Anda di halaman 1dari 36

Matematika Pendidikan Dasar

PEMBELAJARAN GEOMETRI
Oleh Kelompok 6:
Ni Komang Virmayanti (2229041006 / Kls A)
Catur Fitria Astuti (2229041017 / Kls A)
Ni Kade Dwy Kurnia Yudantari (2229041018 / Kls A)
Ni Nyoman Juni Anggarawati (2229041019 / Kls A) Dosen Pengampu Mata Kuliah:
Ida Bagus Made Budiasa (2229041031 / Kls A)
Ni Luh Heppy Yesiana Devi (2229041032 / Kls A) Prof. Dr. I Made Ardana, M.Pd
I Kade Pande Suryana (2229041033 / Kls A) Prof. Drs. Sariyasa, M.Sc., Ph.D
I Komang Pradika Utama (2229041050 / Kls A)
I Wayan Suhendra (2229041058 / Kls F)
Nyoman Sidiasih (2229041060 / Kls F) Program Magister Pendidikan
Luh Putu Himawati (2229041061 / Kls F) Dasar Pascasarjana
Zaenal Aen (2229041066 / Kls G) Universitas Pendidikan
Sulhan (2229041068 / Kls G) Ganesha 2022
Zubaidi (2229041075 / Kls G)
Huldan (2229041082 / Kls G)
Materi Makalah
A. Geometri Ruang
1. Kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
2. Jarak dan Sudut dalam Ruang
3. Kesejajaran dan Ketegaklurusan
4. Volume dan Luas Permukaan Bangun Ruang

B. Pembelajaran Geometri
1. Pentingnya Teori Belajar dalam Pembelajaran Geometri
2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Pembelajaran Geometri
3. Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Materi Geometri
A. Bangun Ruang
1. Kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
A. Bangun Ruang
1. Kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
A. Bangun Ruang
1. Kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
A. Bangun Ruang
1. Kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
2. Jarak dan sudut dalam Ruang
Jarak dalam Ruang
A. Jarak antara 2 titik dalam ruang
2. Jarak dan sudut dalam Ruang
Jarak dalam Ruang
B. Jarak antara titik dan garis
2. Jarak dan sudut dalam Ruang
Jarak dalam Ruang
C. Jarak titik dan bidang
2. Jarak dan sudut dalam Ruang
Jarak dalam Ruang
D. Jarak antara 2 garis sejajar
2. Jarak dan sudut dalam Ruang
Jarak dalam Ruang
E. Jarak antara garis dan bidang
2. Jarak dan sudut dalam Ruang
Jarak dalam Ruang
F. Jarak antara 2 bidang sejajar
2. Jarak dan sudut dalam Ruang
Jarak dalam Ruang
G. Jarak antara 2 garis bersilangan
2.2 Sudut dalam ruang
3. Kesejajaran dan Ketegaklurusan
3.1 Kesejajaran

Dua Garis Sejajar Dua Bidang Sejajar Garis Sejajar Bidang

3.2 Ketegaklurusan
Dua Garis Tegak Garis Tegak Lurus Dua Bidang Yang Saling
Lurus Bidang Tegak Lurus
4. Volume dan Luas Permukaan Bangun Ruang
4. Volume dan Luas Permukaan Bangun Ruang
4. Volume dan Luas Permukaan Bangun Ruang
4. Volume dan Luas Permukaan Bangun Ruang
4. Volume dan Luas Permukaan Bangun Ruang
4. Volume dan Luas Permukaan Bangun Ruang
4. Volume dan Luas Permukaan Bangun Ruang
4. Volume dan Luas Permukaan Bangun Ruang
B. Pembelajaran Geometri
1. Pentingnya Teori Belajar dalam Pembelajaran Geometri
Geometri merupakan salah satu cabang matematika yang bersifat
abstrak. Oleh karena sifatnya yang abstrak, maka diperlukan
pemahaman dan penalaran konsep yang baik. Karena geometri ini
abstrak maka pembelajaran geometri perlu dirancang dengan baik.
Ada beberapa teori belajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran
geometri. Salah satunya adalah teori belajar dari Brunner. Pada teori
belajar Brunner ada 3 tahapan belajar yaitu enaktif, ikonik, dan
simbolik.
B. Pembelajaran Geometri
1. Pentingnya Teori Belajar dalam Pembelajaran Geometri
 Tahap enaktif, adalah tahapan di mana seseorang atau anak dalam
memahami objek-objek atau dunia masih menggunakan gerak atau
aktivitas motorik, misalnya melalui pegangan, gigitan, sentuhan.
 Tahap ikonik, adalah tahapan di mana anak atau individu dalam
memahami objek-objek melalui persepsi statik, misialnya gambar-
gambar dan visualisasi verbal.
 Tahap simbolik. Tahap simbolik, adalah tahapan di mana anak atau
individu dalam memahami objek sudah dapat menggunkan simbol-
simbol. Pada tahap ini seseorang yang telah memiliki ideide atau
gagasan-gagasan dalam berbahasa dan logika.
B. Pembelajaran Geometri
1. Pentingnya Teori Belajar dalam Pembelajaran Geometri
Selain teori belajar dari Brunner, ada teori van Hiele . Menurut teori van Hiele, seseorang
akan melalui lima tahap perkembangan berpikir dalam belajar geometri. Kelima tahap
perkembangan berpikir van Hiele adalah:
1. Tahap 0 (Visualisasi).
Tahap ini juga dikenal dengan tahap dasar, tahap rekognisi, tahap holistik, dan tahap visual.
Pada tahap ini siswa mengenal bentuk-bentuk geometri hanya sekedar berdasar karakteristik
visual dan penampakannya.

2. Tahap 1 (Analisis)
Tahap ini juga dikenal dengan tahap deskriptif. Pada tahap ini sudah tampak adanya analisis
terhadap konsep dan sifat-sifatnya. Siswa dapat menentukan sifat-sifat suatu bangun dengan
melakukan pengamatan, pengukuran, eksperimen, menggambar dan membuat model.
Meskipun demikian, siswa belum sepenuhnya dapat menjelaskan hubungan antara sifat-sifat
tersebut, belum dapat melihat hubungan antara beberapa bangun geometri dan definisi tidak
dapat dipahami oleh siswa.
B. Pembelajaran Geometri
3. Tahap 2 (Deduksi Informal)
Tahap ini juga dikenal dengan tahap abstrak, tahap abstrak/relasional, tahap teoritik, dan tahap
keterkaitan. Hoffer (dalam Orton, 1992:72) menyebut tahap ini dengan tahap ordering. Pada
tahap ini, siswa sudah dapat melihat hubungan sifat-sifat pada suatu bangun geometri dan
sifat-sifat antara beberapa bangun geometri.

4. Tahap 3 (Deduksi)
Tahap ini juga dikenal dengan tahap deduksi formal. Pada tahap ini siswa dapat menyususn
bukti, tidak hanya sekedar menerima bukti. Siswa dapat menyusun teorema dalam sistem
aksiomatik.

5. Tahap 4 (Rigor)
Clements & Battista (1992:428) juga menyebut tahap ini dengan tahap metamatematika,
sedangkan Muser dan Burger (1994) menyebut dengan tahap aksiomatik. Pada tahap ini siswa
bernalar secara formal dalam sistem matematika dan dapat menganalisis konsekuensi dari
manipulasi aksioma dan definisi.
2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Pembelajaran Geometri

Pengertian PBL
 Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah
adalah salah satu jenis model pembelajaran yang mengarahkan siswa
pada suatu masalah yang harus dipecahkan melalui pertanyaan sehingga
siswa terpancing untuk berfikir (Eviani, Utami, & Sabri, 2014:4).
 Adapun pengertian lainnya dari Pembelajaran berbasis masalah atau
Problem Based Learning (PBL) adalah pembelajaran yang
menggunakan masalah sebagai konteks pembelajaran. Masalah yang
disajikan dapat berupa masalah nyata yang tidak terstruktur
(illstructured) atau masalah terbuka (open-ended).
2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Pembelajaran Geometri

Tujuan PBL
 Tujuan pembelajaran berbasis masalah adalah untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik dalam berpikir kritis, menyelesaikan masalah,
dan sekaligus mengembangkan pengetahuannya. Selain itu pembelajaran
berbasis masalah juga dimaksudkan untuk mengembangkan
kemandirian belajar dan keterampilan sosial yang dapat terbentuk ketika
peserta didik berkolaborasi dalam mengidentifikasi informasi, strategi,
dan sumber belajar yang relevan pada saat menyelesaikan masalah.
Karakteristik Pembelajaran Berdasarkan Masalah 
(Problem Based Learning)
 Mengorientasikan siswa kepada masalah autentik dan menghindari pembelajaran terisolasi
 Berpusat pada siswa dalam jangka waktu lama
 Menciptakan pembelajaran interdisiplin,
 Penyelidikan masalah autentik yang terintegrasi dengan dunia nyata dan pengalaman praktis .
 Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya
 Mengajarkan kepada siswa untuk mampu menerapkan apa yang mereka pelajari di sekolah dalam
kehidupannya yang panjang
 Pembelajaran terjadi pada kelompok kecil (kooperatif).
 Guru berperan sebagai fasilitator, motivator dan pembimbing.
 Masalah diformulasikan untuk memfokuskan dan merangsang pembelajaran
 Masalah adalah kendaraan untuk pengembangan keterampilan pemecahan masalah.
 Informasi baru diperoleh lewat belajar mandiri.
Langkah-langkah
Pembelajaran Berdasarkan Masalah
 (1) mengorientasikan siswa pada masalah;
 (2) mengorganisasikan siswa untuk belajar;
 (3) memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok;
 (4) mengembangkan dan menyajikan hasil kerja; dan
 (5) menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah.

Penilaian Pembelajaran Berbasis Masalah


 1) Penilaian kinerja peserta didik.
 2) Penilaian portofolio peserta didik.
 3) Penilaian potensi belajar.
 4) Penilaian usaha kelompok.
Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Materi
Geometri
 Teguh Budiarto dan Artiono (2019:1), Pembelajaran geometri merupakan hal yang
sangat penting karena pembelajaran geometri sangat mendukung banyak topik lain
seperti vektor, kalkulus, dan mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.

 Silabus yang sudah dikembangkan


 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
 Bahan ajar dan sumber belajar
 Media pembelajaran
 Instrumen penilaian dan kisi-kisi
 Instrument pengamatan dan kisi-kisi
 Lembar jurnal siswa/guru
 Bahan ajar remedial dan pengayaan
 Jawaban tes/soal
 Pedoman penskoran
Penggalan silabus
 Identitas satuan pendidikan
 Identitas kelas
 Alokasi waktu
 Tema/konteks
 Kompetensi inti
 Kompetensi dasar
 Indikator pencapaian kompetensi (IPK)
 Materi pokok
 Kegiatan pembelajaran
 Penilaian
 Alokasi waktu
 Sumber belajar

Anda mungkin juga menyukai