka Berpikir
pembelajaran.
Menurut (Badru Zaman, dkk., 2008), bahwa salah satu fungsi media
E. Hipotesis Tindakan
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
penelitian tindakan kelas, yaitu suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif
B. Prosedur Penelitian
b. Siklus I
a. Perencanaan
19
1) Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang mencakup: indikator, kegiatan
b. Pelaksanaan Tindakan
b) Media grafis
gambar tersebut.
c) Media model
d) Media realita.
segi empat).
c. Observasi
pertanyaan.
d. Refleksi
c. Siklus II
a. Perencanaan
segiempat).
b) Media grafis
22
bentuk-bentuk geometri tersebut.
c) Media model
bentuk-bentuk geometri.
d) Media realita.
empat).
c. Observasi
menjawab pertanyaan.
d. Refleksi
C. Instrumen Penelitian
Lembar ini digunakan untuk mencatat hasil belajar siswa dari sebelum
Tabel 1
Lembar Hasil Belajar Siswa
25
5. Keberanian siswa menjawab pertanyaan
1. Teknik observasi
2. Teknik tes.
pembelajaran.
3. Teknik Wawancara
E. Analisis Data
Keterangan:
P = Persentase
JSS = Jumlah siswa
dalam skor JS = Jumlah
siswa
analisis.
yang menyertainya.
F. Indikator Kinerja
dengan berbasis pada kelas. Dengan penelitian ini diperoleh manfaat berupa
Dari kegiatan refleksi ini, diperoleh ketetapan tentang hal-hal yang telah
pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini. Jadi seumpama pada siklus II
kategori sangat baik lebih besar persentasenya daripada siklus I, berarti terjadi
siklus II kategori sangat baik lebih kecil atau sama persentasenya dengan siklus
Tabel 3.
Data Hasil Belajar antar Siklus
28
BAB IV
A. Deskripsi Awal
1. Deskripsi Sekolah
berikut:
Wanita Lurasik tidak optimal. Tes formatif secara lisan kepada 15 siswa
sebelum siklus diperoleh skor hasil belajar siswa sebagaimana dalam Tabel 4
berikut ini.
Tabel 4
Data Hasil Belajar Siswa Sebelum Siklus
tidak ada siswa yang mendapatkan skor 1, tetapi juga tidak ada siswa yang
(cukup baik).
Tabel 5
Data Partisipasi Siswa Sebelum Siklus
31
Rencana pelaksanaan pembelajaran yang mencakup : kompetensi dasar,
media gambar diam, dilanjutkan dengan media grafis, media model, dan
sebagai berikut :
Lampiran 4. Gambar 1
2) Media grafis
33
Gambar 2.
3) Media model
Lampiran 4. Gambar 3.
4) Media realita.
3. Observasi
menjawab pertanyaan.
34
4. Refleksi Siklus I
Tabel 6
Data Hasil Belajar Siswa Siklus I
geometri. Pada sebelum siklus, tidak ada seorang siswa pun yang
masing 6 anak).
35
diatasnya menunjukkan kriteria peningkatan kualitas pembelajaran
Tabel 7.
Data Partisipasi Siswa Siklus I
dengan data hasil belajar siklus I pada Tabel 6. Pada sebelum siklus,
tidak ada siswa yang mendapat skor 4 dan 5. Setelah siklus I, siswa
pada data hasil belajar masih terdapat seorang siswa yang mendapat
36
(belum menerapkan berbagai media pembelajaran) ke siklus I
berikut ini.
Tabel 8
Data Hasil Belajar Pra Siklus dan Siklus I
5 Tidak baik 1 0 0 0 0
Jumlah 21 100 % 21 100 %
belajar cukup baik (skor 3), bahkan masih ada seorang siswa yang
yang hasil belajarnya masih kurang baik atau cukup baik agar
sebagai berikut :
2) Media grafis
3) Media model
4) Media realita.
Lampiran 4.
3. Observasi
Tabel 9
Data Hasil Belajar Siswa Siklus II
I. Pada siklus I, siswa yang mendapat skor 4 dan skor 5 hanya 28,57%.
Pada siklus II, siswa yang mendapat skor 5 mencapai 52,33% dan
skor 4 mencapai 47,6%. Lebih dari itu, setelah siklus II tidak ada
pada siklus II. Dari lembar observasi siswa pada siklus II diperoleh
Tabel 10.
Data Partisipasi Siswa Siklus II
ternyata sama persis dengan data hasil belajar siswa pada Tabel 9.
40
baik. Semuanya meningkat dalam kriteria baik dan sangat baik.
siklus sampai setelah siklus I dan siklus II, dapat dilihat dalam data
Tabel 11.
Data Hasil Belajar antar Siklus
kata lain, indikator kinerja dari data kuantitatif dapat tercapai pada
berikutnya.
D. Pembahasan
geometri, yang dalam hal ini ditandai oleh adanya peningkatan hasil
belajar siswa dan partisipasi siswa di kelas; mulai tampak nyata dari
mencapai kriteria baik dan sangat baik, dan diikuti oleh peningkatan
partisipasi siswa yang juga semuanya mencapai kriteria baik dan sangat
baik.
pembelajaran yang efektif (Rudi Susilana dan Cepi Riyana, 2007 : 1).
Sementara itu Badru Zaman, dkk. menegasakan bahwa salah satu fungsi
kualitas pembelajaran.
Hal itu juga sesuai dengan pendapat Suydan dan Khusni, bahwa
objek geometri itu abstrak, akan tetapi mereka adalah sebuah kenyataan
43
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
Wanita Lurasik Tahun Pelajaran 2019- 2020. Hal ini ditandai oleh
(skor 4) dan sangat baik (skor 5), yaitu dari semula 0 % (baik) dan 0%
(sangat baik) pada saat sebelum siklus, menjadi 28,57% (baik) dan 28,57%
(sangat baik) pada siklus I, dan meningkat menjadi 47,62% (baik) dan
B. SARAN-SARAN
Badru Zaman, Asep Hery Hernawan, Cucu Eliyawati. 2008. Media dan Sumber
Belajar TK. Jakarta : Universitas Terbuka
Rudi Susilana, M.Si dan Cepi Riyana, M.Pd. 2007. Media Pembelajaran,
Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian, Seri
Pembelajaran Efektif. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Wina Sanjaya, DR., M.Pd., 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran.
Jakarta. Kencana Prenada Media Group
45